Modul Pengantar Ilmu Komunikasi

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar Ilmu
Komunikasi
Tingkatan Proses (Jenis-Jenis
Komunikasi
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Broadcasting
Tatap Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Abstract
Kompetensi
Modul membahas komunikasi intrapribadi, antar-pribadi, komunikasi
kelompok, komunikasi organisasi,
komunikasi dengan masyarakat secara
luas dan komunikasi antar budaya.
Mahasiswa mampu menjelaskan
komunikasi intra-pribadi, antar-pribadi,
komunikasi kelompok, komunikasi
organisasi, komunikasi dengan
masyarakat secara luas dan komunikasi
antar budaya.
Tingkatan Proses (Jenis-Jenis) Komunikasi
Menurut
Denis
McQuail,
secara umum kegiatan/proses komunikasi dalam
masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut :
1. Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication)
Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan
informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf. Contoh : berpikir, merenung, menggambar,
menulis sesuatu, dll.
2. Komunikasi antar-pribadi (inter-personal communication)
Definisi komunikasi antar pribadi (KAP) dapat dilihat dari 3 (tiga) perspektif

Perspektif komponensial – KAP dilihat dari komponen-komponennya.

Perspektif pengembangan – KAP dilihat dari proses pengembangannya.

Perspektif relasional – KAP dilihat dari hubungannya.
1. KAP dilihat dari komponen-komponennya.
KAP merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara dua orang atau
diantara sekelompok orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk
memberikan umpan balik segera.
Komponen-komponen yang terdapat dalam KAP adalah sebagai berikut:
‘13
2
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Pengirim-penerima
Istilah pengirim-penerima ini digunakan untuk menekankan bahwa fungsi pengirim dan
penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam KAP. Hal ini untuk
menyatakan bahwa : (a) proses KAP tidak dapat terjadi pada diri sendiri, (b) KAP
berkaitan dengan manusia, (c) KAP terjadi diantara dua orang atau diantara sekelompok
kecil orang.

Encoding (membentuk kode-kode pesan)-decoding (memecahkan kode-kode pesan).

Pesan-pesan

Saluran

Gangguan (noise)
Dalam KAP gangguan mencakup tiga hal : (a) gangguan fisik, (b) gangguan psikologis,
(c) gangguan semantik.

Umpan balik

Konteks
Ada tiga dimensi konteks dalam proses KAP, yaitu (a) dimensi fisik, (b) dimensi sosial
psikologis, (c) dimensi temporal.

Bidang pengalaman

Akibat (efek)
2. KAP Dilihat dari Proses Pengembangannya
Menurut perspektif ini, komunikasi adalah suatu proses yang berkembang, yaitu dari
yang bersifat impersonal meningkat menjadi inter personal atau intim.
Definisi ini membedakan komunikasi impersonal dengan interpersonal berdasarkan
tiga faktor, yaitu :
‘13
3
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Prediksi-prediksi berdasarkan data psikologis.
Interaksi antar pribadi yang dilakukan oleh para pelaku didasarkan pada prediksi mereka
tentang data psikologis orang lain. Artinya, dalam KAP seseorang memprediksikan
orang lain menurut ciri-ciri khas atau hal-hal spe4sifik dari orang tersebut. Sedangkan
dalam interaksi impersonal kita memandang orang lain menurut data-data kultural dan
sosiologis.

Interaksi yang berdasarkan pada pengetahuan.
Dalam situasi antar pribadi, kita tidak hanya dapat memprediksikan bagaimana
seseorang akan bertindak, tetapi juaga dapat menjelaskan perilaku orang tersebut

Interaksi berdasarkan pada aturan-aturan yang ditentukan sendiri.
3. KAP dilihat dari hubungannya
Dalam pandangan ini, KAP didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi diantara
dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka.
Tujuan Komunikasi Antar Pribadi

Mengenal diri sendiri dan orang lain.
Salah satu cara untuk mengenal diri kita sendiri adalah melalui komunikasi antar pribadi.
Komunikasi memberikan kesempatan untuk memperbincangkan diri kita sendiri. Dengan
membicarakan tentang diri kita sendiri pada orang lain, kita dapat mengetahui perspektif
‘13
4
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
baru tentang diri sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku diri
kita sendiri dan orang lain melalui komunikasi antar pribadi.

Mengetahui dunia luar
KAP juga memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita secara baik- yakni
tentang obyek, kejadian-kejadian dan orang lain. Banyak informasi yang kita miliki
sekarang berasala dari interaksi dengan orang lain.

Menciptakan dan memelihara hubungan lebih bermakna.
Manusia diciptakan sebagai mahluk individu sekaligus sebagai mahluk sosial. Sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, orang ingin menciptakan dan memelihara hubungan dekat
dengan orang lain.

Mengubah sikap dan perilaku.
Dalam komunikasi antar pribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan perilaku
orang lain. Kita ingin seseorang memilih suatu cara tetrtentu, mencoba makanan baru,
mendengarkan musik tersentu, menonton film tertentu, dan sebagainya. Singkatnya, kita
banyak mempergunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui KAP.

Bermain dan mencari hiburan.
Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan.Bercerita dengan
teman tentang kegiatan akhir pekan, membicarakan hobby, menceritakan kejadiankejadian lucu dan lain sebagainya. Seringkali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi
‘13
5
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebemarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan, karena bisa memberi suasana
yang lepas dari keseriusan, ketegangan kejenuha, dan sebagainya.

Membantu
Psikiater, psikolog, dokter adalah contoh-contoh profesi yang mempunyai fungsi
menolong orang lain. Tugas-tugas tersebut sebagian besar dilakukan melalui KAP.
Demikian pula, kita sering memberikan nasihat dan saran saran pada teman-teman kita
yang
sedang
menghadapi
suatu
persoalan
dan
berusaha
untuk
menyelesaikannya.Contoh-contoh ini memperlihatkan bahwa tujuan dari proses
komunikasi antar pribadi adalah membantu orang lain.
3. Komunikasi dalam kelompok
Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada
tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan
peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga
menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.
Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan
murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya.
4. Komunikasi antar-kelompok/asosiasi
Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan
kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang,
tetapimasing-masing
membawa
peran
dan
kedudukannya
kelompok/asosiasinya masing-masing.
‘13
6
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebagai
wakil
dari
Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya Human Communiation, A
Revisian of Approaching Speech/Comumunication, memberi batasan komunikasi kelompok
sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud
atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau
pemecahan masalah sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuhkan
karateristik pribadi anggota lainnya dengan akurat (the face-to-face interaction of
three or more individuals, for a recognized purpose such as information sharing, selfmaintenance, or problem solving, such that the members are able to recall personal
characteristics of other members accurately).
Ada empat elemen yang tercakup dalam definisi di atas, yaitu :
1. interaksi tatap muka, jumlah partisipan yang terlibat dalam interaksi, maksud atau
tujuan yang dikehendaki dan kemampuan anggota untuk dapat menumbuhkan
karakteristik pribadi anggota lainnya. Kita mencoba membahaas keempat elemen
dari batasan tersebut dengan lebih rinci.
2. Terminologi tatap muka (face-toface) mengandung makna bahwa setiap anggota
kelompok harus dapat melihat dan mendengar anggota lainnya dan juga harus dapat
mengatur umpan balik secara verbal maupun nonverbal dari setiap anggotanya.
Batasan ini tidak berlaku atau meniadakan kumpulan individu yang sedang melihat
proses pembangunan gedung/bangunan baru. Dengan demikian, makna tatap muka
tersebut berkait erat dengan adanya interaksi di antara semua anggota kelompok.
Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar antara 3 sampai 20 orang.
Pertimbangannya, jika jumlah partisipan melebihi 20 orang, kurang memungkinkan
berlangsungnya suatu interaksi di mana setiap anggota kelompok mampu melihat
dan mendengar anggota lainnya. Dan karenannya kurang tepat untuk dikatakan
sebagai komunikasi kelompok.
3. Maksud atau tujuan yang dikehendaki sebagai elemen ketiga dari definisi di atas,
bermakna bahwa maksud atau tujuan tersebut akan memberikan beberapa tipe
identitas kelompok. Kalau tujuan kelompok tersebut adalah berbagi informasi, maka
komunikasi yang dilakukan dimaksudkan untuk menanamkan pengetahun (to impart
knowledge).
Sementara kelompok yang memiliki tujuan pemeliharaan diri (self-
maintenance), biasanya memusatkan perhatiannya pada anggota kelompok atau
struktur dari kelompok itu sendiri.
Tindak komunikasi yang dihasilkan adalah
kepuasan kebutuhan pribadi, kepuasan kebutuhan kolektif/kelompok bahkan
kelangsungan hidup dari kelompok itu sendiri. Dan apabila tujuan kelompok adalah
upaya pemecahan masalah, maka kelompok tersebut biasanya melibatkan beberapa
tipe pembuatan keputusan untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
‘13
7
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Elemen terakhir adalah kemampuan anggota kelompok untuk menumbuhkan
karateristik personal anggota lainnya secara akurat.
Ini mengandung arti bahwa
setiap anggota kelompok secara tidak langsung berhubungan dengan satu sama lain
dan maksud/tujuan kelompok telah terdefinisikan dengan jelas, di samping itu
identifikasi setiap anggota dengan kelompoknya relatif stabil dan permanen.
Batasan lain mengenai komunikasi kelompok dikemukakan oleh Ronald Adler dan
George Rodman dalam bukunya Understanding Human Communication.
Mereka
mengatakan bahwa kelompok atau group merupakan sekumpulan kecil orang yang saling
berinteraksi, biasanya tatap muka dalam waktu yang lama guna mencapai tujuan tertentu (a
small collection of people who interct with each other, usually face to face, over time order to
reach goals).
Ada empat elemen yang muncul dari definisi yang dikemukakan oleh Adler dan Rodman
tersebut, yaitu :
1. elemen pertama adalah interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor
yang penting, karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara
kelompok dengan istilah yang disebut dengan coact.
Coact adalah sekumpulan
orang yang secara serentak terkait dalam aktivitas yang sama namun tanpa
komunikasi satu sama lain.
Misalnya, mahasiswa yang hanya secara pasif
mendengarkan suatu perkuliahan, secara teknis belum dapat disebut sebagai
kelompok.
Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok apabila sudah mulai
mempertukarkan pesan dengan dosen atau rekan mahasiswa yang lain.
2. elemen yang kedua adalah waktu.
Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk
jangka waktu yang singkat, tidak dapat digolongkan sebagai kelompok. Kelompok
mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu yang panjang, karena dengan
interaksi ini akan dimiliki karakteristik atau ciri yang tidak dipunyai oleh kumpulan
yang bersifat sementara.
3. elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi
kelompk.
Tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah anggota dalam suatu
kelompok. Ada yang memberi batas 3-8 orang, 3-15 orang dan 3-20 orang. Untuk
mengatasi perbedaan jumlah anggota tersebut, muncul konsep yang dikenal dengan
smallness, yaitu kemampuan setiap anggota kelompk untuk dapat mengenal dan
memberi reaksi terhadap anggota kelompok lainnya.
Dengan smallness ini,
kuantitas tidak dipersoalkan sepanjang setiap anggota mampu mengenal dan
‘13
8
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memberi rekasi pada anggota lain atau setiap anggota mampu melihat dan
mendengar anggota yang lain/seperti yang dikemukakan dalam definisi pertama.
4. elemen terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertian bahwa keanggotaan
dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok
tersebut dapat mewujudkan satu atau lebih tujuannya.
Karakteristik Komunikasi Kelompok
Apapun fungsi yang disandangnya, baik primer maupun sekunder dalam
keberadaannya memiliki karakteristik tertentu. Karenanya, memahami karakteristik yang
ada merupakan langkah pertama untuk bertindak lebih efektif dalam suatu kelompok di
mana kita ikut terlibat didalamnya.
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu
kelompok, yaitu norma dan peran. Kita akan membahas kedua karakteristik tersbut denga
lebih rinci satu persatu.
Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam
suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Kadang-kadang norma oelh para sosiolog
disebut juga dengan ’hukum’ (law) ataupun ’aturan’ (rule), yaitu perilaku-perilaku apa saja
yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan dalam suatu kelompok. Ada tiga kategori
norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas.
Norma sosial mengatur
hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan
dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu
kelompok harus membuat keputusan, apakah melalui suara mayoritas ataukah dilakukan
pembicaraan sampai tercapai kesepakatan. Dari norma tugas mmusatkan perhatian pada
bagaimana suatu pekerjaan harus dilaksanakan.
5. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan
komunikasi antar organisasi. Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat
organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam
melakukan kegiatan komunikasinya.
Komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan atau pun pendapat
dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat didalamnya guna mencapai kesamaan
‘13
9
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
makna. Tindak komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam berbagai konteks. Konteks
komunikasi yang
telah dibahas pada modul-modul sebelumnya adalah komunikasi
antarpribadi (interpersonal Communication) dan komunikasi kelompok.
Konteks komunikasi selanjutnya yang akan kita bahas adalah komunikasi organisasi.
Tindak komunikasi dalam suatu organisasi berkaitan dengan pemahaman mengenai
peristiwa komunikasi yang terjadi didalamnya, seperti apakah instruksi pimpinan sudah
dilaksanakan dengan benar oleh karyawan atau pun bagaimana karyawan/bawahan
mencoba menyampaikan keluhan kepada atasan, memungkinkan tujuan organisasi yang
telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. Ini hanya satu contoh
sederhana untuk memperlihatkan bahwa komunikasi merupakan aspek penting dalam suatu
organisasi, baik organisasi yang mencari keuntungan ekonomi maupun organisasi yang
bersifat sosial kemasyarakatan.
Pengertian komunikasi Organisasi
Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan
terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu komunikasi dan
organisasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin ”communis” atau ’common” dalam Bahasa
Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan
makna, ”commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba
berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya. Kendala utama dalam
berkomunikasi adalah kita seringkali mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang
yang sama.
Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan ada
tiga model dalam komunikasi:
1. model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini
komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon
yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya
bersifat monolog.
2. model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang
pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi
yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan
memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai
komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
‘13
10
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat
dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih.
Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak
ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu
kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja,
berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dari batasan tersebut dapat digambarkan
bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:
1. adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua
individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti
pimpinan, staf pimpinan dan karyawan.
2. adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang
komersial mau pun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah
diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi organisasi secara
sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam
kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi
diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling
bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent
relationships).
Sebagaimana telah disebut terdahulu, bahwa arus komunikasi dalam organisasi meliputi
komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masing-masing arus komunikasi tersebut
mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George Rodman dalam
buku Understanding Human Communication, mencoba menguraikan masing-masing, fungsi
dari kedua arus komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut:
1. Downward communication, yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang
yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk
dilaksanakan (job retionnale)
‘13
11
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c) Penyampaian
informasi
mengenai
peraturan-peraturan
yang
berlaku
(procedures and practices)
d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2. Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate)
mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini
adalah:
a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang
sudah dilaksanakan
b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun
tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya.
3. Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi ini berlangsung di antara para
karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi arus
komunikasi horisontal ini adalah:
a) Memperbaiki koordinasi tugas
b) Upaya pemecahan masalah
c) Saling berbagi informasi
d) Upaya pemecahan konflik
e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
6. Komunikasi dengan masyarakat secara luas
Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan
komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :
1. Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi dan
menyampaikan pesan kepada khalayak yang luas dimana pesan media tersebut dicari,
digunakan, dan dikonsumsi oleh khalayak. Dengan kata lain. komunikasi dilakukan melalui
media massa seperti radio, surat kabar, TV, internet dan sebagainya.
‘13
12
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa defenisi komunikasi massa.
☺ Komunikasi massa adalah proses di mana informasi diciptakan dan disebarkan oleh
organisasi untuk dikonsumsi oleh khalayak (Ruben, 1992)
☺ Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
pada sejumlah orang. (Bittner, 1980)
☺ Komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator
menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus
menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak
yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. (DeFleur dan Denis,
1985)
Dari ketiga defenisi di atas dapat disarikan beberapa unsur yang terlibat dalam komunikasi
massa.
1. sumber
2. khalayak
3. pesan
4. proses
5. konteks
6. media
Karakter Komunikasi massa:
1. Ditujukan pada khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar dan tidak mengenal
batas geografis-kultural.
2. bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Kegiatan penciptaan pesan
melilbatkan orang banyak dan terorganisasi.
3. pola penyampaian bersifat cepat dan tidak terkendala oleh waktu dalam menjangkau
khalayak yang luas.
4. penyampaian pesan cenderung satu arah.
5. kegiatan komunikasi terencana, terjadwal dan terorganisasi.
6. penyampaian pesan bersifat berkala, tidak bersifat temporer.
7. isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya,
politik dll)
Memahami komunikasi massa tidak akan terlepas dari media massa, karena objek
kajian terbesar adalah pada peran dan pengaruh yang dimainkan media massa. Di bawah
ini akan diuraikan faktor-faktor yang mendasar dari media massa:
1. media massa merupakan industri yang berubah dan berkembang yang
menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain
yang terkait. Media juga merupakan industri sendiri yang memiliki peraturan dan
‘13
13
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan
institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media di atur oleh masyarakat.
2. media massa merupakan sumber kekuatan- alat kontrol, manajemen, inovasi
dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai penganti kekuatan atau
sumber daya lainnya.
3. media merupakan forum atau agen yang semakin berperan untuk menampilkan
peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun
internasional.
4. media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan
saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga dalam
pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.
5. media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk
memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan
kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif
yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.
2. Langsung atau tanpa melalui media massa.
Misalnya ceramah, atau pidato atau kampanye partai politik di lapangan terbuka.
7. Komunikasi Antar (lintas) Budaya
KAB Terjadi bila pengirim pesan adalah anggota dari satu budaya dan penerima
pesannya adalah anggota dari budaya lain. Pada dasarnya, setiap kali terjadi perbedaan
budaya antara komunikator dan komunikan terjadi KAB. Oleh karena masalah utama dalam
KAB adalah kesalahan dalam mempengaruhi proses persepsi.
 Komunikasi antar-budaya adalah seni untuk memahami dan dipahami oleh khalayak
yang memiliki kebudayaan lain (Sitaram, 1970).
 Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi diantara orang-orang yang berbeda
kebudayaannya (Rich, 1974).
‘13
14
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 KAB adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukkan adanya
perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan. (Stewart, 1974).
 KAB adalah interaksi antar - para anggota masyarakat yang berbeda kebudayaannya
(Sitaram and Codgell,1976).
 KAB adalah proses pertukaran pikiran dan makna diantara orang-orang yang berbeda
kebudayaannya (Gerhard Maltezke, 1976).
 KAB menunjuk pada suatu fenomena komunikasi dimana para pesertanya masingmasing memiliki latar belakang budaya yang berbeda terlibat dalam suatu kontak antara
satu dengan yang lainnya, baik secara langsung atau tidak langsung (Young Yun Kim,
1984).
KAB
Terjadi bila pengirim pesan adalah anggota dari satu budaya dan
penerima pesannya adalah anggota dari budaya lain. Pada
dasarnya, setiap kali terjadi perbedaan budaya antara
komunikator dan komunikan terjadi KAB. Oleh karena masalah
utama dalam KAB adalah kesalahan dalam mempengaruhi
proses persepsi.
 Untuk itu menurut Gundykunst & Kim agar diterima dalam budaya lain, caranya
dengan menjadi manusia antar budaya, orang yang telah mencapai tingkat tinggi dalam
‘13
15
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
proses antar budaya budaya yang kognisi, afeksi & perilakunya tidak terbatas , tetapi
terus berkembang melewati parameter-parameter psikologi suatu budaya.
Daftar Pustaka
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Rosdakarya, 2007
Sasa Djuarsa Sendjaja,Phd, dkk, Pengantar Komunikasi, Universitas terbuka, 2003
Denis McQuail dan Sven Windahl. Model-Model Komunkasi. New York: Longman. 1981.
Alex H. Rumondor. Komunikasi Antar Budaya. Universitas Terbuka.1995.
‘13
16
Pengantar Ilmu Komunikasi
Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download