Blok 7 - fk unimus

advertisement
SILABUS BLOK 7
AGEN PENYAKIT DAN DASAR-DASAR TERAPI
Pedoman umum untuk Mahasiswa
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2015
Disusun oleh:
dr. Andra Novitasari
dr.Yanuarita Tursinawati,MSi,Med
dr. Arief Tajally,MHKes
Penanggung jawab :
Maya Dian Rakhmawatie, SFarm, Apt, M.Sc
DISIPLIN ILMU DAN NARASUMBER
NO
1.
2.
3.
4.
5.
DISIPLIN ILMU
Patologi Anatomi
Patologi Klinik
Mikrobiologi
Parasitologi
Farmakologi Klinik
NARASUMBER/PENGAMPU
KODE
NO TELP
dr. Kasno, Sp.PA(K)
KN
08122518294
dr. Noor Yazid, Sp.PA(K)
NY
08156586799
dr. Affandi Ichsan, Sp.PK(K)
AI
08122931567
dr. Latiyani Djamil, Sp.PK(K)
LT
08122820952
dr. Harun N, Sp.PK
HR
081326492727
dr. Musrichan, MPH, PMK, Sp.PD
MS
085865203283
dr. Purnomo Hadi, MSi
PH
08122923211
dr. Hadi, Sp.Park
HD
081390978066
Didik Sumanto,SKM,M.Kes (epid)
DD
082221586617
dr. Nur Wijayahadi, MKes,PhD
NW
081575002127
Maya Dian Rakhmawatie, S.Farm,
MD
081328421683
Apt
6.
7.
Farmasi
Drs. Jatmiko Susilo, Apt, Mkes
Kedokteran
Maya Dian Rakhmawatie, M.Sc, Apt
MD
081328421683
Kedokteran Islam
dr. Noor Yazid, SpPA(K)
NY
08156586799
dr. Affandi Ichsan, SpPK(K), MAg
AI
08122931567
MNJ
0818455080
dr. M. N. Jennie, SpS(K)
Drs Danusiri, MAg
2
JS
DS
0818296490
085740403855
A.
DESKRIPSI BLOK
Blok Agen Penyakit dan Dasar-dasar Terapi merupakan Blok ke 7 pada
semester 3 tahun ke 2 di FK UNIMUS. Blok ini merupakan pengenalan bagi
mahasiswa mengenai pentingnya mempelajari ilmu kedokteran dasar seperti
Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Mikrobiologi, dan Parasitologi, serta peran
Farmakologi Klinik dalam menjalankan profesi kedokteran yang terus berkembang
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seiring dengan
tuntutan masyarakat.
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
problem dasar penyakit prinsip terapinya sebagai landasan mempelajari daftar
penyakit dan ketrampilan klinis sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) tahun 2012.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan pembekalan, diskusi
tutorial, praktikum ketrampilan dan belajar mandiri.
B.
KompetensiBLOK
Mahasiswa
diharapkan
setelah
melalui
proses
pembelajaran,
mahasiswa memiliki kemampuan seperti tercantum tabel berikut di bawah ini.
Detail dari setiap kompetensi dijabarkan lebih lanjut Rencana Kegiatan Proses
Pembelajaran.
3
Tabel 1. Area Kompetensi SKDI tahun 2012
Area
Kompetensi
Kompetensi Inti
dan Penjabaran
Kompetensi
Sasaran belajar
Strategi Pembelajaran
Pembek
alan
Profesionalitas
yang Luhur
Mawas Diri dan
Pengembangan
Diri
Kompetensi inti :
Mahasiswa
memahami
aspekaspek agama Islam
dan
keMuhammadiyahan
dalam
praktik
kedokteran
yang
profesional.
Penjabaran
Kompetensi: Lulusan
Dokter mampu :
Berke-Tuhanan (Yang
Maha Esa/ Yang Maha
Kuasa)
Kompetensi inti:
Mahasiswa
menyadari
keterbatasan,
mengatasi
masalah
personal,
mengembangkan diri,
mengikuti
penyegaran
dan
peningkatan
pengetahuan secara
berkesinambungan
serta
mengembangkan
pengetahuan
demi
keselamatan pasien.
Penjabaran
kompetensi:
Lulusan
Dokter
mampu :
1. Menerapkan
mawas diri
2. Mempraktikkan
Evaluasi
pembelajaran
Kehidupan islami
warga
Muhammadiyah :
kehidupan
berorganisasi
Mahasiswa
mengetahui tentang
prinsip agen
penyakit dan dasar
terapi dalam
kedokteran islam
1. Sifat dan sikap
yang jujur, adil,
sederhana dan
social
2. Obat dan sebab
kesembuhan
3. Halal-haram dan
dalil-dalil
tentang berobat
4. Konsep dasar
tentang terapi
Islami
5. Pengobatan yang
tidak tercemar
barang haram
6. Penyakit dan
proses
perjalanan
penyakit
7. Thaharah kasus
luka-luka tubuh
Journal
reading
Tutor
ial
Prakti
kum
V
C
B
T
V
V
V
OSC
E
Ujian
praktik
um
3.
Komunikasi
Efektif
Pengelolaan
Informasi
Landasan
Ilmiah
Ilmu
Kedokteran
belajar sepanjang
hayat
Mengembangkan
pengetahuan
Kompetensi inti:
Mahasiswa mampu
menggali
dan
bertukar
informasi
secara verbal dan non
verbal dengan pasien,
anggota
keluarga,
masyarakat, kolega,
dan profesi lain.
Penjabaran
kompetensi:
Lulusan Dokter
mampu :
1. Berkomunikasi
dengan pasien dan
keluarga
2. Berkomunikasi
dengan
mitra
kerja
Kompetensi inti:
Mahasiswa mampu
memanfaatkan
teknologi informasi
komunikasi
dan
informasi kesehatan
dalam
praktik
kedokteran.
Penjabaran
kompetensi:
Lulusan Dokter
mampu :
Mengakses
dan
menilai informasi dan
pengetahuan
Kompetensi inti:
Mahasiswa mampu
menyelesaikan
masalah
kesehatan
berdasarkan landasan
ilmiah
ilmu
kedokteran
dan
kesehatan
yang
mutakhir
untuk
mendapat hasil yang
optimum.
Penjabaran
kompetensi:
Lulusan Dokter
mampu :
1. Menerapkan ilmu
Biomedik,
ilmu
Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik,
dan
ilmu
Kesehatan
Masyarakat/Kedo
kteran
Pencegahan/Kedo
kteran Komunitas-
Mahasiswa
mengetahui tentang
Konsep Patologi
Dasar
- Pengenalan
patologi
- Karakteristik,
klasifikasi dan
insiden penyakit
- Sebab genetik
dan lingkungan
pada penyakit
- Diagnostik
patologi dalam
praktek klinik
Mahasiswa
mengetahui tentang
agen penyakit
A.
Bakteri
- Klasifikasi dan
taksonomi kuman
-Morfologi dan
pewarnaan kuman
-Hubungan
V
V
V
V
V
5
yang terkini untuk
mengelola
masalah
kesehatan secaraholistik
dan
komprehensif.
2. Menggunakan
data klinik dan
pemeriksaan
penunjang yang
rasional
untuk
menegakkan
diagnosis
3. Menggunakan
alasan
ilmiah
dalam
menentukan
penatalaksanaan
masalah
kesehatan
berdasarkan
etiologi,
patogenesis, dan
patofisiologi
-
kuman dengan
hospes dan
lingkungan
-Genetika dan
resistensi
-Infeksi
nosokomial
B. Virus
- Virologi dasar
- Penggolongan
virus
- Pathogenesis
penyakit virus
- Pencegahan
dan pengobatan
penyakit virus.
C. HELMINTHES

Nemathelminth
es
- Morfologi
dan daur
hidup
- Epidemiolo
gi
- Patologi
dan gejala
klinis
- Diagnosis
 Platyhelminthes
- Morfologi
dan daur
hidup
- Epidemiolo
gi
- Patologi
dan gejala
klinis
Diagnosis
V
V
V
V
V
V
V
MIKOLOGI
Gambaran
umum jamur
Kelompok
jamur
Gambaran
umum penyakit
jamur
Diagnosis
infeksi
V
V
V
V
V
Mahasiswa
mengetahui tentang
mekanisme
penyakit
Cedera dan Kematian
Sel
 Modalitas cedera
sel
 Perubahan
morfologis pada
sel yang cedera
Kematian sel
V
V
V
D.



Radang

Radang akut

Radang kronis
6
Karsinogenesis dan
Neoplasia

Karakteristik
neoplasma

Klasifikasi
tumor

Nomenklatur
tumor

Karsinogenesis

Sifat tumor
Deteksi dini
kanker
Penyakit Infeksi

Pertahanan
terhadap
infeksi

Faktor hospes
dan jasad renik
pada infeksi

Cara
mikroorganism
e menyebabkan
kematian.
Mahasiswa
mengetahui tentang
ilmu Hematologi
a. Susunan darah
dan sistem
makrofag
monosit

Komponenkomponen darah
normal

Cara
mempelajari
darah
- Istilah
deskriptif dan
cara
pengukuran
- Pemeriksaan
sumsum
tulang
- Pemeriksaan
biokimiawi
b.
Sel darah
merah :
Struktur dan
fungsi yang
normal
c.
Sel darah putih
: Struktur dan
fungsi yang
normal
d. Pembekuan:

Proses
pembekuan
normal dan
faktor
pembekuan
- Trombosit
- Faktorfaktor
V
V
V
V
V
V
7
-
pembekuan
Fase-fase
pembekuan.
Mahasiswa
mengetahui tentang
cairan dan
elektrolit tubuh
 Gangguan pada
volume cairan,
osmolalitas, dan
elektrolit
 Gangguan asam
basa
Mahasiswa
mengetahui tentang
ilmu farmakologi
klinik
Pengantar
Farmakologi Klinik
 Sejarah obat dan
pengobatan
 Banjir obat dan
therapeutic
jungle
 Pemakaian Obat
Irasional (POIR)
 Regulasi,
edukasi, dan
manajemen
dengan referensi
farmakologi
klinik
Prinsip Umum
Farmakologi Klinik
 Teori reseptor
 Hubungan dosisrespon
 Farmakodinamik
 Farmakokinetik
Interaksi obat
Farmakoterapi /
Pemakaian obat
secara rasional

Konsep dasar
farmakoterapi

Mendesain
resep
Monitoring
efek pemakaian
obat.
Toksikologi Medik

Pengantar
toksikologi

Target organ
efek toksik

Manifestasi
efek toksik

Jenis uji
toksikologi

Penggunaan
hewan uji
dalam uji
toksikologi

Penarikan obat
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
8
dari peredaran
Gambaran
toksisitas obat
Mahasiswa
mengetahui tentang
ilmu farmasi
kedokteran
Regulasi Obat:

Alur Distribusi
Obat

UU Narkotika
Nomor 35
Tahun 2009

UU
Psikotropika
Nomor 5 Tahun
1997

Penggolongan
Obat

Bentuk sediaan
obat
Prinsip
Biofarmasetika
Ekstra dan intrsa
Vaskuler
Inkompatibilitas
Obat/Interaksi
Farmasetika
Ketrampilan
Klinis
Kompetensi inti:
Mahasiswa mampu
melakukan prosedur
klinis yang berkaitan
dengan
masalah
kesehatan
dengan
menerapkan prinsip
keselamatan pasien,
keselamatan
diri
sendiri,
dan
keselamatan
orang
lain.
Penjabaran
kompetensi:
Lulusan Dokter
mampu :
1. Melakukan
prosedur
diagnosis
 Melakukan dan
menginterpretasi
hasil auto-, allodan heteroanamnesis,
pemeriksaan fisik
umum dan khusus
sesuai dengan
masalah pasien
 Melakukan dan
menginterpretasi
pemeriksaan
penunjang dasar
dan mengusulkan
pemeriksaan
penunjang lainnya
Mahasiswa mampu
melakukan
keterampilan
berupa
1.Aseptik dan
antiseptic
2. Injeksi IM, IV, IC,
SC
3.Pemasangan Infus
4.Teknik anestesi
local, jahit, dan rawat
luka
5.Teknik menulis
resep
V
V
V
V
Mahasiswa mampu
melakukan
pemeriksaan
laboratoris berupa:
1.PK : Darah
.Hb, gol darah,LED,Ht,
.Jumlah eritrosit,
leukosit, trombosit)
2.Mikrobiologi :
Morfologi+mikologi,
pengecatan gram
3.Parasitologi :
Helminthes
9
yang rasional
Melakukan
prosedur
penatalaksanaan
yang holistik dan
komprehensif
 Melakukan
tindakan medis
preventif
 Melakukan
tindakan medis
kuratif
 Melakukan
prosedur proteksi
terhadap hal yang
dapat
membahayakan
diri sendiri dan
orang lain
Kompetensi inti:
Mahasiswa mampu
mengelola
masalah
kesehatan individu,
keluarga,
maupun
masyarakat
secara
komprehensif,
holistik, terpadu, dan
berkesinambungan
dalam
konteks
pelayanan kesehatan
primer untuk kasuskasus yang berkaitan
dengan sistem ginjal
dan saluran kemih
Penjabaran
kompetensi: Lulusan
Dokter mampu :
1. Melaksanakan
pencegahan dan
deteksi
dini
terjadinya
masalah
kesehatan
pada
individu, keluarga
dan masyarakat
 Melakukan
pencegahan
timbulnya
masalah
kesehatan
 Melakukan
kegiatan
penapisan faktor
risiko penyakit
laten untuk
mencegah dan
memperlambat
timbulnya
penyakit
 Melakukan
pencegahan untuk
memperlambat
progresi dan
timbulnya
komplikasi
2.
Pengelolaan
Masalah
Kesehatan
10
2.


penyakit dan atau
kecacatan
Melakukan
penatalaksanaan
masalah
kesehatan
individu, keluarga
dan masyarakat
Menginterpretasi
data klinis dan
merumuskannya
menjadi diagnosis
Menulis resep
obat secara bijak
dan rasional
(tepat indikasi,
tepat obat, tepat
dosis, tepat
frekwensi dan
cara pemberian,
serta sesuai
kondisi pasien),
jelas, lengkap, dan
dapat dibaca.
Tabel 2. Daftar masalah kesehatan individu dan masyarakat
DAFTAR MASALAH MULTISISTEM
1.
2.
3.
4.
5.
Demam
Lemah/letih/lesu
Kelainan/cacat bawaan
Bengkak/edema
Gatal
Tabel 3. Daftar ketrampilan klinik, level kompetensi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Persiapan, pemeriksaan sputum dan interpretasinya (Gram dan Ziehl
Nielsen [BTA])
Swab uretra
Periapan dan pemeriksaan sedimen urin (menyiapkan slide dan uji
mikroskopis urin)
Melakukan swab vagina
Duh (discharge) genital: bau, pH, pemeriksaan dengan pewarnaan Gram,
salin dan KOH
Melakukan Pap’s smear
LEVEL KOMPETENSI
4
4
4
4
4
4
Pemeriksaan IVA
4
Pemeriksaan gula darah (dengan Point of Care Test [POCT])
4
Pemeriksaan glukosa urine (Benedict)
4
Persiapan dan pemeriksaan hitung jenis leukosit
4
11
Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)
4
Pemeriksaan profil pembekuan (bleeding time, clotting time)
4
Pemeriksaan laju endap darah/kecepatan endap darah (LED/KED)
4
Permintaan pemeriksaan hematologi berdasarkan indikasi
4
Skin test sebelum pemberiaan obat injeksi
4
Pemeriksaan golongan darah dan inkompatibilitas
4
Anamnesis dan konseling anemia defisiensi besi, thalasemia dan HIV
4
Penyiapan dan penilaian sediaan kalium hidroksida
4
Penyiapan dan penilaian sediaan metilen biru
4
Penyiapan dan penilaian sediaan Gram
4
Pemilihan obat topical
4
Peresepan rasional, lengkap, dan dapat dibaca
4
Injeksi (intrakutan, intravena, subkutan, intramuskular)
4
Anestesi infiltrasi
4
Blok saraf local
4
Jahit luka
4
Pengambilan benang jahitan
4
Menggunakan anestesi topikal (tetes, semprot)
4
Pemberian analgesic
4
Teknik Pengambilan Sampel
Vaginal swab
4
Buccal swab
4
Pengambilan darah
4
Pengambilan urine
4
Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik
dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada
pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip,
indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai
mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan,
dan belajar mandiri,
sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis
12
Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan
penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk
melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien/ masyarakat.Pengujian keterampilan tingkat
kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian
kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan
di bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar
belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan
untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi
atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan
tersebut pada alat peraga dan/atau standardized patient.Pengujian keterampilan
tingkat
kemampuan
3
dengan
menggunakan
ObjectiveStructured
Clinical
Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical Skills
(OSATS).
Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai
seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan
pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi,
pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased
Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat kompetensi
tertinggi adalah 4A.
13
C.
Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran
C. 1 Topik dan Materi
Topik dan materi blok ini disusun berdasarkan daftar masalah, baik individu
ataupun komunitas, daftar penyakit dan ketrampilan klinik
beserta tingkat
kemampuan yang harus dimiliki; yang banyak dijumpai pada tingkat pelayanan
kesehatan sesuai dengan kompetensi sebagai dokter di tingkat pelayanan primer.
Selama pendidikan dokter, mahasiswa perlu dipaparkan pada berbagai masalah,
keluhan, atau gejala tersebut; serta bagaimana menyelesaikan masalah tersebut
untuk selanjutnya mampu dengan terampil menerapkan ketrampilan kliniknya
secara komprehensif. Dengan semakin banyak terpapar oleh berbagai jenis masalah,
keluhan atau gejala yang bakal dijumpai di pelayanan kesehatan primer lulusan
dokter FK UNIMUS diharapkan memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang
baik.
Daftar masalah, penyakit, dan ketrampilan klinik minimal yang harus dikuasai
mahasiswa, yang terkait blok ini, dihimpun dan disusun minimal berdasarkan
Standar kompetensi dokter di Indonesia (oleh Konsil Kedokteran Indonesia)
demikian pula level kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa.
C. 2 Strategi Pembelajaran
Sebelumnya perlu dipahami istilah-istilah sebagai berikut:
 Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa interaksi antara
peserta didik dengan pendidik
 Tugas terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk
mencapai
standar
kompetensi.
Waktu
penyelesaian
tugas
ditentukan oleh pendidik.
 Tugas mandiri/belajar mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta
didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian diatur sendiri oleh peserta didik.
14
a.
PEMBEKALAN
Pembekalan diawali dengan pre-test, untuk melihat kesiapan
mahasiswa dan post test untuk evaluasi proses kuliah. Pre-test dan posttest dilakukan tertulis dan/atau lisan, tergantung dosen pengampu. Lama
pembekalan disesuaikan dengan level kompetensi materi ajar. Semakin
besar level kompetensinya dan/atau makin banyak materi yang harus
diberikan maka jam mengajar diberikan lebih banyak.
Pembekalan dilakukan di ruang pembekalan (classical room). Detail
dari pelaksanaan pembekalan terdapat pada rencana strategi proses
pembelajaran dan satuan ajar pokok.
b.
TUTORIAL
Tutorial dilakukan dalam rombongan belajar-rombongan belajar.
Setiap rombongan belajar (rombel) terdiri dari 8-10 mahasiswa dan
setiap rombel dibimbing oleh seorang tutor. Tutor harus menguasai topik
diskusi agar dapat mengarahkan arah diskusi dan membimbing
mahasiswa sesuai kebutuhan.
Bahan diskusi merupakan suatu
naskah scenario, dimana di
dalamnya mengandung bahasan berbagai bidang ilmu yang saling terkait.
Topik bahasan diskusi tutorial diangkat dari daftar masalah (individu
dan komunitas) dan daftar penyakit sesuai standar kompetensi
berdasarkan besar level kompetensinya, berturut-turut prioritas dari
kompetensi terbesar ke yang lebih kecil.Topik bahasan dipersiapkan
untuk mendukung ke arah blok selanjutnya.
Setiap satu skenario dilaksanakan 2x pertemuan, dimana setiap
pertemuan masing-masing adalah 2 TM / 2x 50 menit
1.
Pertemuan pertama :
a.
Diskusi
diawali
dengan
memotivasi
mahasiswa/memberikan komentar
b.
Diskusi membahas masalah dalam skenario (step 1-5):
15
c.
2.
Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
Pertemuan kedua:

a.
Ujian mini-kuis:
b.
Diskusi membahas sasaran belajar (step 7)
c.
Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
Tugas mandiri
Berupa belajar mandiri dengan cara penelusuran berbagai
sumber pembelajaran (kepustakaan, internet, pakar) untuk
mencari jawaban dari sasaran belajar pada pertemuan
pertama

Tugas terstruktur
Tugas berupa laporan hasil diskusi pertemuan kedua bagi
setiap kelompok yang ditulis dengan cara penulisan baku
tulisan ilmiah yang disertai dengan kepustakaan.
Pada setiap akhir blok diadakan temu pakar untuk presentasi hasil
diskusi tutorial masing-masing kelompok. Topik temu pakar adalah
diprioriaskan
untuk
scenario
yang
paling
kompleks
dan
sulit
dipecahkan.Temu pakar menghadirkan pakar-pakar sesuai bidang ilmu
terkait.Dalam temu pakar ini mahasiswa dapat pula menanyakan hal-hal
yang belum dapat dipecahkan.
c.
PRAKTIKUM KETRAMPILAN
Praktikum ketrampilan pada blok ini dilaksanakan dengan model
role-play suatu simulasi/ sandiwara dokter-pasien.
Dalam pelaksanaan
praktikum mahsiswa dibagi dalam rombel,
dimana setiap rombel terdiri dari 8-10 orang. Praktikum dibimbing oleh
dokter sebagai instruktur pembimbing/ trainer.Trainer telah dilatih
ketrampilannya melalui training of trainer (ToT).
16
Pada praktikum ketrampilan blok ini terdapat 4 topik ketrampilan.
Satu topik ketrampilan dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan. (1
pertemuan = 2 TM /2x50 menit)
Dalam pelaksanaannya dibagi lagi menjadi :
1.
Pertemuan pertama :
a.
Skill lab diawali dengan melakukan feedback and
reflection terhadap mahasiswa dengan cara memberi
kesempataan kepada salah seorang mahasiswa untuk
mencoba topik ketrampilan yang akan dipelajari.
Setelah itu memberi motivasi kepada mahasiswa
tentang pentingnya topik yang akan dipelajari.
b.
Memberi
penjelasan
dan
contoh
tentang
topik
ketrampilan yang di ajarkan
c.
Memberi
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
mencoba ketrampilan yang diajarkan
Setiap selesai pertemuan pertama mahasiswa diberikan
kesempatan untuk mengulangi latihannya dalan kegiatan belajar
mandiri dan diberikan kewajiban untuk melakukan refleksi diri
dengan cara menuliskan kekurangan dan kelemahan masingmasing individu dalam melakukan ketrampilan yang telah
diajarkan, ditulis di buku refleksi diri
2.
Pertemuan kedua:
a.
Kegiatan diawali dengan membacakan refleksi diri
masing-masing:
b.
Memberi
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
memperbaiki hasil refleksi dirinya masing-masing.
Ruangan dan sarana-prasarana yang lain diseting sesuai topik
simulasi. Secara detail akan diurai pedoman Rencana Kegiatan Proses
Pembelajaran Praktikum Ketrampilan.
17
d.
PRAKTIKUM BIOMEDIK
Praktikum biomedik pada blok ini dilaksanakan dengan tujuan
sebagai
pendalaman
terhadap
materi
pembekalan
yang
telah
disampaikan. Dilaksanakan di laboratorium biomedik dengan dibimbing
oleh dosen pembimbing dan dibantu oleh laboran.
e.
TEMU PAKAR
Temu pakar dilaksanakan setiap akhir minggu setelah diskusi
tutorial pertemuan yang kedua, dengan menghadirkan pakar-pakar yang
terkait dengan scenario yang di diskusikan dan dilaksanakan dalam
bentuk diskusi pleno yang dipandu oleh satu orang moderator. Setiap
satu scenario dilaksanakan selama 2x 50 menit dengan rincian sebagai
berikut :
1.
Kegiatan diawali oleh presentasi hasil diskusi tutorial oleh
kelompok yang terpilih
f.
2.
Dilanjutkan tanya jawab antar antar kelompok
3.
Diakhiri dengan Tanya jawab dengan pakar
PENUGASAN
Penugasan dalam bentuk tinjauan pustaka atau laporan kasus
(dengan dilampirkan landasan teori secara singkat).Metode belajar ini
ditujukan untuk membiasakan mahasiswa untuk menelusuri berbagai
sumber belajar dan menulis secara ilmiah.
18
Tabel 4. Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran
NO
1.
2.
STRATEGI
PEMBELAJARAN
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
TATAP
MUKA
1 x 100
TOPIK DAN MATERI
DISIPLIN ILMU
PENGAMPU
PATOLOGI DASAR :
 Pengenalan patologi
 Karakteristik, klasifikasi dan
insiden penyakit
 Sebab genetik dan
lingkungan pada penyakit
Diagnostik patologi dalam
praktek klinik
Radang
 Radang akut
 Radang kronis
Patologi Anatomi
NY
AGEN PENYAKIT :
BAKTERI
 Klasifikasi dan taksonomi
kuman
 Morfologi dan pewarnaan
kuman
 Hubungan kuman dengan
hospes dan lingkungan
 Genetika dan resistensi
 Infeksi nosokomial
VIRUS
 Virologi dasar
 Penggolongan virus
 Pathogenesis penyakit virus
 Pencegahan dan pengobatan
penyakit virus
HELMINTHES
 Nemathelminthes
- Morfologi dan daur hidup
- Epidemiologi
- Patologi dan gejala klinis
- Diagnosis
 Platyhelminthes
- Morfologi dan daur hidup
- Epidemiologi
- Patologi dan gejala klinis
- Diagnosis
PROTOZOA
 Morfologi dan lingkaran
hidup
 Pembagian
 Penularan
 Patologi dan gejala klinis
Mikrobiologi
MS
Mikrobiologi
PH
1 x 100
Parasitologi
HD
1 x 100
Parasitologi
DD
2x 100
2x100
19

3.
4.
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
Diagnosis
MIKOLOGI
 Gambaran umum jamur
 Kelompok jamur
 Gambaran umum penyakit
jamur
 Diagnosis infeksi jamur
MEKANISME PENYAKIT :
Cedera dan Kematian Sel
 Modalitas cedera sel
 Perubahan morfologis pada
sel yang cedera
 Kematian sel
Karsinogenesis dan Neoplasia
 Karakteristik neoplasma
 Klasifikasi tumor
 Nomenklatur tumor
 Karsinogenesis
 Sifat tumor
 Deteksi dini kanker
Penyakit Infeksi
 Pertahanan terhadap infeksi
 Faktor hospes dan jasad
renik pada infeksi
 Cara mikroorganisme
menyebabkan kematian
HEMATOLOGI
Susunan darah dan sistem
makrofag monosit
 Komponen-komponen darah
normal
 Cara mempelajari darah
- Istilah deskriptif dan cara
pengukuran
- Pemeriksaan sumsum
tulang
- Pemeriksaan biokimiawi
Sel darah merah : Struktur dan
fungsi yang normal
Sel darah putih : Struktur dan
fungsi yang normal
Pembekuan:
 Proses pembekuan normal
dan faktor pembekuan
- Trombosit
- Faktor-faktor pembekuan
- Fase-fase pembekuan
Mikrobiologi
MS
1 x 100
Patologi Anatomi
NY
1 x 100
Patologi Anatomi
KN
1 x 100
Mikrobiologi
MS
1 x 100
Patologi Klinik
LT
1 x 100
Patologi Klinik
LT
1 x 100
Patologi Klinik
LT
1 x 100
Patologi Klinik
AI
1 x 100
20
5.
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
6.
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
7.
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
CAIRAN DAN ELEKTROLIT :
 Gangguan pada volume
cairan, osmolalitas, dan
elektrolit
 Gangguan asam basa
FARMAKOLOGI KLINIK :
Pengantar Farmakologi Klinik
 Sejarah obat dan pengobatan
 Banjir obat dan therapeutic
jungle
 Pemakaian Obat Irasional
(POIR)
 Regulasi, edukasi, dan
manajemen dengan referensi
farmakologi klinik
Prinsip Umum Farmakologi Klinik
 Teori reseptor
 Hubungan dosis-respon
 Farmakodinamik
 Farmakokinetik
 Interaksi obat
Farmakoterapi / Pemakaian obat
secara rasional
 Konsep dasar farmakoterapi
 Mendesain resep
 Monitoring efek pemakaian
obat
Toksikologi Medik
 Pengantar toksikologi
 Target organ efek toksik
 Manifestasi efek toksik
 Jenis uji toksikologi
 Penggunaan hewan uji dalam
uji toksikologi
 Penarikan obat dari
peredaran
 Gambaran toksisitas obat
FARMASI KEDOKTERAN :
Resep, Aspek Legal Dan Etika
Regulasi Obat:
 Alur Distribusi Obat
 UU Narkotika Nomor 35
Tahun 2009
 UU Psikotropika Nomor 5
Tahun 1997
 Penggolongan Obat
 Bentuk sediaan obat
Prinsip Biofarmasetika Ekstra
Vaskuler
Patologi Klinik
HR
2 x 100
Farmakologi
Klinik
NW
2 x 100
2 x 100
2 x 100
2 x 100
Farmasi
Kedokteran
MD
2 x 100
Farmasi
Kedokteran
JS
3 x 100
21
8.
9.
10.
11.
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
Diskusi Tutorial
Praktikum
Ketrampilan
Prinsip Biofarmasetika Intra
Vaskuler
Inkompatibilitas Obat/Interaksi
Farmasetika
1. Sifat dan sikap yang jujur,
adil, sederhana dan social
2. Obat dan sebab kesembuhan
3. Halal-haram dan dalil-dalil
tentang berobat
4. Penyakit dan proses
perjalanan penyakit
5. Pengobatan yang tidak
tercemar barang haram
6. Konsep dasar tentang terapi
medis
7. Thaharah kasus luka-luka
tubuh
Kehidupan islami warga
Muhammadiyah : kehidupan
berorganisasi
Kedokteran Islam
NY
1 x 100
Kedokteran Islam
AI
1 x 100
Kedokteran Islam
MNJ
1 x 100
Al Islam dan
KeMuhammadiya
han
DS
1 x 100
8 x100
Pemasangan Infus
Teknik anestesi local, jahit,
dan rawat luka
 Teknik menulis resep
 PK : Darah
1.Hb, gol darah,Ht
2.Jumlah eritrosit, leukosit,
trombosit.
3.LED, waktu pembekuan,
waktu perdarahan
 Mikrobiologi :
1.Morfologi+mikologi,
2. Pengecatan gram
 Parasitologi : Helminthes
6 x 100


12.
Praktikum
Biomedik
6x 100
13.
Temu Pakar
1 x 100
14.
Ujian
3 x 100
22
D.
SKENARIO
Skenario1 : “Perut anakku buncit, kenapa ini?”
Seorang ibu membawa anak laki-lakinyayang berusia 7 tahun ke praktek dokter umum
dengan keluhan mual dan perut membuncit.Nafsu makan anak berkurang sehingga berat
badan turun. Anak juga susah buang air besar. Pada pemeriksaan fisik, inspeksi mata
ditemukan konjungtiva anemis (+) dan inspeksi abdomen ditemukan perut cembung
(+).Anak sering bermain di parit mencari belut bersama teman sebayanya tanpa
mengenakan alas kaki.Dari pemeriksaan feses ditemukan adanya telur cacing (+).
Skenario 2.“Minum antinyeri tiap hari berujung mual”
Ny. R, 40 tahun mendatangi praktek dokter keluarga karena keluhan merasakan nyeri
epigastrik dan mual setelah makan.Ny. R memiliki riwayat penyakit gout kronis.Ia selalu
rutin melakukan pemeriksaan kadar asam urat urin. Oleh dokter, ibu diresepkan
allopurinol 300 mg setiap pagi hari, dan konsumsi asam mefenamat 500 mg hanya jika
kakinya nyeri dan bengkak. Namun karena takut nyeri, akhirnya Ny.R berinisiatif sendiri
meminum asam mefenamat setiap hari.Untuk keluhannya saat ini,dokter meresepkan
omeprazole dan sukralfat untuk mengatasi efek samping analgesik.Dokter juga
mengganti asam mefenamat dengan obat NSAID COX-2.
Skenario 3. “Artis wanita Indonesia panik”
RM, seorang artis wanita Indonesiaberumur 65 tahun merasa panik
karenamendapati ada benjolan pada payudara kanan sebelah lateral. Benjolan
teraba keras, permukaan tidak rata, batas tidak tegas, tidak dapat digerakkan dari
sekitarnya.Benjolan berjumlah 2 buah masing masing berdiameter 3 cm, saling
melekat.Pada pemeriksaan kelenjar getah bening axilla kanan, teraba pembesaran
kelenjar getah bening 1 buah, diameter 2 cm, batas tegas, melekat pada dasar. Lalu
dokter yang memeriksanya mengusulkan beberapapemeriksaan.Pemeriksaan foto
thorax didapatkan coin lesion pada paru kanan.Pada pemeriksaan USG tidak
didapatkan kelainan pada hepar, pemeriksaan Bone scan juga tidak didapatkan
kelainan.
23
Skenario 4.“ Anak dengan asma minum antibiotik”
Seorang anak laki-laki umur 5 tahun, diantar orang tuanya ke Poliklinik dengan
keluhan sesak nafas.Anak terlihat lemah.Hasil pemeriksaan didapatkan suhu 38.5 oC,
nadi 80x/menit, RR 26x/mnt.Pemeriksaan fisik didapatkan tenggorokan merah,
tonsil T1-T1, hIperemis.Anak memiliki riwayat asma sebelumnya. Dokter
mengusulkan pemeriksaan darah rutin dan melakukan swab tenggorok untuk
kultur.
Oleh dokter,
sementara
pasien diberikan pengobatan
aminofilin,
erythromycin dan parasetamol. Orang tua pasien diberikan informasi untuk
melakukan TDM (Therapeutic Drug Monitoring) dan menjaga kadar teofilin berada
dalam kisaran jendela terapeutik (therapeutic window) oleh dokter.
Setelah hasil kultur keluar,di dapatkan hasil infeksi bakteri Streptococcus pyogenes
yang sensitive terhadap pensillin, ampisilin, eritromisin dan siprofloksasin.
24
E.
EVALUASI HASIL BELAJAR
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan dan kondisi akhir
saat ini. Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar dan kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta didik. Nilai akhir yang dicapai dalam setiap akhir blok
adalah berupa Nilai Blok , dengan komponen sebagai berikut :
I.
Evaluasi Summatif , berupa Nilai Blok yang terdiri dari :
1.
Nilai Kognitif (50%), terdiri dari
A.
2.
Nilai MCQ : (80%)
a.
Ujian tengah blok (25%)
b.
Ujian akhir blok (25%)
c.
Ujian komprehensif (50%)
B.
Nilai Miniquis tutorial (10%)
C.
Pretest praktikum (10%)
Nilai Motorik (50%), terdiri dari
A.
Nilai diskusi Tutorial (10%)
B.
Nilai kegiatan harian praktikum (10%)
C.
Ujian praktikum/ skill lab (80%)
25
Download