soft skill - PPS Unnes

advertisement
Pengembangan
Sumberdaya Manusia
Berbasis Etika dan Budaya
Akademik
Oleh
Subiakto Tjakrawerdaja
Institut Nusantara
1
SDM Penentu Daya Saing Bangsa
• Negara yang memprioritaskan pembangunan sumberdaya
insani (SDM) memiliki keunggulan daya saing dalam jangka
panjang (Jepang, Korea Selatan, China).
• Pendidikan menjadi kunci pengembangan SDM yang berdaya
saing dan kompeten.
• Perlu upaya merevitalisasi pendidikan nasional terutama
pendidikan tinggi berstandar internasional, dengan tetap
menjaga akar budaya dan nilai-nilai kebangsaan.
• Kriteria world class university, antara lain:
- 40% tenaga pendidik bergelas Ph.D
- Publikasi internasional 2 papers/dosen/tahun
- Jumlah mahasiswa pasca sarjana minimal 40% dari populasi mahasiswa
- Jumlah mahasiswa internasional minimal 20% dari polulasi mahasiswa
- Anggaran penelitian minimal USD 1.300/dosen/tahun
- ICT (information communication technology) 10 KB/ mahasiswa
TUJUAN NASIONAL
(Pembukaan UUD 1945)
• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Pendidikan merupakan wahana strategis untuk
mewujudkan tujuan nasional, karena misi pendidikan
adalah mengembangkan insan yang berakhlak
mulia, cerdas dan kompetitif
Misi Pendidikan adalah Mengembangkan Insan
yang Berakhlak Mulia, Cerdas dan kompetitif
Cerdas
KOMPETITIF
Profil
Civitas
Akademika
Dikembangkan
melalui
lingkungan
belajar yang
sarat dengan
etika dan budaya
akademik,
seperti:
kejujuran ilmiah,
pelaksanaan
Soft Skill
tridharma
perguruan tinggi
Kepemimpinan
Komunikasi
Persuasif
Sistem Kerja
Kewirausahaan
ICT
Jejaring Kerja
Kepekaan Sosial
terhadap
Kebutuhan
Masyarakat
KUMKM
KomitmenIntegritas
Pengetahuan
Dibidangnya
Hard Skill
Soft Skill
Keterampilan
Profesional
ETIKA AKADEMIK
Aturan perilaku, norma, adat kebiasaan dalam dunia akademik, dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
• Mencari, menggali dan mempertahankan kebenaran dan
kejujuran ilmiah
• Dalam melaksanakan kegiatan akademik, civitas saling
membantu dan menghormati otonomi disiplin ilmu
• Menjaga kerahasiaan data akademik
• Hubungan sesama civitas bersifat kolegial dan menghindari
pelanggaran norma sosial dan susila
Etika akademik diperlukan untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi pengembangan SDM
yang kompeten dan kompetitif
BUDAYA AKADEMIK
Budaya berkaitan dengan cara hidup yang mencakup iklim atau atmosfer emosional dan
psikologis, termasuk semangat, sikap, dan tingkat produktivitas (Schrodt, 2002).
• Otonomi dan kebebasan akademik
• Pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang berkualitas dan
berkelanjutan
• Budaya mutu melalui pencapaian prestasi akademik setinggitingginya, dalam kerangka pengembangan civitas akademika
secara kolegial
• Budaya menulis dan mempublikasikan karya ilmiah
• Budaya inovasi dan mensolusi permasalahan masyarakat
Kualitas SDM dan kualitas perguruan tinggi ditentukan
oleh kualitas civitas akademika dalam membangun
budaya akademiknya
PERUBAHAN KUNCI
PENGEMBANGAN SDM
• Belajar pada hakekatnya adalah berubah
• Pengembangan SDM pada hakekatnya adalah meningkatkan
kemampuan SDM untuk berubah ke arah yang lebih produktif,
cerdas, kompetitif, dan berakhlak mulia
• Perguruan tinggi sebagai agen perubahan dituntut melakukan
perubahan secara berkelanjutan, agar lulusannya dapat fit di
masyarakat.
• Perubahan mindset dan soft skill civitas akademika perlu
memperoleh perhatian, karena terbukti menjadi penentu
keberhasilan di dunia kerja.
• Perlu upaya mengintegrasikan hard skill, soft skill, dan proses
link and match dengan dunia usaha dan profesi
Competencies Model
dalam industri
Thinking Ability:
•Conceptual Thinking
•Analytical Thinking
•Verbal Reasoning
•Numerical Reasoning
•Problem Solving
•Strategic thinking
Energy:
•Achievement Motivation
•Tolerance to Stress
•Willingness to Learn
•Striving exellence
•Inisiative
Personal Effectiveness:
•Self-confidence
•Adaptability
•Sensitivity
•
•
•
•
Job-related
Behavior
•Communication
•Planning &
Organizing
•Leadership
•Teamwork
•Decisionmaking
•Visioning
•Customer focus
•Build relation
CORE COMPETENCIES
CRITICAL REQUIREMENTS
INNER ASPECT
HARDER TO DEVELOP
Tammy Kris 2007
P
E
R
F
O
R
M
A
N
C
E
COMPONENT OF SUCCESS
Soft skill lebih
menjadi
penentu
keberhasilan
dalam dunia
kerja
dibandingkan
hard skill
20%
80%
Technical
Mindset
Dimensi Pemain
Sepak Bola
Hard Skills
o Berlari
o Menendang
o Bertahan
o Menyerang
Soft Skills
Kerja Tim
Gigih dan berani
Sportif
Mengambil Inisiatif
Berani Mengambil
Keputusan
KOMPETENSI KUNCI
Kompetensi kunci merupakan persyaratan kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam
pelaksanaan tugas pada unit kompetensi tertentu, yang terdistribusi
dalam 7(tujuh) kriteria kompetensi kunci antara lain:
1.Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisir informasi
2.Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide
3.Merencanakan dan mengorganisir aktivitas/kegiatan
4.Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
5.Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
6.Memecahkan masalah
7.Menggunakan teknologi
Dalam banyak kasus, penguasaan 7 kompetensi kunci ini sering
diabaikan dalam pengajaran di perguruan tinggi (dosen berfokus pada
substansi hard skill pengetahuan yang diajarkan semata), tanpa
mengkaitkan dan membiasakan mahasiswa untuk menguasai 7
kompetensi kunci tersebut
TABEL GRADASI (TINGKATAN)
KOMPETENSI KUNCI
Kompetensi Kunci
Tingkat 1
“Melakukan
Kegiatan”
Tingkat 2 “Mengelola
Kegiatan”
Tingkat 3 “Mengevaluasi
dan Memodifikasi Proses”
1. Mengumpulkan,
menganalisa dan
mengorganisir informasi
Mengakses dan merekam
dari satu sumber
Mengakses, memilih &
merekam lebih dari satu sumber
Mengakses, mengevaluasi
mengorganisir berbagai sumber
2. Mengkomunikasikan
ide dan informasi
Pengaturan sederhana yang
telah lazim/familier
Berisi hal yang komplek
Mengakses, mengevaluasi dan
mengkomunikasikan nilai/perubahan
dari berbagai sumber
3. Merencanakan dan
mengorganisir kegiatan
Di bawah pengawasan atau
supervisi
Dengan bimbingan/panduan
Inisiasi mandiri dan mengevaluasi
kegiatan komplek dan cara mandiri
4. Bekerjasama dengan
orang lain & kelompok
Kegiatan-kegiatan yang
sudah dipahami/aktivitas
rutin
Membantu merumuskan tujuan
Berkolaborasi dalam menyelesaikan
kegiatan-kegiatan komplek
5. Meggunakan ide-ide
dan teknik matematika
Tugas-tugas yang sederhana
dan telah ditetapkan
Memilih ide dan teknik yang
tepat untuk tugas yang komplek
Berkolaborasi dalam menyelesaikan
tugas yang komplek
6. Memecahkan masalah
Rutin di bawah pengawasan
Rutin dan dilakukan sendiri
berdasarkan pada panduan
Problem/masalah yang komplek
dengan menggunakan pendekatan
yang sistimatis, serta mampu
mengatasi problemnya
7. Menggunakan teknologi
Membuat
kembali/memproduksi/mem
berikan jasa/yang berulang
pada tingkat dasar
Mengkontruksi, mengorganisir
atau menjalankan produk atau
jasa
Merancang, menggabungkan atau
memodifikasi produk atau jasa
TREND BARU PENDEKATAN
PENDIDIKAN
Subjective,
selalu berubah
SCIENCE
•Curriculum
•Competency-based
•Curriculum
content
•Contextual/community
/evidence-based
•Center of Activity
•Student
•Teaching strategy
•Teaching how to learn
•Learning site
•In and off campus
•Evaluation
•Process evaluation,
problem solving
PERUBAHAN LUARAN
PERGURUAN TINGGI
KOMPETENSI SESEORANG
KEMAMPUAN MINIMAL
PENGUASAAN
PENGETAHUAN,
KETRAMPILAN DAN
SIKAP SESUAI
SASARAN KURIKULUM
UNTUK DAPAT MELAKUKAN
TINDAKAN CERDAS, PENUH
TANGGUNG JAWAB SEBAGAI
SYARAT UNTUK DIANGGAP
MAMPU OLEH MASYARAKAT
PROGRAM STUDINYA
DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS-TUGAS DI BIDANG
PEKERJAAN TERTENTU
PENILAIAN OLEH
PERGURUAN TINGGI
SENDIRI
PENILAIAN DILAKUKAN
OLEH MASYARAKAT
PEMANGKU KEPENTINGAN
SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
Incoming
Students
Teaching-Learning Procces
BERUBAH
Graduates
Job Market
Leadership
Academic
Community
Quality
Assurance
Community
Acknowledgement
Management
Funding
Organization
Staff
Physical Facilities
Resources
Laboratories Library Curriculum
Demand HE
(PLAN)
(DO)
PENGEMBANGAN
(ACT)
Dosen
RENC.
PEMB.
PROSES
DAN HASIL
BELAJAR
sumber
Mhs
belajar
Action
Research
METODE DAN MODEL
PEMBELAJARAN SCL
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
(CHECK)
PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN
PELAKSANAAN
KURIKULUM
PERENCANAAN
• PERGURUAN TINGGI YANG LEBIH
HUMANIS.
• PENGEMBANGAN PENDIDIKAN YANG
TERKAIT DENGAN PEMBANGUNAN.
• DAPAT MENJAWAB FENOMENA
ANTROPHOS, TEKNE, OIKOS, DAN
ETNOS. (empat pilar pendidikan).
• fenomena anthrophos
dicakup dalam pengembangan manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
• fenomena tekne
•
dicakup dalam penguasaan ilmu dan ketrampilan untuk
mencapai derajat keahlian berkarya.
fenomena oikos
dicakup
dalam kemampuan untuk memahami kaidah kehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
• fenomena etnos,
dicakup dalam pembentukan sikap dan perilaku yang
diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai.
PROGRAM
PENDIDIKAN
AKADEMIK
(S1)
IJASAH
GENERIC SKILL
(TRANSFERABLE SKILL)
PT perlu
mengintegrasikan
hard skill, soft
skill, dan standar
kompetensi
profesi
SERTIFIKAT
KOMPETENSI
LEMBAGA
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
UTAMA
STANDART
KOMPETENSI
ASOSIASI
PROFESI
A
KOMPETENSI
PENDUKUNG
STANDART
KOMPETENSI
ASOSIASI
PROFESI
B
KOMPETENSI
LAINNYA
STANDART
KOMPETENSI
ASOSIASI
PROFESI
C
TUGAS PERGURUAN TINGGI
TUGAS MASYARAKAT
PEMANGKU KEPENTINGAN
Terima kasih
Download