legalitas dan wewenang profesi radiografer dari aspek

advertisement
LEGALITAS PROFESI
SANITARIAN
DISAMPAIKAN DALAM SEMINAR NASIONAL HAKLI DI UAD YOGYAKARTA
Sabtu, 3 Mei 2014
DASAR HUKUM
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN:
Pasal 21, Ayat 1 :
Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, pembinaan & pengawasan mutu
tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
PP 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA
KESEHATAN:
Pasal 21
Setiap
tenaga
kesehatan
dalam
melakukan tugasnya wajib memenuhi
standar profesi.
Pasal 24
Perlindungan hukum diberikan kepada
tenaga kesehatan yang
melakukan
tugasnya sesuai standar profesi.
Permenkes No 46 Tahun 2013 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan
Permenkes No. 32 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga
Sanitarian
Perda yg mengatur tentang Regulasi Nakes
DEFINISI TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu,
memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan (UU No. 36 Tahun 2009).
LEGALITAS TENAGA KESEHATAN
Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan
praktik dan/atau pekerjaan keprofesiannya wajib
memiliki izin dari pemerintah (UU No. 39 Th
2009, Permenkes No. 46 Th 2013).
“Penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan
dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan yang
tidak memiliki kualifikasi dan izin melakukan
pekerjaan profesi “ (ps. 34 UU No. 36 Th 2009 )
Fasilitas Yankes :
suatu alat dan/atau
tempat yg digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yg dilakukan
oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.
(UU No. 36 Tahun 2009)
TIGA HAL YANG HARUS DIPENUHI
TENAGA PROFESI
-Penerapan
disiplin ilmu
-Standar Profesi
-SPO
Disiplin
Norma
Perilaku
Aturan Hukum/
Etika
Hukum
Peraturan
perundangan
Termasuk di
dalamnya
Perizinan
HUBUNGAN HUKUM DG PELAYANAN KESEHATAN
Pemberi
Pelayanan
Produsen
Jasa
(Subjek
Hukum)
Hak dan
Kewajiban
Proses
Saling
Berkomunikasi
Objek (Upaya
Kesehatan)
Harus cermat
dan Hati2
Tanggung jawab:
-Inform concent
- Rekam Medik
- SP, SPO, Etika
- Hukum/Regulasi
Penerima
Pelayanan
(Klien)
Konsumen Jasa
(Subjek
Hukum)
Hak dan
Kewajiban
KLIEN
1.Memberikan
informasi yg
benar, lengkap
dan jujur
2.Mematuhi
aturan sarana
pelayanan kes
3.Memberikan
imbalan
NAKES
KEWAJIBAN
1.Memiliki
SIP/SIK
2.Mengikuti
SP,SPO, etika
3.Menghormati
hak klien
4.Mengutamakan
kualitas
hasil
pelayanan
TANGGUNG JAWAB HUKUM
Nakes & Sarkes (sbg subjek hukum),
memiliki tanggungjawab hukum atas
semua
tindakannya
dalam
upaya
melaksanakan tugas profesinya, yg tidak
luput dari kesalahan profesi.
TANGGUNG JAWAB HUKUM PIDANA
Hukum pidana  mengatur hubungan antara
manusia/masyarakat dg negara (Peraturan
perundangan yg dikeluarkan oleh negara)
Seseorang hanya dapat dihukum apabila telah
ada
ketentuan
hukum
yang
mengatur
perbuatan itu terlebih dahulu.
Perlindungan Hukum
Tenaga Kesehatan
UU NO.36/2009 TENTANG KESEHATAN
PP NO.32/1996 TENTANG NAKES
PERMENKES NO. 46 TAHUN 2013
PERMENKES NO. 32 TAHUN 2013
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Memiliki Izin (Pasal 23 UU No. 39 Th 2009 )
Melaksanakan tugas sesuai SP,SPO, Etika (Pasal 24)
Menghormati hak pasien (pasal 24)
Nakes berhak mendapatkan perlindungan hukum
(pasal 27 UU No. 36 Th 2009)
Nakes yang diduga melakukan kelalaian, maka terlebih
dahulu harus diselesaikan melalui mediasi (pasal 29).
Memberikan informasi dan tindakan yg akan dilakukan
Meminta persetujuan thd tindakan yg akan dilakukan
Membuat dan memelihara rekam medis????????
IZIN TENAGA KESEHATAN
LEGALITAS
STR
SIP/SIK
KOMPETENSI
KEWENANGAN
TUJUAN PENGATURAN IZIN
TENAGA KESEHATAN
KOMPETENSI
UJI KOMPETENSI
“ Suatu proses untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan
sesuai standar profesi “
SERTIFIKAT KOMPETENSI
“ Pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan
yg sesuai dg keahlian dalam cabang ilmunya
dan/atau memiliki di luar program studinya “
SERTIFIKAT KOMPETENSI
□ Sbg dasar MTKI memberikan nomor
□ Berlaku seluruh Indonesia
□ Dasar mendapatkan STR
□ Berlaku 5 (lima) tahun
□ Perpanjangan dilakukan dengan
mengumpulkan satuan kredit profesi.
SURAT TANDA REGISTRASI (STR)
REGISTRASI
“ Pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yg
telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah
memiliki kualifikasi tertentu lainnya serta diakui
secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau
pekerjaan keprofesiannya ”
SURAT TANDA REGISTRASI
“ Bukti tertulis yang telah diberikan oleh Menteri
Kesehatan kepada tenaga kesehatan yang telah
diregistrasi “
SURAT IZIN KERJA
SIK
“ Bukti tertulis yang diberikan kepada
tenaga kesehatan untuk menjalankan
pekerjaan keprofesiannya di sarana
pelayanan kesehatan “
SIKLUS PERIZINAN TENAGA
KESEHATAN
Penerbitan
STR
Ijazah
Sertifikat
Kompetensi
Daerah
(SIP/SIK)
Rekomendasi
SIP/SIK
PROFESIONALISME TENAKES MELALUI
PROSES REGULASI
Ujian Akhir
Pendidikan
SERTIFIKASI
Uji
Kompetensi
REGISTRASI
LISENSI
STR
SIP
 SIK

TATA CARA PENGAJUAN STR
DARI MTKP KEPADA MTKI
Organisasi
profesi
MTKP
Institusi
pendidikan
Fasilitas
pelayanan
kesehatan
MTKI
Rekapitulasi
dan Validasi
Perprofesi
Diketahui
Jumlah Tenaga
Kesehatan
• Nakes Yang Profesional
• Nakes Perpropinsi/ profesi
• Perinstitusi Pemerintah/ swasta
Mutu Tenaga
Kesehatan
• Perprofesi
• Level Pendidikan
• Kompetensi
Ada Kepastian
Hukum
• Bagi Tenaga Kesehatan
• Bagi Masyarakat
Jumlah Institusi
Pendidikan
Mutu Institusi Pendidikan
PENCABUTAN STR TENAGA KESEHATAN
Kepemilikan STR Ganda
STR Tidak Berlaku
Sanksi Administrasi dan
Disiplin
PMK No. 32 Tahun 2013 tentang
Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Merupakan
peningkatan ujud
pengakuan terhadap
Tenaga Sanitarian
Sebelumnya tdk
pernah diatur
tentang izin
Tenaga Sanitarian
Harus lebih profesional dan
dapat
dipertanggungjawabkan
SIAPAKAH TENAGA SANITARIAN ?
“Setiap orang yang telah lulus pendidikan di
bidang kesehatan lingkungan sesuai ketentuan
peraturan perundangan-undangan”.
Klasifikasi :
a. Sanitarian;
b. Teknisi Sanitarian
Utama
: Berijazah profesi Sanitarian
: D3 Penilik Kesehatan,
D4/Sarjana Terapan, Sarjana
Kesling,Ilmu Lingk, Tehnik
Lingk, Tehnik Sanitasi
c. Teknisi Sanitarian
Madya
: D3 Ahli Madya Sanitasi &
Kesling/Tehnologi Sanitasi
d. Tehnisi Sanitarian
Pratama;
: D1 KesLingk/SPPH
e. Asisten Tehnisi
Sanitarian
: SMK Kesling/Sanitasi/
Plumbing
“ Tenaga Sanitarian yg melakukan pekerjaan
di fasilitas pelayanan kesehatan wajib
memiliki SIKTS (Ps. 6 PMK No. 32 Th 2013)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa:
a. puskesmas;
b. klinik;
c. rumah sakit; dan
d. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
(Ps. 11)
Bahan diskusi ??
Point d : Tempat kerja, industri, perhotelan,
tempat wisata dsb? ................................
Dikeluarkan oleh Dinkes
Kab/Kota setempat
Berlaku untuk satu (1)
tempat
Pasal 10
(1)Tenaga Sanitarian hanya dapat melakukan
pekerjaan paling banyak di 2 (dua) tempat.
(2) Permohonan SIKTS kedua dapat dilakukan
dg menunjukan bahwa yg bersangkutan telah
memiliki SIKTS pertama.
PERSYARATAN ADMINISTRASI UNTUK
MENGAJUKAN SIKTS
1.Fotokopi STRTS yang masih berlaku
2.Fotokopi Ijazah Sanitarian yang disyahkan oleh
penyelenggaran pendidikan Sanitarian
3.Surat Rekomendasi dari Organiasai Profesi
4.Surat keterangan sehat dari dokter yang
memiliki SIP
5.Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua)
lembar
6.Surat Keterangan melaksanakan tugas dari
Pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan
Pembaharuan SIKTS :
1. Fotokopi STR yang masih berlaku
2. Fotokopi SIKTS yang lama
3. Surat Rekomendasi dari Organiasai Profesi
4. Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki
SIP
5. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar
6. Surat Keterangan melaksanakan tugas dari
Pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan
SIKTS hanya berlaku pada 1 (satu) sarana Yankes
Seorang Sanitarian dpt memiliki maksimal 2 (dua) SIKTS
SIKTS berlaku sepanjang STR masih berlaku dan dapat
diperbaharui dan tidak pindah tempat kerja.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Menteri Kesehatan
Dinkes Prop.
Dinkes Kab/kota
Organisasi Profesi.
Dalam rangka pembinaan Kepala Dinas Kesehatan
Kab/Kota dapat mengambil tindakan administrasi
kepada Tenaga Sanitarian yg melakukan pelanggaran
dg meminta pertimbangan organisasi profesi :
1. Peringatan lisan
2. Peringatan tertulis
3. Pencabutan SIKTS
PERLINDUNGAN HUKUM
Pasal 23
Dalam melaksanakan pekerjaannya Tenaga
Sanitarian mempunyai hak:
“Memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan Standar Profesi Tenaga
Sanitarian”
KEWENANGAN NAKES
•SERTIFIKAT KOMPETENSI
•STR
•SIKTS
KEWENANGAN
LEGALITAS FORMAL
KEWENANGAN
KOMPETENSI
KEWENANGAN
TINDAKAN
PELAYANAN
SANITARIAN
BAHAN DISKUSI :
SYARAT MEMPEROLEH REKOMENDASI HAKLI :
1.Rekomendasi dikeluarkan oleh HAKLI Cabang
(Kecuali yg blm terbentuk maka dikeluarkan oleh
Pengda Prop)
2.Pernyataan aktif dalam organisasi profesi dan
menjaga profesionalitas.
3.Syarat administrasi
4.Biaya ( tergantung kesepakatan masing2 cabang)
5.Rekomendasi dapat dicabut jika terjadi
pelanggaran atau ketidaksesuaian dg peraturan
perundangan
REKOMENDASI :
1.Proses pengurusan STR bisa lebih
cepat????????????
2.Penguatan regulasi yg mendukung
kesempatan kerja di dunia
swasta/perusahaan
3.Perlu dibentuk wadah asosiasi Ketua
Pengurus HAKLI Daerah/Cabang untuk
memudahkan konsolidasi dan informasi
4....................................
Download