PENILAIAN KESEHATAN BANK UMUM

advertisement
PENILAIAN KESEHATAN BANK
A.PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN
BANK UMUM
Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas
berbaqgai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinaerja
suatu bank melalui penilaian permodalan, kualitas asset,
manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap resiko
pasar.
Penilaian tingkat kesehatan Bank Umum meliputi (CAMELS), yaitu;
1. Capital
2. Assset Quality
3. Management
4. Earning Power
5. Liquidity
6. Sensitivity
Mekanisme Penilaian Kesehatan Bank Umum;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penilaian kesehatan dilakukan secara triwulan.
BI meminta hasil penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan bank
BI melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan
Penilaian dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan, laporan
berkala dan informasi lain
Apabila terdapat perbedaan dalam penilaian tingkat kesehatan
yang berlaku adalah yang dari BI
BI dapat meminta action plan dari hasil penilaian tersebut kepada
direksi, komisaris, dan atau pemegang saham.
A.
FAKTOR PENILAIAN PERMODALAN
Komponen yang dinilai meliputi;
1. Kecukupan pemenuhan KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum)
Formula = Modal / ATMR
ATMR kependekan dari Aktiva Taertimbang Menurut Resiko
2. Komposisi Permodalan
Formula
= Tier 1/ (Tier 2 + Tier 3)
Keterangan :
Tier 1 adalah modal inti,
Tier 2 adalah modal pelengkap
Tier 3 adalah modal pelengkap tambahan
3. Trend ke depan / Proyeksi KPMM
Formula = (% pertumbuhan modal dibandingkan % pertumbuhan
ATMR)
4. Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) dibandingkan dengan
modal bank
Untuk mencari APYD dapat dicari dengan rumus;
Formula = APYD / (Tier 1 + Tier 2)
APYD merupakan Aktiva produktif yang berpotensi menimbulkan
kerugian (tidak memberikan penghasilan)
5. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal dari
laba ditahan
Indikator :
a). Dividend pay Out Ratio = (Deviden dibagi/ EAT)
b) Retention Ratio = (Laba ditahan / Modal rata-rata)
6. Rencana Permodalan untuk mendukung pertumbuhan usaha
Indikator = % Rencana pertumbuhan modal dibandingkan %
rencana pertumbuhan volume usaha
7. Akses kepada sumber permodalan
Indikator:
a. Earning per Share = EAT/Jumlah saham
EAT kependekan dari Earning After Tax (Laba Setelah Pajak)
b. Price Earning Ratio = Harga saham/ EPS
EPS kependekan dari Earning per Share (Laba per lembar
saham)
c. Profitabilitas = ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity)
c. Peringkat bank
d. Performance saham atau obligasi yang diterbitkan
e. Performance of subscribtion level
8. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan
permodalan
Indikator :
a. Kondisi keuangan pemegang saham (PS)
b. Peringkat perusahaan pemegang saham
c. Core business pemegang saham
d. Tracks Record pemegang saham
B. FAKTOR PENILAIAN RENTABILITAS
Rentabilitas dapat diukur melalui indikator sebagai berikut (ada 8
indikator)
1.
Return on Asset (ROA)
Formula = (EBT / rata-rata total asset)
2. ROE (Return on Equity)
Formula = (EAT/ Rata-rata modal inti)
3. Net Interest Margin (NIM)
NIM = Pendapatan bunga bersih / Rata-rata aktiva produktif
4. BOPO (Biaya Operasional dibandingkan Pendapatan
Operasional)
BOPO = Total beban operasional/Total pendapatan operasional
5. Perkembangan laba operasional
Formula = Pendapatan operasional – Biaya operasional
6. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi
pendapatan
Formula = Pendapatan operasional di luar pendapatan bunga/
Pendapatan operasional
7. Penerapan Prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan
biaya
8. Prospek laba operasional
C. FAKTOR PENILAIAN LIKUIDITAS
Komponen yang dinilai:
1. Aktiva likuid kurang dari satu bulan dibandingkan dengan pasiva
likuid kurang dari satu bulan
2. 1-month maturity mismatch ratio
Formula= (selisih aktiva &pasiva yang akan jatuh tempo 1 bulan/pasiva yang
akan jatuh tempo 1 bulan)
3. Loan to deposit Ratio (LDR)
Untuk mencari LDR dapat menggunakan rumus;
LDR = Kredit diberikan / Dana Pihak Ketiga
Peringkat 1 = LDR antara 50% sd 75%
Peringkat 2 = LDR antara 75% sd 85%
Peringkat 3 = LDR antara 85% sd 100% atau < 50%
Peringkat 4 = LDR antara 100% sd 120 %
Peringkat 5 = LDR >120%
4. Proyeksi Cash Flow 3 bulan mendatang
= Net Cash Flow/DPK
5. Ketergantungan pada dana antar bank pasiva dan deposan inti
= dana natar bank pasiva/Total dana
6. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (ALMA)
7. Kemampuan bank untuk memperoleh akses ke pasar uang,
pasar modal atau sumber pendanaan lainnya
8. Stabilitas Dana Pihak Ketiga (DPK)
D. FAKTOR PENILAIAN KUALITAS ASSET
Komponen yang dinilai;
1. Aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) dibandingkan
dengan total aktiva produktif
2. Kredit debitur inti di luar pihak terkait dibandingkan dengan total
kredit
3. Aktiva produktif bermasalah dibandingkan dengan Aktiva Produktif
4. Tingkat kecukupan pembentukan PPAP
= PPAP yang telah dibentuk/PPAP yang wajib dibentuk
5. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif
6. Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif
7. Dokumentasi aktiva produktif
8. Kinerja penanganan aktiva produktif
= Kredit yang direstruktur/Total kredit
= (Kredit bermasalah-PPAP)/Total Kredit
= Agunan yang diambil alih/Total kredit
E. FAKTOR PENILAIAN MANAJEMEN
Komponen yang dinilai;
1. Kualitas manajemen umum;
Meliputi ; struktur pengurus bank, penanganan conflict of interest,
independensi pengurus bank,good governance, transparansi
informasi nasabah, keefektifan kinerja fungsi komite
2. Penerapan sisitem manajemen resiko;
Meliputi; pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kebijakan,
prosedur dan penerapan limit, sistem pengendalian intern yang
menyeluruh
3. Kepatuhan Bank ;
Meliputi kepatuhan akan BMPK, Posisi Devis Neto, Prinsip
Mengenal Nasabah, Kepatuhan terhadap ketentuan
F. FAKTOR PENILAIAN SENSITIVITAS TERHADAP RESIKO PASAR
Komponen yang dinialai;
1.
Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi
suku bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat
fluktuasi suku bunga
= Ekses modal/ Potential loss suku bunga
Ekses modal adalah kelebihan modal dari modal minimum yang
ditetapkan yang khusus untuka antsisipasi resiko suku bunga
2. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk meng-cover fluktuasi nilai
tukar dibandingkan dengan potential loss nilai tukar
= Ekses modal/ Potential loss nilai tukar
3. Kecukupan penerapan Sistem Manajemen Resiko Pasar
B. PENILAIAN KESEHATAN BPR
Hasil penilaian tingkat kesehatan BPR dikelompokkan menjadi 4, yaitu;
1. Sehat jika nilai kredit 81 s.d 100
2. Cukup sehat jika nilai kredit 66 < 81
3. Kurang sehat jika nilai kredit 51 < 66
4. Tidak sehat jika nilai kredit 0 <51
Faktor penilaian dan bobot dalam penilaian kesehatan BPR adalah
sbb;
Faktor yang dinilai Komponen yang dinilai
Bobot
1. Modal
Rasio modal terhadap ATMR
30 %
2. Kualitas Aktiva
Produktif (AP)
a. Rasio AP yang diklasifikasikan
terhadap total AP
25 %
b. Rasio PPAP yang dibentuk terhadap
PPAP yang wajib dibentuk
5%
a. Manajemen Umum
10 %
b. Manajemen Resiko
10 %
3. Manajemen
4. Rentabilitas
5. Likuiditas
a. Rasio Laba terhadap rata-rata
volume usaha
5%
b. Rasio BOPO
5%
a. Rasio alat likuid terhadap utang
lancar
5%
b. Rasio kredit terhadap dana yang
diterima
5%
Soal
1.
Apa perbedaan antara penilaian tingkat kesehatan bank umum
dengan tingkat kesehatan BPR
2.
Komponen apa saja yang dinilai dalam faktor permodalan (dalam
bank umum)
3.
Komponen apa saja yang dinilai dalam faktor rentabilitas
Jawaban dikirim via e mail ke alamat :
[email protected]
Dengan menuliskan pada subject : Nama _MP4Jumat
Diterima paling lambat 2 Desember 2015
Download