PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING

advertisement
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)
Eka Rastiyanto A, Sutirman, Ani Pullaila
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
Jl. Ciptayasa KM.01 Ciruas Serang-Banten
Telp.0254-281055, Email: [email protected]
ABSTRAK
Pupuk merupakan salah satu komponen penting dalam peningkatan produksi tanaman. Dewasa
ini penggunaan pupuk mulai bergeser dari kimia menjadi organik khususnya pada tanaman
Hortikultura. Pergeseran ini salah satu penyebabnya adalah dengan penggunaan pupuk organik
dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi
lahan. Kailan (Brassica alboglabra) merupakan salah satu sayuran daun dari keluarga kubiskubisan (Cruciferae). Hampir semua bagian tanaman kailan dapat dikonsumsi yaitu batang dan
daunnya. Untuk meningkatkan produksi kailan salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah
ketersediaan unsur hara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk
kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Perlakuan dosis pupuk
kotoran kambing yaitu 1:4, 1:2, 1:1 serta kontrol tanpa menggunakan pupuk. Hasil penelitian
menyatakan bahwa pemberian pupuk kandang kotoran kambing berpengaruh nyata terhadap
jumlah daun dan bobot segar tanaman kalian. Pemberian pupuk kandang kotoran kambing
dengan dosis 1:4 sudah dapat meningkatkan bobot segar kalian. Pemberian pupuk kandang
kotoran kambing dengan dosis 1:2 sudah dapat meningkatkan jumlah daun kalian.
Kata Kunci: Kailan, Kotoran Kambing, Pupuk Organik
PENDAHULUAN
Pertanian organik saat ini mulai berkembang seiring permintaan pasar akan pentingnya
optimalisasi kesehatan. Di Indonesia pertanian organik mengalami perkembangan kemajuan
yang pesat disebabkan oleh kenyataan bahwa hasil pertanian terutama sayuran dan buah segar
yang ditanam dengan pertanian sistem organik (organic farming system) mempunyai rasa,
warna, aroma dan tekstur yang lebih baik daripada menggunakan pertanian anorganik. Sayuran
merupakan salah satu sumber unsur vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Dewasa ini produk pertanian organik seperti sayuran mulai diminati konsumen khususnya kelas
menengah ke atas yang bersedia membayar lebih mahal untuk produk pangan yang sehat,
aman, dan ramah lingkungan.
Kailan (Brassica alboglabra) merupakan salah satu sayuran daun dari keluarga kubiskubisan (Cruciferae). Hampir semua bagian tanaman kailan dapat dikonsumsi yaitu batang dan
daunnya. Untuk meningkatkan produksi Kailan salah satu hal yang sangat mempengaruhinya
adalah ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Apalagi jika ditanam pada tanah
Buletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun 2013
36
gleisol yang unsur haranya kurang, sehingga perlu dilakukan penambahan unsur hara yakni
melalui pemupukan (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
Pupuk merupakan salah satu komponen penting dalam peningkatan produksi tanaman.
Dewasa ini penggunaan pupuk mulai bergeser dari kimia menjadi organik khususnya pada
tanaman Hortikultura. Pergeseran ini salah satu penyebabnya adalah dengan penggunaan
pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat
mencegah degradasi lahan (Kloepper, 1993). Menurut Sutejo (2002), pupuk organik
mempunyai fungsi yang penting dibandingkan dengan pupuk anorganik yaitu dapat
menggemburkan lapisan permukaan tanah (topsoil), meningkatkan populasi jasad renik,
mempertinggi daya serap dan daya simpan air, yang secara keseluruhan dapat meningkatkan
kesuburan tanah. Dalam kegiatan pertanian organik kebanyakan petani menggunakan pupuk
kandang. Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan seperti sapi, kambing, ayam, dan kotoran
kelelawar. Salah satu ternak yang cukup berpotensi sebagai sumber pupuk organik adalah
kambing. Tekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran–butiran yang
agak sukar pecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan
proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pupuk kandang kambing umumnya masih di antara
20-25. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio C/N kurang dari 20, sehingga pupuk
kandang kambing akan lebih baik penggunaannya bila dikomposkan terlebih dahulu. Kadar hara
pupuk kandang kambing mengandung kalium yang relatif lebih tinggi dari pupuk kandang yang
berasal dari kotoran sapi dan kerbau, namun lebih rendah dibandingkan pupuk kandang yang
berasal dari kotoran ayam, babi, dan kuda (Hartatik dan Widowati, 2006). Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk kotoran kambing terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman Kailan.
METODOLOGI
Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Singamerta, Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Banten. Penelitian dilaksanakan pada Oktober – Desember 2013. Bahan yang
digunakan adalah benih kalian varietas Nova, tanah (gleisol), pupuk kotoran kambing, polybag
ukuran 40 X 40 cm. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
empat perlakuan taraf takaran pupuk yang masing – masing memiliki 5 ulangan. Takaran pupuk
kandang yang digunakan adalah P0: Kontrol (tanpa pupuk kandang); P1: 1:4 (setiap 1 takaran
pupuk kandang menggunakan 4 takaran tanah); P2 : 1:2 (1 pupuk kandang menggunakan 2
Buletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun 2013
37
tanah) dan P3: 1:1 (1 Pupuk kandang menggunakan 1 tanah). Peubah yang diamati adalah
jumlah daun dan bobot segar tanaman. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis ragam
dan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf a = 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian tambahan pupuk organik kotoran
kambing menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun dan bobot segar tanaman
kalian. Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian tambahan pupuk kotoran kambing dengan
takaran 1:4 sudah mampu meningkatkan bobot segar tanaman kalian.
Tabel 1. Rata – rata jumlah daun dan bobot segar tanaman kalian umur 30 HST pada berbagai
takaran pupuk organik kotoran kambing.
Takaran Pupuk Organik
Jumlah daun kalian
Bobot segar tanaman kalian
kotoran kambing (%)
(helai)
(gram)
0
3.80a
72.30a
1:4
4.40a
81.22b
1:2
6.20b
87.12c
1:1
7.40c
97.16d
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada
taraf ά = 5%
Menurut Sugeng (2012), tujuan pemberian pupuk terutama pada tingkat produksi tinggi,
adalah (a) melengkapi penyediaan hara secara alami yang ada didalam tanah untuk memenuhi
kebutuhan tanaman (b) menggantikan unsur-unsur hara yang hilang karena terangkut dengan
hasil panen, pencucian dan sebagainya (c) memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik atau
mempertahankan kondisi tanah yang sudah baik untuk pertumbuhan tanaman. Pemupukan
merupakan salah satu tindakan pemeliharaan tanaman yang bertujuan menambah ketersediaan
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
hasil tanaman.
Respon
yang
ditimbulkan
tanaman
akibat
tindakan
pemupukan yaitu
berupa
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Respon tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor genetis dari tanaman itu sendiri dan faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, ketersediaan
unsur hara (Gardner et al.,1985). Pada penelitian ini didapatkan bahwa penambahan pupuk
kandang kotoran kambing taraf 1:2 dan 1:1 menunjukkan pengaruh yang nyata pada
penambahan jumlah daun. Menurut Gardner dkk (1985), ketersediaan nitrogen yang tinggi
Buletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun 2013
38
menyebabkan pertambahan pucuk lebih dominan. Kekurangan nitrogen dan posfor dapat
mempengaruhi jumlah daun. Jumlah dan luas daun merupakan salah satu indikator
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian pupuk organik kotoran kambing dapat
meningkatkan ketersediaan nitrogen, posfor dan unsur lainnya yang dibutuhkan tanaman
kalian. Presentase kandungan hara berbagai jenis pupuk organik dari ternak dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Persentase kandungan hara pupuk kandang jenis ternak.
Jenis Ternak
N
P2O5
Kambing
0,83 – 0,95
0,35 – 0,51
Sapi
0,10 – 0,96
0,64 – 1,15
Babi
0,46 – 0,50
0,35 – 0,41
Kuda
0,64 – 0,70
0,81 – 0,25
Ayam
1,00 – 3,13
2,80 – 6,00
K2O
1,00 – 1,20
0,45 – 1,00
0,36 – 1,00
0,55 – 0,64
0,40 – 2,90
Sumber: Effi (2009)
Penambahan jumlah daun berhubungan dengan aktifitas sel-sel meristimatik di titik
tumbuh, yang terjadi akibat pembelahan sel meristem apikal pada kuncup terminal dan kuncup
lateral yang menghasilkan sel-sel baru dan akan menumbuhkan daun (Kimbal, 1990).
Pertumbuhan juga didukung oleh ketersediaan unsur-unsur hara yang cukup antara lain
nitrogen, posfor dan kalium (Indranada, 1986). Menurut Sitompul dan Guritno (1995), daun
berfungsi sebagai organ untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Pengurangan jumlah daun
menyebabkan pengurangan laju fotosintesis tanaman. Pada proses fotosintesis, unsur hara juga
berperan dalam aktivitas metabolisme tanaman.
Berat basah tanaman merupakan hasil akumulasi fotosintat dalam bentuk biomasa
tanaman dan kandungan air pada daun (Irianto, 2008). Dalam penelitian ini penambahan
pupuk kandang kotoran kambing taraf 1:4 sudah menunjukan pengaruh yang nyata terhadap
berat basah atau bobot segar tanaman. Menurut Loveless (1987), bahwa sebagian besar berat
basah tumbuhan disebabkan oleh kandungan air. Air berperan dalam turgiditas sel, sehingga
sel-sel daun akan membesar. Menurut Lahadassy (2007), untuk mencapai berat basah yang
optimal, tanaman masih membutuhkan banyak energi maupun unsur hara agar peningkatan
jumlah maupun ukuran sel dapat mencapai optimal serta memungkinkan adanya peningkatan
kandungan air tanaman yang optimal pula. Tejadinya perbedaan yang nyata pada bobot segar
kailan, diduga karena adanya perbedaan jumlah air yang terkandung di dalam tanaman. Hal ini
sejalan dengan sifat kailan yang sukulen (banyak mengandung air). Menurut Gardner el al.,
Buletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun 2013
39
(1985) antara 70 sampai 90% dari bagian tanaman budidaya yang sedang aktif tumbuh terdiri
dari air.
KESIMPULAN
1. Pemberian pupuk kandang kotoran kambing berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan
bobot segar tanaman kalian. Pemberian pupuk kandang kotoran kambing dengan dosis 1:4
sudah dapat meningkatkan bobot segar kalian. Pemberian pupuk kandang kotoran kambing
dengan dosis 1:2 sudah dapat meningkatkan jumlah daun kalian
2. Pemberian pupuk kandang kotoran kambing dengan taraf 1:1 merupakan yang paling
optimal dalam budidaya kalian terutama menigkatkan jumlah daun kalian dan bobot segar
kalian.
DAFTAR PUSTAKA
Effi I M, (2009) Pupuk Organik, Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi, penebar swadaya Jakarta.
Gardner, Pearce, dan Mitchell. 1985. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerbit UI. Jakarta.
Hartatik dan Widowati, 2007. Pupuk organic dan pupuk hayati organic fertilizer and biofertilizer.
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor 2006.
Indranada, K.H. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Jakarta.
Irianto. 2008. Pertumbuhan dan Hasil Kailan (Brassica albogabra) Pada Berbagai Dosis Limbah
Cair Sayuran. Jurnal Agronomi Vol. 12 No. 1, Januari - Juni 2008 .
Kinbal, J.W. 1990. Biologi Terjemahan Siti Sutarni T dan Sugimin. Erlangga. Jakarta.
Kloepper, J.W. 1993. Plant growth-promoting rhizobacteria as biological control agents. In
F.Blaine Metting, Jr. (Ed.). Soil Microbiology Ecology, Applications in Agricultural and
Environmental Management. Marcel Dekker, Inc., New York.
Lahadassy.J. 2007. Pengaruh Dosis Pupuk Organik Padat Daun Gamal terhadap Tanaman Sawi.
Jurnal Agrisistem.
Loveless. A.R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Gramedia. Jakarta.
Rosmarkam, A dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.
Sugeng (2012) Pupuk dalam peningkatan produksi tanaman. Malang 2012.
Sutejo, M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.
Buletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun 2013
40
Download