1. Pendahuluan

advertisement
1. Pendahuluan
Sinar X adalah jenis gelombang elektromagnetik. Sinar x ditemukan oleh
Wilhem Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895, ia menemukan
secara tidak sengaja sebuah gambar asing dari generator katoda Ray, yang
diproyeksikan jauh dibelakang dari jarak yang memungkinkan dari katoda ray.
Sinar x adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang memiliki
panjang gelombang antara 10-9 m sampai dengan 6x10-12 m. Sinar x memiliki
tingkat energy yang lebih tinggi daripada cahaya tampak. Namun, memiliki
panjang gelombang yang lebih kecil jika dibandingkan cahaya tampak.
Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran.
Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.
Sinar X terjadi dari interaksi elektron (partikel bermuatan) dengan suatu
material atau medium. Radiasi sinar X sering disebut radiasi pengion karena
mampu mengionkan medium yang dilewatinya, yaitu dengan mengemisikan
elektron dari atom yang netral dengan energi yang dimilikinya. Energi besar
yang dikandung sinar X juga memungkinkannya memiliki daya tembus
tertentu terhadap suatu material. Biasanya radiasi sinar X bisa ditangkal oleh
beton setebal beberapa meter dan lempeng timbal setebal beberapa sentimeter.
Sebelumnya sudah disebutkan bagaimana proses terbentuknya sinar X secara
alami. Bagaimana cara membuat sinar X? Ada banyak metode untuk
menghasilkan sinar X dan berbagai metode ini muncul karena perbedaan jenis
tabung penghasil sinar X beserta proses tebentuknya sinar ini. Secara umum,
tabung penghasil sinar X ini terdiri dari tabung hampa kaca, katode dan anode
yang terbuat dari material tertentu.
Dalam praktikum ini, kami akan menggunakan supersoft Sinar x equipment.
Sebenarnya yang dimaksud dengan supersoft Sinar x equipment adalah
peralatan yang menghasilkan sinar X dengan frekuensi yang kecil atau
berenergi lebih rendah daripada yang sering digunakan untuk keperluan
medis. Kita bisa memperkecil energi sinar X dengan memperkecil beda
potensial antara anoda-katoda yang akan turut memperkecil frekuensi sinar X
yang dihasilkan. Akan tetapi, beda potensial memiliki harga minimum tertentu
hingga sinar X tidak diproduksi lagi. Oleh karena itu, eksperimen ini tentu
saja dilakukan di atas tegangan tersebut.
Salah satu sifat dari gelombang elektromagnetik pada umumnya adalah bisa
mengalami radiasi. Peristiwa radiasi merupakan bentuk rambatan energi
gelombang. Dalam hal ini, yang dipancarkan adalah berkas-berkas elektron
yang dieksitasikan oleh material karena terkena efek fotolistrik, dan
menghasilkan apa yang disebut dengan sinar X. Untuk mengetahui seberapa
besar koefisien absorbsi suatu bahan, dalam eksperimen ini yang akan dicoba
divariasikan tegangan, dan kuat arus. Dimana hal tersebut yang akan
mempengaruhi tingkat absorbsi.
Untuk Peristiwa absorbsi adalah salah satu bentuk kehilangan energy zarah
radiasi beta bila mengenai medium. Berbeda dengan radiasi partikel
bermuatan (a atau b), daya tembus radiasi gamma dan sinar-X sangat tinggi
bahkan tidak dapat diserap secara keseluruhan.
2. Tujuan
 mengetahui perubahan nilai koefisien absorpsi soft x ray dengan
variasi tegangan dan arus
 mengetahui besar nilai koefisien absorpsi soft x ray dari sebuah plat
logam dengan ketebalan tertentu
 mempelajari prinsip kerja dari equipment soft x ray
 mempelajari cara kerja dari dose callibrator
3.




4.
Alat dan Bahan
Alat Soft X-ray
Plat logam stainless steel
Regulator
Dose calibrator
Metode
Metode penelitian yang kami gunakan adalah menvariasikan arus dan
tegangan dari peralatan soft x ray,
Metode eksperimen pada eksperimen ini adalah metode cavity chamber Pada
cavity chamber, udara diperangkap di dalam ruang tertutup dengan interior
metal atau polimer. Di tengah-tengah silinder terdapat anoda yang berfungsi
untuk menarik ion. Arus pada anoda kemudian diukur dan dikonversi
langsung oleh sistem sensor menjadi paparan.
5. Prosedur pengoperasian:
Untuk melakukan eksperimen ini, perlu memahami peralatan yang
digunakan dengan baik.
a. Power
Menghubungkan regulator 100 V ke sumber tegangan PLN (220 V)
Menghubungkan kabel power soft x ray ke regulator tegangan 100 V
b. Grounding
Bagian tegangan tinggi ditutupi oleh material isolator namun perlu
dihubungkan ke ground karena akan menghasilkan tegangan tinggi.
Mengubungkan kabel ground pada peralatan soft x ray ke ground di regulator,
atau bisa juga di sambungkan ke sumber tegangan PLN. Ingat bahwa pipa
biasa tak dapat menjadi ground yang baik. Jangan hubungkan kabel ground
pada pipa gas.
c. Pengoperasian
A) Nyalakan sakelar, lampu hijau akan menyala, gunakan knop pada
voltmeter untuk mengatur tegangan yang di inginkan. Jarum voltmeter
akan bergerak sesuai knop yang kita putar.
B) Set waktu radiasi sesuai kebutuhan dengan memutar kenop waktu,
terdapat 2 jenis frekuensi 50 hz dan 60 hz, gunakan yang 50 hz
C) Tekan tobol x-ray dan lampu merah akan menyala. Atur arus searah jarum
jam sesuai dengan kebutuhan.
d. Untuk mengamati struktur internal pada sebuah specimen dengan akurat,
gunakan radiograf. Men-set kondisi yang diperlukan mengikuti kondisi
radiografi standar yang disebutkan pada bagian akhir.
Eksperimen 1
a. Memasukkan bahan yang akan diuji. Dalam hal ini kami menggunakan
stainless.
b. Mengatur tegangan di 5 kV, kemudian mengatur arus pada 1 mA dan
waktunya selama 30 detik.
c. menghitung besarnya nilai yang tertera pada dose calibrator
d. melakukan langkah b-c dengan tegangan 5 kV – 10 kV
e. mengatur arus dari 1 mA – 5 mA kemudian ikuti langkah pada poin b – d,
dan meletakkan nilai pada data sheet yang terlampir.
f. Memperhatikan keadaan peralatan soft x ray dengan setiap pengambilan
data di haruskan peralatan soft x ray benar2 mati dan tidak ada radiasi
yang tersisa didalamnya dengan menunggu beberapa saat sampai keadaan
stabil
Download