ABSTRAK Harga saham yang terlalu tinggi akan menyebabkan saham tersebut menjadi kurang aktif diperdagangkan. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan pemecahan saham (stock split). Dengan menurunkan harga saham pada kisaran yang menarik minat investor, diharapkan saham tersebut menjadi lebih aktif tetapi hasil dari setiap penelitian berbeda-beda, oleh karena itu memerlukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stock split terhadap abnormal return dan trading volume activity. Penelitian ini diakukan dengan metode purposive sampling terhadap 20 perusahaan terdaftar di BEI yang melakukan stock split dari 2010-2012 kuartal kedua. Periode pengamatan (event window) dari penelitian ini adalah 21 hari yaitu t = -10 (10 hari sebelum stock split), t = 0 (event date), dan t = + 10 (10 hari setelah stock split) dengan menggunakan SPSS versi 16. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t sampel berpasangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah stock split. Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa stock split tidak mempengaruhi abnormal return dan trading volume activity. Kata kunci : stock split, abnormal return, trading volume activity iv