Modul Pendidikan Agama Islam [TM14]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Agama Islam
Modul 13
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Ekonomi dan Bisnis
penerbit UMB
Manajemen
Tatap Muka
13
Kode MK
Disusun Oleh
MK90002
Muhammad Zain
Abstract
Kompetensi
Menjelaskan pandangan Islam tentang
demokrasi, pluralisme dan kedudukan
wanita serta memahami pelaksanaan
demokrasi di Negara-negara Islam.
Mahasiswa memahami pelaksanaan
demokrasi dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari menurut
pandangan Islam.
Pertemuan 12
ISLAM DAN GLOBALISASI
Dalam perkuliahan bab terakhir ini kita akan mempelajari masalah Islam dan Globalisasi
yang mencakup fenomena globalisasi politik, ekonomi, social dan budaya yang
mempengaruhi umat islam. Selanjutnya kita akan mempelajari tentang pandangan agama
Islam sebagai agama universal dan rahmat bagi semua manusia, serta peran Islam dalam
menciptakan perdamaian dan misi social kemasyarakatan. Dan akhirnya kita akan
mempelajari konsepsi Islam dalam globalisasi yang menyangkut masalah gender atau peran
wanita dan demokrasi.
MUSLIM DAN FENOMENA GLOBALISASI
Sebelum membahas secara jauh mari kita pahami apa itu globalisasi? Globalisasi atau
globalization (Inggris) atau globe, artinya mendunia atau bola dunia. Berdasarkan asal
bahasanya, globalisasi adalah mengupayakan keadaan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya yang bersifat lokal menjadi berskala dunia atau internasional. Globalisasi juga
diartikan sebagai proses menyatunya masyarakat dunia yang bersifat umum (global), yang
batas-batas antarnegara luluh sehingga peralihan aspek-aspek kehidupan antar negara
berjalan cepat.
Dalam pengertian lain, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah
universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh
wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan
satu
tatanan
kehidupan
baru
atau
kesatuan
ko-eksistensi
dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Globalisasi menggambarkan, bahwa warga dunia semakin menyatu. Mereka memiliki
pola hubungan yang semakin erat. Kehidupan dunia seperti digambarkan sebagai desa
yang mengglobal (global village). Dengan globalisasi seluruh bangsa dan negara di dunia
semakin terikat satu sama lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat.
2012
2
Mata Kuliah Agama Islam
Muhammad Zain,S.Pd.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini
yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan
globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal
perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari
Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya
jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan
McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Perkembangan selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di
Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi
Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut
Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang
muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan
budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa
Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini
didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar
bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan
teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula
kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak
politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di
Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British
Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini
tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Perkembangan terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin
berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi
pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan
dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang
bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi.
Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.
Kini komunikasi antar manusia menjadi luas tanpa batas, sehingga dunia ini terasa
sangat dekat dan sempit. Semua ini diperoleh dari hasil kemajuan teknologi. Namun umat
2012
3
Mata Kuliah Agama Islam
Muhammad Zain,S.Pd.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Islam khususnya, mempunyai tantangan tersendiri karena tanpa analisa dan perencanaan
strategis, umat islam tidak akan dapat mencapai tujuan bersama untuk renaissance (lahir
kembali).
Berkaitan dengan hal tersebut banyak ilmuwan Muslim maupu non-muslim telah
menyatakan bahwa Islam adalah agama yang paling cepat berkembang di dunia, walaupun
media massa maupun elektronik barat selalu member gambaran buruk tentang Islam.
Meskipun mereka selalu menyatakan Muslim sebagai teroris, ekstremis, dan radikalis, tetapi
kenyataannya semakin banyak para pemeluk Islam dari barat terutama golongan orang
terdidik barat.
ISLAM AGAMA UNIVERSAL
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa agama Islam adalah ajaran yang universal, hal ini telah
tercatat sejak abad 14 yang lampau karena kebenaran ajaran ini telah menembus semua
lapisan masyarakat entah itu batas-batas suku, etnis, bahasa, dan bangsa.
Secara sadar bahwa baru abad sekarang ini umat Islam benar-benar menyadari
ternyata tantangan umat Islam memasuki massa yang semakin maju dan canggih yakni
revolusi teknologi transfortasi dan komunikasi, dimana bumi seakan semakin kecil karena
dengan bantuan satelit segala sudut bumi dapat dipotret oleh manusia. Bahkan gambar dan
berbagai penjelasan detailnya bisa disebar-luaskan ke seluruh penjuru dunia.
Sekarang yang menjadi pertanyaan apa makna dan dampak dari proses globalisasi
informasi bagi uamt Islam? Maka dapat dipastikan bahwa umat Islam tidak akan dapat
hidup, berpikir dan bertindak isolative, tanpa mempertimbangkan situasi bangsa dan umat
beragama lainnya. Kesadaran akan lingkungan fisik maupu social dari planet bumi semakin
merata. Dan bumi tidak dapat diakui sebagai milik oleh suatu bangsa ataupun golongan
umat tertentu, melainkan milik dan tanggung jawab bersama.
Mengantisipasi era globalisasi bagi umat Islam merupakan bukan hal baru yang harus
disadari akan tetapi telah jauh-jauh hari telah dingatkan oleh Rasulullah sejak berabad-abad
yang lampau. Sejak masa Rasulullah Muhammad SAW sampai abad pertengahan bukti
kepemimpinan umat Islam yang dalam peradaban umat Islam tidak dapat diingkari oleh
sejarah. Dimana pada saat yang sama, bangsa Eropa masih jauh tertinggal oleh peradaban
Umat Islam. Namun seeiring berjalannya waktu dan sudah menjadi sunnatullah, perubahan
terjadi. Terdapat factor-faktor obyektif yang dapat dijadikan alasan dan dasar perubahan
2012
4
Mata Kuliah Agama Islam
Muhammad Zain,S.Pd.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
serta bahan kajian mengapa dunia islam merosot perannya dalam kepemimpinan dunia dan
kemudian diambil alih oleh Bangsa Barat.
Factor-faktor inilah yang menjadi agenda umat Islam untuk dikaji dalam rangka
mengangkat kembali citra dan peran Islam dalam percaturan global, karena peran sejarah
ini oleh Allah telah diamanatkan kepada kaum muslim sebagaiman aterkandung dalam
konsep “Kholifah Allah di muka bumi”. Maka disadari atau tidak bahwa umat Islam berada
pada percaturan dan pertarungan global, baik dalam kontek teologi, filsafat, ekonomi,
pilitik dan budaya. Dalam semua itu, semua ajaran agama yang bersifat doctrinal di satu
sisi dan kualitas pendukungnya disisi lainnya , akan diuji oleh sejarah dan oleh standarstandar kemanusiaan.
Oleh karenanya tidaklah mengherankan sudah menjadi sunnatullah bahwa berbagai
falsafah, ideology,
budaya dan agama yang akan mengalami pasang surut bahkan
kebangkrutan atau kehancuran. Sebagai contoh yang masih hangat adalah keruntuhan
ideology komunisme yang dianut oleh bangsa Uni Soviet yang secara tidak langsung
membawa pengaruh kepada Negara-negara lain baik pada iklim politik maupun ekonomi,
terutama oleh Negara-negara Islam. Mengapa demikian karena semenjak perang dingin
usai antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, kini perhatian bangsa barat
terhadap
Negara-negara Islam lebih meningkat. Hal ini bisa disebabkan akan kekhawatiran mereka
terhadap dunia Islam dapat menjadi saingannya bahkan bisa menjadi musuh yang dapat
menghancurkan mereka. Kesinisan mereka terhadap Negara-negara Islam kini makin kuat,
terbukti ketika mereka melakukan ekspansi terhadap Negara-negara Timur Tengah seperti
Irak, Iran, Mesir dan Negara-negara Timur Tengah lainnya dengan alasan bahwa Negara
muslim tersebut adalah Negara radikal dan sarang teroris.
Ketakutan Negara Barat terhadap Negara-negara Islam adalah sama seperti takutnya
mereka terhadap Negara-negara Komunis. Namun yang sekarang menjadi fakta adalah
mereka menjadikan Negara Islam sebagai musuh sehingga Negara-negara Islam seolah
Negara yang selalu salah dihadapan mereka dan dapat dihancurkan kapan saja. Sehingga
Negara-negara Islam sulit melakukan renaissance, karena adanya sekat dan diskriminasi
oleh bangsa barat.
Atas kenyataan yang tidak menyenangkan tersebut walaupun citra negative tentang
Islam itu tidak benar, masyarat muslim tidak boleh meratapi dan takut akan kenyataan ini,
melainkan kita harus bangkit dan berjuang untuk melakukan perubahan dan dapat berperan
dalam percaturan dunia dan umat Islam harus sadar bahwa masa ini sebagai episode yang
harus dilalui dengan harapan suatu saat kita dapat meraihnya kembali.
2012
5
Mata Kuliah Agama Islam
Muhammad Zain,S.Pd.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ISLAM DAN PERDAMAIAN
Tantangan umat Islam sekarang sepertinya semakin banyak dan kompleks, terbukti
dengan banyaknya problem yang menerpa umat Islam seperti belum selesainya penjajahan
dan kemiskinan, juga terpojoknya umat islam dengan isu terorisme. Image tersebut selalu
melekat dikalangan kaum muslimin, tetapi jika kita boleh untuk membela diri atas tudingan
tersebut sebenarnya reaksi dari sakit hati sekelompok kaum muslimin terhadap perlakuan
kaum kapitalis bangsa barat, dimana kaum muslim selalu terintimidasi dan terpojokkan
sehingga sulit kaum muslim untuk melakukan renaissance.
Kesalahpahaman yang selalu terjadi antara kaum muslim dan bangsa barat mestinya
sudah selesai mengingat bahwa sebenarnya agama islam adalah sebagai rahmat bagi
seluruh umat, baik nasrani, yahudi, majusi serta agama lainnya, atupun Islam itu sendiri.
Karena nabi Muhammad SAW Allah diutus untuk menyebarkan agama yang benar yang
ajarannya mengajarkan kepada akhlak dan tauhid serta perdamaian, bukan ajaran yang
saling menghancurkan dan membinasakan. Karena Allah SWT memerintahkan umat
manusia untuk saling kenal agar tercipta kasih sayang, sebagaimana terdapat dalam surat
Al-Hujarat ayat 13:
ُ ‫اس ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذَ َك ٍر َوأ ُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم‬
‫اَُُوا‬
ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
َ ‫شعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلََ َع‬
َّ ‫اَّللِ أَتْقَا ُك ْم إِ َّن‬
َّ َ‫إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْند‬
‫ير‬
ٌ ِ‫ع ِلي ٌم َخب‬
َ َ‫اَّلل‬
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-hujarat:13)
Jelaslah berdasarkan penjelasan ayat diatas bahwa manusia yang bersuku-suku,
berbangsa-bangsa dan perbedaan lainnya tidak lain dan tidak bukan Allah ciptakan untuk
saling kenal mengenal, dan manusia yang paling mulia disisi Allah adalah manusia yang
paling bertakwa. Dan Islam adalah agama perdamaian, dimana Islam telah memberikan
kontribusi terhadap perdamaian dunia dalam bentuk ikut serta dalam pelaksanaan ketertiban
dunia. Perbedaan suku dan bangsa menimbulkan konsekuensi munculnya tradisi,
kebudayaan, cara pandang, dan nilai-nilai. Karena itu perbedaan adalah suatu kekayaan
yang tidak ternilai harganya.
2012
6
Mata Kuliah Agama Islam
Muhammad Zain,S.Pd.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam keyakinan ajaran Islam, bahwa Islam tidak mengizinkan untuk berperang
melainkan dibenarkan untuk membela diri dan jika diusir dari rumah mereka karena masalah
agama. Hal ini termuat dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 39-40:
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya
mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong
mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa
alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan
sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain,
tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang
Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya
Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.
Dalam surat lain yang maknanya juga sama, Allah menjelaskan:
Artinya: “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orangorang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adi”,” Sesungguhnya
Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu
karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk
mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Mumtahannah:8-9)
Sangatlah disayangkan atas pandangan kaum barat yang menuduh Islam adalah
agama pedang, semua ini adalah keliru, kaum muslim berperang karena membela diri dan
mempertahankan hidup atau dengan kata lain jihad demi kebenaran, karena kaum muslim
tahu benar bahwa umat islam dilarang untuk berperang jika tidak mempunyai alasan yang
2012
7
Mata Kuliah Agama Islam
Muhammad Zain,S.Pd.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
benar. Karena Islam tersebar tidak didukung dengan kekuatan militer melainkan dengan
dasar nilai-nilai pembebasan dan perdamaian.
Islam juga mengajarkan kesetaraan dikalangan masyarakat, dengan pandangan
semua manusia sama sementara manusia yang paling mulia adalah mereka yang paling
takwa. Jadi bukan alasan yang tepat jika ada bangsa lain yang menjajah ataupun
mengintimidasi bangsa lainya lantaran Negara tersebut bukan Negara super power.
Tindakkan yang menghancurkan Negara lain karena merasa Negara hebat dan kuat adalah
tindakan terkutuk karena Allah tuhan Yang Maha Perkasa tidak membenarkan hal tersebut.
Namun sekali lagi islam adalah agama yang selalu membawa perdamaian dan keadilan.
MISI KEMANUSIAAN DAN ISLAM
Pada prinsipnya Islam membawa misi kemanusiaan dan memberi penghargaaan yang
tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan, namun terkadang berbenturan dengan kenyataan
hidup dengan berbagai konplik yang terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya ketidakadilan dari sikap segolongan manusia. Berbagai tindak kekerasan dan kerusuhan sering
muncul dan terjadi baik itu yang melibatkakan kaum muslim ataupun etnis agama lain, dan
yang paling dirugikan adalah kaum muslim karena mereka berpandangan Islam-lah yang
salah.
Berdasarkan factor inilah misi Islam sebenarnya tidak dilihat oleh kaum etnis agama
lain, sikap sinisme terhadap Islam sudah melekat kuat sehingga tidak ada nilai positif
dipandangan mereka, sungguh ini bukan keadilan. Sikap sentiment terhadap agama Islam
selalu ada dalam kancah pergaulan dunia, Islam seolah agama yang tidak membawa
perdamaian dan kemanusiaan.
Di Negara kita sendiri, Islam terpandang sebagai agama yang radikal dank eras. Hal
ini dinilai ketika sekelompok kaum muslim yang menganggap tindakan represif dan radikal
untuk memberantas kemaksiatan dan dan kejahatan sebagai jihad dalam menegakkan amar
ma’ruf nahi munkar . untuk itu sebagai kaum muslim dapat melihat dan menilai sebuah
tindakan yang berdampak negatif kepada orang banyak hendaknya dihindari karena akan
menambah citra buruk terhadap Islam itu sendiri.
Berdasarkan sejarah, tindakan radikal sudah mulai ada sejak Rosulullah wafat.
Tampilnya
gerakan
radikal
telah
memberikan
warna
negative
dalam
kehidupan
bermasyarakat saat itu, sehingga menimbulkan gangguan social. Akar ketegangan dan
intoleransi, baik karena perbedaan paham diantara kaum muslim maupun karena perbedaan
2012
8
Mata Kuliah Agama Islam
Muhammad Zain,S.Pd.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
agama. Semua ini disebabkan oleh pola pikir yang terperangkap pada kebenaran dan
kebaikan menurut penilaian kelompok sendiri dan versi kelompoknya sendiri. Sementara
penafsiran orang lain dianggap salah, palsu, menyesatkan dan menjerumuskan. Persepsi
tersebut melahirkan klaim kebenaran dan keselamatan hanya dalam agamanya sendiri.
Sementara sikap keberagaman dipandang eksklusif yang kemudian melahirkan suasana
saling curiga antar manusia atas nama Tuhan.
Sikap ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi keutuhan tatanan social masyarakat.
Walaupun ada hak atas keyakinan dan tafsir kebenaran seseorang untuk dipertahankan
keteguhannya, namun kita harus berusaha untuk tetap menjaga perdamaian. Perlu kita
sadari bahwa jika pemahaman atas suatu kebenaran milik agama tertentu adalah suatu
kesalahan tetapi kebenaran adalah milik Allah Sang Maha Pencipta. Sebagaimana
dijelaskan dalam surat Asy-Syura ayat 10:
ْ ‫َو َما‬
َّ ‫ٱَّللِ ٰذَ ِل ُك ُم‬
َّ ‫َى ٍۢ ٍء َُ ُح ْك ُم ٓۥهُ إِلَى‬
ُ‫ي‬
ُ ِ‫ٱَّللُ ََبِى َعلَ ْي ِه ت َ َو َّك ْلتُ َوإِلَ ْي ِه أُن‬
ْ ‫ٱخََلَ ْفَ ُ ْم ُِي ِه ِمن ش‬
Artinya:”Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada
Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku
bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali.”
Sikap yang baik dan bijak dalam menyikapi silang pendapat menunjukan tingginya
toleransi beragama yang pada akhirnya akan membuahkan perdamaian. Sikap saling
menghargai, menghormati, dan saling member kesempatan yang seluas-luasnya kepada
semua orang untuk berekpresi. Jika selalu berselisih dan berkutat dalam masalah-masalah
perbedaan penafsiran, maka akan sulit Islam untuk kembali membangun peradaban.
Pembebasan manusia dari ketertindasan, penegakan keadilan, persamaan derajat,
persamaan hak dalam bernegara adalah agenda besar yang harus dilaksanakan yang
merupakan tantangan pada abad sekarang.
Kaum muslim harus berperan dalam menciptakan masyarakat yang adil dan
berperadaban dengan melakukan kreasi dan inovasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang merupakan syarat mutlak untuk mencapai kemajuan peradaban manusia.
Namun sekali lagi yang harus kita ingat bahwa kreatifitas dan produktivitas suatu bangsa
sangat ditentukan oleh stabilitas politik, soaial, dan keamanan.
Misi damai Islam harus diterapkan dalam kehidupan masyarakat , berbangsa dan
bernegara yang majemuk, baik karena berbeda agama, suku, bangsa, ataupun bahasa.
Semuanya itu harus kita wujudkan agar tercipta keadilan dan perdamaian dalam rangka
membangun serta memakmurkan bumi. Jauhkan permusuhan, konplik, dan kekerasan.
2012
9
Mata Kuliah Agama Islam
Muhammad Zain,S.Pd.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Srijanti, Purwanto S.K., Wahyudi Pramono. Etika Membangun Masyarakat Islam
Modern. Graha Ilmu. Universitas Mercu buana. 2013.
2. Al-qur’an dan terjemah. Depag
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
4. http://www.gaptek.info/pengertian-globalisasi.html
5. http://quran.insanislam.com/surat/ar/asy-syura.htm
2012
10
Mata Kuliah Agama Islam
Muhammad Zain,S.Pd.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download