36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan

advertisement
36
BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
A. Keadaan Geografi
1. Letak dan Batas Wilayah
Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21’ 7º 31’ LS dan 110º 10’ - 111º 40’ BT. Batas wilayah Kabupaten Ngawi
adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, dan
Kabupaten Bojonegoro.
Sebelahtimur
: Kabupaten Madiun
Sebelah Selatan
: Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun
Sebelah Barat
: Kabupaten Sragen
2. Topografi
Topografi wilayah ini adalah berupa dataran tinggi (kaki Gunung
Lawu) dan tanah datar. Dari 19 kecamatan yang ada 4 diantaranya berada di
dataran tinggi, yaitu Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo, dan Kendal yang
berada di kaki Gunung Lawu. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah
1.298,58 km², dimana sekitar 40 persen atau sekitar 506,6 km² berupa lahan
sawah. Secara administrasi, wilayah Kabupaten Ngawi terbagi dalam 19
kecamatan dan 217 desa. Wilayah Kabupaten Ngawi sebagian besar adalah
berupa tanah vulkanik yang subur Karena berada di kawasan kaki Gunung
Lawu. Kesuburan tanah di Kabupaten Ngawi ini juga ditunjang dengan
ketersediaan air yang memadai karena daerahnya merupakan DAS (Daerah
Aliran Sungai) Bengawan Solo. Tidak heran bila sebagian besar penduduk
Kabupaten Ngawi bermata pencaharian sebagai petani, mengingat potensi
alam yang dimiliki kabupaten ini.
3. Iklim dan Curah Hujan
Kabupaten Ngawi termasuk daerah yang beriklim tropis, dan hanya
mengenal 2 musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Kabupaten
Ngawi memiliki 25 lokasi penakar hujan yang masih berfungsi dengan baik
untuk menjamin ketersediaan air khususnya untuk pertanian.
36
1
37
Adapun rata-rata curah hujan tiap bulan dan rata-rata hari hujan tiap
bulan di KabupatenNgawi dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Ngawi Tahun
2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Curah Hujan (mm)
23,19
13,11,
10,57
10,92
6,44
5,75
2,78
8,38
12,91
Hari Hujan (hari)
17,84
15,36
13,72
11,84
9,48
8,68
4,40
12,00
17,56
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi Tahun 2014
Tabel 9. menunjukkan bahwa curah hujan tahunan rata-rata yang
tertinggi di Kabupaten Ngawi pada tahun 2013 adalah pada bulan Januari
yaitu 23,19 mm dengan 17,84 hari hujan. Curah hujan tahunan rata-rata
terendah di Kabupaten Ngawi pada tahun 2013 terjadi pada bulan Juli
sampai September yaitu tidak turun hujan sama sekali.
B. Keadaan Penduduk
1. Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk menurut kelompok umur di suatu wilayah akan
mempengaruhi peningkatan pendapatan daerah di wilayah tersebut.
Penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu penduduk usia non produktif dan penduduk usia produktif.
Penduduk usia non produktif yaitu penduduk yang berusia 0-14 tahun dan
penduduk yang berusia lebih dari 65 tahun, sedangkan penduduk usia
produktif yaitu penduduk yang berusia 15-64 tahun. Penduduk dengan
jumlah usia non produktif yang banyak akan menghambat potensi penduduk
usia produktif, karena dengan banyaknya penduduk non produktif yang
38
harus ditanggung sehingga pendapatan yang seharusnya bisa digunakan
untuk kebutuhan yang lain harus digunakan untuk membiayai penduduk
usia non produktif.
Tabel 10. Keadaan Penduduk Kabupaten Ngawi Menurut Kelompok Umur
Tahun 2013
No.
1.
2.
3.
Umur (tahun)
0-14
15-64
≥ 65
Jumlah
Jumlah (jiwa)
208.275
620.007
87.211
915.493
Persentase (%)
22.75
67,72
9,53
100,00
ABT
47,66
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi, 2014
Tabel 10. menunjukkan bahwa Angka Beban Tanggungan (ABT) di
Kabupaten Ngawi yang diperoleh, yairu sebesar 47,66. Artinya bahwa
setiap 100 orang penduduk usia produktif di Kabupaten Ngawi harus
menanggung atau memberi penghidupan kepada 48 orang penduduk usia
non produktif.
2. Menurut Jenis Kelamin
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat mempengaruhi
besarnya tenaga yang dibutuhkan dalam pembangunan. Keadaan penduduk
menurut jenis kelamin di Kabupaten Ngawi dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Keadaan Penduduk Kabupaten Ngawi Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2013
Tahun
2013
Laki – laki
449.947
Perempuan
465.546
Total
915.493
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi, 2014
Berdasarkan Tabel 11. dapat dilihat bahwa di Kabupaten Ngawi
mempunyai jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang hampir sama
jumlahnya. Angka Sex Ratio di Kabupaten Ngawi dapat diketahui dengan
rumus sebagai berikut :
= 97
39
Angka Sex Ratio menunjukkan perbandingan antara jumlah
penduduk laki-laki dengan perempuan di suatu wilayah pada suatu waktu.
Nilai sex ratio Kabupaten Ngawi sebesar 97%, artinya jika di Kabupaten
tersebut terdapat 100 orang penduduk perempuan maka terdapat 97
penduduk laki-laki.
3. Menurut Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor penting dalam menentukan kemajuan
suatu masyarakat. Tingkat pendidikan yang ditempuh oleh penduduk suatu
wilayah akan menentukan kualitas dari tenaga kerja yang ada di wilayah
tersebut. Penduduk yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih dalam
berpikir dan lebih terbuka menerima informasi dan inovasi baru.
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Kabupaten
Ngawi dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Komposisi Penduduk Kabupaten Ngawi Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2013
No.
Pendidikan
Kabupaten Ngawi
Jumlah (jiwa)
%
31.859
3,48
225.028
24,58
318.134
34,75
74.246
8,11
240.500
26,27
25.726
2,81
915.493
100
1.
Tidak/Belum Tamat SD
2.
Tamat SD/MI
3.
Tamat SLTP
4.
Tamat SLTA Umun
5.
Tamat SLTA Kejuruan
6.
Tamat Akademi/PT
JUMLAH
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ngawi,
2014
Tabel 12. menunjukkan jenjang pendidikan di Kabupaten Ngawi.
Sebagian besar penduduk di Kabupaten Ngawi berpendidikan tamat SLTP,
yaitu sebesar 318.134 jiwa atau 34,75% dari jumlah seluruh penduduk di
Kabupaten Ngawi. Walaupun demikian, dapat dikatakan tingkat pendidikan
di Kabupaten Ngawi cukup baik karena sebagian besar penduduk telah
mendapatkan pendidikan.
Tinggi rendahnya tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi
pola pikir orang tersebut sehingga memiliki pandangan dan pengetahuan
40
yang lebih luas. Petani di Kabupaten Ngawi sebagian besar berpendidikan
sampai pada tingkat SD sampai SLTA saja, walaupun tingkat pendidikan
yang rendah, namun pertanian di Kabupaten Ngawi masih terus dapat
berkembang karena didukung dengan keuletan dan pengalaman yang
dimiliki oleh petani.
4. Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Keadaan penduduk berdasarkan lapangan pekerjaan utama dapat
menggambarkan kesejahteraan penduduk suatu daerah. Lapangan pekerjaan
penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh keadaan alam dan sumber daya
yang ada, serta keadaan sosial ekonomi masyarakat seperti keterampilan,
tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan modal yang tersedia. Penduduk
berumur 15 tahun ke atas yang bekerja berdasarkan lapangan pekerjaan
utama di Kabupaten Ngawi ditunjukkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Berdasarkan
Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2013
No. Mata Pencaharian
Jumlah (jiwa)
1.
Pertanian
254.744
2.
Pertambangan
2.568
3.
Listrik, Gas dan Air Bersih
849
4.
Industri
27.881
5.
Kontruksi
11.507
6.
Perdagangan
82.015
7.
Angkutan
8.147
8.
Keuangan
2.079
9.
Jasa
39.954
JUMLAH
428.761
Sumber : Jawa Timur Dalam Angka, 2014
Persentase (%)
59,41
0,59
0,20
6,50
2,68
19,13
1,90
0,49
9,32
100
Berdasarkan Tabel 13. dapat diketahui bahwa lapangan pekerjaan
utama di Kabupaten Ngawi terbesar adalah pertanian, yaitu sejumlah
254.744 jiwa atau 59,41% dari seluruh jumlah penduduk Kabupaten Ngawi
yang berumur 15 tahun ke atas dan sudah bekerja. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pertanian memegang peranan penting dalam
perekonomian daerah Kabupaten Ngawi terutama dalam penyerapan tenaga
kerja.
41
C. Keadaan Pertanian
1. Luas Daerah dan Tata Guna Lahan
Luas daerah dan tata guna lahan di Kabupaten Ngawi dapat dilihat
dalam Tabel 14.
Tabel 14. Tata Guna Lahan di Kabupaten Ngawi Tahun 2013
No.
Tata Guna Lahan
1.
Lahan Sawah
a. Irigasi
b. Tadah Hujan
2.
Lahan Kering
a. Tegal/Kebun
b. Ladang/Huma
c. Perkebunan
d. Hutan Rakyat
e. Jalan, Pemukiman, Sungai,dll
f. Lain-lain
JUMLAH
Kabupaten Ngawi
Luas (Ha)
%
50.476
38,95
45.925
35.44
4.551
3,51
79.122
61,05
17.482
13,49
233
0,18
2.077
1,60
852
0,66
18.668
14,40
39.804
30,71
129.598
100
Sumber : Ngawi Dalam Angka, 2014
Tabel 14. menunjukkan bahwa penggunaan lahan terluas di
Kabupaten Ngawi berupa lahan sawahirigasi yang mencapai 45.925 Ha atau
sebesar 35,44 %. Penggunaan lahan sawah di Kabupaten Ngawi mencapai
50.476 Ha atau sebesar 38,95 % dari total lahan di Ngawi.
2. Produksi Tanaman Pangan
Kabupaten Ngawi merupakan daerah yang memiliki potensi tinggi di
bidang pertanian dilihat dari penduduknya, penduduk daerah ini masih
mengandalkan sektor pertanian dengan mata pencahariannya sebagai petani
maupun buruh tani. Luasnya lahan yang digunakan pada sektor pertanian
dan mampu memproduksi bahan makanan hasil pertanian dalam jumlah
yang cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat pada luas panen, rata-rata
produksi dan produksi bahan makanan di Kabupaten Ngawi yang dapat
dilihat pada Tabel 15.
42
Tabel 15. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan Makanan di
Kabupaten Ngawi Tahun 2013
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Ubi Kayu
Kacang Tanah
Kedelai
Kacang Hijau
UbiJalar
Luas Tanam Produktivitas
(Ha)
(kw/Ha)
122.162
6,13
22.690
6,25
7487
23,36
6.074
1,96
9.839
1,44
165
1,67
1292
22,05
Produksi
(kw)
749.092
141.922
174.921
11.902
14.133
275
28.487
Sumber : Ngawi Dalam Angka, 2014
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa ubi kayu memiliki
produksi tertinggi. Hal ini dikarenakan ubi kayu dapat ditanam hampir pada
semua lahan di Kabupaten Ngawi, tidak hanya pada lahan tegalan, tetapi
juga pada lahan pekarangan yang tidak terpakai, dimanfaatkan oleh petani
dengan ditanami ubi kayu. Disamping ubi kayu, produksi ubi jalar di
Kabupaten Ngawi juga cukup besar. Hal ini dikarenakan selain ubi kayu,
ubi jalar juga merupakan komoditas yang paling digemari untuk
dibudidayakan karena tidak membutuhkan proses budidaya yang sulit dalam
penanamannya dan cocok dengan kondisi tanah di Ngawi, sehingga
tanaman tersebut dapat berproduksi dan potensial untuk dibudidayakan
dalam jumlah yang besar.
Download