2.1 Teori Umum - Library Binus

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Sistem
Menurut Rosenblatt (2014:6) Sistem adalah seperangkat komponen
terkait yang menghasilkan hasil tertentu. Contohnya adalah Sistem khusus
untuk lalu lintas rute internet, produksi microchip, dan kontrol entitas yang
kompleks.
Menurut O'Brien & Marakas (2010:4) sistem adalah seperangkat
komponen yang saling terkait, dengan batas yang jelas, bekerja sama untuk
mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam
proses transformasi yang terorganisir.
Berdasarkan Hardcastle (2011:8) sistem dapat didefinisikan sebagai
kumpulan komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan dari sistem adalah untuk menerima masukan dan mengubahnya
menjadi output.
Satzinger, Jackson,& Burd(2011:6) berpendapat Sistem adalah
kumpulan komponen yang saling terkait yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai beberapa hasil.
2.1.2 Informasi
Menurut O'Brien & Marakas (2010:34), Informasi adalah data yang
telah ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna untuk pemakai
akhir.
Berdasarkan Rainer Jr. & Cegielski (2010:12) Informasi adalah data
yang sudah diolah sehingga mempunyai arti dan nilai bagi penerimanya.
Rosenblatt (2014:6) mengatakan Informasi adalah data yang telah
diubah menjadi output yang bernilai bagi pengguna.
2.1.3 Data
Menurut O'Brien & Marakas (2010:34), Data adalah fakta-fakta yang
masih mentah atau hasil observasi, yang biasanya berupa fenomena fisik atau
transaksi bisnis.
7
8
Menurut Rainer Jr. & Cegielski (2010:12), data adalah penjelasan
dasar benda, kejadian, fakta, aktifitas, dan transaksi yang dicatat, diklarifikasi
dan disimpan tetapi tidak diorganisir untuk menyampaikan arti tertentu. Data
bisa berupa angka, huruf, jumlah, suara dan gambar.
Menurut Hardcastle(2011:7) Data adalah fakta mentah yang dapat
berupa nomor atau pernyataan seperti tanggal atau pengukuran.
Rosenblatt (2014:7) mengatakan bahwa Data adalah bahan mentah
yang akan diubah oleh sistem informasi menjadi sebuah informasi yang
berguna.
2.1.4 Sistem informasi
O'Brien & Marakas (2010:4) berpendapat bahwa sistem informasi
merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan
komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi .
Satzinger, Jackson, & Burd, (2011:6) mengatakan Sistem Informasi
adalah sekumpulan komponen – komponen yang saling berhubungan satu
sama lain, yang berfungsi untuk mengumpulkan, melakukan proses,
menyimpan serta menyediakan keluaran sistem (output) sebagai informasi
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas – tugas bisnis.
Menurut Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg(2014:346), sistem
informasi adalah
sumber daya yang memungkinkan pengumpulan,
pengaturan, pengontrolan, dan penyebaran informasi diseluruh organisasi.
2.1.5 Database
Menurut Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg, (2014:63)
Database adalah suatu koleksi data yang berhubungan secara logikal dan juga
deskripsi dari data tersebut, dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi
suatu organisasi.
Berdasarkan O'Brien & Marakas (2010:181) Database adalah
sekumpulan elemen data yang saling berhubungan secara logikal dan saling
terintegrasi.
9
2.1.6 Database management system (DBMS)
Menurut Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg (2014:64) Database
Management
System
adalah
sebuah
sistem
perangkat
lunak
yang
memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan
mengontrol akses ke database. DBMS adalah perangkat lunak yang
berinteraksi dengan program aplikasi pengguna dan database. Biasanya,
DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut:
1. Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan database,
biasanya melalui Data Definition Language(DDL). DDL
memungkinkan pengguna untuk menentukan tipe data dan
struktur dan pembatas pada data yang akan disimpan dalam
database.
2. Memungkinkan
pengguna
untuk
memasukkan,
update,
menghapus, dan mengambil data dari database, melalui Data
Manipulation Language (DML). Memiliki sebuah repositori
pusat untuk semua data dan data deskripsi memungkinkan
DML untuk memberikan fasilitas penyelidikan umum untuk
data ini, yang disebut bahasa query. Penyediaan bahasa query
meredakan masalah dengan sistem berbasis file dimana
pengguna harus bekerja dengan fixed set pertanyaan atau ada
proliferasi program, menyebabkan perangkat lunak utama
masalah manajemen.
3. Menyediakan akses terkontrol ke database. Sebagai contoh,
dapat memberikan:
-
Sistem keamanan, yang mencegah pengguna yang
tidak sah mengakses database
-
Sistem integritas, yang mempertahankan konsistensi
data yang disimpan.
-
Sistem kontrol concurrency, yang memungkinkan
akses bersama ke database
-
Sistem kontrol pemulihan, yang mengembalikan
database ke konsisten sebelumnya negara berikut
perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak
10
-
Katalog diakses pengguna, yang berisi deskripsi dari
data dalam database.
2.1.7 Database system lifecycle
Menurut Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg(2014:347) untuk
merancang aplikasi sistem basis data diperlukan tahapan – tahapan yang
dinamakan dengan siklus hidup aplikasi basis data (database system
development lifecycle). Tahapan – tahapan database system development life
cycle adalah sebagai berikut :
Gambar 2. 1 Database System Life Cycle (Connolly & Begg, 2014:348)
1. Database Planning.
2. System Definition.
3. Requirements Collection and Analysis.
4. Database Design.
5. DBMS Selection.
11
6. Application Design.
7. Prototyping.
8. Implementation.
9. Data Conversion and Loading.
10. Testing.
11. Operational Maintenance
2.1.7.1 Database planning
Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg, (2014:347) Dalam
tahapan ini merencankan bagaimana langkah-langkah
dalam
database agar dapat di wujudkan se-efiesien dan se-efektif mungkin.
Perencanaan database harus diintergrasi dengan seluruh strategi SI
yang ada pada organisasi.
Langkah pertama yang penting dalam perencanaan database
adalah dengan jelas mendefinisikan mission statement dari sistem
database. Mission statement mendefinisikan mission objective dari
sistem database. Mereka yang mendorong proyek database dalam
organisasi (seperti sebagai Direktur dan / atau pemilik) biasanya yang
menentukan mission statement. Sebuah mission statment membantu
memperjelas tujuan dari sistem database dan memberikan penjelasan
yang lebih jelas agar dapat terciptanya sistem database yang efisien
dan efektif. Setelah mission statement didefinisikan, aktivitas
berikutnya adalah mengidentifikasi mission objective. Setiap mission
objective harus mengidentifikasi tugas tertentu yang mendukung
sistem database. Asumsinya adalah bahwa jika sistem database
mendukung mission objective, maka mission
statement harus
dipenuhi. Mission statement dan objective bisa disertai dengan
beberapa informasi tambahan yang menentukan secara umum
pekerjaan yang harus dilakukan, sumber daya yang dapat digunakan
untuk melakukannya, dan uang untuk membayar untuk itu semua
2.1.7.2 System definition
Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg, (2014:350)
Penentuan System Definition digunakan untuk mendeskripsikan
12
jangkauan dan batasan dari aplikasi database serta pandangan pandangan utama para pengguna aplikasi. Sebelum mendesain suatu
sistem database, terlebih dahulu melakukan identifikasi batasanbatasan dari sistem yang sedang diselidiki dan bagaimana kaitannya
dengan bagian lain dari sistem informasi perusahaan. Termasuk dalam
ruang lingkup dan batas sistem database adalah pandangan utama
pengguna yang harus didukung oleh database.
2.1.7.2.1 User view
User View mendefinisikan apa yang dibutuhkan dari
sistem database berdasarkan perspektif dari peran pekerjaan
tertentu (seperti Manager atau Supervisor) atau perusahaan
daerah aplikasi (seperti pemasaran, personalia, atau kontrol
stok). Sebuah sistem database mungkin memiliki satu atau
lebih pandangan pengguna. Mengidentifikasi pandangan
pengguna suatu aspek penting dari pengembangan sistem
database karena membantu untuk memastikan bahwa tidak
ada pengguna utama database yang dilupakan ketika
mengembangkan persyaratan untuk sistem database baru.
Pandangan
pengguna
juga
sangat
membantu
dalam
pengembangan dari sistem database yang relatif kompleks.
2.1.7.3 Requirement collection and analysis
Menurut Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg (2014:350),
Requirement
collection
and
analysis
merupakan
proses
mengumpulkan dan menganalisis informasi dari organisasi yang akan
di dukung oleh aplikasi database, dan informasi ini digunakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pengguna aplikasi terhadap sistem baru.
Ada 3 macam pendekatan untuk mengatur sebuah kebutuhan aplikasi
basis data dengan berbagai cara pandang pengguna yaitu :
1. Pendekatan Terpusat (Centralized)
Menurut Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg
(2014:352), kebutuhan untuk setiap sudut pandang
pengguna disatukan menjadi satu set kebutuhan untuk
13
aplikasi basis data. Umumnya pendekatan ini digunakan
untuk basis data yang tidak terlalu rumit.
2. Pendekatan Integrasi Sudut Pandang (View Integration)
Menurut Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg
(2014:350), kebutuhan untuk setiap pandangan pengguna
digunakan untuk membangun sebuah model data - data
terpisah yang merepresentasikan tiap pandangan pengguna
sistem. Hasil dari model data – data tersebut kemudian
disatukan di bagian perancangan basis data.
2.1.7.4 Database design
Menurut Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg (2014:354),
perancangan basis data merupakan proses pembuatan suatu desain
atau rancangan untuk sebuah basis data yang akan mendukung
operasional dan target suatu perusahaan. Berikut tahapan dalam
database design adalah :
2.1.7.4.1 Conceptual database design
Proses konstruksi model dari data yang digunakan dalam
suatu organisasi, yang independen dari semua pertimbangan
fisik. Konseptual data model terdiri dari tipe entitas, tipe
relasi, attributes dan attribute domains,
primary keys and
alternate keys, integrity constraints. Model data konseptual
didukung oleh dokumentasi, termasuk ER diagrams dan
kamus data, yang diproduksi di seluruh pengembangan model.
Berikut
merupakan
tahap
dari
perancangan
database
konseptual :
1. Mengidentifikasi tipe entitas
2. Mengidentifikasi tipe hubungan (relationship)
3. Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut - atribut
dengan tipe entitas atau relasi (relationship)
4. Menentukan domain atribut
5. Menentukan atribut candidate, primary dan alternate
key
14
6. Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling
concepts
7. Memeriksa model akan adanya redudansi
8. Memvalidasi
model
konspetual
lokal
terhadap
transaksi pengguna
9. Meninjau kembali model data konseptual dengan
pengguna
2.1.7.4.2 Logical Database Design
Proses konstruksi model dari data yang digunakan
dalam suatu organisasi berdasarkan dari sebuah data model
yang spesifik, tapi independen dari DBMS tertentu dan juga
pertimbangan fisik lainnya. Berikut merupakan tahapan dalam
merancang database logikal :
1. Membuat relasi untuk model data logikal
2. Melakukan validasi relasi menggunakan normalisasi
3. Melakukan validasi relasi terhadap transaksi pengguna
4. Memeriksa batasan – batasan integritas
5. Meninjau
kembali
model
data
logikal
dengan
pengguna
6. Menggabungkan model data logikal menjadi model
data global (optional)
7. Mengecek perkembangan di masa depan
2.1.7.4.3 Physical Database Design
Proses
memproduksi
sebuah
deskripsi
dari
implementasi sebuah database pada secondary storage. Fase
ini mendeskripsikan relasi, organisasi file, dan juga indexindex yang digunakan untuk mencapai akses data yang efisien,
dan semua Integrity Constraint dan Security Measures yang
terasosiasi. Tujuan utama dari perancangan database fisikal
adalah :
15
-
Membuat seperangkat tabel relasi dan juga
constraint-constraint tabel relasi tersebut dari
informasi yang terdapat pada logical data model.
-
Identifikasi struktur penyimpanan yang spesifik
dan metode akses data untuk mencapai performa
yang optimal
-
Melakukan desain proteksi keamanan dari sistem.
Berikut merupakan tahapan dalam perancangan database
fisikal :
1. Menerjemahkan model data logikal untuk sasaran
DBMS
1.1
Merancang relasi dasar
1.2
Merancang representasi dari derived
data
1.3
Merancang general constraint
2. Merancang organisasi file dan indeks
3.1
Menganalisis transaksi
3.2
Memilih organisasi file
3.3
Memilih indeks
3.4
Memperkirakan
Kebutuhan
Ukuran
Disk
3. Merancang user view
4. Merancang mekanisme keamanan
2.1.7.5 DBMS selection
Connolly & Begg (2014:350) Berpendapat, seleksi DBMS
adalah kegiatan memilih DBMS yang akan digunakan dalam
pembuatan basis data. Pemilihan DBMS yang tepat sangat
mendukung aplikasi basis data. Langkah utama dalam pemilihan
DBMS adalah sebagai berikut :
1. Mendefiniskan waktu untuk melakukan studi referensi.
2. Mencatat 2 atau 3 jenis produk yang akan dievaluasi untuk
digunakan.
3. Mengevaluasikan produk tersebut.
16
4. Merekomendasikan produk yang dipilih dan membuat
laporan yang mendukung DBMS tersebut.
2.1.7.6 Application design
Menurut Connolly & Begg (2014:363), application design
adalah proses merancang user interface atau antarmuka pengguna dan
program aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data.
Terdapat 2 aspek penting dalam perancangan aplikasi, yaitu:
1. Transaction Design
Transaksi merupakan sebuah tindakan atau seperangkat
tindakan, yang dilakukan oleh pengguna atau program
aplikasi, yang mengakses atau mengubah isi dari database.
Ada tiga jenis transaksi :
-
Retrieval Transaction
Digunakan untuk mendapatkan kembali data untuk
ditampilkan dalam suatu laporan.
-
Update Transaction
Digunakan untuk memasukkan data, menghapus data
lama, atau mengubah data yang sudah ada dalam database.
-
Mixed Transaction
Merupakan kombinasi antara Retrieval Transaction dan
Update Transaction.
2. User Interface Design Guidelines
Sebelum mengimplementasikan sebuah form atau laporan,
penting
bagi
kita
untuk
terlebih
dahulu
mendesain
tampilannya. Terdapat beberapa pedoman dalam merancang
form atau laporan, yaitu :
-
Judul yang bermakna.
-
Instruksi yang mudah dipahami.
-
Pengelompokkan yang logis dan kolom yang berurutan.
-
Visualisasi tata letak yang menarik dari laporan.
-
Nama field yang mudah dipahami
-
Terminologi dan singkatan yang konsisten.
-
Warna yang digunakan konsisten.
17
-
Ruang dan batas-batas untuk field memasukkan data jelas.
-
Pergerakan kursor yang mudah.
-
Perbaikan kesalahan pada masing-masing karakter dan
seluruh field.
-
Menampilkan pesan error untuk nilai yang tidak dapat
diterima.
-
Field pilihan ditandai dengan jelas.
-
Pesan yang jelas untuk field.
-
Adanya pemberitahuan selesai, ketika pengguna selesai
mengisi field dari suatu formulir.
2.1.7.7 Prototyping
Menurut Connolly & Begg (2014:363), Prototyping adalah
pembuatan model kerja dari system database. Terdapat 2 strategi
untuk Prototyping, yaitu :
1. Requirements Prototyping
Menggunakan
sebuah
Prototype
untuk
menentukan
kebutuhan dari sistem database dan ketika kebutuhan
sudah terpenuhi Prototype tidak digunakan lagi.
2. Evolutionary Prototyping
Digunakan untuk tujuan yang sama, namun perbedaannya
adalah Prototype yang sudah dipakai tidak dibuang, namun
dikembangkan sehingga menjadi sistem database yang
baru.
2.1.7.8 Implementation
Menurut
Connolly
&
Begg
(2014:367),
pengertian
implementasi yaitu membuat definisi database secara eksternal,
konseptual, dan internal termasuk program aplikasi.
2.1.7.9 Data Conversion and Loading
Menurut Connolly & Begg (2014:368), data conversion and
loading adalah proses mentransfer data yang sudah ada kedalam
18
database baru dan mengubah aplikasi yang sudah ada untuk di
jalankan pada database baru.
2.1.7.10 Testing
Menurut Connolly & Begg (2014:368), testing adalah proses
menjalankan aplikasi untuk menemukan kesalahan – kesalahan.
Dan menurut Srinivas Nidhra and Jagruthi Dondeti (2012:29),
software testing dibagi menjadi 2 yaitu black-box testing dan whitebox testing. Black-box testing juga disebut uji fungsional, teknik
pengujian fungsional menguji kasus-kasus berdasarkan informasi
dari spesifikasi yang telah diberikan. Dengan black-box testing,
penguji software seharusnya tidak memiliki akses ke kode internal
sumber itu sendiri. Sedangkan white-box testing disebut juga
pengujian struktural, teknik pengujian struktural menguji kasus-kasus
berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber kode(source
code).
2.1.7.11 Operational Maintenance
Menurut Connolly & Begg (2014:369),
Operational
Maintenance adalah proses mengawasi dan memelihara sistem
database yang di ikuti dengan instalasi.
2.1.8 Database Languages
Menurut Connolly & Begg (2014:89), dalam pembuatan database
bahasa yang digunakan untuk membuat sebuah database terbagi menjadi 2
bagian : yaitu Data Definition Language ( DDL ) dan Data Manipulation
Language ( DML ).
2.1.8.1 Data Definition Language (DDL)
Menurut Connolly & Begg (2014:90), DDL adalah sebuah
bahasa yang memungkinkan DBA ( Database Administrator ) dan
pengguna untuk menjelaskan dan menamakan entitas, atribut, dan
juga relasi yang dibutuhkan untuk aplikasi, bersama dengan integritas
yang berhubungan dan batasan keamanan.
19
2.1.8.2 Data Manipulation Language (DML)
Menurut Connolly & Begg (2014:90),, DML adalah sebuah
bahasa yang menyediakan seperangkat operasi untuk mendukung
operasi dasar manipulasi data pada data yang disimpan dalam
database. Operasi manipulasi data biasanya mencakup:
1. Penambahan data baru
2. Modifikasi data yang tersimpan dalam database
3. Pengambilan data yang terdapat pada database
4. Penghapusan data dari database
2.1.9 Normalization
Thomas M. Connoly & Carolyn E. Begg (2014:451) mengatakan
normalisasi adalah teknik desain database yang dimulai dengan memeriksa
hubungan(Disebut dependensi fungsional) antara atribut. Tujuan dari
normalisasi adalah untuk mengidentifikasi satu set yang cocok dari hubungan
yang mendukung persyaratan data perusahaan.
2.1.10 ER Modeling
ER Modeling adalah pendekatan top-down untuk desain database
yang dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang disebut entitas dan
hubungan antara data yang harus ditampilkan di dalam model. Kemudian
menambahkan rincian, seperti informasi yang kita inginkan untuk ditampung
pada entitas dan hubungan yang disebut atribut dan batasan apapun pada
entitas, hubungan, dan atribut.
2.1.11 Activity Diagram
Activity diagrams model adalah aliran kontrol dari satu aktivitas ke
aktivitas lainnya. Activity diagram biasanya merupakan permohonan operasi,
langkah dalam suatu bisnis proses, atau keseluruhan bisnis proses. Diagram
menunjukkan aliran kontrol dan cabang ( berlian kecil ) dapat digunakan
untuk menentukan jalur alternatif transisi.
20
2.2 Teori khusus
2.2.1 SQL server
SQL Server Management Studio adalah sebuah lingkungan terpadu
untuk mengakses, mengkonfigurasi, mengelola, dan mengelola semua
komponen SQL Server. Management Studio menggabungkan sekelompok
alat grafis yang luas dengan lima editor naskah yang kaya untuk
menyediakan akses ke SQL Server untuk pengembang dan administrator dari
semua
tingkat
keahlian.
Management
Studio
dirancang
untuk
mengembangkan dan mengelola objek database , dan untuk mengelola dan
mengkonfigurasi layanan analisis objek yang sudah ada .
2.2.2 Visual studio
Visual Studio adalah sebuah kumpulan lengkap dari peralatan
pengembangan aplikasi untuk menciptakan aplikasi web ASP.NET, servis
web XML, aplikasi desktop, dan aplikasi mobile. Visual Basic, Visual C# dan
visual C++ menggunakan integrated development environment(IDE) yang
sama, yang memungkinkan untuk membagikan peralatan dan mempermudah
dalam menciptakan solusi bahasa gabungan. Bahasa-bahasa tersebut
menggunakan fungsi dari .NET framework, yang menyediakan akses ke
teknologi-teknologi utama yang menyederhanakan pengembangan dari
aplikasi web ASP dan servis web XML.
2.2.3 C#
C#
adalah
sebuah
bahasa
pemograman
yang
elegan
yang
memungkinkan developer untuk menciptakan aplikasi dengan berbagai
macam variasi dan unggul yang berjalan dalam .NET framework. Anda dapat
menggunakan C# untuk membuat aplikasi Windows, XML web service,
komponen-komponen distribusi, aplikasi client-server, aplikasi database, dan
lain-lain. Visual C# menyediakan sebuah editor code terdepan, desainer
antarmuka yang mudah, debugger terpadu, dan peralatan peralatan lainnya
yang membantu dalam menciptakan aplikasi berbasis bahasa C# dan .NET
framework.
21
2.2.4 Crystal Reports
Software SAP® Crystal Reports® adalah software dengan standar de
facto dalam pembuatan suatu laporan. Dengan SAP Crystal Reports ,
pengguna dapat membuat laporan yang kuat, banyak format, dan dinamis dari
hampir semua sumber data. SAP Crystal Reports dapat disampaikan dalam
puluhan format , dengan 24 lebih bahasa yang berbeda. Dengan
menggunakan SAP Crystal Reports ternyata dapat membuat hampir semua
sumber data menjadi interaktif , informasi yang ingin ditindaklanjuti dapat
diakses secara offline atau online, melalui aplikasi, portal dan perangkat
mobile.
2.2.5 Inventory management
(Thomas Bronack,2012) Manajemen persediaan adalah disiplin yang
berlaku pada seluruh perusahaan yang berkaitan dengan identifikasi dan
pelacakan aset Layanan Informasi (IS) hardware dan software. Tiga bidang
utama yang menjadi perhatian adalah:
1. Akuisisi.
2. Pemindahan.
3. Terminasi.
Prosedur akuisisi didirikan untuk membantu personil dalam pengadaan
software dan hardware produk. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan
dasar kebenaran yang tepat dilakukan dan pedoman keuangan diikuti.
Prosedur pemindahan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa aset
dapat dilacak ketika dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dan
pertimbangan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan. produk dipindahkan
bersama dengan pemilik aslinya kemudian sistem inventori diperbarui sesuai
dengan lokasi barunya. Jika lokasi suatu produk dan pemiliknya pindah,
maka sistem inventori harus diperbarui sesuai dengan pemilik dan lokasi
baru. pada kasus ini, produk lama dihapus dari budget pemilik asli dan
ditambahkan ke budget pemilik baru.
Penghentian bertanggung jawab untuk menghapus aset dari persediaan
ketika dihentikan, atau diganti. Anggaran pemilik akan diperbarui untuk
mencerminkan penghentian aset dan aset tidak lagi terdaftar ketika laporan
lokasi dihasilkan.
22
Inventarisasi Sistem dipelihara dalam database yang mengikat aset
pemiliknya dan mendefinisikan lokasi di mana aset tersebut berada.
Kepentingan relatif dari aset ditambahkan ke catatan persediaan (yaitu,
Kekritisan = 1-5, di mana 1 adalah "Paling Kritis"). Berdasarkan informasi ini
spesialis perencanaan kontingensi dapat merencanakan pemulihan aset yang
diperlukan untuk mendukung operasi bisnis.
23
2.3 Kerangka Pikir
Gambar 2. 2 Kerangka Pikir
24
Download