1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Teori-teori Umum
Dalam teori dasar/umum penulis menyajikan teori-teori umum yang
berkaitan dengan topik dalam penulisan laporan tugas akhir ini, yang meliputi
sistem, informasi, data, database, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
database.
2.1.1. Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen yang
dihubungkan bersamaan untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
energi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Satzinger, et al (2005, p6)
sistem merupakan kumpulan komponen sistem yang berhubungan dan
berfungsi secara bersama untuk mencapai hasil akhir. Juga menurut
O’Brien (2006, p29) sistem merupakan sekelompok komponen yang
saling berhubungan untuk bekerja secara bersamaan demi mencapai
tujuan bersama melalui suatu input serta menghasilkan output dalam
suatu proses transformasi yang teratur. Komponen-komponen dasar
didalam suatu sistem adalah sebagai berikut:
 Input, yakni bagian dari sistem yang mencakup keseluruhan elemen
yang hendak dimasukkan kedalam sistem untuk diproses.
 Proses, merupakan bagian sistem yang melakukan transformasi untuk
mengubah input menjadi output.
 Output adalah bagian dari sistem yang merupakan hasil input yang
telah diproses oleh sistem menjadi suatu tujuan akhir.
2.1.2. Informasi
Menurut Hoffer, Ramesh, & Topi, (2011, hal. 6), Informasi
adalah data yang telah diolah dengan sedemikian rupa untuk meningkatkan
pengetahuan pada seseorang yang menggunakan data tersebut.
9
10
Menurut O'Brien & Marakas, (2012, hal. 34), Informasi adalah
suatu data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna
bagi pengguna akhir secara khusus.
2.1.3. Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut Satzinger, et al (2005,
p7) adalah sekumpulan komponen sistem yang berfungsi mengumpulkan,
mengolah, menyimpan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu proses bisnis. Juga menurut O’Brien (2006,
p4), sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, hardware,
software, jaringan komunikasi dan sumber data yang mengumpulkan,
mengubah, dan berbagi informasi didalam sebuah organisasi. Sedangkan
sistem informasi menurut Rainer, R.K. dan Cegielski, C.G. (2011, p7)
adalah
sistem
yang
terkait
untuk
perencanaan,
pengembangan,
pengaturan, dan penggunaan teknologi informasi untuk membantu
organisasi dalam mengerjakan segala tugas terkait pengelolaan dan
manajemen informasi dari organisasi tersebut. Dari pengertian-pengertian
diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari
komponen-komponen yang terintegrasi, yang mengolah data menjadi
suatu informasi yang berguna bagi kepentingan organisasi.
2.1.4. Fact Finding Technique
Menurut Connoly & Begg, (2010, p. 341) bahwa Fact Finding
Technique adalah proses formal dalam penggunaan teknik seperti
wawancara dan kuesioner untuk mengumpulkan fakta-fakta mengenai
sistem, kebutuhan, dan pengaturan. Pengembangan database pada
umumya menggunakan beberapa Fact Finding Technique dalam sebuah
proyek database. Berikut lima teknik yang biasa digunakan :
11
 Examining Documentation
Examining Documentation dapat dilakukan dengan memeriksa
dokumen, formulir, laporan, dan berkas-berkas yang berhubungan
dengan sistem. Pengembang dapat dengan cepat memperoleh
pengetahuan akan sistem.
 Interviewing
Interviewing adalah metode yang paling sering digunakan dan
umumnya merupakan teknik yang paling berguna. Ada dua tipe
interview yang dapat dilakukan, yaitu Unstructured Interviews yang
dilakukan hanya dengan berdasarkan oleh tujuan umum yang ingin
dikemukakan. Yang kedua adalah Structured Interviews yaitu
wawancara dengan sekumpulan pertanyaan yang spesifik untuk
diajukan ke narasumber.
 Observing the Enterprise in Operation
Observing merupakan teknik yang paling efisien dalam memahami
sebuah sistem. Dengan teknik ini, memungkinkan untuk berpartisipasi
atau memantau seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan dalam
tujuan memperlajari sistem.
 Research
Research dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap aplikasi
dan masalah yang muncul dengan cara mencari informasi dari bukubuku referensi, jurnal, maupun melalui internet.
 Questionaires
Kuesioner merupakan dokumen yang memiliki tujuan khusus yang
memungkinkan fakta dikumpulkan dari responden dalam jumlah
besar. Ada dua jenis pertanyaan yang dapat ditanyakan dalam
kuesioner, yaitu free format questions dan fixed format questions.
Free format questions mengedepankan kebebasan responden dalam
menjawab pertanyaan. Fixed format questions menginginkan jawaban
yang sudah diarahkan sebelumnya sehingga responden hanya
12
menjawab dengan memilih jawaban yang paling sesuai dari beberapa
jawaban yang telah disediakan.
2.1.5. Data
Menurut Hoffer, Ramesh, & Topi, (2011, hal. 5), Data adalah
representasi dari objek dan kejadian yang mempunyai arti dan penting
didalam cakupan user.
Laudon & Laudon (2010: 64) mengartikan data sebagai aliran
dari fakta baku yang menampilkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam
organisasi atau lingkungan fisik sebelum diorganisasikan dan disusun
menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh orang lain. Jadi,
data merupakan deskripsi dasar terhadap suatu kejadian, aktivitas serta
transaksi yang terjadi di organisasi sebelum diorganisasikan dan disusun
menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan.
2.1.6. Unified Modeling Language (UML)
Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan
standar yang memiliki sintak dan semantik”.
Menurut Nugroho (2010:6), ” Unified Modeling Language
(UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang
berparadigma
(berorientasi
sesungguhnya
digunakan
objek).”
untuk
Pemodelan
penyederhanaan
(modeling)
permasalahan-
permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah
dipelajari dan dipahami.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik
atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun
dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat
lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).
13
2.1.7. Activity Diagram
Merupakan
suatu
tipe
dari
workflow
diagram
yang
mengambarkan tentang aktivitas pelanggan dan aliran sikuensial.
Workflow sendiri merupakan langkah dari suatu proses transaksi bisnis,
workflow dapat berupa sederhana dan kompleks. Untuk segi kompleks
umumnya terdiri dari dari ratusan langkah pada prosesnya dan terdiri dari
banyak partisipan yang berbeda pada perusahaan pada masing-masing
bagian.
Gambar 2.1 (Satzinger, 2007, p 144)
14
Gambar 2.2 (Satzinger, 2007, p 144)
2.1.8. File Based System
File Based System adalah himpunan dari sejumlah program
aplikasi yang memberikan sejumlah layanan pada pengguna akhir dalam
bentuk laporan-laporan. Hal ini juga disampaikan oleh Conolly (2010,
p57) yang mengatakan definisi dari File Based System adalah kumpulan
dari aplikasi program yang dapat membantu pengguna akhir, seperti
pembuatan laporan.
2.1.9. Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 65) mendefinisikan basis
data
adalah
kumpulan
bersama
tentang
relasi
data
logis
dan
penggambarannya, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam
sebuah organisasi. Basis data merupakan suatu kumpulan data yang
berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang
untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
15
Artinya, basis data merupakan tempat penyimpanan data yang besar,
dimana dapat digunakan oleh banyak pengguna. Seluruh item basis data
tidak lagi dimiliki oleh satu departemen melainkan menjadi sumber daya
perusahaan yang dapat digunakan bersama (Indrajani, 2011: 2). Basis data
adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utama adalah memelihara
informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Setiap
database dapat berisi sejumlah objek database, yang antara lain :
 Field
Field adalah sekumpulan kecil dari kata atau sebuah deretan angka –
angka.
 Record
Record adalah sekumpulan dari field yang berelasi secara logis. Contoh:
nama, alamat, nomor telepon dan sebagainya.
 File
File atau berkas adalah kumpulan dari record yang berhubungan secara
logis.
 Attribute
Attribute adalah setiap karakteristik yang menjelaskan suatu entitas.
Contoh : Pegawai, umur, alamat dan sebagainya.
 Entity
Entity adalah orang, tempat, benda atau kejadian yang berkaitan dengan
informasi yang disimpan. Contoh : pegawai, penjadwalan dan
sebagainya.
 Primary key
Primary key adalah sebuah field yang dinilainya unik yang tidak sama
antara satu record dan record yang lain. Primary key digunakan sebagai
tanda pengenal dari suatu field.
 Foreign Key
Foreign Key adalah sebuah field yang nilainya berguna untuk
menghubungkan primary key lain yang berada tabel yang berbeda.
16
Putra. R (2012: 2) Basis data terdistribusi (Distributed
Database) adalah kumpulan database yang disimpan di banyak
komputer pada lokasi yang berbeda-beda dan menampilkan ke user
sebagai single database. Dalam sebuah database terdistribusi, database
disimpan pada beberapa komputer. Komputer-komputer dalam sebuah
sistem terdistribusi berhubungan satu sama lain melalui bermacammacam media komunikasi seperti high-speed buses atau phone line.
Sebuah sistem database terdistribusi berisikan sekumpulan site, di
mana tiap-tiap site dapat berpartisipasi dalam pengeksekusian transaksitransaksi yang mengakses data pada satu site atau beberapa site. Tiaptiap site dapat memproses transaksi local yaitu sebuah transaksi yang
mengakses data pada satu site di mana transaksi telah ditentukan.
Sebuah site juga dapat mengambil bagian dalam mengeksekusi
transaksi global yaitu transaksi yang mengakses data pada site yang
berbeda di mana transaksi telah ditentukan, atau transaksi yang
mengakses data pada beberapa site yang berbeda. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa basis data adalah kumpulan data yang mewakili
berbagai macam entitas dan hubungannya yang dapat digunakan secara
bersamaan oleh banyak pengguna dan dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi organisasi.
2.1.10. Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly & Begg (2010, p66), DBMS adalah suatu
system software yang memberikan kebebasan pada user untuk
mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke
database. Sedangkan menurut Satzinger, et al (2005, p398) DBMS
merupakan suatu sistem piranti lunak yang melakukan pengelolaan dan
kontrol tiap-tiap akses yang dilakukan pada database. Menurut Connolly
dan Begg, (Connoly & Begg, 2010, p. 127), komponen dari sebuah
DBMS adalah sebagai berikut :
17
 Query Processor
Merupakan komponen DBMS yang utama yang mengubah query ke
dalam seperangkat instruksi tingkat rendah langsung ke database
manager.
 Database Manager
Database Manager menghubungkan program aplikasi user-submitted
dan query. Database Manager menerima query dan memeriksa skema
eksternal dan konseptual untuk menentukan record konseptual apa
yang diperlukan untuk memuaskan permintaan.
 File Manager
File Manager memanipulasi penyimpanan file dan mengatur
penempatan
ruang penyimpanan
dalam
disk.
Komponen
ini
mendirikan dan memelihara daftar struktur dan indeks yang
didefinisikan dalam skema internal.
 DML Preprocessor
Modul ini mengubah pernyataan DML yang tertanam dalam program
aplikasi ke dalam penggilan fungsi standard dalam host language.
Komponen ini harus berinteraksi dengan query processor untuk
membuat kode yang sesuai.
 DDL Compiler
Modul ini mengubah pernyataan DDL ke dalam seperangkat tabel
berisi metadata. Tabel ini kemudian disimpan dalam katalog sistem
sementara itu informasi kendali disimpan dalam handler file data.
 Catalog Manager
Mengatur akses dan memelihara katalog sistem. Katalog sistem
diakses oleh sebagian besar komponen DBMS.
18
2.1.10.1. Fungsi Database Management System
Menurut Connolly dan Begg, (2010, p.99)
fungsi DBMS adalah sebagai berikut :
Penyimpanan, pengambilan, dan pembaharuan data Sebuah
DBMS harus menyediakan sebuah kemampuan untuk
menyimpan, mengambil, dan membaharui data dalam
DBMS. Ini merupakan fungsi yang mendasar dari DBMS.
Dalam
menyediakan
fungsi
ini
DBMS
harus
menyembunyikan detil implementasi fisikal internal seperti
organisasi file dan struktur penyimpanan dari pengguna.
 Katalog User-Accesible
Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah katalog yang
menyimpan gambaran tentang item data dan mudah
diakses oleh pengguna. Menurut Connolly dan Begg
(2010,
p.100)
katalog
sistem
merupakan
tempat
penyimpanan informasi yang menjelaskan data dalam
database, yaitu metadata atau data tentang data.
Katalog sistem menyimpan informasi seperti berikut:
o
Nama, jenis, dan ukuran data.
o
Nama relationship.
o
Batasan integritas ada data.
o
Nama pengguna yang berotoritas yang mempunyai
akses pada data.
o
Skema eksternal, konseptual, dan internal dan
pemetaan antara skema.
o
Pengguna statistik, seperti frekuensi dan perhitungan
sejumlah akses yang dibuat pada objek dalam
database.
 Mendukung Transaksi
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang
akan memastikan bahwa semua kegiatan update yang
dilakukan sesuai dengan transaksi yang diberikan atau
19
tidak ada kegiatan update yang dibuat bagi transaksi
tersebut. Transaksi merupakan sederetan tindakan yang
dilakukan oleh pengguna tunggal atau program aplikasi
yang mengakses atau mengubah isi database.
 Layanan Kendali Concurrency
Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme
untuk memastikan bahwa database diperbaharui dengan
benar ketika banyak pengguna memperbaharui database
secara bersama-sama. Akses bersama relatif mudah jika
semua pengguna hanya membaca data. Namun ketika
dua atau lebih pengguna mengakses database secara
serentak
dan
paling
sedikit
satu
dari
mereka
memperbaharui data, disana dapat terjadi gangguan yang
menghasilkan ketidak-konsistenan.
 Layanan Perbaikan
Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme
untuk memperbaiki database disaat database mengalami
kerusakan dalam berbagai cara. Kerusakan database
dapat diakibatkan karena kerusakan sistem, kesalahan
media, dan kesalahan software atau hardware. Atau
disebabkan karena adanya kesalahan selama proses
transaksi dan penyelesaian transaksi yang tidak lengkap.
 Layanan Authorisasi
Sebuah DBMS harus meyediakan sebuah mekanisme
untuk
memastikan
bahwa
hanya
pengguna
yang
berotoritas yang dapat mengakses database. Hal ini
untuk mencegah data yang tersimpan tak terlihat oleh
semua pengguna dan melindungi database dari akses
yang tak berotoritas.
20
 Mendukung Komunikasi Data
Sebuah DBMS harus mampu diintegrasikan dengan
software komunikasi. Kebanyakan pengguna mengakses
database dari workstation. Kadang workstation tersebut
terhubung secara langsung kekomputer DBMS. Dalam
kasus yang lain, workstation berada pada lokasi yang
jauh dan berkomunikasi dengan komputer DBMS
melalui jaringan. Dalam hal ini DBMS menerima
permintaan sebagai pesan komunikasi dan menanggapi
dengan cara yang sama. Semua pengiriman ini ditangani
oleh Data Communication Manager.
 Layanan Integritas
Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah arti untuk
memastikan bahwa data di dalam database dan
perubahan pada data mengikuti aturan tertentu. Integritas
database dapat mengacu pada kebenaran dan konsistensi
data yang disimpan. Integritas berhubungan dengan
kualitas
data
yang
disimpan.
Integritas
biasanya
diekspresikan dengan istilah batasan, yaitu berupa aturan
konsisten yang tidak boleh dilanggar oleh database.
 Layanan Peningkatan Keterbebasan Data
Sebuah DBMS harus memasukkan sebuah fasilitas untuk
mendukung keterbebasan program dari struktur database
yang sebenarnya. Data independence biasanya dicapai
melalui sebuah view atau mekanisme subskema. Physical
atau independence lebih mudah untuk dicapai karena
terdapat beberapa jenis perubahan yang dapat dibuat
untuk
karakteristik
fisikal
dari
database
tanpa
mempengaruhi view. Bagaimanapun data independence
logikal yang lengkap lebih susah untuk dicapai.
21
 Layanan Utilitas
Sebuah DBMS harus menyediakan seperangkat layanan
utilitas.
Program
utilitas
membantu
database
administrator (DBA) mengelola database secara efektif.
Beberapa utilitas bekerja pada tingkat eksternal, dan
konsekuensinya dapat dibuat oleh DBA, yang lainnya
bekerja pada tingkat internal dan dapat disediakan hanya
dengan vendor DBMS. Contoh dari utilitas tersebut
antara lain:
o Fasilitas import, untuk memuat database dari flat file,
dan fasilitas eksport untuk memuat database pada flat
file.
o Fasilitas pemantauan, untuk memantau penggunaan
dan operasi database.
o Program analisa statistik, untuk memeriksa kinerja
dan penggunaan statistik.
o Fasilitas penyusunan indeks, untuk menyusun kembali
indeks dan overflow mereka. Penempatan dan
pengumpulan sampah, untuk menghilangkan record
yang dihapus secara fisik dari alat penyimpanan,
untuk menggabungkan ruang yang terlepas dan untuk
menempatkan kembali record tersebut dimana ia
dibutuhkan.
2.1.10.2. Keuntungan dan kerugian Database Management System
Menurut Connolly (2010, p77) manajemen
basis data memiliki banyak potensi yang menjanjikan, tetapi
juga
memiliki
beberapa
kelemahan.
Berikut
adalah
beberapa kelemahan dan kelebihan dari manajamen basis
data.
22
Kelebihan yang dimiliki oleh Sistem Manajemen Basis
Data:
 Control of Data Redudancy
File-based system banyak memakan ruang dengan
menyimpan informasi sama di dalam satu berkas atau
lebih.
 Data Consistency
Dengan menghilangkan atau mengendalikan redudansi,
akan mengurangi resiko adanya ketidakstablian data.
 Banyak informasi dari jumlah data yang sama
Dengan
mengintegrasikan
data
operasional,
maka
memungkinkan organisasi untuk mendapat informasi
dari data yang sama.
Kekurangan yang dimiliki oleh Sistem Manajemen
Basis Data.
 Complexity
Ketentuan dari fungsi yang diharapkan dari DBMS yang
bagus membuatnya menjadi sistem yang rumit.
 Size
Kerumitan dan banyaknya hal yang bisa dikerjakan
membuat DBMS menjadi software yang besar.
 Cost of DBMS
Harga untuk DBMS yang besar cukup mahal, berkisar
antara $100,000 sampai dengan $1,000,000.
 Performance
DBMS mencakup banyak aplikasi, sehingga beberapa
aplikasi mungkin akan berjalan lebih lambat.
23
2.1.11. Database System Development Lifecycle
Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), sebuah sistem
database merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang
lebih besar sehingga siklus hidup aplikasi database berhubungan dengan
siklus hidup sistem informasi. Tahapan-tahapan siklus hidup aplikasi
adalah sebagaimana terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2.3 Database Lifecycle
(Sumber : Connolly, 2010, p314)
24
Dari Jurnal Irena Valova (2011), juga dikatakan proses desain
basis data bisa diringkas menjadi 4 tahap yaitu analysis of the
requirement, definition of the conceptual schema, definition of logical
schema, dan definition of physical schema.
2.1.11.1. Database Planning
Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 313), Database
Planning
merupakan
aktifitas-aktifitas
menejerial
yang
mengizinkan tahapan-tahapan dalam pembuatan database agar
dapat terealisasi seefisien dan seefektif mungkin. Database
Planning harus terintegrasi dengan seluruh IS Strategy pada
perusahaan.
2.1.11.2. System Definition
Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 316), System
Definition menjelaskan ruang lingkup serta batasan-batasan
dari sistem database dan user views secara umum.
2.1.11.3. Requirement Collection and Analysis
Menurut
Requirement
Connolly
Collection
&
and
Begg,
Analysis
(2010,
p.
adalah
317),
proses
pengumpulan dan penganalisaan informasi mengenai bagian
dari perusahaan yang menbutuhkan dukungan sistem database,
dan mengunakan informasi ini untuk mengidentifikasi
kebutuhan dari sistem yang baru. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan menggunakan teknik fact finding.
2.1.11.4. Database Design
Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 320), Database
Design adalah proses pembuatan sebuah rancangan yang akan
mendukung misi dan tujuan perusahaan tentang kebutuhan
25
akan sistem database. Ada beberapa fase dalam perancangan
database, antara lain :
 Conceptual Database Design
Conceptual database design adalah proses pembangunan
sebuah model data yang digunakan dalam perusahaaan,
tidak termasuk dalamnya pertimbangan fisik.
 Logical Database Design
Logical
database
design
adalah
sebuah
proses
pembangunan model data untuk perusahaan dengan lebih
spesifik mengenai data model.
 Physical Database Design
Physical database design merupakan proses penciptaan
penjabaran mengenai implementasi dari database.
2.1.11.5. DBMS Selection
Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 325), DBMS
selection adalah tahapan dimana dilakukan pemilihan atas
DBMS untuk mendukung sistem database.
2.1.11.6. Application Design
Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 329), Application
Design adalah rancangan dari user interface dan program
aplikasi yang menggunakan dan memproses database. Sebuah
aplikasi program harus bisa menangani kegiatan yang
berhubungan
dengan
transaksi
perusahaan.
Transaction
merupakan sebuah kegiatan atau rangkaian kegiatan yang
dihasilkan oleh pengguna tunggal maupun program aplikasi
yang mengakses atau melakukan perubahan atas konten dari
database.
26
2.1.11.7. Prototyping
Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 333), Prototyping
adalah proses pembuatan model yang dapat digunakan dari
sistem database yang direncanakan, proses prototyping
dilakukan agar pengguna dapat mengidentifikasi kebutuhan
akhir dari sistem database yang kurang.
2.1.11.8. Implementation
Menurut
Connolly
&
Begg,
(2010,
p.
334),
Implementasi merupakan realisasi fisik dari perancangan
database serta aplikasi pada perusahaan.
2.1.11.9. Data Conversion and Loading
Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 334), Data
Conversion and Loading merupakan kegiatan pemindahan data
yang sudah ada ke dalam database dan melakukan prubahan
dari aplikasi yang sudah ada agar dapat berjalan pada database
yang baru.
2.1.11.10. Testing
Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 335), Testing
adalah proses untuk menjalankan sistem database dengan tujuan
untuk mencari kesalahan yang mungkin ada dalam aplikasi
maupun sistem database yang baru agar dapat berjalan dengan
baik.
2.1.11.11. Operational Maintenance
Menurut
Connolly
&
Begg,
(2010,
p.
336),
Operational Maintenance merupakan proses pengawasan serta
pemeliharaan terhadap sistem database.
27
2.1.12. Pengertian Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam perancangan
logikal sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu
relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redundansi).
Menurut Connolly dan Begg (2010, p416), pengertian normalisasi adalah
teknik untuk menghasilkan sejumlah relasi table dengan properties yang
diinginkan, sesuai dengan kebutuhan data dari perusahaan. Dengan kata
lain normalisasi merupakan proses mengubah suatu relasi yang memiliki
masalah tertentu ke dalam dua relasi atau lebih yang tidak memiliki
masalah tersebut. Masalah yang dimaksud itu sering disebut dengan
istilah anomali.
2.1.12.1. Data Redundancy and Update Anomaly
Anomali adalah efek samping yang tidak diharapkan
(misalnya menyebabkan inconsistency (tidak konsisten) data
atau membuat suatu data menjadi hilang saat data lain dihapus)
yang muncul dalam suatu proses perancangan basis data. Suatu
tujuan desain database relational yang utama adalah
menggolongkan atribut ke dalam hubungan-hubungan untuk
memperkecil
data
redundancy
dan
dengan
demikian
mengurangi tempat penyimpanan file yang diperlukan oleh
hubungan-hubungan
dasar
yang
diimplementasikan.
Hubungan-hubungan yang memiliki data redundan mungkin
memiliki masalah yang disebut update anomalies, yang
diklasifikasikan sebagai insertion, deletion, atau modification
anomalies.
2.1.12.2. Functional Dependency
Menurut Connolly (2010, p420) merupakan konsep inti
yang terkait dengan normalisasi. Functional dependency,
menjelaskan
relationship
antar
atribut-atribut
dalam
28
relasi.Misalkan, jika A dan B adalah atribut dari suatu relasi R,
B dikatakan Functionally Dependent pada A (dinotasikan A -> B), jika setiap nilai A dihubungkan dengan tepat satu nilai B.
( A dan B masing-masing dapat terdiri atas satu atau lebih
atribut). Functional dependency merupakan sifat dari arti
semantik suatu atribut dalam sebuah relasi. Direpresentasikan
dalam diagram :
Gambar 2.4 Contoh Functional dependency
(Connolly, Database Systems, p419)
Aturan Functional Dependencies ( Armstrong’s Axioms) :
 Reflectivity
Jika B adalah bagian dari A, maka A B
 Augmentation
Jika A B, maka A,C B,C
 Transitivity
Jika A B dan B C, maka A C
 Decomposition
Jika A B,C, maka A B dan A C
 Union
Jika A B dan A C, maka A B,C
 Composition
Jika A B dan C D, maka A,C B,D
29
2.1.12.3. Normalisasi
Menurut Abdul Kadir (2009:116),“Normalisasi adalah
suatu
proses
yang
digunakan
untuk
menentukan
pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga
diperoleh relasi yang berstruktur baik”.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang
berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi
berikut:
1. Mengandung redundansi (Data disimpan berkali-kali).
2. Memungkinkan
baris-baris
dalam
relasi
disisipkan,
dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan
atau ketidak-konsistenan.
Normalisasi
sendiri
dilakukan
melalui
sejumlah
langkah. Setiap langkah berhubungan dengan bentuk normal
(Normal Form) tertentu. Dalam hal ini yang disebut bentuk
normal adalah suatu keadaan relasi yang dihasilkan oleh
penerapan aturan-aturan sederhana yang berhubungan dengan
dependensi fungsional terhadap relasi tersebut.(Hoffer, dkk,
2005) dalam buku Abdul Kadir (2009:116). Yang dimaksud
dengan aturan-aturan tersebut dan juga istilah dependensi
fungsional yang dibahas belakangan. Dalam pembuatan
normalisasi terdapat beberapa tahapan yaitu :
 UNF
Sebelum membahas bentuk normal yang pertama, kita
mendefinisikan normal form awal yaitu Unnormalized
Form (UNF). UNF adalah sebuah tabel yang berisi satu atau
lebih kelompok data yang berulang.
30
 Bentuk normal pertama (1NF)
Bentuk
normal
pertama
adalah
hubungan
dimana
persimpangan dari setiap baris dan kolom berisi satu dan
hanya satu nilai. Atau dengan kata lain, pada 1NF kita
menghilangkan repetisi dan data yang merupakan hasil
kalkulasi.
 Bentuk normal kedua (2NF)
Bentuk
normal
ketergantungan
kedua
fungsional
didefinisikan
penuh
berdasarkan
(Full
Functional
Dependency). Full Functional Dependency menandai
bahwa jika A dan B adalah atribut dari sebuah relasi, B
adalah penuh secara fungsional tergantung pada A jika B
adalah secara fungsional tergantung pada A, tetapi tidak
pada semua subset dari A. Sedangkan 2NF adalah sebuah
relasi antara bentuk normal pertama, dan setiap atribut
bukan primary key adalah penuh secara fungsional
bergantung pada primary key. Atau dengan kata lain, pada
2NF kita menghilangkan ketergantungan partial.
 Bentuk normal ketiga (3NF)
Bentuk
normal
ketergantungan
ketiga
transitif
didefinisikan
(Transitive
berdasarkan
Dependency).
Transitive Dependency adalah sebuah kondisi dimana A, B,
dan C adalah atribut-atribut dari relasi seperti jika A−>B
dan B−>C, maka C secara transitif bergantung pada A
melalui B. (Dengan ketentuan bahwa A tidak secara
fungsional bergantung pada B atau C). Sedangkan 3NF
adalah sebuah relasi antara bentuk dan bentuk kedua, dan
dimana tidak ada atribut yang bukan primary key secara
transitif bergantung pada primary key.
31
 Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p398) suatu relasi
disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan
hanya jika semua penentu (determine) adalah candidate key.
BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan
terhadap 3NF karena bentuk normal ketiga berkemungkinan
masih memiliki anomali sehingga perlu dinormalisasi lebih
jauh. Suatu relasi yang memenuhi BCNF selalu memenuhi
3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya. Bentuk normal pertama
hingga ketiga merupakan bentuk normal yang umum
dipakai. Artinya, bahwa pada kebanyakan relasi bila ketiga
bentuk normal tersebut telah dipenuhi maka persoalan
anomali tidak akan muncul lagi. Bentuk normal BoyceCodd merupakan revisi terhadap bentuk normal ketiga.
Bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF) hanya
dipakai pada kasus-kasus khusus, yakni pada relasi yang
mengandung banyak ketergantungan nilai.
2.1.13. Entity Relationship Modelling
Menurut Connolly dan Begg (2010, p371), Salah satu aspek
yang sulit dalam perancangan database adalah kenyataan bahwa
perancang, programmer, dan pemakai akhir cenderung melihat data
dengan cara yang berbeda. Untuk memastikan pemahaman secara
alamiah dari data dan bagaimana data digunakan oleh perusahaan
dibutuhkan sebuah bentuk komunikasi yang non-teknis dan bebas dari
kebingungan.
2.1.14. Structural Constraints
Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu
jumlah (atau range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu
entitas yang terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang
32
berhubungan melalui suatu relationship. Relationship yang paling umum
adalah binary relationship. Macam-macam binary relationship yaitu :
– one-to-one (1:1)
Gambar 2.5 ER Diagram of Staff and Branch Entities and general constraint
(Connolly, Database Systems, p382)
– one-to-many(1:*)
Gambar 2.6 ER Diagram of Staff and PropertyForRent Entities and general
constraint
(Connolly, Database Systems, p388)
– many-to-many(*:*)
Gambar 2.7 ER Diagram of Staff and PropertyForRent Entities and general
constraint
(Connolly, Database Systems, p389)
33
2.1.15. Entity Type
Entity types adalah sekumpulan objek yang telah ditentukan
oleh perusahaan dengan memiliki properti yang sama dan keberadaannya
yang berdiri sendiri (Connolly dan Begg, 2010 : 372). Terdapat dua jenis
tipe entitas (Connolly dan Begg, 2010: 383), yaitu: Strong entity types,
entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada entitas lainnya.
Karakteristik dari strong entity yaitu setiap entitas di identifikasikan
secara unik menggunakan atribut primary key dari entitas tersebut. Weak
entity types, entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lainnya.
Karakteristik dari weak entity yaitu setiap entitas tidak bisa di
identifikasikan secara unik menggunakan atribut yang terkait dengan
entitas tersebut.
2.1.16. Attribute
Menurut Connolly dan Begg (2010, p379), atribut adalah sifat
dari sebuah entity atau sebuah tipe relationship. Atribut menyimpan nilai
dari setiap entity occurrence dan mewakili bagian utama dari data yang
disimpan dalam basis data. Macam-macam atribut:
 Simple Attribute
atribut yang terdiri dari suatu komponen tunggal dengan keberadaan
yang independent dan tidak dapat dibagi menjadi lebih kecil lagi.
Dikenal juga dengan nama atomic attribute.
 Composite attribute
atribut yang terdiri dari beberapa komponen, dimana masing-masing
komponen memiliki keberadaan yang independent. Misalkan atribut
alamat dapat terdiri dari jalan, kota, kodepos.
 Single-Valued Attribute
atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap kejadian. Misalnya
entitas Branch memiliki satu nilai untuk atribut BranchNo pada setia
kejadian.
34
 Multi-valued attribute
atribut yang mempunyai beberapa nilai untuk setiap kejadian. Misal 1
karyawan memiliki lebih dari 1 no.telp.
 Derived-attribute
atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau beberapa
atribut-atribut lainnya dan tidak harus berasal dari satu entitas.
2.1.17. Relationship Type
Menurut Connolly dan Begg (2010, p376), Relationship Type
adalah sekumpulan hubungan antara satu atau lebih tipe-tipe entity.
Derajat dari relationship adalah jumlah dari partisipasi (participating)
tipe entity dalam sebuah tipe relationship tertentu. Sebuah relationship
berderajat dua disebut binary; relationship berderajat tiga disebut sebagai
ternary; dan relationship berderajat empat disebut sebagai quarternar.
Relationship digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan
entity yang saling berhubungan. Garis tersebut diberi nama sesuai dengan
nama hubungannya dan diberi tanda panah satu arah disamping nama
hubungannya.
Gambar 2.8 Representasi Diagram dari Relationship
(Sumber : Connolly, 2010, p376)
2.1.18. Kunci (Key)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p150), kunci relasi sangat
dibutuhkan untuk mengidentifikasi satu atau lebih atribut yang memiliki
nilai unik setiap tuple dalam relasi. Macam-macam kunci relasi :
35
 Kunci Sederhana (Simple Key)
Kunci Sederhana adalah suatu kunci yang dibentuk oleh satu atribut.
 Kunci Komposit (CompositeKey)
Kunci Komposit adalah kunci yang disusun berdasarkan lebih dari
satu atribut.
 Kunci Kandidat (Candidate Key)
Kunci Kandidat adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut yang
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity.
 Kunci Primer (Primary Key)
Kunci Primer adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang
tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik,
tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
 Kunci Alternatif (Alternative Key)
Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak terpakai sebagai
kunci primer.
 Kunci Tamu (Foreign Key)
Kunci Tamu adalah satu atribut yang melengkapi satu hubungan
(relationship) yang menunjukkan ke induknya.
Gambar 2.9 Representasi Diagram Entity Employee dan Cabang Beserta
Atribut dan Primary Key
(Sumber : Connolly, 2010, p382)
36
2.1.19. Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) : adalah sebuah protokol
jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi
terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hypermedia. Penggunaannya
banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan
tautan, yang disebut dengan dokumen hypertext.
2.1.20. Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:19) mendefinisikan
Hyper Text Mark-up Language (HTML) sebagai bahasa yang digunakan
pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk
menampilkan informasi pada halaman web. HTML menampilkan
informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan
perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi
tersebut.
2.1.21. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Pouncey dan York (2011: 3) menyatakan bahwa,
"Cascading style sheets (CSS) adalah bahasa dirancang untuk
menggambarkan tampilan dokumen yang ditulis dalam bahasa markup
seperti HTML. Dengan CSS Anda dapat mengontrol warna teks, font,
jarak antara paragraf, bagaimana kolom diukur dan ditata, apapun latar
belakang gambar atau warna yang digunakan, dan berbagai efek visual
lainnya”.
37
2.1.22. Javascript
Javascript adalah bahasa pemrograman yang sederhana karena
bahasa ini tidak dapat digunakan untuk membuat aplikasi ataupun applet.
Dengan javascript, kita dapat dengan mudah membuat sebuah halaman
web yang interaktif (Hardjono, 2006, p4) Sedangkan menurut Ellsworth
dan Matthew (1997, p179), Javascript adalah pendekatan lain untuk
membuat hal web menjadi lebih interaktif, baik dalam deteksi maupun
tanggapan ke interaksi pengguna dengan halaman web. Javascript dapat
langsung digabungkan dengan HTML tanpa harus di compile terlebih
dahulu.
2.1.23. Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Welling & Thomson (2003: 2), PHP merupakan
server-slide scripting language yang didesain secara spesifik untuk web.
Dengan menggunakan sebuah halaman HTML, PHP dapat dieksekusi
setiap kali halaman tersebut dikunjungi. Kode PHP yang telah dibuat
diterjemahkan oleh web server dan menghasilkan HTML atau output
lainnya dimana para pengguna dapat melihatnya. PHP merupakan produk
open source, dimana setiap orang bisa mengakses source code,
mengubahnya dan mendistribusikannya secara bebas tanpa terkena biaya.
Beberapa keuntungan penggunaan PHP diantaranya yaitu :
 Performa yang tinggi PHP sangat efisien. Menggunakan sebuah server
yang tidak mahal dan dapat melayani jutaan hits setiap hari.
 Integrasi Database PHP memiliki banyak koneksi ke banyak sistem
basis data. Pengguna dapat langsung menghubungkan ke PostgreSQL,
MySQL, Oracle, FilePro, Hyperwave, Informix, Interbase, dan basis
data Sybase.
 Memiliki library yang fungsi-fungsinya dapat digunakan diberbagai
tasks yang ada pada web Karena PHP dirancang untuk digunakan di
web, sehingga dapat dibangun dalam fungsi untuk melakukan banyak
kegiatan web yang saling berhubungan.
38
 Biaya rendah PHP memiliki sifat bebas biaya.
 Mudah untuk dipelajari dan digunakan.
 Bersifat portable PHP tersedia untuk berbagai macam sistem operasi,
seperti Linux dan Windows. Tidak perlu ada modifikasi, kode PHP
akan langusng bisa dijalankan pada sistem operasi tersebut.
 Ketersediaan Source code Pengguna bisa mengakses source code pada
PHP, pengguna juga bisa merubah dan menambahkan sesuatu
didalamnya.
2.1.24. MYSQL
Pengertian MySQL Menurut Welling, Luke dan Thompson,
Laura. (2003:4) MySQL bersifat cepat, kuat dan juga merupakan
Relational Database Management System (RDBMS). Pengguna dapat
menyimpan, mencari, dan menyortir data secara efisien. MySQL server
mengontrol akses ke data pengguna untuk menjamin penggunaan secara
bersamaan antar pengguna, juga menyediakan akses cepat ke database
dan menjamin bahwa hanya pengguna yang berwenang saja yang
mendapatkan hak akses kedalam database. Beberapa keuntungan
penggunaan MySQL diantaranya yaitu :
 Performa yang tinggi Performa yang sangat tinggi memungkinkan
pengguna untuk bekerja secara cepat juga.
 Biaya rendah Tidak dikenakan biaya apapun, lisensi bersifat open
surce.
 Mudah untuk dipelajari dan digunakan Saat ini banyak database
menggunakan SQL, namun SQL tetap mudah untuk digunakan pada
produk yang serupa.
 Bersifat portable MySQL bisa digunakan di beberapa sistem operasi,
seperti Linux dan Windows.
 Ketersediaan source code Sama seperti PHP, pengguna juga bisa
memodifikasi source code MySQL.
39
2.2. Teori Khusus
Dalam teori khusus penulis menyajikan teori-teori khusus yang
berkaitan dengan topik dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, yang meliputi
sistem basis data pendaftaran, sistem basis data penjadwalan dan sistem basis
data penggajian.
2.2.1. Jasa/Pelayanan (Service)
Perkembangan jasa berawal dari tukar-menukar barang secara
sederhana tanpa menggunakan alat tukar berupa uang ataupun logam
mulia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin
dibutuhkannya suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk itulah
diciptakan uang. Di samping itu, manusia juga memerlukan jasa yang
mengurus hal-hal tertentu, sehingga jasa menjadi bagian utama dalam
pemasaran (Supranto, 2006, p226).
Menurut Supranto (2006, p227), jasa/pelayanan merupakan
suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat
dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi
aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran,
definisi jasa harus diamati dengan baik, karena pengertiannya sangat
berbeda dengan produk berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya
pertumbuhan jasa akan sangat tergantung pada penilaian pelanggan
terhadap kinerja (penampilan) yang ditawarkan oleh pihak produsen.
2.2.2. Karakteristik Jasa
Menurut Philip Kotler didalam buku Supranto (Pengukuran
Tingkat Kepuasan Pelanggan, 2006, p227), karakteristik jasa dapat
diuraikan sebagai berikut:

Intangible (Tidak Berwujud)
Suatu jasa mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan
dinikmati sebelum dibeli oleh konsumen.
40

Inseparibility (Tidak Dapat Dipisahkan)
Pada umumnya jasa yang diproduksi (dihasilkan) dan dirasakan pada
waktu bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk
diserahkan kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan
bagian dari jasa tersebut.

Variability (Bervariasi)
Jasa senantiasa mengalami perubahan , tergantung dari siapa penyedia
jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

Perishability (Tidak Tahan Lama)
Daya tahan suatu jasa tergantung suatu situasi yang diciptakan oleh
berbagai factor.
2.2.3. Pengertian Dasar Kualitas
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan
bervariasi dari yang konvesional sampai yang lebih strategik. Definisi
konvesional dari kualitas biasanya menggambarkan karateristik langsung
dari
suatu
produk
seperti:
performansi
(perfomance),
keandalan
(reliability), mudah dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics),
dan sebagainya. Dalam ISO 8402 Quality Vocabulary, kualitas
didefinisikan sebagai totalitas dari karateristik suatu produk yang
menunjang
kemampuannya
untuk
memuaskan
kebutuhan
yang
dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas seringkali diartikan sebagai
kepuasan
pelanggan
atau
konformansi
terhadap
kebutuhan
atau
persyaratan. Sedangkan produk menurut ISO 8402 diartikan sebagai hasil
dari aktivitas atau proses. Suatu produk dapat berbentuk, tak berbentuk,
atau campuran antara keduanya. Dengan definisi ini produk bisa
diidentifikasikan dalam tiga kategori, yaitu:

Barang (goods), seperti: ban, cat, mobil, motor, dll

Perangkat lunak (software), seperti: program komputer, laporan
keuangan, dll

Jasa (service), seperti: konstruksi, pendidikan, pelatihan, dll
41
Hanya saja menurut Vincent gaspersz (2002), para manajemen
dari perusahaan yang berkompetisi dalam pasar global harus memberikan
perhatian yang serius pada definisi strategik, yang menyatakan bahwa
kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau
kebutuhan pelanggan. Dan inipun mencakup para manajemen perusahaan
jasa konstruksi. 8 Mengacu pada pengertian tentang kualitas baik yang
konvesional maupun yang lebih strategik, bisa disimpulkan bahwa pada
dasarnya kualitas mengarah pada pengertian pokok berikut:
 Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan
langsung maupun attraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan
dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk
tersebut.
 Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau
kerusakan. dengan demikian produk-produk didesain, diproduksi, serta
pelayanan diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya
suatu produk dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi keinginan
pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta dibuat dengan cara
yang baik dan benar.
2.2.4. Pramuniaga
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 699), istilah
pramuniaga adalah karyawan perusahaan dagang yang bertugas melayani
konsumen, Peran seorang pramuniaga dalam melayani pembeli dirasakan
sangat penting. dilihat dari eksistensi para pramuniaga di daerah itu, maka
pramuniaga tersebut dapat diklasifikasikan misalnya, Pelayan toko atau
Pramuniaga Wanita, yakni pelayan atau pegawai yang digaji untuk
menjualkan barang/ produk di toko atau outlet. Raharti (2001:223)
menyatakan bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
oleh Pramuniaga Wanita, yaitu :
42
 Performance
Performance ini merupakan tampilan fisik yang dapat diindera dengan
menggunakan penglihatan. Dalam perspektif ini, performance juga
mengilustrasikan tentang pembawaan seseorang. Pembawaan ini diukur
dari penampilan outlook (penampilan fisik) dan desain dress code
(desain pakaian), ukuran dari pembawaan ini subyektif (setiap orang
dimungkinkan berbeda).
 Communicating Style
Komunikasi mutlak harus terpenuhi oleh Pramuniaga Wanita karena
melalui komunikasi ini akan mampu tercipta interaksi antara konsumen
dan Pramuniaga Wanitas. Komunikasi ini diukur dari gaya bicara dan
cara berkomunikasi. Pengukuran atas communicating style ini
dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif.
 Body Language
Body language ini lebih mengarah pada gerakan fisik (lemah lembut,
lemah gemulai, dan lainnya). Gerak tubuh ketika menawarkan produk
dan sentuhan fisik (body touch) adalah deskripsi dari body language ini.
Pengukuran atas body language dikembalikan kepada konsumen karena
bisa bersifat subyektif. Jika memenuhi unsur tersebut, sangat
dimungkinkan Pramuniaga yang direkrut perusahaan akan mampu
menciptakan persepsi yang baik tentang produk yang di iklankan, dan
akan di ikuti dengan minat pembelian.
2.2.5. Pengertian Pendaftaran
Menurut Lembaga Bahasa Indonesia (2008), kata pendaftaran
di ambil dari kata dasar daftar, definisi daftar menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah catatan sejumlah nama atau hal yang disusun
berderet dari atas ke bawah. Juga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pendaftaran didefinisikan sebagai suatu proses, cara, dan perbuatan
mendaftar.
43
2.2.6. Perekrutan atau Seleksi
Rekrutmen
merupakan
suatu
keputusan
perencanaan
manajemen sumber daya manusia mengenai jumlah karyawan yang
dibutuhkan, kapan diperlukan, serta kriteria apa saja yang diperlukan
dalam suatu organisasi. Rekrutmen pada dasarnya merupakan usaha untuk
mengisi jabatan atau pekerjaan yang kosong di lingkungan suatu
organisasi atau perusahaan, untuk itu terdapat dua sumber sumber tenaga
kerja yakni sumber dari luar (eksternal) organisasi atau dari dalam
(internal) organisasi. Penarikan (rekrutmen) pegawai merupakan suatu
proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan
tambahan pegawai melalui beberapa tahapan yang mencakup identifikasi
dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan
kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga
kerja. Penarikan pegawai bertujuan menyediakan pegawai yang cukup
agar manajer dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang
mereka perlukan (Mathis, R. L., dan J.H. Jackson, 2001:273).
2.2.7. Pengertian Kontrak Kerja
Di dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 didefiniskan
bahwa Perjanjian kerja adalah “Perjanjian antara pekerja dengan
pengusaha/pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan
kewajiban para pihak”. Perjanjian kerja ini dibuat antara lain untuk
memberikan
perlindungan
kepada
pekerja
dalam
mewujudkan
kesejahteraan dan, meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarga.
Jenis Perjanjian Kerja dibagi menjadi perjanjian kerja waktu
tertentu dan perjanjian kerja tidak tertentu, pengertian perjanjian kerja
waktu tertentu dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu tersebut dalam
Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
No.
100/MEN/IV/2004 tentang Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
44
2.2.8. Event
Menurut Noor Any (2009:p7) definisi dari event adalah suatu
kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting
sepanjang hidup manusia, baik secara individu atau kelompok yang terikat
secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan
tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan
pada waktu tertentu. Setiap event selalu mempunyai tujuan utama untuk
apa diselenggarakan. Salah satu tujuan utama dari event ada pada target
sasarannya atau target pengunjung yang diharapkan akan hadir dalam
event yang diadakan. Menurut Any Noor didalam buku Event Management
kunci utamanya adalah pengunjung mengetahui manfaat apa yang akan
didapat melalui sebuah event (2009:179). Event yang diadakan memang
bertujuan untuk mendatangkan jumlah pengunjung yang mencapai target
atau bahkan melebihi target yang diharapkan dan ditetapkan. Karena
jumlah pengunjung yang sesuai atau melebihi target adalah salah satu
kesuksesan sebuah event (Any Noor,2009:182). Definisi event menurut
ahli, diantaranya Shone and Parry (2002): “ Event are that phenomenon
arising from those non-routine occasion which have leisure, cultural,
personal or organizational objectives set apart from the normal activity of
daily life, whose purpose is to enlighten, celebrate, entertain or challenge
the experience of a group of people”.
Event adalah fenomena yang muncul dari kesempatan non
rutin itu yang memiliki leisure, kultural, personal atau sasaran dari
organisasi di pisahkan dari aktivitas normal untuk kehidupan sehari-hari,
dimana tujuannya adalah untuk memberikan penerangan, merayakan ,
menghibur atau menantang pengalaman dari sebuah grup masyarakat.
2.2.9. Pengertian Penjadwalan
Menurut Lembaga Bahasa Indonesia (2008), kata penjadwalan
di ambil dari kata dasar jadwal, definisi jadwal menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pembagian waktu
berdasarkan rencana
pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan
45
dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Dan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, penjadwalan didefinisikan sebagai suatu
proses, cara, dan perbuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam
jadwal.
2.2.10. Pengertian Pembayaran
Menurut Lembaga Bahasa Indonesia (2008), definisi bayar
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu proses, cara, dan
perbuatan membayar. Yang dimaksud dengan membayar adalah
memberikan uang untuk pengganti harga barang yang diterima. Jadi
Pembayaran adalah suatu kegiatan membayar, atau cara untuk
membayar.
2.2.11. Pengertian Penggajian
Penggajian Menurut Warren, et al. (2008, p489) In
accounting, payroll refers to the amount paid employess for services they
provided during the period (Dalam akuntansi, istilah gaji diartikan
sebagai jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan untuk jasa
yang diberikan selama periode tertentu). Jadi menurut kelompok kami
penggajian adalah pemberian upah kepada pekerja yang sudah
melaksanakan pekerjaannya dalam suatu periode tertentu.
46
2.3. Kerangka Berfikir
Gambar 2.11 Kerangka berfikir
Gambar 2.12 Kerangka berfikir
Download