Uploaded by gurufisikasmk

EFEK RUMAH KACA

advertisement
EFEK RUMAH KACA
Rumah kaca adalah suatu bangunan yang didesain sedemikian sehingga menyerupai rumah yang
dinding, alas, dan atapnya terbuat dari kaca. Dengan adanya rumah kaca ini, diharapkan udara
panas bisa terperangkap di dalamnya agar saat musim dingin tiba, para petani bisa tetap bercocok
tanam. Lalu, apa hubungan antara rumah kaca dan efek rumah kaca?
Pada prinsipnya, efek rumah kaca ini memiliki kesamaan dengan rumah kaca, yaitu
terperangkapnya radiasi sinar Matahari di atmosfer Bumi. Gas di atmosfer Bumi yang mampu
menahan cahaya Matahari disebut sebagai gas rumah kaca. Salah satu contoh gas rumah kaca
adalah CO2 (karbondioksida). Tanpa adanya efek rumah kaca ini, suhu Bumi hanya -18o C,
sehingga seluruh permukaan Bumi akan tertutup oleh es.
Sebenarnya, efek rumah kaca adalah fenomena yang memberikan banyak manfaat bagi
kelangsungan hidup di Bumi. Permasalahannya, jika konsentrasi gas rumah kaca di udara
semakin banyak, maka semakin banyak panas yang terperangkap di Bumi. Hal itu menyebabkan
suhu Bumi semakin meningkat setiap tahunnya. Jika dibiarkan terus menerus, banyak populasi
makhluk hidup yang akan musnah.
Penyebab Efek Rumah Kaca
Gas apa sajakah yang bisa menyebabkan efek rumah kaca?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Uap air (H2O)
Karbondioksida (CO2)
Metana (CH4)
Ozon (O3)
Nitrous Oksida (N2O)
CFC (Chloro Fluoro Carbon) dan HFC (Hidro Fluoro Carbon)
Kontribusi masing-masing gas bergantung pada lamanya gas bertahan di atmosfer. Salah satu gas
yang mampu bertahan cukup lama di atmosfer adalah CO2. Beberapa dekade terakhir, emisi gas
CO2 di udara semakin meningkat akibat aktivitas manusia. Contoh aktivitas manusia yang
menghasilkan banyak emisi gas CO2 maupun gas rumah kaca lainnya adalah sebagai berikut.
1. Penggunaan bahan bakar batu bara secara berlebihan untuk bidang industri dan
pembangkit tenaga listrik.
Pembakaran batu bara secara berlebihan pada proses industri maupun pembangkit listrik akan
menghasilkan gas sampingan berupa CO2. Gas ini nantinya akan dilepaskan ke udara dalam
bentuk emisi.
2. Penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor.
Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan gas rumah kaca berupa
karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2), dan uap air (H2O).
3. Penggunaan CFC pada kulkas maupun AC
CFC merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai pendingin di dalam kulkas maupun AC.
Penggunaan CFC secara berlebih bisa mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Molekul CFC
bersifat ringan sehingga mudah berikatan dengan molekul ozon. Jika CFC dan ozon bereaksi,
lapisan ozon menjadi semakin tipis.
4. Pembakaran hutan secara besar-besaran
Salah satu ulah manusia yang cukup memberikan peningkatan efek rumah kaca adalah
pembakaran hutan secara liar dan besar-besaran. Jika hutan dibakar, akan terbentuk hasil
samping berupa gas rumah kaca seperti CO2. Gas ini akan dilepaskan ke udara dan menjadi
penahan radiasi sinar Matahari.
5. Industri pertanian
Penggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian ternyata membawa dampak
buruk bagi lingkungan. Penggunaan pupuk tersebut bisa menghasilkan gas rumah kaca seperti
nitrous oksida (N2O) yang nantinya dilepaskan ke udara.
6. Industri peternakan
Limbah industri peternakan seperti kentut dan kotoran sapi ternyata bisa menghasilkan gas
rumah kaca, seperti karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Semakin banyak limbah
peternakan yang dibiarkan begitu saja, semakin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke
udara.
7. Penebangan liar
Tahukah kamu jika keberadaan tumbuhan sangat bermanfaat bagi manusia. Selain sebagai
sumber makanan, tumbuhan bisa digunakan sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca
karena untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan membutuhkan karbondioksida dan uap air.
Dengan semakin maraknya penebangan liar, keberadaan tumbuhan semakin terancam. Artinya,
semakin berkurang pula media untuk mengurangi efek rumah kaca.
Download