79 VIII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kontribusi

advertisement
VIII.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kontribusi sektor pertanian cukup besar yaitu pada struktur pemintaan, output, dan
nilai tambah bruto, sedangkan pada konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran
pemerintah dan ekspor bersih berkontribusi rendah. Rendahnya kontribusi sektor
pertanian pada struktur konsumsi rumah tangga dan ekspor bersih disebabkan
sebagian besar output sektor pertanian digunakan sebagai input sektor lainnya
khususnya sektor agroindustri. Kontribusi sektor agroindustri di Provinsi Jawa
Timur tinggi pada beberapa struktur perekonomian kecuali investasi dan
pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah seluruhnya dialokasikan untuk
sektor jasa-jasa. Hal tersebut menunjukkan walaupun sektor pertanian berkontribusi
rendah, tetapi sektor pertanian mendorong berkembangnya sektor agroindustri.
Namun yang masih menjadi permasalahan adalah investasi sektor pertanian dan
agroindustri di Provinsi Jawa Timur masih rendah.
2. Ikan laut dan hasil perikanan laut berkontribusi paling besar pada sektor pertanian
dalam pembentukan struktur konsumsi rumah tangga dan ekspor-impor. Selain itu,
sapi berkontribusi paling besar pada pembentukan struktur investasi sektor
pertanian. Padi berkontribusi paling besar pada pembentukan struktur permintaan,
output, dan nilai tambah bruto sektor pertanian.
3. Sektor pertanian yang memiliki nilai keterkaitan ke belakang (backward linkage)
tinggi adalah ayam, tebu, ikan darat dan hasil perikanan darat, telur, unggas
lainnya, domba dan kambing, susu segar, dan ternak lainnya. Selain itu, sektor yang
memiliki nilai keterkaitan ke depan (forward linkage) tinggi adalah jagung,
tanaman pangan lainnya, tembakau, ayam, domba dan kambing, ayam, dan ikan
darat dan hasil perikanan darat. Berdasarkan hasil analisis keterkaitan dapat
diketahui bahwa sebagian besar sektor pertanian merupakan bukan sektor unggulan
dalam perekonomian Jawa Timur. Namun, terdapat beberapa sektor yang masuk
kategori sektor unggulan yaitu ayam, domba dan kambing serta ikan darat dan hasil
perikanan darat.
4. Ikan darat dan hasil perikanan darat memiliki keterkaitan ke depan dan ke belakang
yang tinggi. Selain itu yang membedakan dengan sektor ayam dan sektor domba
79
dan kambing, ikan darat dan hasil perikanan darat memiliki angka pengganda
output dan pendapatan rumah tangga yang tinggi. Kontribusi sektor tersebut
terhadap permintaan, output, konsumsi rumah tangga, dan nilai tambah bruto sektor
pertanian cukup besar.
5. Sektor pertanian yang mempunyai angka pengganda output tinggi adalah telur, ikan
darat dan hasil perikanan darat, domba dan kambing, ternak lainnya, ayam, dan
unggas lainnya. Selain itu, sebagian besar sektor pertanian memiliki angka
pengganda pendapatan rumah tangga yang tinggi. Sektor pertanian yang memiliki
angka pengganda pendapatan rumah tangga yang tinggi antara lain teh, karet,
tanaman pangan lainnya, padi, dan tembakau, sedangkan sektor pertanian yang
memiliki angka pengganda tenaga kerja yang tinggi antara lain teh, kopi, kakao dan
tanaman pangan lainnya.
B. Saran
1. Kontribusi sektor pertanian masih rendah pada struktur konsumsi rumah tangga,
ekspor bersih dan investasi sehingga perlu dilakukan optimalisasi dan pemanfaatan
teknologi pertanian dan perikanan yang tepat guna perlu dilakukan agar produksi
dan daya saing pertanian dan perikanan di Provinsi Jawa Timur meningkat. Upaya
yang perlu dilakukan agar teknologi tersebut dapat diaplikasikan oleh petani yaitu
peran pemerintah dalam rangka mengembangkan sumberdaya manusia di sektor
pertanian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan peningkatan pendidikan,
penyuluhan dan penguatan kelembagaan pertanian sehingga petani dan nelayan
dapat mengikuti arus perkembangan ilmu dan teknologi khususnya di bidang
pertanian dan perikanan.
2. Sektor pertanian yang termasuk kategori sektor unggulan yaitu ayam, domba dan
kambing, dan sektor ikan darat dan hasil perikanan darat. Oleh karena itu, perlunya
perhatian pemerintah Provinsi Jawa Timur pada sektor unggulan tersebut untuk
mendorong kemajuan sektor pertanian.
3. Investasi sektor pertanian dan agroindustri di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010
termasuk rendah. Padahal dalam RPJMD Jawa Timur tahun 2009 – 2014,
pembangunan provinsi tersebut mengarah ke pembangunan pertanian sehingga
perlu adanya kebijakan dari pemerintah dalam rangka meningkatkan investasi
sektor pertanian dan agroindustri di Provinsi Jawa Timur.
80
4. Program optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya hutan
perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah karena subsektor kehutanan mempunyai
kontribusi yang rendah pada perekonomian Jawa Timur. Selain itu, perlu
meningkatkan pemanfaatan hasil hutan non-kayu misalnya daun kayu putih dan
getah pinus untuk meningkatkan hasil kehutanan dan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang bertempat tinggal sekitar area hutan di Provinsi
Jawa Timur.
81
Download