PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK

advertisement
PENGGABUNGAN DAN
PENILAIAN TINGKAT
KESEHATAN BANK
PENGGABUNGAN USAHA BANK
Penggabungan usaha disarankan bagi bank yang bermasalah, artinya
mendapatkan penilaian tidak sehat secara kontinyu.
Jenis penggabungan usaha yang disarankan :
1.Merger : penggabungan dua bank atau lebih, dengan tetap
mempertahankan berdirinya salah satu bank.
2. Konsolidasi : Penggabungan dua bank atau lebih dengancara
membubarkan bank lama dan mendirikan bank baru.
3. Akuisisi ; Pengambilalihan kepemilikan suatu bank. Dalam akuisisi
biasanya nama bank tetap dipertahankan, yang berubah hanyalah
kepemilikannya.
Alasan penggabungan
1.
2.
3.
4.
5.
Masalah kesehatan
Masalah permodalan
Masalah manajemen
Teknologi dan administrasi
Ingin menguasai pasar
Penggabungan usaha biasanya dilakukan atas :
1. Inisiatif bank ybs
2. Permintaan BI
3. Inisiatif BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional)
Syarat-syarat penggabungan usaha
1.
2.
3.
4.
Memperoleh perstujuan dari RUPS atau rapat sejenisnya
Memenuhi rasio kecukupan modal sesuai ketetapan BI
Calon anggota direksi dan dewan komisaris tidak termasuk daftar
orang tercela di bidang perbankan
Bank wajib memenuhi ketentuan permodalan yang diatur oleh BI
(dalam hal akuisisi)
Penilaian Kesehatan Bank
Pengertian tingkat kesehatan bank
Adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional
perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua
kewajibannya dengan baik dengan car yang sesuai dengan
peraturan perbankan yang berlaku
Tentang Penilaian Kesehatan Bank
Tujuan penilaian kesehatan bank adalah untuk menentukan apakah
bank tersebut dalam kondisi sangat, sehat, cukup sehat, kurang
sehat atau tidak sehat.
Standar untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan
pemerintah melalui bank Indonesia
Bank harus membuat laporan mengenai seluruh aktivitasnya dalam
periode tertentu, dari laporan tersebut akan dianalisi sehingga dapat
diketahui kondisi bank
Penilaian kesehatan bank dilakukan tiap periode.
Bagi bank yang secara kontinue dinyatakan tidak sehat, maka akan
mendapat pengarahan atau sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Perbaikan yang dapat dilakukan untuk bank yang secara kontinyu
dinyatakan tidak sehat adalah :
1. Perubahan manajemen
2. Melakukan merger, konsolidasi atau akuisisi
3. ika kondisinya sangat parah dan tidak memiliki potensi, maka bank
tersebut dapat dilikuidasi
Mekanisme Penilaian Kesehatan Bank Umum;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penilaian kesehatan dilakukan setiap semester
BI meminta hasil penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan bank
BI juga melakukan penilaian tingkat kesehatan bank
Penilaian dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan, laporan
berkala dan informasi lain
Apabila terdapat perbedaan dalam penilaian tingkat kesehatan
yang berlaku adalah yang dari BI
BI dapat meminta action plan dari hasil penilaian tersebut kepada
direksi, komisaris, dan atau pemegang saham.
Cara penilaian kesehatan bank
1.
CAMELS dan CAMEL
C = Capital
A = Asset
M = Management
E = Earnings Power
L= Liquidity
S = Sensitivity to Market Risk
2. RGEC
R= Risk Profile
G = Good Corporate Governance
E = Earnings
C = Capital
CARA JADUL (CAMEL) TAHUN
1991
1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian” Capital” hanya menggunakan satu ukuran saja, yaitu CAR
(Capital Adequacy Ratio) yaitu “Rasio modal terhadap aktiva tertimbang
menurut Resiko”;
Penilaian “Asset Quality” berdasarkan kualitas aktiva produktif bank
dengan menggunakan dua indikator yaitu “Rasio aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva produktif” dan “Rasio penyisihan
penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang
diklasifikasikan”;
Penilaian “Management” menggunakan 250 pertanyaan, yang mencakup
manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen umum,
manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas;
Penilaian “Earning” menggunakan dua ukuran yaitu ROA (rasio laba
terhadap total aset) dan BOPO (rasio Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional); dan
Penilaian “Liquidity” menggunakan LDR yaitu “rasio kredit terhadap dana
yang diterima” dan “Rasio kewajiban call money bersih terhadap aktiva
lancar”
Selain perhitungan kuantitatif, metode CAMEL memperhitungkan faktor
lain,seperti :
1. Pelaksanaan pemberian kredit usaha kecil (KUK);
2. Pelaksanaan pemberian kredit ekspor
3. Pelanggaran terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK);
4. dan Pelanggaran terhadap Posisi Devisa Netto (PDN).
5. Selain itu, tingkat kesehatan bank akan diturunkan menjadi “tidak
sehat” apabila ada perselisihan internal, campur tangan pihak luar
dalam manajemen, “window dressing” atau rekayasa keuangan,
praktek “bank dalam bank”, dan kesulitan keuangan yang
mengakibatkan penghentian sementara atau pengunduran diri dari
keikutsertaannya dalam kliring.
PENILAIAN KESEHATAN (CAMEL)
Hasil penilaian tingkat kesehatan Bank dikelompokkan menjadi 4,
yaitu;
1. Sehat jika nilai kredit 81 s.d 100
2. Cukup sehat jika nilai kredit 66 < 81
3. Kurang sehat jika nilai kredit 51 < 66
4. Tidak sehat jika nilai kredit 0 <51
PENILAIAN KESEHATAN BANK
CARA LAMA (CAMELS)- Tahun
2004
ASPEK-ASPEK PENILAIAN
Alat ukur yang digunakan untuk menentukan kondisi Bank Umum biasa
disingkat CAMELS sedangkan untuk BPR biasa disingkat CAMEL,
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Capital
Assets
Management
Earning
Liquidity
Sensitivity
1. ASPEK PERMODALAN
(CAPITAL)
Aspek ini menilai permodalan yang dimiliki bank berdasarkan KPMM
(Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) Bank.
Penilaian KPMM didasarkan pada CAR (Capital Adequacy Ratio)
CAR diperoleh dari : (Modal / (ATMR)) x 100%
ATMR : Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
Sesuai ketentuan besarnya CAR minimal 8 % dari ATMR.
Bagi bank yang memiliki CAR kurang dari 8% harus segera
mendapatkan penanganan untuk diperbaiki sampai dengan
waktuyang ditentukan.
Jika sampai waktuyang ditentukan, bank tidak memenuhi sesuai target
CAR, maka bank akan dikenakan sanksi
2. ASPEK KUALITAS ASSETS (ASSETS)
Penilaian ini dilakukan untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh
bank.
Komponen yang dinilai;
1. Aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) dibandingkan
dengan total aktiva produktif
2. Kredit debitur inti di luar pihak terkait dibandingkan dengan total
kredit
3. Aktiva produktif bermasalah dibandingkan dengan Aktiva Produktif
4. Tingkat kecukupan pembentukan PPAP(Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif)
= PPAP yang telah dibentuk/PPAP yang wajib dibentuk
5. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif
Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang dilaporkan secara berkala
kepada Bank Indonesia
3. Aspek Management (Manajemen)
Penilaian ini meliputi penilaian kualitas manajemen.
Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas SDM yang mengelola
bank.
Hal ini juga dapat dilihat dari pendidikan dan pengalaman SDM-nya.
Penilaian biasanya berdasarkan dari jawaban atas 250 pertanyaan
yang diajukan mengenai bank yang bersangkutan
Dalam aspek manajemen, yang dinilai meliputi :
1. Manajemen permodalan
2. Manajemen kualitas aktiva
3. Manajemen umum
4. Manajemen rentabilitas
5. Manajemen likuiditas
4. Aspek Earning (Laba)
Aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
memperoleh keuntungan.
Bank yang sehat dapat dilihat dari rasio rentabilitas yang terus
mengalami peningkatan.
FAKTOR PENILAIAN EARNING POWER
Rentabilitas (Earning) dapat diukur melalui indikator sebagai berikut:
1. Return on Asset (ROA)
Formula = (EBT / rata-rata total asset)
2. ROE (Return on Equity)
Formula = (EAT/ Rata-rata modal inti)
3. Net Interest Margin (NIM)
NIM = Pendapatan bunga bersih / Rata-rata aktiva produktif
4. BOPO (Biaya Operasional dibandingkan Pendapatan
Operasional)
BOPO = Total beban operasional/Total pendapatan operasional
5. Perkembangan laba operasional
Formula = Pendapatan operasional – Biaya operasional
6. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi
pendapatan
Formula = Pendapatan operasional di luar pendapatan bunga/
Pendapatan operasional
7. Penerapan Prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan
biaya
8. Prospek laba operasional
5. Aspek Liquidity (Likuiditas)
Bank dikatakan likuid jika bank tersebut mampu mengembalikan utang
jangka pendeknya.
Utang jangka pendek yang dimaksud adalah :
1. Tabungan nasabah
2. Giro nasabah
3. Deposito nasabah
Dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank sanggup membayar dan
bank juga dapat memenuhi semua permohonan kredit yang layak
dibiayai.
Komponen yang dinilai dalam penilaian Likuiditas antara lain
1. Aktiva likuid kurang dari satu bulan dibandingkan dengan pasiva likuid
kurang dari satu bulan
2. Loan to deposit Ratio (LDR)
LDR = (Kredit diberikan / Dana Pihak Ketiga) x 100%
3. Proyeksi Cash Flow tiga bulan mendatang
4. Kemampuan bank untuk memperoleh akses ke pasar uang, pasar modal
atau sumber pendanaan lainnya
5. Stabilitas Dana Pihak Ketiga (DPK)
6. SENSITIVITY
Faktor ini digunakan untuk menilai tingkat sensitivitas terhadap resiko
pasar.
Selain faktor CAMELS, hal lain yang dinilai adalah :
1. Adatidaknya pelanggaran terhadap Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) atau Legal lending Limit
2. Ada tidaknya pelanggaran Posisi Devisa Netto (PDN)
CARA RGEC (Tahun 2011)
Cara ini berdasarkan PBI Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 5 januari 2011.
PBI tersebut berlaku mulai 1 Januari 2012
1. Risk Profile
Penilaian faktor Profil Resiko merupakan penilaian terhadap
Resiko inheren dan kualitas penerapan Manajemen Resiko
dalam aktivitas operasional Bank.
Penilaian Resiko inheren merupakan penilaian atas Resiko yang
melekat pada kegiatan bisnis Bank, baik yang dapat
dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi
mempengaruhi posisi keuangan Bank.
Karakteristik Resiko inheren Bank ditentukan oleh faktor internal
maupun eksternal, antara lain strategi bisnis, karakteristik bisnis,
kompleksitas produk dan aktivitas Bank, industri dimana Bank
melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi.
Aspek “Risk Profile“ tersebut mencakup 8 (delapan) jenis Resiko yaitu:
1. Resiko Kredit, menggunakan 12 indikator penilaian
2. Resiko Pasar, menggunakan 17 indikator penilaian
3. Resiko Operasional, menggunakan 15 indikator penilaian
4. Resiko Likuiditas, menggunakan 11 indikator penilaian
5. Resiko Hukum, menggunakan 13 indikator penilaian
6. Resiko Stratejik, menggunakan 10 indikator penilaian
7. Resiko Kepatuhan, menggunakan 5 indikator penilaian, dan
8. Resiko Reputasi, menggunakan 10 indikator penilaian.
Penilaian untuk faktor lainnya, yaitu faktor “G, E, dan C” secara umum
sama seperti penilaian dengan CAMELS sebelumnya. Semua
komponen menggunakan indikator/komponen penilaian yang tidak
berubah drastis.
Indikator Earning versi CAMELS
Indikator Earning Versi RGEC
Langkah Terakhir
Persamaan Metode RGEC dan
CAMELS
1.
2.
Penilaian tetap bersifat self assesement
Skala penilaian sama (1 s.d 5)
Tugas
• Carilah satu bank yang pernah melakukan
penggabungan dengan bank lain baik
dalam bentuk merger, konsolidasi atau
akuisisi
• Apa alasan bank tersebut melakukan
penggabungan
• Analisis bagaimana tingkat kesehatan
bank tersebut setelah penggabungan?
Tugas dikirim via email
[email protected]
Pada subject ditulis : Nama_Pb4Senin
Paling lambat 4 Desember 2015
Download