BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada berbagai bidang

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia
merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Organisasi
merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah
batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk
mencapai tujuan (Robbins, 2008;102). Semua tindakan yang diambil dalam setiap
kegiatan diprakarsai dan ditentukan oleh manusia yang menjadi anggota
perusahaan. Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang
potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan pengawasan yang
merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia
merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan. Agar aktivitas
manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang
berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola
perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat.
Bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan sehingga kerjasama yang baik
antara debitur dan kreditur merupakan hal yang utama dan faktor ini menjadi
andalan utama bagi objek penelitian yaitu PT Bank Tabungan Negara yang
berlokasi pada cabang di Surabaya, dalam hal PT Bank Tabungan Negara yang
berlokasi pada cabang di Surabaya sedang berbenah untuk memperbaiki segala
kekurangan, baik dari sumber daya manusia, teknologi, dan pelayanannya Untuk
1
2
dapat bersaing dengan industri sejenis lainnya, perusahaan harus mempunyai
keunggulan kompetitif, yang hanya akan diperoleh dari karyawan yang produktif,
inovatif, kreatif dan selalu bersemangat dan loyal.
Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di dalam diri
manusia yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk
melaksanakan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya (Hakim,
2009;87). Robbins (2009:110) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang ikut
menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai
sasaran. Motivasi sebagai proses yang bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis
dan psikologis atau kebutuhan yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang
ditujukan pada sebuah tujuan atau insentif (Moekijat, 2007 dalam Hakim,
2009;89).
Jenjang karir menurut Mathis dan Jakson (2008:112), merupakan urutan
posisi yang terkait dengan pekerjaan yang diduduki seseorang sepanjang
hidupnya. Karir adalah sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan (workrelated experiences) yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami
oleh setiap individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective
events. Sebuah perusahaan pasti selalu melakukan berbagai upaya untuk
mengembangkan perusahaan. Dalam mengembangkan perusahaan tentunya
dibutuhkan penanganan SDM yang baik. Sehingga apabila kinerja SDM baik akan
mencerminkan kinerja perusahaan yang baik pula. Pembentukan SDM yang baik
salah satunya dipengaruhi oleh jenjang karir pegawai. Perusahaan harus
memberikan jenjang karir yang jelas pada semua pegawai.
3
Disiplin kerja, menurut Setiyawan dan Waridin (2010;95) sebagai keadaan
ideal dalam mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan dalam rangka
mendukung optimalisasi kerja. Salah satu syarat agar disiplin dapat ditumbuhkan
dalam lingkungan kerja ialah, adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada
pegawai atau petugas yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar
apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan selesai,
seperti apa hasil kerja yang disyaratkan, dan kepada siapa mempertanggung
jawabkan hasil pekerjaan itu (Setiyawan dan Waridin, 2010;97). Untuk itu disiplin
harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan evisiensi. Tanpa
adanya disiplin yang baik, jangan harap akan dapat diwujudkan adanya sosok
pemimpin atau karyawan ideal sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat dan
perusahaan.
Sedangkan Simamora (2009;107) menyatakan bahwa kompensasi yang
baik adalah sistem kompensasi yang tanggap terhadap situasi dan sistem yang
dapat
memotivasi
karyawan-karyawan.
Sistem
kompensasi
hendaknya
memuaskan kebutuhan karyawan, memastikan perlakuan adil terhadap mereka
dalam hal kompensasi dan memberikan imbalan terhadap kinerja mereka. Dalam
pemberian kompensasi, ada dua filosofi yang mendasar, yang dapat dilihat
sebagai titik berlawanan dari suatu garis lurus yaitu filosofi kelayakan dan pada
titik lainnya adalah filosofi berorientasi kinerja (Mathis and Jackson, 2008;120).
Filosofi kelayakan ini dapat dilihat di banyak organisasi yang secara tradisional
telah memberikan kenaikan otomatis kepada karyawannya setiap tahun dan masih
memperhatikan senioritas dalam kenaikan gaji.
4
Menurut Setiyawan dan Waridin (2009;123) kinerja karyawan merupakan
hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas
berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Kinerja yang
baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi
yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal
tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk
dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis khususnya pada dunia
perbankan yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan
kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena
keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan
tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya.
Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan
tersebut. Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka
produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan
akan dapat bertahan dalam persaingan global. Karyawan dituntut untuk mampu
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.
Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui kepuasan konsumen, berkurangnya
jumlah keluhan dan tercapainya target yang optimal. Kinerja karyawan PT Bank
Tabungan Negara juga dapat diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif
dan efsien serta melakukan peran dan fungsinya dan itu semua berhubungan linear
dan berhubungan positif bagi keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat faktor
5
negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah menurunnya
keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu
dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang
berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan
tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja
yang baik. Semua itu merupakan sebab menurunya kinerja karyawan dalam
bekerja. Ada beberapa faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kinerja diantaranya adalah motivasi, jenjang karier, disiplin kerja dan kompensasi.
Hasil penelitian sebelumnya yang antara lain, Erza (2009) dan Hakim
(2009). Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja menunjukan hasil yang sama
bahwa hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan menunjukan hubungan
positif dan signifikan. Dalam penelitian yang dilakukan Simanjuntak (2014)
menyatakan bahwa jenjang karier berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara
signifikan dan positif. Penelitian yang dilakukan Aritonang (2008) disiplin kerja
karyawan bagian dari faktor kinerja. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa
disiplin kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja kerja karyawan.
sedangkan dalam penelitian yang yang dilakukan Wuryanti (2008), keterkaitan
kompensasi dengan kinerja karyawan sangatlah siginifikan. Semakin tinggi
kompensasi semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan. Hal ini disebabkan
karena setiap karyawan mempunyai harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih
baik sesuai pengorbanan dan tanggung jawab yang dibebankan karyawan dalam
melakukan pekerjaannya.
6
PT Bank Tabungan Negara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
perbankan. Penelitian ini memfokuskan pada karyawan PT Bank Tabungan
Negara yang berlokasi pada cabang di Surabaya. Untuk dapat meningkatkan
kinerja karyawan PT Bank Tabungan Negara Cabang Surabaya atau setidaknya
mempertahankan kinerja yang sudah diraih saat ini agar tidak terjadi penurunan
secara drastis, kiranya perlu dikaji ulang setiap faktor yang berperan di dalamnya.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya research gap, dengan
demikian penelitian ini mengeksplorasi konsekuensi perilaku atas motivasi,
jengjang karier, disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Kemudian hubungan ini
juga dilihat secara tidak langsung dengan intervening variabel kompensasi.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka penulis
meneliti dan mengkaji secara seksama dengan melakukan pendekatan terhadap
perusahaan dengan memilih judul : “Pengaruh Motivasi, Jenjang Karier dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kompensasi Sebagai variabel
Intervening”.
1.2
Rumusan Masalah Penelitian
Manusia merupakan sumber daya yang paling menentukan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Permasalahan dari perusahaan ini
adalah tinggi rendahnya kinerja karyawan, untuk suatu upaya yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan, berdasarkan permasalahan tersebut maka
dirumuskan sebagai berikut:
7
1.
Apakah motivasi berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan
PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya ?
2.
Apakah jengang karier berpengaruh secara langsung terhadap kinerja
karyawan PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya ?
3.
Apakah disiplin kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja
karyawan PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya ?
4.
Apakah motivasi secara tidak langsung berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kinerja karyawan dengan kompensasi sebagai variabel intervening
pada leh PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya ?
5.
Apakah jengang karier secara tidak langsung berpengaruh signifikan dan
positif terhadap kinerja karyawan dengan kompensasi sebagai variabel
intervening pada leh PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya ?
6.
Apakah disiplin kerja secara tidak langsung berpengaruh signifikan dan
positif terhadap kinerja karyawan dengan kompensasi sebagai variabel
intervening pada leh PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang
mendalam dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh Pengaruh Motivasi,
Jenjang Karier dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Kompensasi Sebagai variabel Intervening. Berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1.
Untuk menganalisis pengaruh motivasi secara langsung terhadap kinerja
karyawan PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya.
8
2.
Untuk menganalisis pengaruh jenjang karier secara langsung terhadap kinerja
karyawan PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya.
3.
Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja secara langsung terhadap kinerja
karyawan PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya.
4.
Untuk menganalisis pengaruh motivasi secara tidak langsung terhadap kinerja
karyawan PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya.
5.
Untuk menganalisis pengaruh jenjang karier secara tidak langsung terhadap
kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya.
6.
Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja secara tidak langsung terhadap
kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya.
1.4 Manfaat penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1.
Kontribusi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan informasi
dan masukan bagi perusahaan dalam hal memecahkan masalah yang
berkaitan dengan variabel motivasi, jenjang karier dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan, dngan kompensasi sebagai variabel intervening, sehingga
didapatkan solusi yang efektif sebagai bahan pertimbangan merumuskan
kebijakan yang berkaitan dalam peningkatan kinerja karyawan.
2.
Kontribusi Teoritis
Sebagai salah satu kajian terutama menyangkut sumber daya manusia
khususnya yang berkaitan dengan motivasi, jenjang karier dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan, dngan kompensasi sebagai variabel intervening.
serta sebagai bahan referensi untuk penelitian yang akan datang.
9
3.
Kontribusi Kebijakan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga
bagi perusahaan dalam pengelolaan SDM beserta segala kebijakan yang
berkaitan langsung dengan aspek-aspek SDM secara lebih baik.
1.5
Ruang Lingkup
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah maka
diperlukan pembatasan masalah dalam penulisan atau penyusunan skripsi.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini agar terarah dan tidak terlalu
meluas, maka penulis memberikan batasan permasalahan :
1.
Lokasi penelitian atau wilayah studi dan pengambilan data hanya pada
lingkup PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya.
2.
Kinerja karyawan yang dimaksud pada studi ini adalah mengenai kinerja
karyawan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pada PT.
Bank Tabungan Negara cabang Surabaya.
3.
Penelitian pada PT. Bank Tabungan Negara cabang Surabaya dilakukan pada
periode 2014-1015.
Download