9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar Atau Umum 2.1.1

advertisement
BAB 2
LANDAS AN TEORI
2.1
Teori-Teori Dasar Atau Umum
2.1.1
Teori Sistem Basis Data
2.1.1.1 Pengertian Basis Data
M enurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data merupakan
sekumpulan data yang saling berhubungan dan deskripsi dari data
itu sendiri, yang didesain untuk mencakup informasi yang
diperlukan untuk organisasi.
M enurut Janer Simamarta (2007, p1), Basis Data adalah suatu
aplikasi terpisah yang menyimpan suatu koleksi data. M asingmasing basis data memiliki satu API (Application Program
Interface)
atau
lebih
yang
berbeda
untuk
menciptakan,
mengakses, mengelola, mencari, dan mereplikasi data.
2.1.1.2 Pengertian Database Management System (DBMS )
M enurut Connolly dan Begg (2005, p16), DBM S adalah sebuah
software system yang memungkinkan user untuk menentukan,
membuat, mempertahankan, dan mengendalikan akses ke basis
9
10
data. DBM S merupakan software yang menyediakan interaksi
antara program aplikasi user dengan basis data.
Fasilitas dari DBM S adalah sebagai berikut:
Data Definition Language, yang memungkinkan user untuk
menspesifikasikan tipe dan struktur data beserta constraint (batasan) pada
data untuk disimpan dalam basis data.
1. Data Manipulation Language, yang memungkinkan user
untuk melakukan insert, update, delete, dan penarikan data
dari basis data.
Pengendalian
terhadap
pengaksesan
basis
data,
yang
menyediakan:
a. Sistem keamanan, yang mencegah unauthorized user untuk
mengakses basis data.
b. Sistem integritas, yang mempertahankan konsistensi dari
data yang tersimpan.
c. Sistem pengendalian concurrency, yang memperbolehkan
akses secara bersamaan ke basis data.
d. Sistem pengendalian recovery, yang mengembalikan basis
data ke keadaan sebelumnya yang konsisten dari suatu
kegagalan hardware atau software.
11
e. Katalog yang dapat diakses oleh user, yang berisi deskripsi
dari data di dalam basis data.
M enurut
Connolly
dan
Begg
(2005,
p26-29)
Database
M anagement System adalah:
1. Pengendalian atas data redundancy
Dengan penggunaan pendekatan basis data, data-data yang
berulang
bias
menjadi
lebih
terkendali
dan
berkurang
dibandingkan dengan sistem berbasis file.
2. Konsistensi data
Dengan adanya pengendalian dan penghilangan redundancy,
inkonsistensi data dapat dihindari. Jika item data di basis data
hanya disimpan pada suatu tempat, maka update yang dilakukan
cukup sekali saja, dan nilai yang baru akan langsung tersedia bagi
user.
3. Lebih banyak informasi yang bisa didapatkan dari data yang
sama
Dengan melakukan integrasi data operasional yang ada, dapat
dilakukan penambahan informasi dari data yang sama.
12
4. Sharing dari data
Pada pendekatan berbasis file, file hanya dimilki oleh orang atau
departemen tertentu yang menggunakannya. Sementara pada
pendekatan basis data, basis data dimilki oleh keseluruhan
organisasi dan dibagi antara semua user yang berwenang.
5. Integritas data lebih terjamin
Integritas data dilakukan dengan bantuan constraints (batasan).
Dengan adanya batasan pada basis data, maka integritas atau
konsistensi data yagn tersimpan menjadi lebih terjamin.
6. Keamanan meningkat
Keamanan basis data adalah perlindungan dari pengaksesan yang
dilakukan oleh user yang tidak berwenang. Salah satu cara yang
ditempuh adalah meminta user untuk memasukkan user ID dan
password sebelum user tersebut melakukan suatu operasi terhadap
basis data. Database Administrator juga bisa menentukan operasi
apa saja yang bisa dilakukan oleh seorang user.
7. Kemampuan pengaksesan dan respon data yang lebih baik
User bisa mengakses ke basis data untuk melihat informasi dar
data yang diperlikan cukup dengan command SQL.
13
8. Concurrency yang lebih baik
Database Management System mengendalikan pengaksesan basis
data secara bersamaan oleh beberapa user dan memastikan hal-hal
seperti hilangnya informasi ataupun hilangnya integritas data
tidak terjadi.
2.1.2
ER-Modeling (Entity Relationship-Modeling)
M enurut Connolly dan Begg (2005, p342), ER-Modeling adalah
sebuah pendekatan top down untuk perancangan basis data yang dimulai
dari mengenali data penting yang disebut entitas dan hubungan diantara
data yang harus dilakukan diwakilkan pada model. Langkah selanjutnya
adalah menambah detail seperti informasi mengenai entitas dan hubungan
yang ingin disimpan yang disebut juga atribut, dan constraint (batasan)
yang ada pada entitas, hubungan dari atribut.
Salah satu aspek yang tersulit dari perancangan basis data adalah
kenyataan bahwa designer, programmer, dan end user cenderung untuk
menggambarkan data dari kegunaannya dengan cara yang berbeda. Untuk
mendapat pengertian dari data dan bagaimana data tersebut digunakan
yang benar, dibutuhkan sebuah model yang non-technical dan tidak
ambigu yaitu ER-Modeling.
14
2.1.3
S trong and Weak Entity Types
Strong entity adalah entitas yang dapat berdiri sendiri atau tidak
tergantung dengan entitas lain. Karakteristik dari strong entity adalah
setiap kegiatan pada entitas bersifat unik dan memiliki primary key pada
atributnya (Begg, Connoly, 2005, p354).
Weak Entity adalah entitas yang tidak dapat berdiri sendiri atau
tergantung dengan hubungan dari entitas lainnya. Karakteristik dari weak
entity adalah
setiap
kejadian
pada setiap
entitas
tidak
dapat
diidentifikasikan secara unik karena dalam weak entity tidak mempunyai
primary key (Begg, Connoly, 2005, p355).
2.1.4
Database Lifecycle
M enurut Connolly dan Begg (2005,p283), Sistem Basis Data
adalah komponen yang mendasar dari Sistem Informasi sebuah organisasi
yang besar dan luas. Karenanya daur hidup pengembangan Sistem Basis
Data secara turun temurun bekaitan dengan daur hidup dari sistem
informasi. Tahapan-tahapan dari daur hidup pemngembangan sistem
basis data tidaklah terurut dengan tepat, melainkan melibatkan sejumlah
pengulangan dari tahapan sebelumnya melalui feedback loop.
Untuk sistem basis data yang kecil yang hanya memiliki user
dalam jumlah kecil, daur hidupnya tidak perlu terlalu kompleks. Akan
tetapi, ketika merancang sebuah sistem basis data yang besar yang
15
memiliki sepuluh sampai seribu user, daur hidupnya akan menjadi sangat
kompleks. Adapun daur hidup aplikasi basis data ditunjukkan pada
gambar berikut:
D at aba se Planning
Sy ste m De finition
Re quire m ent C olle c tion
a nd A na ly s is
D at aba se De s ign
C onc e ptual
D a ta ba s e D es ign
DB MS S ele ct ion
(optional)
Applica tion De s ign
Logic a l D a taba s e
De s ign
P hys ica l
D a ta ba s e D es ign
P rototy ping
(optional)
Im ple m enta tion
D a ta C onve rs ion
and Loa ding
Te s ting
Ope ra tional
M ainta nce
Gambar 2.1 Tahapan-tahapan dari database application lifecycle
(Sumber: Connolly & Begg, 2005, p284)
16
2.1.4.1 Database Planning
Database Planning merupakan perencanaan tentang bagaimana
langkah-langkah
dari database application
lifecycle dapat
dijalankan dengan efektif dan seefesien mungkin. Perencanaan
basis-data harus dapat diintegrasikan dengan seluruh strategi
sistem informasi dari organisasi (Begg, Connoly, 2005, p285).
Terdapat tiga permasalahan pokok dalam merumuskan strategi
sistem informasi, yaitu:
1. Identifikasi rencana dan tujuan dari perusahaan dengan
menentukan sistem informasi yang dibutuhkan.
2. Evaluasi
sistem
informasi
yang telah
ada
untuk
menentukan kekuatan dan kelemahan yang ada.
3. Penilaian terhadap peluang-peluang informasi teknologi
yang mungkin mendatangkan keuntungan yang kompetitif.
2.1.4.2 S ystem Definition
M enurut Connolly dan Begg (2005, p286), System Definition
menggambarkan ruang lingkup dan batasan dari aplikasi basis
data dan user view secara garis besar. User View mendefinisikan
apa yang diperlukan dari sebuah sistem basis data dari pandangan
17
seorang yang memiliki peran kerja yang khusus seperti manajer
atau pengawas, atau lingkup aplikasi perusahaan seperti kasir,
administrasi, dan akuntansi.
2.1.4.3 Requirement Collection and Analysis
M enurut Connoly & Begg (2005, p288), requirement collection
and analysis adalah suatu proses dari pengumpulan dan
penganalisaan informasi mengenai bagian dari organisasi yang
harus didukung oleh sistem basis data, dan menggunakan
informasi ini untuk mengidentifikasi keperluan-keperluan untuk
sistem yang baru. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan informasi ini yang disebut dengan fact finding
techniques.
2.1.4.4 Database Design
Database design merupakan proses dari pembuatan sebuah desain
untuk
sebuah
basis-data yang akan
mendukung operasi
perusahaan. Dua pendekatan utama dari proses mendesain basisdata adalah bottom-up dan top-down. Pendekatan bottom-up
dimulai pada tingkat dasar dari atribut, yang melalui analisa dari
asosiasi antar atribut, yang dikelompokkan menjadi relasi yang
mewakili entitas dan hubungan antar
entitas. Sedangkan
18
pendekatan top-down diilustrasikan menggunakan konsep EntityRelationship (ER) model, yang dimulai dengan mengidentifikasi
entitas dan hubungan antar entitas yang berhubungan dengan
organisasi. Database design terdiri dari tiga fase, yaitu:
Conceptual database design, Logical database design, dan
Physical database design.
2.1.4.4.1 Conceptual Database Design
Conceptual
Database
Design
adalah
proses
pembangunan model informasi yang digunakan sebuah
organisasi,
pertimbangan
yang
tidak
physical.
tergantung
Perancangan
pada
basis
semua
data
conceptual ini terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut:
Langkah 1: M embangun model data conceptual local
untuk setiap view
1.1
M engidentifikasi Tipe Entitas
1.2
M engidentifikasi Tipe Relationship
1.3
Identifikasi dan Asosiasi Atribut suatu Entitas atau
Relationship
19
1.4
M enentukan domain atribut
1.5
Identifikasi Candidate dan Primary Key setiap
Entitas
1.6
Pengecekan redudansi pada model data
1.7
Validasi model konseptual terhadap transaksi user
1.8
Review model data konseptual dengan user
2.1.4.4.2 Logical Database Design
Logical Database Design adalah proses pembangunan
sebuah model dari informasi yang digunakan dalam
sebuah organisasi yang didasarkan pada sebuah model
data tertentu dan tidak tergantung pada DBM S dan semua
pertimbangan physical lainnya. Pada perancangan basis
data logical terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 2: M embangun dan melakukan validasi model
data logical local untuk setiap view
2.1
M enghilangkan fitur yang tidak kompatibel dengan
model relational
2.2
M endapatkan relasi untuk model data logical local
20
2.3
Validasi relationship menggunakan normalisasi
2.4
M endefinisikan batasan integritas
Langkah 3: M embangun dan memvalidasi model data
logical global
3.1
M enggabungkan model data local logical kedalam
data global logical.
3.2
M emvalidasi model data logical global
3.3
M emeriksa perkembangan yang akan datang
3.4
M emeriksa model data logical global dengan user
2.1.4.4.3 Physical Database Design
Physical
Database
Design
adalah
proses
yang
menghasilkan sebuah deskripsi dari implementasi basis
data pada seconday storage; menjelaskan relasi dasar, file
organization, dan pembuatan index yang digunakan
untuk mengakses data agar lebih efisien dan semua
integrity constraint yang berhubungan dan langkahlangkah keamanan.
21
Langkah 4: M enerjemahkan model data logical global
untuk DBM S
4.1.
Perancangan relasi basis data
4.2.
Nama dari relasi
4.3.
M erancang Enterprise Constraint
Langkah 5: M endesain representasi fisik
5.1.
Analisa Transaksi
5.2.
M engestimasi
kapasitas
penyimpanan
yang
dibutuhkan
Langkah 6: M endesain user view
Langkah 7: M endesain mekanisme keamanan
Langkah 8: Pertimbangan pengenalan
dari
redudansi terkontrol
Langkah 9: Awasi dan atur sistem operasional
2.1.4.5 Pemilihan DBMS
M enurut Connoly & Begg (2005, p295), pemilihan DBM S adalah
memilih dari DBM S yang cocok untuk mendukung sistem basis
22
data. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk
memilih DBM S yang terbaik, yaitu:
1. M endefinisikan terminologi dari studi referensi yang
mencakup tujuan dan ruang lingkup studi dan tugas yang
harus dilakukan.
2. M endaftarkan dua atau tiga produk, kriteria itu bisa
dianggap sangat penting untuk sebuah implementasi
dimana dapat digunakan untuk menghasilkan daftar
persiapan produk DBM S untuk evaluasi.
3. M engevaluasi produk, dapat dilakukan dengan pendekatan
memberi bobot pada fitur atau suatu grup dari fitur
dibandingkan dengan kebutuhan organisasi, dan untuk
memperoleh keseluruhan nilai bobot yang dapat digunakan
untuk membandingkan produk.
4. M erekomendasikan pilihan dan membuat laporan adalah
langkah terakhir dari pemilihan DBM S, yaitu membuat
dokumentasi
proses
dan
menyediakan
pernyataan
mengenai penemuan dan rekomendasi untuk produk
DBM S tertentu.
23
2.1.4.6 Application Design
M enurut Connolly & Begg (2005, p299), desain aplikasi
merupakan desain dari user interface (antarmuka pemakai) dan
program aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data.
User interface tersebut haruslah mudah untuk digunakan, simple
dan mudah dimengerti, dan mudah untuk dipelajari bagi user yang
masih awam. Terdapat dua aspek desain aplikasi, yaitu: desain
transaksi dan desain tampilan bagi user.
2.1.4.6.1 Desain Transaksi
Transaksi merupakan sebuah aksi, atau sekumpulan aksi
yang dibawa oleh user atau program aplikasi, yang
mengakses atau merubah isi dari basis-data. Tujuan dari
mendesain transaksi adalah untuk menemukan dan
mendokumentasikan
high-level
karakteristik
dari
transaksi yang dibutuhkan pada basis-data, mencakup:
1. Data yang akan digunakan oleh transaksi
2. Karakteristik fungsional dari transaksi
3. Output dari transaksi
4. Rata-rata pemakaian yang diharapkan
24
2.1.4.6.2 Desain Transaksi Bagi User
Sebelum pengimplementasian sebuah form atau report,
penting untuk mendesain layout.
2.1.4.7 Prototyping
M enurut Connoly & Begg (2005,p304), prototyping adalah
membangun sebuah model kerja dari sistem basis data. Tujuan
utama dari Prototyping adalah untuk mengijinkan user untuk
menggunakan prototype tersebut untuk mengidentifikasi fitur-fitur
dari sistem yang telah bekerja dengan baik, atau juga yang belum
tercukupi dan jika memungkinkan untuk saran perbaikan atau
bahkan fitur-fitur baru ke dalam sistem basis data.
Ada dua strategi prototyping yang biasa digunakan saat ini, yaitu
requirement prototyping dan evolutionary prototyping. Dimana
requirement
prototyping
menggunakan
prototype
untuk
menentukan kebutuhan-kebutuhan dari sistem basis data yang
diusulkan dan ketika kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi
maka prototype tersebut dibuang.
Sedangkan evolutionary
prototyping digunakan untuk tujuan yang sama, perbedaannya
adalah prototytpe tersebut tidak dibuang tetapi dikembangkan
terus menjadi sistem basis data.
25
2.1.4.8 Implementasi
M enurut Connoly & Begg (2005,p304), implementasi adalah
realisasi fisik dari perancangan aplikasi dan sistem basis data.
Implementasi basis data dapat dicapai dengan menggunakan DDL
dari DBM S yang dipilh atau dapat juga menggunakan GUI
(Graphical User Interface) yang menyediakan fungsionalitas yang
sama tetapi tidak memperlihatkan pernyataan DDL tingkat
remndah. Statement DDL digunakan untuk membuat struktur
basis data dan file basis data yang kosong. Semua user view yang
sudah ditentukan diimplementasikan pada tahap ini.
2.1.4.9 Data Conversion and Loading
M enurut Connloy & Begg (2005,p305), data conversion and
loading adalah mengirimkan setiap data yang ada kedalam basis
data yang baru
dan mengubah setiap aplikasi yang ada untuk
berjalan pada basis data yang baru.
Tahap ini diperlukan hanya ketika sebuah sistem basis data yang
baru menggantikan sistem yang lama. Saat ini, sangatlah umum
bagi DBM S memiliki fungsi yang dapat mengirim file yang sudah
ada kedalam basis data yang baru. Fungsi ini biasanya
memerlukan spesifikasi dari file asal dan basis data yang dituju,
26
dan kemudian secara otomatis mengubah data-data tersebut
menjadi format yang dibutuhkan dari file basis data yang baru.
2.1.4.10 Testing
M enurut Connoly & Begg (2005,p305), testing adalah proses dari
berjalannya sistem basis data dengan maksud untuk mencari
kesalahan yang mungkin timbul. Sebelum digunakan, sistem basis
data yang baru dikembangkan tersebut harus dites terlebih dahulu.
Dalam testing ini user dari sitem basis data yang baru harus
dilibatkan.
2.1.4.11 Operational Maintenance
M enurut Connoly & Begg (2005,p306), Entity Relationship
Modelling adalah pendekatan top down pada perancangan basis
data yang dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang
disebut dengan entitas dan hubungan diantara data yang harus
direpresentasikan melalui model.
2.1.5
Normalisasi
M enurut Connolly dan Begg (2005,p388), normalisasi merupakan
teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi dengan sifat–sifat yang
diinginkan
berdasarkan kebutuhan data dari sebuah
perusahaan.
27
Normalisasi mendukung perancangan basis data dengan menyajikan
serangkaian pengujian, yang digunakan untuk menguji relasi secara
individual sehingga sebuah relatioanal schema dapat dinormalisasikan ke
dalam bentuk yang lebih spesifik untuk mencegah kemungkinan
terjadinya update anomalies.
Proses dari normalisasi adalah sebagai berikut:
Unnormalized Form (UNF) adalah sebuah tabel yang terdiri atas
satu atau lebih kelompok yang berulang (repeating group)
First Normal Form (1NF) adalah sebuah relasi di mana titik temu
dari setiap baris dan kolom terdiri dari satu dan hanya satu nilai. Untuk
mengubah tabel unnormalized ke dalam 1NF, perlu dilakukan
penghilangan kelompok yang berulang pada tabel dan mengenali primary
key yang ada pada tabel tersebut.
Second Normal Form (2NF) adalah sebuah relasi yang ada dalam
1NF dan setiap atribut non-primary-key memiliki ketergantungan secara
fungsional (Full Functional Dependency) secara penuh pada primary key.
Ketergantungan fungsional penuh menunjukkan bahwa jika A dan B
adalah atribut dari sebuah relasi, B dikatakan tergantung secara
fungsional secara penuh pada A, jika B memiliki ketegantungan
fungsional pada A, tetapi bukan bagian dari A. Sebuah ketergantungan
28
fungsional A ÆB adalah bersifat penuh jika penghapusan sembarang
atribut dari A akan mengakibatkan ketergantungan tersebut menjadi tidak
bisa berlanjut. Sebuah ketergantungan fungdional AÆB adalah bersifat
penuh jika penghapusan sembarang atribut dari A mengakibatkan
ketergantungan tersebut tetap bisa bertahan.
Third Normal Form (3NF) adalah sebuah relasi yang ada dalam
1NF dan 2NF, dan dimana setisp atribut non-primary-key tergantung
secara transitif pada primary key. 3NF berdasarkan pada ketergantungan
transitif. Ketergantungan transitif adalah sebuah kondisi dimana A,B,C
adalah atribut dari sebuah relasi, dan jika A Æ B dan B Æ C, maka C
merupakan ketergantungan secara transitif terhadap A melalui B.
2.1.6
Pengertian S tate Transition Diagram
M enurut Whitten et al (2004, p673-p674), State Transition
Diagram digunakan untuk menggambarkan urutan dari variasi tampilan
yang dapat muncul ketika pengguna sistem mengunjungi terminal. Ketika
mendesain antarmuka grafis, istilah screen dapat mengacu pada display
screen
kesuluruhan,
window,
atau
dialogue
box.
Anda
dapat
menganggapnya sebagai peta jalan (road map). M asing – masing screen
dianalogikan sebagai sebuah kota. Tidak semua jalan melewati seluruh
kota.
29
Klik Login
Gagal Login
(b)
(c)
Klik Login
Berhas il Login
Menu Login
Menu Home
Tampilkan Layar Home Sesuai
Usergroup
(a)
Gambar 2.2 Contoh STD
a.
Bujur Sangkar : digunakan untuk menggambarkan display screen.
Bujur sangkar tersebut hanya menggambarkan apa saja yang akan
muncul selama dialogue.
b.
Anak panah : menggambarkan aliran kontrol dan menggerakkan
kejadian yang akan menyebabkan screen menjadi aktif atau
menerima fokus.
c.
Dialog : memberikan penjelasan mengenai proses yang sedang
terjadi.
30
2.1.7
Web
M enurut Potter (2003, p214) Web adalah sebuah sistem dengan
standarisasi yang bersifat umum yang diakses untuk menyimpan,
memperoleh, menyusun dan menampilkan informasi melalui arsitektur
client atau server. Web menangani semua tipe informasi digital, termasuk
teks, hypermedia, grafik, dan suara. Web menggunakan gambar pada
interface users sehingga sangat mudah untuk digunakan.
Web dibentuk oleh standar hypertext language yang biasa disebut
Hypertext Markup Language (HTM L). Untuk mengakses halaman web
pengguna harus menentukan Uniform Resources Locator (URL) dari web
yang akan dituju.
2.1.7.1 PHP
Pengertian PHP
PHP adalah skrip pemrograman server-side yang handal untuk
membuat web dinamis dan atraktif. PHP banyak digunakan, gratis, dan
alternatif yang efisien ke pesaing yang lain seperti ASP milik M icrosoft.
PHP merupakan perangkat untuk membangun website dan dapat
langsung dimasukkan kedalam kode HTM L. PHP sering digunakan
bersama Apache (web server) pada berbagai sistem operasi. PHP juga
31
mendukung ISAPI dan dapat digunakan pada IIS M icrosoft pada
Windows.
(http:atau atau www.w3schools.com atau PHPatau DEfaULT.asP)
Kelebihan PHP
PHP memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1) Dapat membuat halaman dinamis, memanipulasi form, dan
terhubung dengan database.
2) Dapat berkomunikasi secara luas dengan beberapa
protokol seperti POP3, IMAP, DNS.
3) PHP mendukung akses ke beberapa database M icrososft
SQL Server, M ySQL, Oracle.
4) User
dapat
memodifikasi,
mendistribusikan,
dan
mengintegrasikan PHP dengan produk lain.
2.1.7.2 Apache
Apache merupakan sebuah web server gratis yang dapat
dijalankan di berbagai sistem operasi yang bertugas menyediakan
layanan web.
(http://http.apache.org atau/ABOUT_APACHE.html)
32
2.1.8
S tructured Query Language (SQL)
M enurut Potter (2003, p139), Structured Query Language (SQL)
adalah sebuah bahasa penghubung database paling populer, yang
merupakan gabungan antara fitur Data Definition Language (DDL) dan
Data Manipulation Language (DM L). SQL menawarkan kemampuan
untuk melakukan pencarian yang cukup sulit hanya dengan perintah yang
sederhana. Perintah seperti SELECT (untuk menentukan atribut), FROM
(untuk menentukan tabel yang akan digunakan), dan WHERE (untuk
kondisi yang digunakan) digunakan untuk tujuan memanipulasi data.
2.2
Teori Khusus
2.2.1
Peminjaman
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004,p9), Peminjaman
adalah salah satu dari tiga unsur transaksi. Peminjaman berasal dari kata
pinjam yang artinya memakai barang (uang dan sebagainya) orang lain
untuk waktu tertentu (kalau sudah sampai waktunya harus dikembalikan,
dan penambahan imbuhan pem- dan –an yang artinya proses, cara,
pembuatan. Arti peminjaman adalah suatu proses memberikan sesuatu
kepada seseorang dan harus dikembalikan lagi kepada yang memberikan.
2.2.2
Administrasi
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004,p9), administrasi
adalah usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
33
kebijakan untuk mencapai tujuan. M enurut situs online Wikipedia.org,
administrasi adalah merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapai suatu tujuan. Administrasi memiliki pengertian sebagai berikut:
Administrasi adalah proses yang ada pada umumnya terdapat
pada semua usaha kelompok, pemerintah atau swasta, sipil atau militer,
basar atau kecil.
Adminstrasi sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan
kerjasama guna menyelesaikan tugas bersama.
Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan
pengawasan usaha kelompok individu guna mencapai tujuan bersama.
Jadi administrasi adalah penyelenggaranya, dan manajemen
adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. M aka kombinasi dari
keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan orang-orang
secara bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2.2.3
Keuangan dan Transaksi
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004, p1115), keuangan
adalah sesuatu yang berhubungan dengan uang, dimana uang adalah
suatu alat pembayaran yang sah.
34
M enurut situs online Wikipedia Indonesia, keuangan atau finance
adalah
mempelajari bagaimana
individu,
bisnis,
dan
organisasi
meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter,
sejalan dengan waktu, dan menghitung resiko dalam menjalankan proyek
mereka.
Pada tingkat sistem, kepastian akan dijalankannya keseluruhan
langah dalam sebuah proses, misalnya jual beli, dilakukan dengan cara
menerapkan transaksi, kemungkinan terpotongnya langkah karena faktor
eksternal seperti listrik padam, kegagalan komunikasi jaringan, dan lainlain, diamankan dengan transaksi. Seandainya ada gangguan pada saat
kegiatan bisnis sedang berlangsung, misalnya, penjual sedang melakukan
input penjualan, tiba-tiba listrik padam, maka proses yang sedang terjadi
dan belum selesai tersebut akan secara otomatis dibatalkan. Hal ini
menjamin tidak adanya kesalahan seperti adanya catatan uang yang telah
diterima dan jumlah stok tidak berkurang.
Download