Sosiologi Komunikasi - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Sosiologi Komunikasi
Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata
social
Fakultas
KOMUNIKASI
Program Studi
PUBLIC
RELATION
www.mercubuana.ac.id
Frenia T.A.D.S.Nababan
Bagian Isi
• Basis Sosial dan Paradigma Teori Komunikasi
• Teori Efek Media
Basis Sosial dan Paradigma
Teori Komunikasi
Perspektif Ilmu Komunikasi
Berdasarkan metode dan logika, terdapat empat
perspektif yang mendasari teori dalam ilmu
komunikasi. Keempat perspektif tersebut
adalah :
• Covering Lows Æ Prinsip Kausialitas atau
hubungan sebab-akibat ( Berger (dalam
Bungin, 2006: 241), umumnya menjadi basis
pengembangan teori-teori komunikasi yang
memerlukan pembuktian secara empiris.
Perspektif Ilmu Komunikasi (lanjutan)
• RulesÆ berdasarkan Prinsip praktis bahwa
manusia aktif memilih, mengubah dan
menentukan aturan-aturan yang menyangkut
hdupnya. Perspektif ini banyak diterapkan dalam
komunikasi antar pribadi.
• SystemÆ mempunyai tiga model yaitu “general
system theory”, “cybernetics” dan Structuralfunctionalism, umumnya dijadikan landasan pada
teori-teori informasi dan komunikasi organisasi.
• Symbolic Interactionism Æ lebih mengutamakan
pada interaksi simbolis yang diterapkan pada
penelitian tentang perilaku komunikasi antarindividu dalam kehidupan sosial.
Perspektif Ilmu Komunikasi
• Sementara itu paradigma ilmu komunikasi,
menurut Dedy N hidayat ( dalam Bungin 2006
:241) berdasarkan metodologi penelitinya
mengacu pada pemikiran Guba terdiri dari 3
paradigma : 1) Paradigma Klasik; 2) paradigm
Kritis; 3) paradigm konstruktivisme.
• Teori Efek media, dapat masuk ke dalam ketiga
paradigma tersebut.
Teori Efek Media
1) Stimulus-Respon
• Pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar
yang sederhana, di mana efek merupakan suatu
reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam
kaitannya dengan komunikasi massa, dapat
dijelaskan dengan sederhana bahwa pesan-pesan
media akan menimbulkan reaksi dari Audience.
Mcquail (1994:234) dalam (Bungin 2006 : 281)
menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini
adalah :
– Pesan sebagai stimulus
– Seorang penerima atau receiver
– Efek (respon)
2) Komunikasi Dua tahap dan Pengaruh Antar Pribadi
3) Difusi Inovasi
• Teori difusi yang paling terkemuka
dikemukakan oleh Everett Rogers dan para
koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang
menarik mengenai mengenai penyebaran
dengan proses perubahan sosial, di mana
terdiri dari penemuan, difusi (atau
komunikasi), dan konsekwensi-konsekwensi.
Perubahan yang dimaksud dapat terjadi secara
internal dari dalam kelompok atau secara
eksternal melalui kontak dengan agen-agen
perubahan dari dunia luar.
4) Teori Agenda-Setting
• Teori ini diperkenalkan oleh McCombs dan DL
Shaw pada tahun 1972, asumsi dasar dari
teori ini adalah :
• Media mengatakan kepada kita apa yang penting dan
apa yang tidak
• media menyusun prioritas topik dan topik ini
mempengaruhi perhatian audience, topik mana yang
dianggap lebih penting dari topik lainnya.
• menyusun agenda pemberitaan media akan
memberikan efek (fungsi belajar )pada audience
meskipun hanya sampai pada tataran kognitif
5) Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ketergantungan media adalah sistem
pendekatan yang menguji interaksi audience,
sistem media, sistem sosial dalam menentukan
pilihan , tujuan dan dependensi yang
diciptakan. Teori tersebut dapat dipergunakan
dalam menganalisis gejala atau fenomena
masyarakat ( individu, kelompok, organisasi,
massa) yang berkaitan dengan media.
6) Spiral of Silence
• Teori Spiral of Silence atau spiral kebisuan berkaitan
dengan pertanyaan bagaiaman terbentuknya pendapat
umum. Pertama kali dikemukakan oleh Elizabeth Noelle
–Neuman, sosiolog Jerman tahun 1974. Teori ini
menjelaskan bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut
terletak dari proses saling mempengaruhi antara
komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan
persepsi individu atas pendapatnya sendiri dalam
hubungannya dengan pendapat orang lain. Sebagian
besar individu mencoba menghindari isolasi, dalam
pengertian sendirian mempertahankan kepercayaan
atau sikap tertentu.
7) Information Gaps
• Philip Tichenor (1970) mengawali pemikiran
tentang knowledge gaps ( information gaps)
atau celah informasi/pengetahuan. Ia
menjelaskan bahwa ketika arus informasi
dalam suatu sistem sosial meningkat, akan
melebarkan celah pengetahuan di antara
sistem sosial yang berbeda di masyarakat.
Masyarakat yang lebih sering terpapar
informasi akan memiliki pengetahuan dan
akses yang lebih banyak namun disisi lain
meninggalkan kelompok lainnya.
8) Uses and Gratifications
• Teori Uses and Grativifation dikemukakan oleh Katz dan
Gurevitch (1959). Bukan lagi melihat pada pengaruh
media terhadap khalayak, tetapi apa yang dilakukan
khalayak terhadap media. Konsep ini dibuktikan dengan
studi dari Riley & Riley yang menyatakan bahwa anakanak menggunakan cerita-cerita petualangan di telivisi
untuk berkhayal dan bermimpi. Hal ini mengindikasikan
bahwa orang menggunakan media massa untuk tujuantujuan yang berbeda.
• Pendekatan uses and gratification menyajikan alternatif
lain dalam memandang hubungan antara isi media
dengan audiens, dan dalam pengkategorian isi media –
menurut “fungsi”
9) Information Seeking
• Donohew dan Tipton ( 1973), menjelaskan
tentang pencarian, pengindraan dan
pemrosesan informasi, disebut memiliki akar
dari pemikiran psikologi sosial tentang
kesesuaian sikap. Salah satu asumsi utamanya
adalah bahwa orang cenderung untuk
menghindari informasi yang tidak sesuai
dengan image of reality-nya karena informasi
itu bisa saja membahayakan. ( Bungin 2006:
291)
10) Konstruksi Sosial Media Massa
•
•
Istilah konstruksi atas realitas sosial (social construction of reality) menjadi
terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman
melalui bukunya yang berjudul The Social Construction of Reality: A Treatise
in the Sociological of Knowledge (1966). Ia menggambarkan proses sosial
melalui tindakan dan interaksinya, dimana individu menciptakan secara
terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara
subyektif. Berger dan Luckman (Bungin, 2008:14) mulai menjelaskan
realitas sosial dengan memisahkan pemahaman ‘kenyataan dan
pengetahuan’. Realitas diartikan sebagai kualitas yang terdapat di dalam
realitas-realitas yang diakui sebagai memiliki keberadaan (being) yang tidak
tergantung kepada kehendak kita sendiri. Pengetahuan didefinisikan
sebagai kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata (real) dan memiliki
karakteristik yang spesifik.
Berger dan Luckman (Bungin, 2008:15) mengatakan terjadi dialektika
antara indivdu menciptakan masyarakat dan masyarakat menciptakan
individu. Proses dialektika ini terjadi melalui eksternalisasi, objektivasi, dan
internalisasi.
11) Laswell Model
• Teori komunikasi Harold Lasswell merupakan
teori komunikasi awal (1948). Lasswell
menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk
menerangkan proses komunikasi adalah
menjawab pertanyaan : Who, Says What, In
Which Channel, To Whom, With What
Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran
Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa).
Terima Kasih
Frenia T.A.D.S Nababan
[email protected]
@thefr3y
Download