Capaian Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Kendal 2014 93.60 93.22 93.14 93.00 92.87 92.71 92.49 92.40 91.80 2010 2011 2012 2013 2014 IPG Kendal Istilah gender berbeda dengan karakteristik laki-laki dan perempuan secara biologis. Konsep gender mengacu pada laki-laki dan perempuan dalam peran, perilaku, kegiatan, serta atribut yang dikonstruksikan secara sosial. Perbedaan ini tidak menjadi masalah bila disertai dengan keadilan antar keduanya. Akan tetapi ketidakadilan yang terjadi dapat mengakibatkan korban baik kaum laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, kesetaraan gender merupakan hak yang semestinya didapatkan agar laki-laki dan perempuan memperoleh kesempatan yang sama untuk berperan dan ikut berpartisipasi dalam setiap aspek kehidupan. Untuk meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender, maka kebutuhan dasar perempuan seperti kesehatan, pendidikan, serta partisipasi kerja harus mendapat perhatian. Kebutuhan dasar tersebut mencerminkan kualitas dari sumber daya manusia. Dari aspek kesehatan, angka harapan hidup perempuan Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini memang menjadi fenomena umum terkait dengan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu dari faktor biologis dan gaya hidup. Pemerintah telah berupaya untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui beberapa kebijakan dan program-program. Namun pada praktiknya masih banyak menemui kendala dan tantangan. Kesetaraan gender (gender equity) lebih dimaknai sebagai kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia dalam berperan dan berpartisipasi di segala bidang. Sementara keadilan gender (gender equality) merupakan proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki, sehingga dalam menjalankan kehidupan bernegara dan bermasyarakat, tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi, dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki (Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2013, Kementerian PPA dan BPS). Tingkat keberhasilan capaian pembangunan yang sudah mengakomodasi persoalan gender salah satunya diukur dengan IPG (Indeks Pembangunan Gender). IPG merupakan ukuran pembangunan manusia yang merupakan komposit dari empat indikator, yang lebih menekankan status perempuan, khususnya dalam mengukur kemampuan dasar. IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM yaitu di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi dengan memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM sama dengan IPG. Capaian angka IPG Kabupaten Kendal dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah sudah cukup relative baik, yaitu sebesar 93,22 poin atau berada pada posisi nomor 13 dari 35 kabupaten/kota yang ada. Meskipun berada di bawah Kabupaten Klaten (4) dan Kabupaten Purworejo (12), namun posisi ini lebih tinggi daripada capaian IPG Kabupaten Kebumen (14), Kabupaten Batanga (23), maupun Kabupaten Blora (35). Lima Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dengan capaian IPG tertinggi yaitu; Kota Surakarta (1), Kabupaten Sukoharjo (2), Kabupaten Karanganyar (3), Kabupaten Klaten (4), dan Kota Semarang (5). Sementara itu perkembangan angka IPG Kabupaten Kendal dari tahun ke tahun secara umum mengalami peningkatan. Peningkatan yang cukup tinggi terutama terjadi pada aspek kesehatan dan pendidikan. Pada tahun 2010, angka IPG Kabupaten Kendal adalah sebesar 92,49 poin, kemudian mengalmi perkembangan menjadi 92,71 pada tahun 2011, mengingkat menjadi 92,87 pada tahun 2012, dan meningkat kembali menjadi 93,14 pada tahun 2013. Pada tahun 2014, capaian IPG Kabupaten Kendal mengalami kenaikan menjadi 93,22 poin atau lebih tinggi daripada rata-rata capaian IPG Jawa Tengah yang sebesar 91,89 poin.