VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Perencanaan persediaan yang dilakukan MAM didasarkan pada tingkat peramalan persediaan sederhana pada tingkat target penjualan. Tigkat target penjualan didasarkan pada informasi penjualan dan informasi lain yang dirumuskan secara sederhana untuk melakukan pengambilan keputusan menejerial. Pengendalian persediaan yang dilakukan MAM dilakukan dengan metode two bin system tanpa kendala investasi. Berdasarkan hasil perhitungan pengendalian persediaan bahan baku pada perusahaan dan pengendalian persediaan metode ideal dengan pendekatan model probabilistik terdapat beberapa perbedaan. Pada hasil perhitungan persediaan ideal pada hasil nilai safety stock masih memungkinkan perusahaan mengalami kekurangan persediaan. Namun pada model probabilistik mampu mengoptimalkan pemesanan persediaan bahan bakudan juga mampu menghemat biaya persediaan bila dibandingkan dengan metode yang dilakukan perusahaan. MAM bisa mempertimbangkan untuk menggunakan metode pengendalian persediaan ideal yaitu model probabilistik dalam manajemen persediaan yang dilakukan, karena dengan model ini dapat mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat aman sehingga MAM mampu memenuhi kebutuhan produksi yang cenderung fluktuatif, dan juga memungkinkan dapat terjadi penghematan biaya persediaan karena model ini dapat mengoptimalkan kuantitas pemesanan bahan baku. 8.2 Saran MAM dapat melakukan penataan kembali langkah kerja dalam mengkoordinasikan data dari unit penjualan, unit produksi, unit logostik hingga unit pengadaan bahan baku agar lebih terpadu. Data yang disampaikan oleh masing-masing unit seharusnya memberikan informasi yang berupa dalam laporan yang lebih baik dengan menggunakan sistem manajemen informasi yang telah dikomputerisasi yang memungkinkan informasi tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 56 Perusahaan dapat menggunakan sumberdaya yang ada seperti tenaga kerja administrasi dan peralatan komputer untuk melakukan tugas pencatatan sistem informasi dalam semua pencatatan yang ada tanpa harus mengeluarkan nilai investasi yang baru. MAM perlu memperhatikan tiga faktor yang menjadi inti dalam pengendalian persediaan yaitu, perkiraan tingkat penjualan yang matang, pengontrolan terhadap persediaan baik dari kuantitas maupun kualitas, dan pemenuhan kembali persediaan. Pada intinya ketiga faktor tersebut membahas penentuan jumlah safety stock/buffer stock yang sebaiknya berdasarkan pada hasil peramalan tingkat penjualan yang akurat. Perusahaan dapat melakukan metode peramalan menggunakan softwere minitab 14 yang sudah terintegrasi dalam computer. Maka MAM perlu memodifikasi sistem manajemen persediaan yang kini telah dilakukan dengan sistem manajemen dengan model pendekatan probabilistik. Penelitian ini merupakan bagian dari ruang lingkup agribisnis, atau lebih tepatnya sub-sektor off farm yaitu sebagai unit bisnis pengolahan produk-produk hasil pertanian. Dalam aspek bisnis penelitian ini merupakan sub-sektor yang sangat penting dalam kegiatan bisnis yaitu logistik, maka bagi pembaca masih banyak kesempatan untuk dapat melakukan penelitian mendalam tentang kajian penelitian ini khususnya dalam lingkup agribisnis. Sehingga diharapkan dengan penelitian serupa dapat membuat kegiatan agribisnis memiliki pola permintaan yang terkoordinasi antar sub-sektornya dalam kegiatan pemenuhan input/logistik. 57