Gejala Pemanasan Global

advertisement
Gejala Pemanasan Global
A. Pengertian Pemanasan Global
Matahari memancarkan radiasinya ke bumi menembus lapisan atmosfer
bumi. Radiasi tersebut akan dipantulkan kembali ke angkasa, namun sebagian
gelombang tersebut diserap oleh gas rumah kaca, yaitu CO2, CH4, N2O, HFCs dan
SF4 yang berada di atmosfer. Sebagai akibatnya gelombang tersebut terperangkap
di dalam atmosfer bumi. Peristiwa ini terjadi berulang-ulang, sehingga
menyebabkan suhu rata-rata di permukaan bumi meningkat. Peristiwa inilah yang
sering disebut dengan pemanasan global.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah
pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana
pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari
satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik
dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk
mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi
terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan.
Menurut berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah
menunjukkan peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6°C yang terjadi
dalam satu abad terakhir. Peningkatan yang terbilang dan terlihat kecil, namun
dampak pemanasan global sangat besar bagi Bumi dan kehidupan di Bumi. Dalam
gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global dapat kita amati dan
rasakan. Gejala-gejala pemanasan global adalah pergantian musim yang sulit kita
prediksi, sering terjadinya angin puting beliung, terumbu karang yang memutih,
dan banjir dan kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahanperubahan seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena
cuaca yang ekstrem, dan lainnya. Saat ini kita sudah mulai merasakan gejala-gejala
dari pemanasan global akibat aktivitas perindustrian yang semakin banyak dan
berkembang pesat.
Bumi diselimuti oleh lapisan udara (atmos - fer), yang terutama terdiri dari
lapisan atas (stratosfer) dan lapisan bawah (troposfer). Yang dimaksud dengan
global warming adalah gejala naiknya suhu udara pada lapisan bawah (troposfer)
secara global.
B. Gejala-gejala pemanasan global ditandai dengan proses:

Penipisan Lapisan Ozon
Lapisan ozon adalah suatu lapisan gas yang terbentuk di atmosfir kira-kira
20 hingga 25 km dari permukaan bumi dimana Ozon merupakan gas yang secara
alami terdapat didalm atmosfer Kerusakan lapisan ozon adalah istilah yang sering
digunakan untuk mendeskripsikan berkurangnya atau hilangnya lapisan ozon yang
terdapat pada lapisan atmosfir. Berdasarkan laporan dari NASA bahwa lubang ozon
di Antartika telah mencapai 29 juta Km². Konsentrasi rata-rata lapisan ozon kurang
dari 200 DU dikategorikan sebagai lubang ozon (Ozone Hole). Ancaman yang
diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang
mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern
dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan: AC, Kulkas, bahan
dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum
ruangan, penyemprot rambut atau parfum.
Klorofluorokarbon (CFC) terdiri dari pada klorin, fluorin dan karbon.
Apabila CFC dibebaskan ke atmosfera, molekul klorin akan bertindak balas dengan
ozon lalu menguraikan ozon dan membebaskan oksigen. Proses ini akan
mengakibatkan lapisan ozon dinipiskan. Penipisan lapisan ozon membolehkan
sinaran ultra ungu sampai terus ke permukaan bumi tanpa banyak penghalang

Terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda
langit yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Efek rumah kaca
disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
a) 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
b) 25% diserap awan
c) 45% diserap permukaan bumi
d) 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah
oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk
dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca
diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan
malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan
efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen
dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan
klorofluorokarbon (CFC)
Download