Manajemen Proyek - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
ADVERTISING
PROJECT
MANAGEMENT
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Advertising dan
Marketing
Communication
06
Kode MK
Disusun Oleh
MK (43033
Berliani Ardha, SE, M.Si
Abstract
Kompetensi
Pemahaman mengenai Pengertian
Setelah mempelajari modul ini,
manajemen proyek
diharapkan mahasiswa mengetahui
manajemen proyek.
[Type text]
ISI
Manajemen Proyek
Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky
W.
Griffin
mendefinisikan
manajemen
sebagai
sebuah
proses
perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Banyak ahli telah mengmukakan pendapatnya mengenai definisi atau pengertian
manajemen. Beberapa diantaranya merumuskan manajemen sebagai berikut: (Siregar dan
Samadhi, 1989:8)
1. Stoner dan Wankel : Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah
ditetapkan.
2. Terry : Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, mengerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Masih banyak lagi definisi atau pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai
manajemen, namun demikian dari sekian banyak definisi tersebut dapat dikatakan bahwa
permasalahan manajemen berkaitan dengan usaha untuk memelihara kerjasama
sekelompok orang dalam satu kesatuan serta usaha memanfaatkan sumber daya yang lain
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian
sebenarnaya kegiatan manajemen itu hamper selalu ada pada setiap kegiatan manusia,
sebab sebagai mahluk sosial manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
(Siregar dan Samadhi, 1989:8)
Maksud dan hakekat manajemen, maksud manajemen adalah untuk mencapai tujuan
tertentu dan untuk memelihara/memperbaiki kemampuan suatu organisasi mencapai
2012
2
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sasaranya secara efisien dan efektif. Melihat prosesnya, manajemen menyibukkan dengan
penggunaan orang dan sarana material (untuk mencapai sasaran). (Marbun, 1979:4)
Hakekat manajemen adalah pennyelenggaraan koordinasi manusia dan fungsi-fungsi,
hal mana dilakukan oleh manajer yang memimpin dan mengendalikan organisasi serta
kegiatannya kearah sasaran yang terpilih sebelumnya. (Marbun, 1979:4)
Sumber daya manusia dan sumber daya yang lain yang diperlukan tersebut disebut
sebagai unsure-unsur manajemen. Lebih lengkapnya, unsur-unsur manajemen ini dapat
dikelompokkan menjadi : (Siregar dan Samadhi, 1989:9)
1. Manuasia (men).
2. Bahan (material).
3. Mesin/peralatan (machines).
4. Metode/cara kerja (methods).
5. Modal uang (money).
Unsur-unsur ini dikenal pula sebagai 5 m, bila dinyatakan dalam bahasa inggris.
Bahan (materials) tidak harus diartikan sebagai logam seperti dalam industri manufaktur
logam misalnya. Ia juga bisa berarti informasi yang diolah misalkan dalam manajemen
perkantoran.
Berkenaan dengan unsur-unsur atau sumber daya ini harus diingat bahwa semua itu
tidak
tersedia
secara
berlimpah-limpah.
Ada
keterbatasan
yang
mengakibatkan
pemanfaatannya harus dilakukan sehemat dan secermat mungkin. Dengan
demikian
proses manajemen yang baik harus bisa memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Siregar dan Samadhi, 1989:9)
Beberapa aspek untuk menangani kegiatan proyek, diantaranya adalah seperti
diuraikan berikut ini : (Soeharto, 1995:18).
1. Merencanakan
a. Pada aspek perencanaan, baik manajemen proyek maupun manajemen
klasik keduanya mengikuti hierarki perencanaan (sasaran-tujuan-strategioperasional). Namun pada tahap operasional, manajemen proyek perlu
didukung oleh suatu metode perencanaan yang dapat menyusun secara
cermat urutan pelaksanaan kegiatan maupun penggunaan sumber daya bagi
kegiatan-kegiatan tersebut, agar proyek dapat selesai secepatnya dengan
menggunakan sumber daya yang sehemat mungkin.
2012
3
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Metode dan teknik yang dimaksud adalah Analisis Jaringan Kerja, seperti
Metoda jalur kritis (CPM), teknik pengkajian dan telaah (PERT), dan metode
Preseden Diagram (PDM).
2. Mengorganisir
a. Dibuat susunan organisasi yang memacu terselenggaranya arus kegiatan
horizontal maupun vertical, dengan tujuan dicapainya penggunaan sumber
daya secara optimal untuk mencapai target kerja yang sudah direncanakan.
b. Suatu catatan khusus mengenai arus horizontal, yaitu dasar pemikiran ini
dimaksudkan untuk memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan yang
sering kali melibatkan sejumlah organisasi peserta proyek diluar dan didalam
perusahaan. Yang dimaksud dengan arus horizontal adalah pengelola proyek
dalam hal ini para manajer, tenaga ahli, pengawas dan lain-lain yang
berhubungan
dengan
kegiatan
pelaksanaan
proyek
dalam
rangka
melaksanakan tugasnya, membuka hubungan satu dengan yang lain agar
arus kegiatan dapat mengalir secara horizontal.
c. Sedangkan bila menggunakan arus vertical, diperlukan waktu yang lama
karena harus mengikuti prosedur birokrasi yang berlapis-lapis, yang semula
dirancang untuk pekerjaan rutin operasional. Dengan menggunakan arus
horizontal diharapkan pihak-pihak yang bersangkutan dapat langsung
membicarakan masalah yang dihadapi serta tindak lanjut yang diperlukan
demi keberhasilan pelaksanaan tugas yang diserahkan kepada mereka.
3. Memimpin
a. Kepemimpinan adalah aspek yang penting dalam mengelola suatu usaha
yaitu mengarahkan dan mempengaruhi sumber daya manusia dalam
organisasi agar mau bekerja dengan sukarela untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan.
b. Mengarahkan dan mempengaruhi ini erat hubungannya dengan motivasi,
pelatihan, kepenyeliaan, koordinasi, dan konsultasi. Faktor lain yang perlu
diperhatikan adalah gaya kepemimpinan.
c. Pimpinan tunggal dari kelompok dan bagian organisasi yang diserahi tugas
khusus (pada suatu proyek adalah kepala proyek), ia memimpin team dalam
bentuk koordinasi dan integrasi yang arus kerjanya vertical dan horizontal
menyilangi lini atau struktur yang telah ada sebelumnya.
2012
4
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Mengendalikan
a. Mengendalikan adalah menuntun, dalam arti memantau, mengkaji, dan bila
perlu mengadakan koreksi agar hasil kegiatan sesuai dengan yang telah
ditentukan. Jadi dalam fungsi ini, hasil-hasil pelaksanaan kegiatan selalu
diukur dan dibandingkan dengan rencana.
b. Dalam kegiatan proyek, diperlukan adanya keterpaduan antara perencanaan
dan pengendalian yang relatif lebih erat dibandingkan dengan kegiatan yang
bersifat rutin. Untuk itu digunakan metode yang sensitif, artinya dapat
mengungkapkan atau mendeteksi penyimpangan sedini mungkin.
Pengertian Proyek
Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung
dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas.
Lingkup (scope) tugas tersebut dapat berupa pembangunan pabrik, pembuatan produk baru
atau pelaksanaan penelitian dan pengembangan.
Dari pengertian diatas maka terlihat adanya
ciri pokok proyek
sebagai
berikut : (Soeharto, 1997 ; 1)
a. Memiliki tujuan khusus manghasilkan lingkup tertentu berupa produk akhir atau hasil
kerja akhir.
b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan
diatas telah ditentukan.
c. Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi oleh selesai tugas. Titik awal dan
akhirnya ditentukan dengan jelas.
d. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang
proyek berlangsung.
Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah suatu teknik yang digunakan untuk merencanakan, mengerjakan,
dan mengendalikan aktivitas suatu proyek untuk memenuhi kendala waktu dan biaya proyek
(Muslich, 2009). Teknik ini berorientasi pada pencapaian tujuan, di mana tujuan tersebut
mungkin pembangunan gedung, pembukaan kantor baru, atau pengendalian kegiatan
penelitian dan pengembangan.
2012
5
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perencanaan suatu proyek terdiri dari tiga tahap (Prasetya, Hery dan Lukiastuti, Fitri
2009), yaitu:
1. Perencanaan.
Membuat uraian kegiatan-kegiatan, menyusun logika urutan kejadian-kejadian,
menentukan syarat-syarat pendahuluan, menguraikan interaksi dan interdependensi
antara kegiatan-kegiatan.
2. Penjadwalan.
Penaksiran waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap kegiatan, menegaskan
kapan suatu kegiatan berlangsung dan kapan berakhir.
3. Pengendalian.
Menetapkan alokasi biaya dan peralatan guna pelaksanaan tiap kegiatan.
Manajemen proyek dengan menggunakan teknik Critical Path Method (CPM) biasanya
digunakan untuk pembangunan proyek dimana perkiraan waktu untuk setiap aktivitas atau
pekerjaan adalah tertentu. Sedangkan dengan teknik Program Evaluation and Review
Technique (PERT) digunakan untuk proyek-proyek di mana perkiraan waktu tidak dapat
diprediksi dengan pasti.
Baik CPM maupun PERT dibuat berdasarkan diagram jaringan (network chart), yang
merupakan lanjutan dari diagram baris atau gantt chart (Bernard, W). Tujuan membangun
suatu jaringan adalah untuk membantu perencanaan dan penjadwalan suatu proyek.
Penjadwalan membutuhkan waktu-waktu yang berkenaan dengan aktivitas.
Penerapan manajemen proyek secara benar akan mendatangkan keuntungan dari segi
waktu dan biaya dibanding jika pengelolaan dilakukan seperti pengelolaan pekerjaan regular
(Santosa, 2009). Suatu proyek dapat dipandang sebagai suatu kumpulan pekerjaan yang
berurutan untuk mencapai tujuan. Setiap pekerjaan yang ada dalam proyek ini disebut
aktivitas. Setiap aktivitas dimulai dan berakhir pada suatu titik waktu. Sedangkan istilah
kejadian digunakan dalam hubungannya dengan waktu dimulai dan berakhirnya suatu
aktivitas. Jika suatu aktivitas telah berakhir, maka suatu kejadian telah terjadi.
Penjadwalan Project
Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang
berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer (Heizer, Jay dan Render,
Barry, 2006). Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh
kegiatan proyek. Penjadwalan proyek juga merupakan sesuatu yang lebih spesifik dan
menjadi bagian dari perencanaan proyek (Tampubolon, 2004).
2012
6
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penjadwalan memiliki dua tugas penting, yaitu (Prawirosentono, 2007):
1. Memutuskan proses yang harus berjalan, dan
2. Memutuskan kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan
Sasaran utama penjadwalan adalah optimasi kinerja menurut kriteria tertentu, yaitu :
a. Adil
b. Efisiensi
c. Waktu tanggap (response time)
d. Turn arround time
e. Throughput
Terdapat dua strategi penjadwalan, yaitu :
1. Penjadwalan nonpreemptive → Proses yang sedang berjalan tidak dapat disela. Proses
diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses tidak dapat diambil alih oleh proses lain
sampai proses itu selesai.
2. Penjadwalan preemptive Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses dapat
diambil alih proses lain, sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan
menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu.
Berguna pada sistem dimana proses-proses yang mendapat perhatian/ tanggapan
pemroses secara cepat, misalnya :
a. Pada sistem realtime, kehilangan interupsi (tidak dilayani segera) dapat
berakibat fatal.
b. Pada sistem interaktif, agar dapat menjamin waktu tanggap yang memadai.
Penjadwalan secara preemptive baik, tetapi harus dibayar mahal. Peralihan proses
memerlukan overhead (banyak tabel yang dikelola). Supaya efektif, banyak proses harus
berada di memori utama sehingga proses-proses tersebut dapat segera running begitu
diperlukan. Menyimpan banyak proses tak running di memori utama merupakan suatu
overhead tersendiri.
Penjadwalan suatu proyek dapat membantu dalam beberapa hal, diantaranya (Heizer, Jay
dan Render, Barry, 2006) :
1. Menunujukkan hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan lainnya dan terhadap
keseluruhan proyek
2012
7
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan
3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan
4. Membantu mengetahui hal-hal yang mungkin menghambat suatu proyek
Teknik Penjadwalan
Banyak teknik penjadwalan yang dapat dipilih sesuai dengan keadaan proyek. Model
matematis dengan menggunakan pendekatan “teori probabilitas” dan “teori jaringan kerja”,
dapat dipilih untuk penjadwalan suatu proyek yang menggunkan jumlah masukan yang
banyak variasi serta kegiatan yang banyak sekali. Penjadwalan yang sering digunakan
untuk analisis proyek (sebagai pedoman pengarahan dan pengawasan kemajuan
pelaksanaan proyek) adalah model-model skematis (Tampubolon, 2004).
Secara garis besar, ada dua jenis teknik penjadwalan proyek, yaitu (Ma’arif, Syamsul
Mohammad dan Tanjung, Hendri, 2003): Gantt Chart dan metode Network (jaringan).
Gantt Chart
Gantt Chart merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk penjadwalan sumber
daya dan alokasi waktu (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006). Gantt Chart adalah contoh
teknik non-matematis yang banyak digunakan dan sangat popular di kalangan para manajer
karena sederhana dan mudah dibaca. Gantt Chart dapat membantu penggunanya untuk
memastikan bahwa (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006):
a. Semua kegiatan telah direncakan
b. Urutan kinerja telah diperhitungkan
c. Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat, dan
d. Keseluruhan waktu proyek telah dibuat
Gantt Chart sangat mudah dipahami, balok horizontal (horizontal bar) dibuat pada tiap
kegiatan proyek sepanjang garis waktu. Gantt Chart juga dapat digunakan untuk
penjadwalan operasi yang berulang.
Gantt chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek yang kegiatannya
tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil, sedangkan network untuk penjadwalan proyek yang
rumit.
Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas dan
bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau
dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart. Untuk mengatasi
2012
8
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kekurangan-kekurangan yang ada pada Gantt chart maka dikembangkan sebuah teknik
baru yaitu jaringan (network).
Berikut merupakan contoh Gantt chart dari suatu proyek Perancangan dan Implementasi :
No
MINGGU KEGIATAN TAHUN
KEGIATAN
KETERANGAN
2015
1
2
3
4
5
1) Persiapan
I
6
Ruang Dosen Fikom
administrasi
2) Pertemuan tim
Ruang Dosen Fikom
3) Penyusunan rincian
Ruang Dosen Fikom
kegiatan
4) Pembuatan
Tentatif
proposal penelitian
5) Pengumpulan data
Tentatif
6) Analisa data
Tentatif
1) Perumusan
II
penelitian
hasil
Tentatif
dan
kesimpulan
2012
9
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2) Penyelesaian
Tentatif
laporan penelitian
TABEL GANTT CHART DARI SUATU PROJECT PENELITIAN DOSEN
Kelebihan penggunaan Gantt Chart, diantaranya :
1. Dapat menunjukkan waktu, kegiatan dan urutan kegiatan
2. Jika jumlah kegiatan tidak terlalu banyak atau hanya sekedar jadwal induk, maka metode
Gantt Chart menjadi pilihan pertama dalam proses perencanaan dan pengendalian
kegiatan, karena mudah dipahami oleh semua lapisan pelaksana proyek.
Dari kelebihan diatas Gantt Chart juga memiliki kelemahan, antara lain (Murahartawaty) :
1. Tidak memperlihatkan saling ketergantungan dan hubungan antar kegiatan sehingga sulit
diantisipasi jika terjadi keterlambatan suatu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
2. Tidak mudah dilakukan perbaikan dan pembaharuan (updating) disebabkan Gantt Chart
baru harus dibuat kembali (tidak efesien), padahal pembuatan ulang akan memakan waktu
dan jika tidak dilakukan segera maka peta tersebut akan menurun daya gunanya.
3. Untuk proyek yang berukuran sedang dan besar serta kompleks, maka Gantt Chart tidak
mampu menyajikan jadwal secara sistematis dan mengalami kesulitan dalam menentukan
keterkaitan antar kegiatan.
Metode Network (jaringan)
Jaringan adalah kerangka dari sistem informasi proyek yang akan digunakan dalam
pengambilan keputusan dengan memperhatikan waktu biaya, dan performansi (Nurhayati,
2010). Jaringan berisi tampilan grafis dari aliran dan urutan tiap pekerjaan.
Komponen yang digunakan dalam model network mempunyai pengertian-pengertian
standar, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Aktivitas, merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan yang dilaksanakan,
aktivitas mengkonsumsi waktu dan sumber daya serta mempunyai waktu
mulai dan waktu berakhirnya (Handoko, 2000). Biasanya berbentuk simbol
anak panah, panjang pendeknya garis anak panah tidak menunjukkan atau
tidak identik dengan jangka waktu yang digunakan oleh aktivitas tersebut
(Gitosudarmo, 2002). Maka dari itu tidak perlu menggunakan skala dalam
2012
10
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menggambarkan
garis
anak
panah
tersebut.
Kepala
anak
panah
menunjukkan arah jalur rangkaian/urutan proses.
b. Kejadian/ event, menandai permulaan dan akhir suatu kegiatan. Biasanya
kejadian/ event digambarkan dengan suatu lingkaran atau nodes dan diberi
nomor, dengan nomor-nomor yang lebih kecil bagi kejadian-kejadian yang
mendahuluinya. Dalam jaringan, setiap aktivitas menghubungkan dua
kejadian (Handoko, 2000).
Dalam penggambaran diagram jaringan, CPM menggunkan AOA (Activity On Arrow), yang
akan menggunakan anak panah sebagai simbol dari kegiatan. Sedangkan PERT
menggunakan pendekatan AON (Activity On Node), yang menggunakan lingkaran (node)
sebagai
simbol
kegiatan.
Pertimbangannya
disebabkan
karena
PERT
hanya
mempertimbangkan waktu penyelesaian saja, sedangkan CPM menganalisis waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Teknik-teknik ini umumnya bertujuan menguraikan dan menentukan hubungan-hubungan
antara berbagai kegiatan dan berbagai penafsiran waktu yang diperlukan untuk setiap
kegiatan dalam rencana proyek secara menyeluruh (Nurhayati, 2010). Untuk perencanaan
dan pengendalian proyek dengan menggunakan metode network dikenal berbagai teknik
penjadwalan, contohnya Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical
Path Method (CPM).
(Nurhayati, 2010). Jaringan berisi tampilan grafis dari aliran dan urutan tiap pekerjaan.
Komponen yang digunakan dalam model network mempunyai pengertianpengertian standar,
yang dapat diuraikan sebagai berikut :
2012
11
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Critical Path Method (CPM)
Critical Path Method (CPM) merupakan diagram kerja yang memandang waktu pelaksanaan
kegiatan yang ada dalam jaringan bersifat unik (tunggal) dan deterministic (pasti), dan dapat
diprediksi (Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud, 2007). CPM dapat dipandang
sebagai metode yang menyempurnakan metode PERT, karena pada CPM telah dilakukan
penyederhanaan (Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud, 2007).
Teknik CPM menggambarkan suatu proyek dalam bentuk network dengan komponen
aktivitas-aktivitas yang ada di dalamnya. Agar teknik ini dapat diterapkan, suatu proyek
harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pekerjaan-pekerjaan dalam proyek harus menandai saat berakhirnya proyek
2. Pekerjaan-pekerjaan dapat dimulai, diakhiri, dan dilaksanakan secara terpisah dalam
suatu rangkaian tertentu.
3. Pekerjaan-pekerjaan dapat diatur menurut suatu rangkaian tertentu
Selain ciri-ciri yang harus dimiliki oleh proyek tersebut, untuk membuat suatu network
dengan benar diperlukan sejumlah aturan. Berikut ini adalah aturan-aturan tersebut :
1. Setiap aktivitas atau pekerjaan ditunjukkan dengan suatu cabang tertentu
2. Antara suatu cabang dengan cabang yang lainnya hanya menunjukkan hubungan
antara aktivitas atau pekerjaan yang berbeda
3. Bila sejumlah aktivitas berkahir pada suatu kejadian maka kejadian ini tidak dapat
dimulai sebelum sejumlah aktivitas yang berkahir pada kejadian ini selesai
4. Aktivitas dummy digunakan untuk menggabungkan dua buah kejadian, bila antara
suatu kejadian dan kejadian yang mendahuluinya tidak dihubungkan dengan suatu
aktivitas tertentu. Aktivitas dummy ini tidak mempunyai biaya dan waktu 5. Setiap
kejadian diberikan angka, sedangkan setiap aktivitas diberikan tanda huruf munurut
kejadian awal dan kejadian yang mengakhirinya.
Persyaratan urutan pengerjaan harus diperhatikan, karena berbagai aktivitas tidak dapat
dimulai sebelum aktivitas-aktivitas lainnya yang dapat dilaksanakan secara bersamaan dan/
atau tidak saling tergantung (Handoko, 2000). Aktivitas mana saja yang harus diselesaikan
lebih dahulu sebelum aktivitas selanjutnya dapat mulai dikerjakan. CPM mengenal beberapa
waktu mulai dan waktu berakhir, antara lain (Handoko, 2000):
a. Earliest Start Time (ES) adalah waktu paling awal (tercepat) suatu aktivitas
dapat dimulai, dengan memperhatikan waktu aktivitas yang diharapkan dan
persyaratan ururtan pengerjaan.
2012
12
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Latest Start Time (LS) adalah waktu paling lambat untuk dapat memulai suatu
aktivitas tanpa penundaan keseluruhan proyek.
c. Earliest Finish Time (EF) adalah waktu paling awal (tercepat) suatu aktivitas
dapat diselesaikan, atau sama dengan ES + waktu aktivitas yang diharapkan.
d. Latest Finish Time (LF) adalah waktu paling lambat untuk dapat
menyelesaikan suatu aktivitas tanpa penundaan penyelesaian proyek secara
keseluruhan, atau sama dengan LS + waktu kegiatan yang diharapkan.
2012
13
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi.
Bandung : Refika Aditama
Belch, George E. & Michael A. Belch, Advertising & Promotion ; An Integrated
Marketing Communication Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New
York, 2001
Christopher Lovelock, Jochen Wirtz, Jacky Mussry. 2012. Pemasaran Jasa
Manusia, Teknologi, Strategi : Perspektif Indonesia. Jakarta : Erlangga
Dessler, Gary. 2009. Manajemen SDM buku 1. Jakarta : Indeks
Frances Hasselbein, et.al. 2003. On High Performance Organization. Jakarta
: Elexmedia Komputindo
Handoko TH,. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE
Husein Umar. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Ivancevich, John. M, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta
: Erlangga
Jalaludin Rakhmat, 2005, Psikologi Komunikasi, edisi revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
James C, Van Horne dan Wachiwicz. 2005. Fundamental of Financial
Management. Buku 1 dan 2. Jakarta : salemba empat
Kotler,Philip & Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta :
Indeks
Rohim, Syaiful, Teori Komunikasi ; Perspektif, Ragam & Aplikasi, Jakarta :
Rineka Cipta, 2009
Sunyoto, Danang. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran : Konsep, Strategi
dan Kasus, Yogyakarta : CAPS, 2013
2012
14
Advertising Project Management
Berliani Ardha, SE, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download