diplomasi - WordPress.com

advertisement
DIPLOMASI
• Secara harfiah diplomasi berasal dari kata
“diploma” (Yunani: sebuah kertas yang
dilipat dua) yang didesain sebagai
dokumen resmi Negara/ dokumen
sejarah, sebuah sertifikat perundingan,
kewenangan, dan semacamnya.
Pengertian Diplomasi
 The Oxford english Dictionary memberi konotasi
sebagai berikut: “manajemen hubungan
internasional melalui negosiasi, yang mana
hubungan ini diselaraskan dan diatur oleh duta besar
dan para wakil; bisnis atau seni para diplomat.
 Menurt The Chamber’s Twentieth Century Dictionary,
diplomasi adalah seni berunding, khususnya tentang
perjanjian di antara negara-negara; keahlian politik
Definisi diplomasi menurut beberapa ahli:
• Ellis Briggs: diplomasi adalah sebuah kegiatan
urusan official dengan cara mengirim
seseorang untuk mewakili pemerintahan.
Tujuan diplomasi adalah untuk menciptakan
persetujuan dalam kacamata kebijakan (1968)
• Geoffrey McDermott: diplomasi adalah
pertimbangan dalam manajemen hubungan
internasional.
• Sir Earnest Satow dalam bukunya Guide to
Diplomatic Practice, diplomasi adalah
penerapan kepandaian dan taktik pada
pelaksanaan
hubungan
resmi
antara
pemerintah negara-negara berdaulat.
• Clausewitz, seorang filosof Jerman, dalam
pernyataannya yang terkenal mengatakan
bahwa
perang
merupakan
kelanjutan
diplomasi dengan melalui sarana lain.
Berdasarkan definisi para ahli,
Pertama, jelas bahwa unsur pokok diplomasi adalah
negosiasi.
Kedua, negosiasi dilakukan untuk mengedepankan
kepentingan negara.
Ketiga, tindakan-tindakan diplomatik diambil untuk
menjaga dan memajukan kepentingan nasional
sejauh mungkin bisa dilaksanakan dengan sarana
damai. Oleh karena itu pemeliharaan perdamaian
tanpa merusak kepentingan nasional adalah tujuan
utama diplomasi.
Menurut S.L. Roy dari berbagai definisi diplomasi yang
dijelaskan di atas tampak jelas:
1. Unsur pokok diplomasi adalah negosiasi;
2. Negosiasi dilakukan untuk mengedepankan
kepentingan negara;
3. Tindakan-tindakan diplomatik diambil untuk
menjaga dan memajukan kepentingan nasional
sejauh mungkin bisa dilaksanakan dengan sarana
damai. Karenanya : pemeliharaan perdamaian tanpa
merusak kepentingan nasional adalah tujuan utama
diplomasi.
4. Teknik-teknik diplomasi sering dipakai untuk
menyiapkan perang dan bukan untuk menghasilkan
perdamaian.
(Tetapi apabila cara damai gagal untuk menjaga
kepentingan nasional, kekuatan biasanya
digunakan, sehingga terdapat keterkaitan antara
diplomasi dan perang).
5. Diplomasi dihubungkan erat dengan tujuan politik
luar negeri suatu negara.
6. Diplomasi modern dihubungkan erat dengan sistem
negara;
7. Diplomasi juga tak bisa dipisahkan dari perwakilan
negara.
Tujuan Diplomasi
Kautilya, ahli stategi politik di masa dinasti Mauryan
di India, memaparkan ada empat motif diplomasi:
1. Acquisition: tujuan diplomasi adalah untuk
membuat hubungan dengan negara lain (hubungan
diplomatik).
2. Preservation: tujuan diplomasi adalah untuk
menjaga hubungan dengan negara lain
3. Augmentation: tujuan diplomasi adalah untuk
memperluas hubungan diplomatik.
4. Proper distribution: tujuan diplomasi adalah
harmoni, perdamaian atau siddhi.
Metode Diplomasi
1. Track I Diplomacy
• First track diplomacy melibatkan pemerintah dengan
pemerintah (Goverment to Goverment), sifatnya
rahasia dan biasanya digunakan untuk mengakhiri
suatu konflik dan pertikaian. First track diplomacy
menekankan peran penting negara dalam
mengadakan negosiasi menjaga dan memelihara
perdamaian.
• Metode: Insentif positif dan negative, mediasi,
dukungan politik dan ekonomi
• Track II Diplomacy/ Public Diplomacy
Diplomasi publik didefinisikan sebagai upaya
mencapai kepentingan nasional suatu negara
melalui understanding, informing, and influencing
foreign audiences. Diplomasi publik lebih
ditekankan pada government to people atau
bahkan people to people relations.
Diplomasi Publik bertujuan untuk mencari teman
di kalangan masyarakat negara lain, yang dapat
memberikan kontribusi bagi upaya membangun
hubungan baik dengan negara lain.
Instrumen Diplomasi
Ada empat prinsip utama dari instrumen
diplomasi menurut Kautilya, yakni sama, dana,
danda, dan bedha, maksudnya ialah perdamaian
atau negosiasi, member hadiah atau konsensi,
menciptakan perselisihan, mengancam atau
menggunakan kekuatan nyata.
Tugas dan Fungsi Diplomasi.
• Jika berbicara mengenai tugas dari diplomasi
sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari tugas
para pelakunya maupun institusinya, terutama
adalah para diplomat dengan perwakilan
diplomatiknya yang berada di suatu negara
sebagaimana yang tercantum dalam “konvensi
Wina 1961 Mengenai Hubungan Diplomatik”.
Menurut Hans J Morgenthau tugas diplomasi
dibagi dalam empat pokok :
1. Diplomasi harus membentuk tujuan dalam rangka
kekuatan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan
tersebut.
Suatu negara yang ingin menciptakan tujuan-tujuan
yang belum dicapai haruslah berhadapan dengan
suatu resiko untuk perang. Karena itu diperlukan
suksesnya diplomasi untuk mencoba mendapatkan
tujuannya tersebut sesuai dengan kekuatannya.
2. Disamping melakukan penilaian tentang
tujuan-tujuannya dan kekuatannya sendiri,
diplomasi juga harus mengadakan penilaian
tujuan dan kekuatan dari negara-negara
lainnya. Dalam hal ini, suatu negara haruslah
menghadapi
resiko
akan
terjadinya
peperangan
apabila
diplomasi
yang
dilakukanya itu salah dalam menilai mengenai
tujuan dan kekuatan dari negara-negara lain.
3. Diplomasi haruslah menentukan dalam hal
apa perbedaan yang ada pada tujuan-tujuan
itu dapat cocok satu sama lain. Diplomasi
harus dilihat kepentingan negaranya sendiri
dengan negara lain cocok. Jika jawabannya
“tidak” maka harus dicari jalan keluar untuk
merujukan kepentingan-kepentingan tersebut.
4. Diplomasi harus menggunakan cara-cara yang
pantas dan sesuai seperti kompromi, bujukan
bahkan kadang-kadang ancaman kekerasan
untuk mencapai tujuan.
Sumber :
Roy, S.L. 1991. Diplomasi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Download