HIV-AIDS - WordPress.com

advertisement
ARTIKEL TENTANG HIV/AIDS
Ketika pertama kali mendengar istilah HIV AIDS tentunya yang berada dalam pikiran
kita adalah gambaran sebuah penyakit yang berbahaya dan sampai saat ini belum ditemukan
pengobatan yang tepat dan berhasil menyembuhkan akan penyakit ini. Penyakit HIV adalah
salah satu jenis penyakit yang cara penularannya adalah memalui hubungan seksual. Dalam
bahasa medisnya adalah masuk dalam golongan Penyakit Menular Seksual (PMS).
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang
biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel
T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung,
padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV
telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter
darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut
AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala
infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4 +
di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
Penyakit HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh virus. Segala penyakit yang disebabkan virus ataupun infeksi seringkali
berkaitan dengan daya tahan tubuh seseorang. Pada jenis penyakit virus biasa, dengan daya tahan
yang lemah virus akan lebih mudah menyerang. Tetapi bila daya tahan tubuh kita bagus, maka
akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyerangan terhadap tubuh.
Jika HIV ini tidak mendapatkan penanganan dan pengobatan HIV yang tepat dalam
kurun waktu kurang lebih selama 5-10 tahun akan bisa berkembang menjadi penyakit AIDS.
AIDS ini adalah kependekan kata dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Pengobatan
AIDS yang digunakan selama ini adalah menggunakan obat-obatan antiretroviral. Obat
antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi HIV. Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi
itu sendiri dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh.Virus HIV dan virus-virus
sejenisnya seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran
darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan
vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang
berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang
menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS
ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya
sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat
bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya,
diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh)
dari orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada
orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat.
Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti
tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang
terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa
varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang
akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula. Terapi
antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya
AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup.
Berikut beberapa tanda gejala HIV AIDS yang perlu kita waspadai :
1. Penurunan Berat Badan Dengan Cepat. Penurunan berat badan ini biasanya tanpa ada
sebab yang jelas. Hal ini karena biasanya pada penderita penyakit ini akan mulai
kehilangan selera makannya. Walaupun makan dengan banyak kalori, karbohidrat,
bergizi tetapi berat badan akan tetap menurun.
2. Diare Yang Tak Kunjung Sembuh. Bila kita menjumpai seseorang yang mengalami diare
berkepanjangan dan telah mendapatkan berbagai macam pemberian obat atau pun
antibiotik belum juga sembuh, maka hal ini patut kita curigai dan waspadai bahwasannya
seseorang tersebut tengah menderita salah satu gejala HIV. Apalagi bila faktor resiko
banyak terdapat pada seseorang tersebut.
3. Demam dan flu yang tidak kunjung sembuh. Seseorang tersebut akan mengalami demam
yang berkelanjutan dan hilang timbul dan biasanya demam mencapai lebih dari 39 derajat
celcius dan tak sembuh setelah kita berikan beberapa jenis obat antipiretika (penurun
panas).
4. Cepat Merasa Lelah. Karena jenis virus menyerang sistem kekebalan tubuh maka
penderita HIV AIDS ini akan cepat merasakan lelah walaupun dalam aktifitas yang tak
terlalu banyak.
Hanya saja tanda ciri di atas bila terdapat pada diri seseorang kita juga tak boleh langsung
memvonis bahwa seseorang tersebut mengidap penyakit AIDS, harus ada beberapa pemeriksaan
lebih lanjut untuk bisa membuktikan kebenaran akan diagnosa penyakit yang satu ini.
Ada beberapa cara penularan penyakit ini. Cara penularan AIDS HIV bisa melalui
perantara sebagai berikut:
1. Seks bebas dengan penderita yang positif mengidap HIV. Maka bagi para pelaku seks
bebas biasanya akan menggunakan salah satu alat kontrasepsi yaitu kondom. Maka ketika
menteri kesehatan baru Indonesia yang dilantik menggantikan Endang Rahayu
Sedyaningsih pada tanggal 14 Juni 2012 lalu ketika mengkampanyekan pemakaian
kondom ini menuai kontroversial. Karena banyak juga masyarakat yang menilai bahwa
kampanye pemakai kondom kontroversial tersebut akan bisa membuat persepsi bahwa
hal tersebut menghalalkan akan adanya seks bebas pula.
2. Mendapatkan transfusi darah yang tercemar akan virus HIV.
3. Penggunaan jarum suntik yang bergantian, penggunaan jarum tindik atau pun pembuatan
tatto yang telah tercemar virus HIV. Dalam hal penggunaan jarum suntik, maka para
pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik sebagai medianya adalah termasuk
dalam golongan orang yang mempunyai resiko tinggi tertular penyakit AIDS ini.
4. Penularan dari ibu hamil yang positif HIV AIDS kepada janin yang dikandungnya.
Sehingga bila bayi tersebut lahir maka sang bayi akan bisa mengidap pula penyakit yang
serupa.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyakit HIV AIDS ini.
Langkah-langkah pencegahan HIV AIDS yang bisa dilakukan adalah dengan cara:
1. Setia terhadap pasangan kita (pasangan suami istri). Jangan sampai kita melakukan seks
bebas. Karena selain hal tersebut dilarang agama dan termasuk perbuatan dosa besar,
dampak negatif dari seks bebas salah satunya adalah penyebaran penyakit ini yang dari
tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin meningkat. Fenomena gunung es juga
menggambarkan bahwa banyak penderita AIDS yang tidak terdeteksi.
2. Bagi para tenaga kesehatan yang berhubungan erat dengan pasien, maka kewaspadaan
ekstra harus tetap dilakukan. Karena penularan penyakit HIV AIDS adalah melalui
perantara produk darah dan cairan tubuh, maka harus dilakukan dengan cara
Kewaspadaan Universal (Universal Precaution). Kewaspadaan Universal adalah panduan
mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi para pekerja di
bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit
yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu. Bisa dilakukan dengan cara
hand hygiene, melakukan desinfeksi instrumen kerja dan peralatan yang terkontaminasi,
cara penanganan dan pembuangan barang-barang tajam dengan benar.
Pengobatan serta perawatan penyakit ini dilakukan dengan berbagai tahapan dan juga
sejumlah unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi
pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi,
pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS),
dan pemberian obat antiretroviral.
Sekian artikel saya tentang HIV/AIDS semoga bermanfaat bagi anda……..
thankyou
Download