PROYEK DAN MANAJEMEN FUNGSIONAL

advertisement
Perkembangan
MANAJEMEN
Manajemen Tradisional
Siregar & Samadhi, 1987:
Proses manajemen sudah dilakukan
sejak jaman dahulu, yaitu sejak manusia
mulai merasa perlu untuk membentuk
kelompok untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
Saat itu usaha produksi dikelola dengan
cara coba-coba.
Berkembangnya ilmu manajemen
Sebagai disiplin ilmu, manajemen mulai
berkembang sejak revolusi industri I
karena adanya perubahan cara
berproduksi dari produksi berskala kecil
menjadi produksi masal.
Untuk dapat memenuhi tuntutan maka
mulai tumbuh pemikiran modernisasi
manajemen, yaitu pada awalnya dimulai
dengan manajemen klasik atau
manajemen fungsional atau general
management (Soeharto, 1999).
Manajemen TL
Manajemen Klasik


Salah satu pemikir manajemen ini
yaitu Henry Fayol (1841-1925)
Fayol : Manajemen bukanlah bakat
seseorang, melainkan suatu
kepandaian (skill) yang dapat
dipelajari dengan memahami teori
serta prinsip-prinsip dasarnya
Manajemen TL
Manajemen Klasik
Lebih lanjut Fayol berpendapat bhw:
 Fungsi manajemen adalah
merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengendalikan.
 Mencari upaya menaikkan efisiensi dan
produktivitas (hasil) pabrik pada
umumnya dan tenaga kerja pada
khususnya.
Manajemen Klasik
H. Koontz (1982) sependapat dg Fayol dan
mendefinisikan manajemen klasik sbb.:
Manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisir, memimpin dan
mengendalikan kegiatan anggota serta
sumber daya yg lain utk mencapai
sasaran organisasi (perusahaan) yg telah
ditentukan.
Yg dimaksud dg proses adalah mengerjakan
sesuatu dg pendekatan tenaga,
keakhlian, peralatan, dana dan informasi.
Merencanakan:
Memilih dan menentukan langkahlangkah kegiatan yg akan datang yg
diperlukan utk mencapai sasaran.
Ini berarti langkah pertama adalah
menentukan sasaran yg hendak
dicapai, kemudian menyusun urutan
langkah kegiatan utk mencapainya
Mengorganisir
Diartikan segala sesuatu yg berhubungan
dg cara bagaimana mengatur dan
mengalokasikan kegiatan serta sumber
daya kpd peserta kelompok agar dpt
mencapai sasaran secara secara efisien.
Ini berarti perlunya pengaturan peranan
masing-masing anggota yg dijabarkan
menjadi pembagian tugas, tanggung
jawab dan otoritas.
Memimpin
Mengarahkan dan mempengaruhi
sumber daya manusia dlm org agar
mau bekerja dg suka-rela utk
mencapai tujuan yg telah digariskan
Erat hubungannya dg motivasi,
pelatihan, penyeliaan, koordinasi
dan konsultasi
Mengendalikan
Menuntun dalam arti memantau, mengkaji
dan bila perlu mengadakan koreksi agar
hasil kegiatan sesuai dg yg telah
ditentukan. Jika terjadi penyimpangan
segera dilakukan pembetulan.
Tolok ukurnya berupa anggaran, standar
mutu, jadwal penyelesaian pekerjaan dll.
Manajemen TL
Prinsip Manajemen Klasik




Departementalisasi dan Spesialisasi
(membagi atau mengelompokkan
kegiatan sejenis kedalam satu wadah
atau departemen)
Struktur Piramida (struktur piramida
vertikal yang berfungsi sebagai kesatuan
yang terpadu)
Otoritas dan Rantai Komando (komando
vertikal, mengalir dari jenjang teratas
sampai dengan urutan kebawah)
Pengambilan Keputusan dan Disiplin
(membina pejabat eksekutif agar dapat
diserahi tanggung jawab)
Manajemen TL
Prinsip Manajemen Klasik




Lini dan Staf (pejabat lini membuat
keputusan-keputusan sesuai dengan
wewenangnya)
Hubungan Atasan – Bawahan (pembagian
otoritas yg berjenjang dan jalur pelaporan
satu arah)
Arus Kegiatan Horizontal (hubungan
membuka arus kegiatan horizontal)
Kriteria Keberhasilan dan Tujuan Tunggal
(mengarah pada tujuan tunggal)
Departementalisasi dan spesialisasi
Utk meningkatkan efisiensi dan
produktifitas dilakukan dg membagi
dan mengelompokan kegiatan
sejenis kedlm satu wadah.
Struktur org disusun berdasarkan
fungsi sejenis, produk semacam
atau lokasi teritorial.
Struktur piramida
Disusun menurut struktur piramida
vertikal yg berfungsi sbg kesatuan
terpadu dg kompetensi sebanding
urutan tingkatan jenjang.
Keputusan-keputusan dan arus
kegiatan mengalir turun naik
menurut hierarki.
Otoritas dan rantai komando
Pola otoritas mengikuti komando
vertikal, mengalir dari jenjang
teratas sampai urutan terbawah
Bawahan menerima perintah dari dan
melapor kepada hanya satu atasan.
Wewenang pejabat umumnya
terbatas pada batas-batas wilayah
kerja yg bersangkutan.
Pengambilan keputusan dan disiplin
Titk berat diutamakan utk membina pejabat
eksekutif agar dpt diserahi tanggung
jawab dalam mengambil keputusan.
Pembinaan dilakukan melalui seleksi,
pendidikan dan latihan.
Disiplin tumbuh dari hasil kepemimpinan yg
baik termasuk perhatian thd subordinat
dan penalti jika terdapat kesalahan.
Lini dan staf
Membedakan perlakuan thd lini dan
staf. Pejabat lini membuat
keputusan berdasarkan
wewenangnya dan anggota staf
memberikan masukan hasil dari
pemikiran dan pengalamannya.
Umumnya anggota staf berurusan dg
kegiatan yg bersifat keakhlian atau
spesialisasi
Hubungan atasan-bawahan
Sesuai dengan pembagian otoritas yg
berjenjang dan jalur pelaporan satu
arah sehingga keberhasilan
tergantung kpd hubungan anter
atasan dan bawahan
Jika hubungan terjadi secara sehat
maka potensi tercapainya sasaran
perusahaan menjadi besar.
Arus kegiatan horizontal
Terselenggara dalam bentuk rapat
koordinasi, pembentukan komite
dan panitia.
Utk pembagian pekerjaan yg sifatnya
memerlukan koordinasi yg intensif.
Maka tdk dlm bentuk institusi resmi
dalam struktur organisasi
Kriteria keberhasilan dan tujuan
Cenderung memberikan tekanan pada
tujuan tunggal yg tidak lagi dg
sesuai tuntutan saat ini.
Perkembangan dunia usaha dewasa
ini menuntut utk juga
memperhatikan faktor lain spt
lingkungan, partisipasi masyarakat
lokal dan material lokal.
Download