PowerPoint Template

advertisement
Teknologi Hidrolisis
emhanatsir Fapet UB 2015
Pengolahan Limbah
Isi Rumen
emhanatsir Fapet UB 2015
Hidrolisis Air Abu Sekam
Isi Rumen
Air 50 l Abu Sekam 5 kg
Isi Rumen 10 kg
Didiamkan
21 jam
Isi Rumen
Terhidrolisis
Bahan Pakan
Filtrat isi
Rumen
Saringan
Ditiriskan hingga
emhanatsir Fapet
air habis
UB 2009
1. Perlakuan :
a. FISIK
berdasarkan metode perlakuan, ada 2 tujuan
yang diharapkan yaitu :
- memecah ikatan lignin dengan komponen
karbohidrat penyusun dinding sel dengan
cara irradiation, pressure cooking, steam
processing, soaking dan boiling treatment.
-mengurangi ukuran partikel jerami misalnya
dengan grinding dan pelleting treatment).
emhanatsir Fapet
UB 2009
 rusaknya struktur kristalisasi selulosa
dari SK serta dengan mengecilkan atau
mengepreskan ukuran partikel jerami akan
mempercepat "rate of passage"
biasanya DC relatif turun sedikit tapi
konsumsi naik
 intake energi yang dapat dicerna
bertambah.
emhanatsir Fapet
UB 2009
 Kendala :
 biasanya memerlukan mesin-mesin yang
besar
 memerlukan biaya ekstra untuk proses serta
pengangkutan/transportasi.
tidak praktis bagi daerah yang kurang
mempunyai infrastruktur.
emhanatsir Fapet
UB 2009
b. KIMIAWI
 Pada prinsipnya dapat meningkatkan DC
jerami karena melemahnya dinding sel dinding sel jerami  mudah diserang oleh
enzim pencernaan yang disekresikan oleh
mikroorganisma rumen.
emhanatsir Fapet
UB 2009
b. KIMIAWI
Melemahnya dinding sel tersebut
disebabkan oleh:
Berkurangnya kekuatan ikatan antara lignin
dengan KH penyusun dinding sel ( hemiselulosa 
hidrolisa ester asam uronat dan ester asam
asetat – hemiselulosa).
Larutnya hemiselulosa, lignin dan silikat dinding
sel
Membengkaknya selulosa  merusak struktur
kristal
emhanatsir Fapet
UB 2009
 metoda paling praktis untuk
meningkatkan DC dan konsumsi jerami
(pada peternakan komersial maupun
peternakan rakyat).
 Bahan-bahan kimia yang digunakan terdiri
atas kelompok bahan alkali dan bahan oksida
dengan pengaruhnya yang berbeda-beda.
emhanatsir Fapet
UB 2009
 Perlakuan oksida (sulfurdioksida dan
gas-gas klor) terhadap jerami  lignin
mengalami sulphonation atau terbentuknya
kloro-lignin.
Natrium hidroksida merupakan bahan
kimia yang paling baik.
Penggunaan urine sapi dan. abu dapur
serta abu sekam (hasil pembakaran sekam
jerami padi) mulai diujicobakan.
emhanatsir Fapet
UB 2009
 Perlakuan alkali bertujuan :
-Memecah / menghidrolisa ikatan ester pada
ikatan ligno-selulosa serta ligno-hemiselulosa.
-Memecah / menghidrolisa ikatan ester pada
ikatan hemiselulosa dengan gugusan asetil
-Memperbaiki daya larut hemiselulosa
-Mengurangi atau menghilangkan kristal selulosa
-Struktur sel lebih terbuka  mikroorganisme
dan enzim lebih mudah bekerja.
Bagi petani peternak umum di pedesaan, perlakuan alkali
sulit diterapkan karena bahan sulit diperoleh dan harganya
emhanatsir Fapet
mahal.
UB 2009
 Efektivitas alkali terhadap DC jerami
tergantung pada: jenis jerami, jenis alkali (alkali
kuat atau lemah), konsentrasi alkali, jumlah air
(semakin banyak  alkali cepat berdifusi ;
penggunaan 1 Itr air/1 kg BK jerami
adalah imbangan terbaik sertamemakai
kira-kira 5% alkali NaOH, urea,
Ca(OH)2*),
lama penyimpanan (menjadi penting
untuk alkali yang tidak begitu
mudah larut seperti Ca (OH)2, abu
dapur atau dalam kasus urea tidak
langsung dikonversi menjadi NH4OH.
emhanatsir Fapet
UB 2009
Larutan NaOH
(jerami direndam dalam 1,5 % larutan
NaOH)
Sistem terbuka
(Sisa larutan setelah perlakuan dibuang)
Sistem tertutup
(Sisa Larutan digunakan kembali)
emhanatsir Fapet
UB 2009
c. Enzimatis
emhanatsir Fapet
UB 2009
Download