Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 114-121 EKSPERIMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Abi Fadila Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email: [email protected] Abstract The aims of this research are to find out the different effect of each categories of realistic mathematic approach with task or without task, initial capability characteristics, and their interaction towards students mathematics learning results used realistic mathematic approch. The research used to quasi experimental with 2x2 factorial design. The samples of the research were taken by cluster random sampling technique. Based on hypothesis test, it can be conclude that the learning results used Realistic Mathematics Approach tith task have a better than without task, the learning result of the students who have good initial capability is better than lower initial capability, and there is interaction between the realistic mathematic approach with initial capability characteristics. Key Words: Realistic Mathematics Approach; Initial Capability; Learning Result dialami siswa yang dapat dilihat dari hasil 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses interaksi antar individu maupun individu dengan lingkungan Sekolah Dasar Al Azhar 1 Bandar terjadi Lampung merupakan salah satu sekolah perubahan tingkah laku pada individu dasar yang ada di Bandar Lampung. yang bersangkutan sesuai dengan tujuan Selain memiliki banyak prestasi, sekolah yang interaksi dasar ini juga masih memiliki banyak tersebut dapat terjadi di dalam maupun di siswa yang hasil belajar matematikanya luar sekolah. rendah. diharapkan. sehingga belajarnya. Proses Kegiatan pokok dalam Oleh karena keseluruhan proses pendidikan di sekolah mendasar adalah kegiatan pembelajaran. peningkatan mutu pembelajaran. berarti berhasil tidaknya Hal ini pencapaian yang itu, Peningkatan dapat diperlukan mutu tuntutan adalah pembelajaran tujuan pendidikan, salah satunya bergan- matematika dilakukan dengan tung pada kegiatan pembelajaran yang menciptakan kegiatan pembelajaran yang bermakna salah satunya dengan menggu- Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 114 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 114-121 nakan Pendekatan Matematika Realistik mengerjakannya. (PMR). dalam PMR merupakan suatu Contohnya kesalahan perhitungan, saat siswa pendekatan pembelajaran yang bermula mengerjakan soal caranya sudah benar dari penyajian permasalahan riil bagi tetapi terjadi kesalahan dalam perhitungan siswa dan siswa terlibat aktif dalam sehingga hasil akhir tidak sesuai. Hal ini kegiatan pembelajaran sehingga siswa disebabkan karena siswa kurang banyak termotivasi dan latihan atau guru tidak memberikan tugas menggunakan konsep matematika untuk yang terstruktur kepada siswa. sehingga menyelesaikan kurang dalam menemukan masalah baik secara adanya pemantapan terhadap individu maupun kelompok. Hal ini bahan atau materi pelajaran yang telah dipertegas oleh Soejadi (dalam Abidin, disampaikan. 2010: tugas 1) yang mengemukakan Maka diperlukan adanya diakhir pembelajaran, dengan bahwa ”PMR pada dasarnya adalah banyak mengerjakan tugas siswa dapat pemanfaatan realitas dan lingkungan yang mengasah keterampilan, ketepatan dalam dipahami untuk mengerjakan soal, dan mampu mengem- pembelajaran bangkan kemampuan yang mereka miliki. peserta memperlancar didik proses matematika sehingga mencapai tujuan Selain abstrak, pendidikan matematika secara lebih baik merupakan daripada masa lalu”. terstruktur, terorganisasi dan sifatnya mata matematika juga pelajaran yang Melalui pembelajaran yang bermakna berjenjang, artinya antara materi yang tersebut siswa akan memperoleh peng- satu dengan yang lainnya saling berkaitan. alaman-pengalaman belajar, karena Penguasaan materi pelajaran matematika berlangsung secara pada tingkat kesukaran yang lebih tinggi, Pengalaman belajar tersebut diperlukan penguasaan materi tertentu akan membuat siswa merasa lebih mudah sebagai kemampuan awal. Siswa sebagai dalam individu memiliki sejumlah kemampuan. pembelajaran interaktif. mengkonstruksi konsep-konsep matematika. Setiap individu tentunya memiliki Pada proses pembelajaran guru juga kemampuan awal yang berbeda dan harus mampu mengoptimalkan segala berbeda pula pengaruhnya terhadap hasil potensi belajar, yang dimiliki siswanya. khususnya hasil belajar Misalnya, siswa dalam mengerjakan soal matematika. Kemapuan awal diperlukan masih banyak dalam proses pembelajaran, siswa yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam memiliki kemampuan awal lebih baik kurang terampil dan Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 115 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 114-121 dalam bidang yang sama (relevan) akan Definisi operasional PMR merupakan cepat memahami materi yang diberikan suatu pendekatan dalam pembelajaran guru. Sehingga akan memiliki pengaruh matematika yang menekankan dua hal terhadap hasil belajar siswa. penting yaitu matematika harus dikaitkan Bimbingan yang diberikan guru akan membantu siswa lebih dalam kehidupan sehari-hari siswa dan siswa menemukan konsep-konsep matematika diberikan kebebasan untuk menemukan melalui permasalahan riil yang disajikan konsep matematika sesuai dengan cara dalam PMR. dan pemikirannya sesuai tugas yang Pemberian tugas dimaksudkan untuk diberikan dalam pembelajaran. Pemberian lebih memantapkan penguasaan siswa tugas terhadap materi atau konsep yang telah pemantapan penguasaan siswa terhadap disampaikan. Pendekatan yang dapat bahan atau materi pelajaran yang telah menarik minat siswa serta pemberian disampaikan yang dikerjakan baik secara tugas, siswa lebih bersemangat dalam me- individual maupun secara kelompok. ngikuti proses belajar mengajar sehingga kemampuan awal siswa dalam penelitian lebih ini pembelajaran termotivasi aktif dengan situasi nyata yang dekat dengan dengan untuk mempelajari dalam merupakan penelitian ini keterampilan ialah ataupun materi atau konsep yang diajarkan serta pengetahuan awal atau prasyarat yang melatih kemampuan awal yang mereka dimiliki oleh siswa dan menjadi dasar miliki bagi siswa dalam menerima pelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. yang baru berupa hasil belajar yang menjadi prasyarat materi. Hasil belajar 2. Metode Penelitian merupakan perubahan perilaku siswa Penelitian ini merupakan penelitian semu yang dilaksanakan di SD Kelas V Al Azhar 1 Bandar Lampung dan digunakan sebagai populasi. Sampel penelitian ini ditentukan dengan cluster random sampling yaitu mengambil 2 kelas secara acak, kemudian membagi kelas tersebut menjadi kelas kontrol (PMR tanpa tugas) dan eksperimen (PMR dengan tugas). yang diperoleh setelah siswa mengikuti pembelajaran sesuai kompetensi dasar dan standar kompetensi selama kurun waktu tertentu. Pada masing-masing kelas dilihat kemampuan awal siswa yang kemudian diberi perlakuan untuk melihat hasil belajar matematika siswa. Sebelum dilakukan diberi tes, tes di validasi isi dan di uji reliabilitas dalam hal ini sebesar 0,8. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 116 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 114-121 Menurut Ruseffendi instrumen tes hasil dahulu dilakukan uji praasyarat yaitu uji belajar reliabilitas normalitas dan uji kesamaan variansi. tinggi karena terletak pada interval 0,70 – Pada penelitian ini di dapat uji normlitas 0,90. Tingkat kesukaran butir tes yang pada kemampuan awal tinggi didapat diujicobakan menunjukkan semua butir 2 hitung 2,4192, kemampuan awal rendah tes tergolong sedang dengan kisaran 2 hitung digolongkan pada tingkat kesukaran dari 0,30 s.d 0,70. Variabel dalam penelitian ini terdiri 5,6963, PMR dengan tugas 2 hitung 5,3471 dan PMR tanpa tugas dari satu variabel terikat yaitu hasil 2 hitung 7,4271 dengan keputusan uji H0 belajar matematika dan dua variabel diterima, yang berarti data berdistribusi bebas yaitu kemampuan awal tinggi dan normal. Berdasarkan analisis data, hasil uji rendah serta PMR dengan tugas dan PMR tanpa tugas. Desain penelitian ini kesamaan variansi diperoleh harga menggunakan desain 2 faktorial 2x2, 2 hitung sebesar 6,0763 sedangkan 2 tabel dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut. dengan taraf signifikasi 5% sebesar 7,81, karena 2 hitung lebih kecil dari 2 tabel Tabel 1. Desain Faktorial Penelitian maka dapat disimpulkan bahwa data A1 A2 B1 AB11 AB12 men berasal dari populasi memiliki B2 AB21 AB22 variansi yang sama. Sehingga dari uji kelompok kontrol dan kelompok eksperi- prasyarat data terpenuhi. Keterangan : A = Pendekatan pembelajaran A1 = PMR dengan tugas A2 = PMR tanpa tugas siswa untuk masing-masing kelompok B = Kemampuan awal siswa dapat dilihat pada Tabel 2, berikut ini: B1 = Siswa dengan kemampuan awal 3. Hasil dan Pembahasan Data hasil belajar matematika tinggi B2 Statistik Deskriptif Data Hasil Belajar Matematika Siswa. Pembela Kemampuan N = Siswa dengan kemampuan awal rendah Penelitian Tabel 2. jaran PMR ini menggunakan uji analisis variansi (Anava) dua jalan. Sebelum dilakukan uji Anava, terlebih Awal Tinggi dengan Rendah Skor Skor Rerata Terendah Tertinggi 21 55,8 100 75,27 21 40 100 68,68 tugas PMR Tinggi 21 40 88,3 73,67 tanpa Rendah 21 35 69,2 54,64 Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 117 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 114-121 tugas PMR dengan tugas sebesar 71,17 sedangkan PMR tanpa tugas 61,66. Dari Setelah diuji persyaratan untuk hasil tersebut terlihat bahwa hasil belajar analisis terpenuhi yaitu sampel berasal matematika antara siswa yang diajar dari populasi yang berdistribusi normal dengan PMR tugas lebih baik daripada dan homogen, maka dilanjutkan dengan PMR tanpa tugas. pengujian hipotesis menggunakan analisis Sudjana (1988: 81) mengungkapkan variansi dua jalur. bahwa Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Anava Dua mempunyai tujuan yaitu : “1. Agar siswa Jalur Sumber JK teknik pemberian tugas ini memiliki hasil belajar yang lebih mantap, Db MK Fhitung Ftabel Keputusan Variansi karena siswa melaksanakan latihan- Uji Antara A 1286,23 1 1286,23 8,15 3,96 H01 ditolak Antara B 3447,04 1 3447,04 21,85 3,96 H02 ditolak Antara 812,829 1 812,829 5,15 3,96 H03 ditolak AB latihan selama sehingga melaksanakan pengalaman mempelajari sesuatu terintegrasi; 2. memperkaya Berdasarkan hasil uji Anava bahwa tugas siswa dalam dapat lebih Memperluas pengetahuan ketrampilan siswa di dan serta sekolah.; 3. pada uji hipotesis yang pertama Ho Dengan kegiatan melaksanakan tugas ditolak, ini berarti bahwa ada perbedaan siswa aktif belajar dan merasa terangsang hasil belajar matematika antara siswa untuk meningkatkan belajar yang lebih yang diajar dengan PMR tugas dan PMR baik, tanpa tugas. bertanggung jawab sendiri; 4. Mampu Setelah data dianalisis dimana memupuk menyadarkan inisiatif siswa dan untuk berani selalu pendekatan pembelajaran sebagai variabel memanfaatkan waktu senggang untuk hal- bebas dan hasil belajar matematika hal yang menunjang belajarnya untuk sebagai variabel terikat, diperoleh harga mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna”. Fa = 8,15 nilai tersebut dikonsultasikan Dengan adanya tujuan tersebut akan dengan harga Ftabel sehingga didapatkan sangat membantu dalam proses belajar Ftabel untuk taraf signifikasi 5% = 3,96. dengan pendekatan PMR karena Prabowo Karena Fa > Ftabel , maka H01 diterima. (2010:173) menyatakan PMR dirumuskan Berarti berdasarkan ada perbedaan hasil belajar pandangan Freudenthal matematika antara siswa yang diajar mengenai dengan PMR tugas dan PMR tanpa tugas. Mathematic Education (RME), yaitu (1) matematika dari Realistic Apabila dilihat dari rerata marginalnya Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 118 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 114-121 mathematics must be connected to reality, Setelah data dianalisis dimana dan (2) mathematics should be seen as a kemampuan awal sebagai variabel bebas human activity. De Lange (dalam Hadi, dan hasil belajar matematika sebagai 2005: variabel terikat, diperoleh harga Fb = 37) menyatakan pembelajaran matematika dengan PMR meliputi aspek- 21,85 aspek berikut. ”1. Memulai pelajaran dengan harga Ftabel sehingga didapatkan dengan Ftabel untuk taraf signifikasi 5% = 3,96. mengajukan masalah (soal) nilai tersebut dikonsultasikan yang ”rill” bagi siswa yang sesuai dengan karena pengalaman dan tingkat pengetahuannya, Berarti Ada perbedaan hasil belajar sehingga siswa segera terlibat dalam matematika pelajaran kemampuan secara bermakna; 2. Fb > Ftabel, maka H02 diterima. antara awal siswa tinggi PMR dan PMR Permasalahan yang diberikan tentu harus kemampuan awal rendah. Setelah dilihat diarahkan sesuai dengan tujuan yang dari besar rerata marginalnya kemampuan ingin dicapai dalam pelajaran tersebut; 3. awal Siswa mengembangkan atau menciptakan kemampuan awal rendah sebesar 64,15, model-model simbolik secara informal maka terhadap yang matematika siswa dengan kemampuan berlangsung awal tinggi lebih baik dari kemampuan diajukan; persoalan/masalah 4. Pengajaran secara interaktif, siswa menjelaskan dan memberikan alasan terhadap jawaban tinggi terlihat sebesar 71,97 bahwa sedang hasil belajar awal rendah. Pendapat Ali bahwa temannya (siswa lain), setuju terhadap kemampuan dengan baik bila sebelumnya jawaban telah ketidaksetujuan, menyatakan mencari menguasai dapat 54) yang diberikannya, memahami jawaban temannya, ”Seseorang (1987: memiliki kemampuan yang alternatif mendahuluinya pada bidang yang sama”. penyelesaian yang lain, dan melakukan Sehingga dalam penerapan PMR akan refleksi terhadap setiap langkah yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar ditempuh atau terhadap hasil pelajaran.” siswa, karena menurut Sembiring (2007) Dari pendapat tersebut jelas bahwa PMR merupakan suatu gerakan untuk hasil penelitian pada hipotesis ini sesuai mereformasi pendidikan matematika di bahwa yang Indonesia. Jadi bukan hanya suatu metode menggunakan pendekatan PMR dengan pembelajaran matematika, tapi juga suatu tugas lebih baik daripada PMR tanpa usaha melakukan transformasi social. De tugas. Lange (dalam Hadi, 2005: 37) juga hasil belajar siswa Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 119 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 114-121 mengungkapkan pembelajaran matema- jenis tika dengan PMR meliputi beberapa aspek digunakan. salah satunya yaitu ”1. metode mengajar yang Memulai 2. Secara umum PMR dengan tugas pelajaran dengan mengajukan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar (soal) yang ”rill” bagi siswa yang sesuai siswa yaitu bahwa siswa yang diberi dengan pengajaran pengalaman dan tingkat dengan PMR tugas pengetahuannya, sehingga siswa segera mempunyai hasil belajar yang lebih terlibat secara baik dibandingkan siswa yang diberi bermakna.....”. Sehingga untuk memulai pengajaran dengan PMR tanpa tugas. dengan tingkat Namun kalau dilihat dari masing- pengetahuannya sangat berpengaruh dari masing tingkat kemampuan awal, PMR kemampuan awal yang dimiliki siswa. dengan tugas lebih baik dibandingkan Jadi, hasil penelitian ini sesuai dengan PMR tanpa tugas untuk siswa yang teori bahwa kemampuan awal siswa berkemampuan awal rendah sedangkan tinggi lebih baik daripada kemampuan untuk siswa yang berkemampuan awal awal rendah. tinggi dalam pelajaran pengalaman dan Hipotesis yang menyatakan terdapat kedua perlakuan hampir seimbang efektifitasnya. interaksi antara penggunaan PMR dengan 3. Kalau dilihat khusus untuk PMR tingkat kemapuan awal siswa terhadap dengan tugas, siswa yang berke- hasil belajar matematika siswa juga mampuan awal tinggi lebih baik hasil didukung belajarnya oleh data, tetapi adanya interaksi, terlihat dari data interaksi. dari pada siswa yang berkemampuan awal rendah begitu Dari hasil analisis variansi dua jalur dapat diuraikan hal-hal pokok sebagai hasil dalam penelitian ini, yaitu: juga jika dilihat khusus untuk metode PMR tanpa tugas. Dari uraian diatas terbukti bahwa 1. Ada perbedaan hasil belajar dilihat dari terdapat interaksi kedua variabel yaitu kemampuan awal siswa. Siswa yang PMR dengan kemampuan awal siswa berkemapuan awal tinggi mempunyai terhadap hasil belajar matematika siswa. hasil belajar dibandingkan berkemampuan yang lebih baik dengan siswa yang awal rendah baik secara umum maupun jika dilihat dari 4. Kesimpulan Dari kesimpulan hasil penelitian bahwa hasil didapat belajar matematika siswa yang pembelajarannya Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 120 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 114-121 menggunakan PMR dengan tugas lebih baik daripada PMR tanpa tugas, Sudjana, Nana. 1988. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar baru. Bandung. Kemampuan awal siswa tinggi lebih baik daripada kemampuan awal rendah, serta antara PMR dengan tugas dan kemampuan awal terdapat interaksi. 5. Daftar Pustaka Abidin, M. Zainal. Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik Setting Kooperatif. http://meetabied.wordpress.com/t g/pmr/. 1 hlm Diakses tanggal 10 Agustus 2010. Ali, Moh. 1987. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung. Hadi, Sutarto. 2005. Pendidikan Matematika Realistik. Tulip. Banjarmasin. Prabowo, A. & Sidi, P. (2010). Memahat Karakter Melalui Pembelajaran Matematika. Makalah pada Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI, Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010. Sembiring, R.K. (2007). PMRI: History, Progress and Challenges. Paper presented at the Earcome4, Penang, Malaysia. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 121 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 114-121 Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 122