BAB I - dayat vetra

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehknologi, dewasa ini sangat pesat
sehingga memberikan kontribusi bagi ilmu keperawatan dalam memenuhi
kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
Ilmu keperawatan mengalami perkembangan yang pesat dan terus menerus,
seiring dengan tuntutan zaman yang berguna untuk membantu manusia yang
mengalami masalah kesehatan yang dihadapinya, dengan memberikan pelayanan
keperwatan yang intensif, seperti pada penyakit, Post Op Laparatomi Indikasi
Ruptur Ginjal yang banyak terjadi akibat kecelakan lalu lintas dan kecelakaan
kerja yang mengalami cidera.
Post Op Laparatomi Indikasi Ruptur Ginjal banyak terjadi akibat
kecelakaan lalu lintas. Resiko utama Pasien Trauma Abdomen dapat dibagi
menjadi trauma tembus dan trauma tumpul. Akibat dari trauma abdomen dapat
berupa perforasi ataupun perdarahan. Kematian karena trauma abdomen
biasanya terjadi akibat sepsis atau perdarahan. Sebagian besar dapat dicegah.
Pasien dengan risiko cedera abdomen harus menjalani pemeriksaan yang tepat
dan lengkap.
1
2
Di Indonesia kematian akibat kecelakaan lalu lintas lebih kurang 12.000
orang pertahun. Trauma yang telah dialami seseorang yang akan menyebabkan
masalah-masalah sebagai berikut.
1.
Biaya yang besar untuk mengembalikan fungsi setelah mengalami trauma.
2.
Risiko kematian yang tinggi.
3.
Produktivitas menurunkan akibat banyak kehilangan waktu bekerja.
4.
Kecacatan sementara dan permanen.
Cedera abdomen menduduki urutan ketiga penyebab kematian akibat
trauma. Cedera ini melaporkan menyebabkan 13% hingga 15% kematian akibat
trauma, terutama disebabkan oleh perdarahan. Kematian yang terjadi lebih dari 48
jam setelah cedera abdomen disebabkan oleh sepsis dan komplikasinya. Pada
trauma intra-abdomen, jarang sekali terjadi hanya cedera satu organ saja atau satu
system saja.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari RSUD H.Hanafie Muara Bungo di
peroleh data Post Op Laparatomi Indikasi Ruptur Ginjal yaitu dilihat pada tahun
2011 jumlah klien yang menderita Post Op Laparatomi Indikasi Ruptur Ginjal
berjumlah 60 orang. Pada tahun 2012 jumlah klien yang menderita Post Op
Laparatomi Indikasi Ruptur Ginjal 66 orang. Pada tahun 2013 jumlah klien
menderita Post Op Laparatomi Indikasi Ruptur Ginjal di mulai dari JanuariMaret terdapat 25 orang.
3
Dari data didapat diatas di ruang Bedah RSUD H.Hanafie Muara Bungo
bahwa Pasien yang mengalami Post Op Laparatomi Indikasi Ruptur Ginjal
kecelakaan lalu lintas terdapat pada urutan ketiga dari 10 kasus terbesar di
ruangan Bedah RSUD H.Hanafie Muara Bungo pada tahun 2013.
Dari semua di atas dapat dilihat bahwa Post Op Laparatomi Indikasi Ruptur
Ginjal dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengambil Asuhan Keperawatan pada bahwa Post Op Laparatomi
Indikasi Ruptur Ginjal sebagai laporan kasus, karena perawat sebagai salah satu
tim kesehatan yang mempunyai peran primer, sekunder dan tersier maka itu
perawat dituntut untuk memberikan Asuhan Keperawatan secara komprehensif
dan berkesinambungan dengan memandang Pasien sebagai manusia utuh dan
Unik Baik Bio, Psiko dan Spiritual.
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan Post
Op Laparatomi
Indikasi Ruptur Ginjal diruang Bedah
RSUD H.Hanafie
Muara Bungo.
2. Tujuan Khusus
a.
Mampu melaksanakan pengkajian dengan Post Op Laparatomi Indikasi
Ruptur Ginjal.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan.
4
c. Mampu membuat rencana tindakan yang ada dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Post Op Laparatomi Indikasi Ruptur
Ginjal.
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan Post Op
Laparatomi Indikasi Ruptur Ginjal.
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan Post Op
Laparatomi Indikasi Ruptur Ginjal.
C.
Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Mengadakan wawancara langsung pada pasien, keluarga pasien perawat
ruangan dan dokter yang menangani pasien untuk mendapatkan data yang
akurat tentang keadaan pasien.
2. Observasi & Pemeriksaan Fisik
Melakukan pengamatan langsung pada pasien Tn. A di ruangan Bedah RSUD
H.Hanafie Muara Bungo & melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan
menggunakan tehnik inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
3. Dokumentasi
Mengumpulkan data-data yang telah melalui pencatatan dan pelaporan yang
ada di RSUD H.Hanafie Muara Bungo, status pasien dan dokumentasi, Studi
kepustakaan membaca buku yang ada laporan.
5
D.
Ruang Lingkup
Dalam penulisan karya tulis ilmiah mata kuliah keperawatan medikal bedah
yang dilaksanakan di RSUD H.Hanafie Muara Bungo diruang Bedah dengan
pasien Post Op Laparatomi Indikasi Ruptur Ginjal. Pada Tgl 12 s/d 14 Juni
2013, maka pada pada karya ilmiah ini, penulis hanya membahas tentang “
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn.A Dengan
Post Op Laparatomi
Indikasi Ruptur Ginjal Di Ruang Bedah Di RSUD H.Hanafie Muara Bungo ”
Download