Modul Interpersonal Communication Skill [TM4]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Komunikasi Interpersonal
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Adver & Marcomm
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh
04
43015
Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom
Abstract
Mendengarkan adalah proses aktif menerima rangsangan
suara secara efektif mencakup penyesuaian perilaku
dimana kita mengirim-balik kepada pembicara yang
menurut kita dikatakan dan dirasakan pembicara, sehingga
terjadi umpan balik secara baik dan jelas.
Kompetensi
Latar Belakang
Jika mengukur tingkat kepentingan suatu kegiatan menurut waktu yang digunakan
maka mendengarkan merupakan kegiatan komunikasi yang paling penting. Kebanyakan dari
kita adalah pendengar yang buruk tetapi dapat memperbaiki efektivitas mendengarkan kita.
Banyak waktu yang digunakan untuk kegiatan mndengarkan, meningkatkan,
keterampilan dengan usaha yang bermanfaat tetapi diperlukan juga usaha, mendengarkan
secara efektif tidak mudah karna diperlukan waktu dan energy.
Selain itu, mendengarkan juga memiliki banyak manfaat untuk kegiatan kita seharihari. Dengan mendengarkan kegiatan berkomunikasi kita dapat berjalan dengan lancer.
Kemungkinan terjadinya hambatan kecil karena komunikasi berjalan dengan lancar.
Pembahasan
Listening
Mendengarkan diartikan sebagai proses aktif menerima rangsangan (Stimulus)
telinga (Aural). Mendengarkan (listening) menyangkut penerimaan rangsangan dan
karenanya berbeda dengan mendengar (hearing) sebagai suatu proses fisiologis. Kata
menerima
menegaskan
bahwa
seseorang
menyerap
rangsangan
(stimulus)
dan
memprosesnya dengan cara tertentu.
Singkatnya, mendengarkan adalah proses menerima pesan, gagasan pesan dan
merespon pesan verbal maupun non-verbal.
Mendengarkan adalah keterampilan yang sangat penting dalam segala bentuk
komunikasi antar manusia.
Jenis- Jenis Mendengarkan.
Seperti halnya kita berbicara untuk berbagai tujuan, kita juga mendengarkan
untuk berbagai tujuan. Ada tiga jenis mendengarkan yang kita ketahui, yaitu :
1. Mendengarkan untuk kesenangan
2016
2
Interpersonal Communication Skill
Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mendengarkan untuk kesenangan menyita banyak waktu mendengarkan kita.
kita mendengarkan music, siaran olahraga, atau pertunjukkan televise pada dasarnya
untuk kesenangan. Ketika kita mendengarkan untuk kesenangan, terkadang kita
melupakan dosen atu teman kita yang sedang berbicara, menjaquhkan diri kita dari
rangsangan yang lain, santai dan menikmati rangsangan ini. Kegiatan mendengarkan
relative pasif.
2. Mendengarkan untuk Informasi
Sekali waktu, tujuan kita mendengarkan adalah untuk mendapatkan
informasi baru, mempelajari data tertentu yang belum kita ketahui. Kali lain, kita
mendengarkan untuk mendapatkan informasi sedemikian rupa sehingga kita bisa
memperoleh keterampilan baru atau melakukan sesuatu secara lebih efektif. Kali lain
lagi, kita mendengarkan untuk informasi tertentu sehingga kita kemudian dapat
melakukan evaluasi atau kritik.
3. Mendengarkan untuk membantu
Fungsi membantu pada kegiatan mendengarkan merupakan hal yang sangat
penting yang akan kita singgung berulang kali. Bila kita mendengarkan seseorang
mengeluh, membicarakan suatu masalah, atau berusaha mengambil keputusan, kita
sering kali mendengarkan untuk membantu. Barangkali bantuan ini sekedar berupa
menjadi pendengar yang berperhatian dan mendukung. Kali lain, bantuan yang kita
berikan dapat bersifat lebih langsung, misalnya dalam bentuk pemberian saran dan
nasihat.
Pentingnya Listening dalam komunikasi.
Dengan mendengarkan dengan baik ini akan mengurangi resiko
misscommunication yang biasa terjadi dalam berkomunikasi. Pesan dapat diterima
dengan baik bila kita mendengarkan secara baik dan memahami arti dari pesan
tersebut.
Dengan mendengarkan dengan baik juga kita mendapatkan ilmu atau
pelajaran baru dari pesan yang kita terima. Membantu kita untuk memperlajari halhal yang baru kita ketahui dari mendengarkan itu.
2016
3
Interpersonal Communication Skill
Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mendengarkan juga bisa menjadi kunci menuju kesuksesan. Karena dengan
mendengarkan tadi kita dapat mengolah hal-hal baru yang bisa menjadi berguna di
kehidupan kita sehari-hari.
Mendengarkan menurut Littlejohn (1999) Theories of Human Communication,
Belmont,dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
 Mendengarkan secara Aktif
 Mendengarkan secara Efektif
A. Mendengarkan Secara Aktif
Ini adalah proses mengirim-balik kepada pembicara apa yang menurut kita
sebagai pendengar dimaksudkan pembicara-baik dari segi isi maupun perasaan.
Mendengarkan aktif bukanlah proses yang sekadar mengulangi kata-kata si
pembicara, tetapi lebih merupakan upaya memahami pesan keseluruhan si
pembicara. ( Thomas Gordon,1975 ).
Fungsi mendengarkan Aktif :
Mendengarkan aktif mempunyai beberapa fungsi penting, yaitu :

Memungkinkan pendengarkan mengecek pemahamannya terhadap apa yang
dikatakan pembicara dan, lebih penting lagi, apa yang dimaksud pembicara.
Ketika pendengar menyampaikan – balik kepada pembicara apa yang
dipahaminya tentang pesan pembicara, pendengar ini memberikan kesempatan
kepada pembicara untuk menjelaskan apa saja yang masih perlu dijelaksan.
Dengan cara ini, pesan berikutnya akan lebih relevan dan jelas tujuannya.

Melalui proses mendengarkan aktif pendengar mengutarakan akseptansinya
terhadap perasaan pembicara.

Mendengarkan
aktif
merangsang
pembicara
menggali
perasaan
dan
pemikirannya. Pendengar aktif mendorong pembicara untuk menggali dan
mengutarakan pikiran dan perasaannya. Pendengaran aktif memungkinkan
terjadinya, dialog yang bermakna dan pengertian bersama. Dalam merangsang
lebih lanjut ini, pendengar aktif juga mendorong pembicara untuk memecahkan
2016
4
Interpersonal Communication Skill
Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sendiri masalahnya dengan memberikan kesempatan untuk membicarakannya
secara lebih mendalam.
Teknik mendengarkan Aktif
Dua teknik sederhana dapat bermanfaat dalam mempelajari proses
mendengarkan aktif, yaitu :

Mengulangi pemikiran pembicara .
Nyatakanlah dengan kata-kata kita sendiri apa yang menurut kita
dimaksudkan dalam pembicaraan. Ini akan membantu memastikan pemahaman,
karena pembicara akan bisa mengoreksi pernyataan kita. ini juga akan
menunjukkan kepada pembicara bahwa kita berminat dengan apa yang
dikatakannya. Setiap orang ingin merasa dipahami, khususnya bila sedang marah
atau kecewa.
Dalam pengulangan yang kita lakukan, berhati-hatilah agar kita tidak
mengarahkan pembicara kea rah yang menurut kita seharunya ditempuh.
Pengulangan harus merupakan deskripsi yang oebjektif.

Menyatakan pengertian terhadap perasaan pembicara.
Seperti halnya dengan pengulangan memungkinkan kita mengecek presepsi
kita mengenai isi, ungkapan perasaan akan memungkinkan kita mengecek
presepsi mengenai si pembicara. Ungkapan perasaan ini juga akan memberikan
kesempatan kepada pembicara untuk melihat perasaannya secara lebih objektif.

Ajukan pertanyaan
Untuk memastikan pemahaman terhadap pikiran dan perasaan pembicara
untuk mendapatkan informasi tambahan atau memberikan dukungan yang
cukup bagi pembicara untuk mengutarakan pikiran dan perasaan.
B. Mendengarkan Secara Efektif
2016
5
Interpersonal Communication Skill
Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Karena kita mendengarkan untuk berbagai alasan dan untuk tujuan yang
berbeda-beda, prinsip-prinsip yang kita terapkan dalam mendengarkan efektif
haruslah berbeda dari situasi-situasi yang lain. Berikut ini identifikasi empat dimensi
mendengarkan, yaitu :

Mendengarkan partisipaif dan pasif
Kunci mendengarkan yang efektif adalah berpartisipasi. Barangkali
persiapan terbaik untuk mendengarkan yang partisipasif adalah berlaku
seperti seseorang yang berpartisipasi ( secara fisik dan mental ) dalam
tindakan komunikasi. Ini mungkin terdengar remeh dan berlebihan; tetapi
dalam praktiknya, inilah mungkin kiadah mendengarkan secara efektif yang
paling banyak diabaikan.
Dalam mendengarkan pasif bukanlah tidak bermanfaat. Mendengarkan
secara pasif – mendengarkan tanpa berbicara dan tanpa mengarahkan
pembicaraan dengan cara-cara nonverbal- merupakan cara yang ampuh
untuk mengkomunikasikan akseptansi. Dengan mendengarkan secara pasif,
kita menciptakan suasana yang mendukung dan reseptif.

Mendengarkan secara Empatik dan secara Objektif
Jika anda ingin memahami apa yang dimaksud dan dirasakan seseorang,
kita perlu mendengarkan dengan empati ( Rodgers & farson, 1981).
Berempati kepada orang lain artinya ikut merasakan apa yang dirasakan
mereka, melihat dunia seperti yang mereka lihat. Hanya bila kita bisa
berempati, kita dapat memahami maksud orang lain sepenuhnya.
Meskipun kebanyakan situasi komunikasi mendengarkan secara empatik
merupakan modal menanggapi yang paling dianjurkan, ada waktu-waktu
ketika kita perlu melangkah lebih jauh untuk mengukur makna dan perasaan
menurut kenyataan obyektif. Adakalanya kita harus mengesampingkan
tanggapan empatik kita dan mendengarkan secara obyektif dan netral.

2016
6
Mendengarkan tanpa menilai dan mendengarkan secara Kritis
Interpersonal Communication Skill
Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mendengarkan secara efektif melibatkan tanggapan baik yang bersifat
tidak menilai ( non – judgemental )maupun
yang kritis. Kita perlu
mendengarkan secara kritis dengan tujuan dan berusaha memahami.
Jelasnya, kita perlu terlebih dahulu mendengarkan untuk memahami dan
menahan diri untuk tidak melakukan penilaian. Mendengarkan dengan
pikiran terbuka memang terkadang sukar.
Mendengar kan dengan pikiran terbuka akan membantu kita memahami
pesan secara lebih baik. Mendengarkan dengan pikiran kritis akan membantu
kita menganalisa pemahaman dan mengevaluasi pesan yang diterima.

Mendengarkan secara Dangkal dan secara dalam
Pusatkan perhatian pada pesan-pesan verbal maupun nonverbal dan
kenalin konsisten maupun tidak konsisten untuk menarik kesimpulan tentang
makna yang disampaikan oleh pem bicara.
Menurut (Nichols, 1961: Nichols & Stevens, 1957) Kenapa sih
pentingnya
mendengarkan
bagi
kita? Apakah kita mendapatkan
keuntungan apabila kita meluangkan waktu kita untuk mendengarkan?
Alasan mendengarkan antara lain :
1. Untuk memahami dan memperoleh informasi
Orang yang menguasai informasi memiliki kesempatan yang lebih besar
untuk sukses, baik secara pribadi maupun dalam konteks professional.
2. Analisis terhadap kualitas informasi
Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan
kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuan mengolah
informasi, sehingga analisis terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat di
ambil
3. Membangun dan memelihara hubungan
2016
7
Interpersonal Communication Skill
Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Orang yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan efektif/baik,
memiliki hubungan yang lebih baiik dengan sesamanya, sebaliknya mereka
yang kurang mampu untuk mendengar akan memperburuk hubungan, atau
setidaknya tidak dapat membangun hubungan yang lebih baik.
4. Menolong orang lain
Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat memahami orang lain
dan dapat menolong orang lain. Misalnya profesi dokter, pengacara dan guru.
5. Memberi umpan balik
Mampu memberikan umpan balik kepada pembicara atau pesan menyangkut
reaksi kita terhadap apa yang disampaikan, dan mengatakan kepada
pembicara apa dampak perkataannya terhadap oang lain.
Hambatan hambatan terhadap mendengarkan yang efektif :
Langkah pertama dalam meningkatkan keterampilan mendengarkan kita
adalah mengenali dan memerangi berbagai penghambat mendengarkan yang efektif
( Nicholas, 1961 ; Nichols & Stevens, 1957 ).

Sibuk dengan diri sendiri :
Barangkali penghambat paling serius dan paling merusak atas
mendengarkan yang efektif adalah kecenderungan kita untuk menjadi sibuk
dengan diri sendiri. Sebagai contoh, kita mungkin memusatkan perhatian kita
pada tindak-tanduk kita sendiri selam berinteraksi .
Adakalanya kesibukan dengan diri sendiri timbul karena kita memikul
peran sebagai pembicara. Kita mulai menyiapkan tanggapan kita dan
memikirkan apa yang akan kita katakan untuk menjawab pembicara. Selama
saat pemusatan perhatian pada diri sendiri ini, kita pasti tidak
memperhatikan apa yang dikatakan pembicara.

2016
8
Sibuk dengan masalah eksternal
Interpersonal Communication Skill
Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kecenderungan untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah
yang tidak relevan dengan interaksi. Semakin sibuk kita memikirkan masalahmasalah eksternal ini, maka makin tidak efektif kita mendengarkan.

Mempertajam ( Sharpening )
Dalam mempertajam, satu atau dua aspek dari pesan disoroti,
ditekankan, dan barangkali dibumbui. Sering kali konsep yang kita pertajam
adalah hal tertentu yang kebetulan menonjol dibandingkan dengan aspek
yang lain.
Studi Kasus
Contoh kasus yang kami ambil yaitu, dari kalangan mahasiswa.
Seperti yang kita tahu mahasiswa paling susah untuk disuruh mendengarkan. Kebanyakan
dari kami mahasiswa leboh sering sibuk dengan masalah masing-masing saat dosen sedang
menjelaskan. Misalnya bermain HP/ gadget, ada yang sering juga mengobrol / merumpi
dengan teman sebelahnya, bermain game di gadget bahkan mendengarkan lagu jika
dosennya sedang menjelaskan.
Dampak dari mendengarkan hanya sekedar mendengarkan ini akan membuat mahasiswa
menjadi gagal dalam memahami. Tidak mengerti apa yang dosen katakana dan jelaskan.
Dampak lainnya saat ujian mahasiswa tidak akan mengerti apa yang dijelaskam sehingga
tidak bisa mengisi soal ujian. Ini akan membuat ujiannya gagal sehingga tidak dapat nilai
yang memuaskan.
Bisa jadi akan membuat para mahasiswanya mengulang mata kuliah yang sama.
Ini lah mengapa mendengarkan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita, apalagi
bagi para mahasiswa-mahasiswi.
2016
9
Interpersonal Communication Skill
Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DaftarPustaka
1. Devito, J. A. (1986) The communication: Adictionary. (Kamus yang digunakan dalam
studi komunikasi, mengenai beberapa hal penting)
2. Infate, D. A., Rancer, A. S., & Womack, D. F. (1990) Building communication theory.
3. Heights, IL: Waveland Press. (Survei tentang dasar teoretis komunikasi
antarmanusia)
4. Littlejohn (1999) Theories of Human Communication, Belmont,
2016
10
Interpersonal Communication Skill
Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download