Maret 2016 Laporan Kinerja Bulanan Simas Saham

advertisement
Laporan Kinerja Bulanan Simas Saham Bertumbuh
Tujuan dan Komposisi Investasi
Maret 2016
Top Holdings
Untuk memperoleh pendapatan yang optimal dalam jangka panjang dengan
tingkat fleksibilitas investasi yang cukup tinggi serta mengurangi risiko dengan
berbagai jenis portofolio efek yang terdiri dari Efek Ekuitas dan Efek Bersifat
Utang serta Instrumen Pasar Uang sesuai prinsip syariah dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Nama Efek
Sektor
1
Astra International
Aneka Industri
2
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Keuangan
3
H.M. Sampoerna
Konsumsi
80% - 98% dalam Efek Ekuitas.
4
Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Infrastruktur
2% - 20% dalam Instrumen Pasar Uang, Efek Hutang, EBA.
5
Unilever Indonesia
Konsumsi
Informasi Umum
No
Alokasi Asset
Tipe Reksa Dana
:
Saham
Tanggal Peluncuran
:
25 Agustus 2015
Nilai Aktiva Bersih per unit
:
Rp
1.082,87
Nilai Aktiva Bersih (Milyar IDR)
:
Rp
34,79
Kinerja 1 Bulan
:
:
Kinerja Sejak Peluncuran
Mata Uang
PER 31 MARET 2016
2,44%
:
8,29%
Rupiah
:
Bank CIMB Niaga
Investasi Awal
:
Rp
200.000
Investasi selanjutnya
:
Rp
200.000
Minimum Penjualan Kembali
:
Rp
100.000
Biaya Pembelian
:
Maksimum 1%
Biaya Penjualan
:
Maksimum 1.5%
Profil Risiko
:
Tinggi
Bank Kustodi
PORTOFOLIO SIMAS SAHAM BERTUMBUH
Time Deposit +
Giro; 6,33%
Equities; 93,67%
Informasi Lain
Review
Equities
Time Deposit + Giro
Grafik Kinerja
10,00%
5,00%
Selama bulan Maret, IHSG berhasil bergerak menguat dan ditutup pada
level 4.845,371 dari posisi pada bulan Februari di level 4.770,985.
Beberapa hal yang menjadi sentimen utama penggerak indeks harga
saham Indonesia adalah posisi dovish yang dikemukakan oleh Janet
Yellen, gubernur The Fed, yang mengindikasikan akan ketidak pastian di
perekonomian global, pemangkasan suku bunga acuan oleh pihak Bank
Indonesia sebesar 25 bps pada pertengahan Maret, stabilitas
perdagangan nilai tukar Rupiah dan perbaikan harga pasar obligasi
Indonesia yang diprakarsai oleh derasnya aliran masuk investor asing ke
pasar obligasi dan saham dalam negeri. Dari data ekonomi domestik
sendiri, data Nikkei Manufacturing PMI pada bulan Februari 2016
melemah menuju level 48,7 dari angka 48,9 pada bulan Januari. Data
neraca perdagangan pada bulan Februari kembali mencatatkan surplus
sebesar USD 1.136 juta, berada jauh di atas ekspektasi pasar sebesar
surplus USD 100 juta. Dengan demikian, posisi cadangan devisa Indonesia
pada bulan Februari berada pada posisi USD 104,54 miliar, meningkat
dari posisi USD 102,13 miliar pada bulan sebelumnya. Secara keseluruhan
pertumbuhan ekspor Indonesia pada bulan Februari menurun sebesar
7,18%, berada di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan
nilai ekspor sebesar 14,80% secara tahunan. Di saat yang bersamaan,
pertumbuhan nilai impor Indonesia pada bulan Februari menurun sebesar
11,71%, sesuai berada ekspektasi pasar sebesar 11,91%. Bank Indonesia
menurunkan tingkat suku bunga acuan BI rate ke posisi 6,75% dari posisi
7% seiring terkendalinya tingkat inflasi dalam negeri dan stabilnya
perdagangan nilai tukar Rupiah. Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap
dollar AS pada bulan Maret ditutup melemah 1% pada level Rp 13.239
dari posisi pada penutupan perdagangan pada bulan Februari pada posisi
Rp 13.375. Selama perdagangan saham bulan Maret 2016, investor asing
mencatatkan net sell sebesar kurang lebih Rp 2,3 triliun.
IHSG
0,00%
-5,00%
Dec-15
Jan-16
Simas Saham Bertumbuh
Feb-16
LQ45
Mar-16
IHSG
Outlook
Pergerakan IHSG pada bulan April 2016 ini diperkirakan akan kembali melanjutkan
fase konsolidasi dengan kecenderungan menguat. Sentimen utama akan lebih
didominasi dari berita-berita dalam negeri, yang dimana para investor sedang
menunggu kepastian RUU pengampunan pajak (tax amnesty) yang diberitakan telah
siap untuk didiskusikan bersama DPR pada rapat di pertengahan April. Di samping itu,
APBNP yang akan dibicarakan di rapat DPR juga akan memberikan dampak pada pasar
modal. Hasil-hasil kinerja emiten selama tahun 2015 yang telah dilaporkan pada akhir
bulan Maret akan memberikan efek ke pergerakan saham emiten-emiten tersebut.
Pembagian dividen yang sudah mulai dilakukan beberapa emiten juga akan
memberikan dampak yang signifikan. Investor juga akan menunggu dirilisnya hasil
kinerja emiten di kuartal satu 2016 yang akan dilaporkan pertengahan sampai akhir
April. Selain itu, dari luar negeri perkembangan pertumbuhan ekonomi Amerika dan
China tetap menjadi faktor yang dapat diperhatikan oleh investor. Ditambah lagi
terkait kebijakan fiskal maupun moneter dari negara-negara maju seperti Uni Eropa
dan Jepang juga menjadi hal penting bagi para investor.
6,65%
Perkembangan Reksa Dana PT. Sinarmas Asset Management
Per 31 Maret 2016 total dana kelolaan reksa dana PT. Sinarmas Asset Management mencapai Rp 8,1 triliun.
Laporan ini adalah laporan berkala kinerja Simas Saham Bertumbuh yang berisikan data sampai dengan 31 Maret 2016
Reksa Dana merupakan produk Pasar Modal dan bukan produk yang diterbitkan oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana serta Agen Penjual Efek Reksa Dana tidak bertanggung jawab atas tuntutan dan risiko
pengelolaan portofolio Reksa Dana yang dilakukan oleh Manager Investasi.
Laporan ini tidak dapat digunakan sebagai dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek melainkan merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis. Kinerja masa lalu bukan
merupakan suatu jaminan kinerja di masa datang. Untuk keterangan lebih lanjut harap hubungi Customer Service PT. Sinarmas Asset Management di (021)- 50507000
Download