Biaya vs Perilaku Tidak Etis

advertisement
ETHICS AND SOCIAL
RESPONSIBILITY
Teguh Widodo
30 Sep 2015
TUJUAN PEMBELAJARAN








Mendeskripsikan bagaimana berbagai perspektif
etika memandu pembuatan keputusan
Menjelaskan bagaimana perusahaan mepengaruhi
lingkungan etika.
Menggambarkan proses pembuatan keputusan etika
(B)
Contoh kasus dari tiga hal di atas
Meringkas isu-isu penting seputar CSR
Alasan meningkatnya perhatian pelaku usaha pada
lingkungan alam.
Mengidentifikasi tindakan para manajer
mempertimbangkan lingkungan dalam mengelola
usaha.
Contoh kasus dari tiga hal di atas
RULING PEMBAHASAN

Etika
Sistem etik
 Etika bisnis
 Lingkungan etik
 Pembuatan keputusan beretika


CSR
Pandangan kontroversi
 Rekonsiliasi


Lingkungan natural
Masyarakat resiko
 Pengelolaan ekosentrik
 Agenda lingkungan ke depan.


https://www.inkling.com/read/management-thomas-bateman-andscott-snell-9th/chapter-5/chapter-5-introduction
KASUS : WAL-MART
Annual revenues : $ 400 billion
 Operating stores : 7000 stores worldwide
 Rank of Fortune 500 : 1st rank since 2002
 Workforce : two million people
 CEO : H. Lee Scott 2000-2009

2005: ...” this world is much more fragile than any of us
thought years ago....”
 Wal-Mart would begin a new sustainability strategy with
three ambitions goals:

To be supplied 100 percent by renewable energy
 To create zero waste
 To sell only product that sustain Wal-Mart’s resources- and the
environment’s

KASUS COCA COLA
Pada tahun 2000 Coca-Cola membuka pabrik di Plachimada, Kerala, India. Mereka
diundang oleh pemerintah setempat sebagai bagian dari program industrialisasi
regional setempat, serta mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Pada tahun 2002, suku Adivasi mulai melakukan protes dengan duduk di depan pabrik
Coca-Cola. Mereka dituduh:
1. Menggunakan sumur bor lebih banyak dari yang tertera di surat izin mereka,
sehingga permukaan air tanah menurun 45-100m di bawah permukaan
2. Coca-Cola juga dituduh telah menyebarkan polusi pabriknya ke sumber air
setempat. Akibatnya penduduk setempat merasakan bau menyengat, rasa air yang
menjadi aneh, menderita gatal-gatal, serta sakit perut
Coca-Cola diperkirakan menggunakan ±300 milyar liter air di seluruh pabriknya untuk
memproduksi ±160 milyar minuman kemasan seperti Coke, Sprite, Fanta, dll selama 1
tahun.
Pada tahun 2003 petugas kesehatan setempat menyatakan bahwa air tidak layak
untuk dikonsumsi. Coca-cola diserang secara hukum dari tahun 2003-2006, yang
berujung pada penutupan pabrik tahun 2004 bernilai $16 juta dengan alasan
berkurangnya jumlah debit air dan kualitas air yang dapat digunakan oleh penduduk
setempat.
Namun pada 2006, pemerintah India memperbaharui lisensi Coca-Cola di Kerala
dengan 13 syarat, dimana salah satunya menekankan Coca-Cola tidak boleh
menggunakan air tanah setempat dalam proses operasinya.
Nilai dan perilaku yang diadopsi oleh para
manager dalam berbisnis akan tercermin dalam
strategi korporasi dan bisnisnya.
 Para manager, organisasinya, dan
masyarakatnya akan berkembang sepanjang
waktu manakala para managernya menerapkan
standar etika untuk mengarahkan mereka
bertindak jujur.

WAL-MART YOUTUBE
https://www.youtube.com/watch?v=P_zgtlW2TW
Y
 https://www.youtube.com/watch?v=qb8VUZAtNX
o
 https://www.youtube.com/watch?v=_5r4loXPyx8


Ethics:

Keyakinan ttg apa itu benar – salah, baik - buruk

Tergantung pada moral /nilai individu dan konteks sosial
Sistem aturan yang mengatur tata nilai.
 Nilai/Values:


Adalah prinsip-prinsip perilaku seperti peduli, jujur,
menepati janji, mengejar keunggulan, menunjukkan
loyalitas, adil, bertindak dengan integritas, menghormati
orang lain, dan menjadi warga negara yang bertanggung
jawab.
Keputusan etik dipandu oleh nilai-nilai (values)
yang mendasari individu.
 Tujuan dari etika adalah untuk mengidentifikasi
aturan yang seharusnya mengatur perilaku
masyarakat dan "hal-hal" yang layak dicari.

CORE VALUE

PT KAI Intrgrity
Professional
 Safety
 Innovation
 Service excellence


PT GIA : FLY HI






Effisient & effective
Loyalty
Customer Centricity
Honest & openess
Integrity
Pertamina : 6C
Clean
Competitive
Confident
Customer focus
 Commercial
 Capable




TELLING THE TRUTH AND LYING: POSSIBLE OUTCOMES
5-10
IT’S A PERSONAL ISSUE

Most of us believe we are ethical but most have
unconscious biases that favor ourselves and their
own group
5-11
IT’S A PERSONAL ISSUE

Managers often:
Hire people who are like them
 Think they are immune to conflicts of interest
 Take more credit than they deserve
 Blame others when they deserve some blame
themselves

5-12
IT’S A PERSONAL ISSUE

Is it ethical to:
Shop online during company time?
 Using office equipment for personal use?
 Read personal emails while at work?

5-13

Permasalahan etika (etichal issue) adalah
situasi, masalah, atau kesempatan ketika
seseorang harus memilih antara beberapa
tindakan yang harus dievaluasi secara moral
benar atau salah.


Permasalahan etis muncul dalam setiap tahapan
kehidupan;
Etika bisnis (business ethics) terdiri atas
prinsip dan standar moral yang dijadikan
pedoman berperilaku dalam dunia bisnis
Sistem Etika
Filsafat moral (moral philosophy) mengacu pada
prinsip, aturan, dan nilai yang digunakan oleh
seseorang dalam menentukan mana yang benar atau
salah.
 Beberapa sistem etika, yaitu :






universalisme,
egoisme
utilitarianisme,
relativisme,
etika kebajikan
SISTEM ETIKA

Universalisme (universalism),
menyatakan bahwa semua orang seharusnya
menegakkan nilai-nilai tertentu, seperti kejujuran
dan nilai-nilai lainnya yang dibutuhkan masyarakat
supaya masyarakat berfungsi.
 Nilai-nilai universal merupakan fundamental bagi
keberadaan manusia, sehingga mereka penting bagi
seluruh masyarakat - contohnya, aturan yang
melarang pembunuhan, penipuan, penyiksaan dan
penindasan

SISTEM ETIKA

Egoisme (egoism)
menjabarkan perilaku yang diterima sebagai perilaku
seseorang yang dapat memaksimalkan keuntungan dirinya
sendiri.
 "Melakukan hal yang benar", fokus dari filsafat moral,
dijabarkan oleh egoism menjadi "melakukan tindakan yang
membawa kebaikan terbesar bagi diri sendiri".


Utilitarianisme (utilitarianism)

berpandangan bahwa suatu perbuatan adalah baik jika
membawa manfaat bagi orang banyak

Relativisme (relativism)
menjabarkan perilaku etis berdasarkan opini dan
perilaku yang relevan terhadap orang lain.
 Perspektif ini mengakui keberadaan sudut pandang
etis yang berbeda.
 Relativisme menjabarkan perilaku etis berdasarkan
bagaimana orang lain berperilaku.
 Pada hakikatnya, relativisme berperilaku etis
berdasarkan nilai-nilai yang diyakini oleh banyak
orang.

CAUX PRINCIPLES
Kyosei

living and working
together for the
common good,
allowing cooperation
and mutual prosperity
to coexist with healthy
and fair competition

Human dignity

concerns the value of
each person as an end,
not a means to the
fulfillment of others’
purposes
The Caux Roundtable, a group of international executives based in
Caux, Switzerland, worked with business leaders from Japan, Europe,
and the United States to create the Caux Principles. Two basic
ethical ideals underpin the Caux Principles: kyosei and human dignity.
5-19

QUESTION
Which ethical system bases ethical
behavior on the opinions and
behaviors of relevant other people?
A. Egoism
B. Utilitarianism
C. Relativism
D. Virtue ethics
5-20
THE ETHICS ENVIRONMENT

Sarbanes-Oxley Act

An act passed into law by Congress in 2002 to
establish strict accounting and reporting rules in
order to make senior managers more accountable and
to improve and maintain investor confidence
5-21
QUESTION
What act passed into law by Congress
in 2002 established strict accounting
and reporting rules?
A. Wagner Act
B. Sarbanes-Oxley Act
C. Chapin Act
D. GAAP Act
5-22
SOME ETHICAL ISSUES IN BUSINESS
BUSINESS ETHICS
Ethical climate

In an organization, the
processes by which
decisions are
evaluated and made
on the basis of right
and wrong
5-24

DANGER SIGNS
1.
2.
3.
4.
Excessive emphasis on short-term
revenues over longer-term
considerations.
Failure to establish a written code of
ethics.
A desire for simple, “quick fix” solutions
to ethical problems.
An unwillingness to take an ethical
stand that may impose financial costs.
5-25
DANGER SIGNS (CONT.)
5.
6.
7.
Consideration of ethics solely as a legal
issue or a public relations tool
Lack of clear procedures for handling
ethical problems.
Responding to the demands of
shareholders at the expense of other
constituencies
5-26
DANGER SIGNS

Ethical leader

One who is both a moral person and a moral manager
influencing others to behave ethically.
5-27
ETHICS PROGRAMS

Compliance-based ethics programs

Company mechanisms typically designed by
corporate counsel to prevent, detect, and punish legal
violations.
5-28

Etika moral (virtue ethics)
adalah perspektif yang melampaui peraturan
konvensional masyarakat dengan menunjukkan
bahwa moral itu juga harus berasal dari yang
dianggap benar oleh orang dewasa yang memiliki
"karakter moral" yang baik.
 Aturan di masyarakat memberikan suatu batasan
minimal bagi moral, dan kemudian moral seseorang
dapat melebihi aturan dengan menerapkan kebaikan
peribadi seperti kepercayaan, kejujuran dan
integritas.

Tingkatan
Etika Moral
(Kohlberg’s model of cognitive moral development) :
Tahap pra-konventional
1.

Orang-orang dalam tingkat prakonvensional membuat
keputusan berdasarkan reward dan punishment yang konkret
dan kepentingn pribadi sesaat.
Tahap konvensional
2.

Orang-orang dalam tingkat konvensional menyesuaikan diri
dengan harapan dari perilaku etis yang dianut oleh kelompok
atau institusi seperti masyarakat, keluarga, atau teman.
Tahap Prinsipil
3.

Orang-orang pada tingkat prinsipil mengambil perspektif yang
lebih luas, yang didalamnya mereka melihat lebih luas
daripada sekedar aturan, hokum dan norma, dan mengikuti
prinsip-prinsip etis yang mereka tentukan sendiri.
ETHICS PROGRAMS
Integrity-based ethics
programs

Company mechanisms
designed to instill in
people a personal
responsibility for
ethical behavior
5-31

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIKA
Tiga hal yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
Etika:
1.
Moral Awareness (Kesadaran Moral)
Kemampuan menyadari akan adanya persoalan yang
berdampak pada etika.
 Kesadaran moral yang dimulai dengan mempertimbangkan
keputusan yang beresiko merugikan karyawan, lingkungan,
atau pemangku kepentingan lainnya.
 Maka untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan
mengimplementasikan penilaian moral.

Moral Judgement
2.

Memahami tentang suatu sikap moral yang patut
dipertahankan
Moral Charracter
3.

Memiliki kekuatan serta ketekunan untuk bertindak sesuai
dengan etika walaupun dalam menghadapi tantangan.
BIAYA VS PERILAKU TIDAK ETIS
ETHICAL DECISION MAKING
Making ethical decisions takes:
 Moral awareness


Moral judgment


menyadari bhw yg isu yg dihadapi memiliki
implikasi etis
Mengetahui tindakan yang secara moral dpt
dipertahankan
Moral character

kekuatan dan ketekunan untuk bertindak sesuai
dengan etika Anda meskipun penuh tantangan
5-35
COURAGE

Why might employees lack courage in ethical
issues?
A belief that the company would not take corrective
action
 A fear that management would retaliate against the
employee for speaking up
 Doubt that the employee’s report would be kept
confidential

5-36

Keberanian (Courage)
Untuk berprilaku sesuai dengan etika tidak hanya
membutuhkan kesadaran beretika/sadar secara
moral dan nilai moral tetapi juga harus memahami
karakter moral, keberanian untuk mengambil sikap
dan tindakan yang konsisten dengan keputusan etis
yang diambil.
 menyimpulkan mana yang etis atau tidak, nilai
moral diperlukan dalam hal melihat reaksi atas
prilaku tidak etis, dan moral karakter dibutuhkan
ketika akan mengambil tindakan beretika
 Whistleblower

CSR
Corporate Social Responsibility (CSR):
 merupakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada
masyarakat dalam berbagai kebijakan dan praktek;
 mencerminkan konsekuensi sosial dari kesuksesan bisnis
yang dijalankan
 kontribusi perusahaan dengan memberikan dampak
manajemen (minimalisir dampak negatif dan
maksimalisasi dampak positif) terhadap seluruh pemegang
kepentingannya.
Tanggung jawab sosial dibagi dalam 4 kategori (Carrol, 2004)
:
1.
Tanggung jawab ekonomi
2.
Tanggung jawab hukum
3.
Tanggung jawab etika
4.
Tanggung jawab philantropis
Tanggung jawab ekonomi:

menghasilkan produk dan jasa yang diinginkan
masyarakat dengan harga yang pantas tanpa
mengesampingkan profit bisnis perusahaan.

pelaku bisnis dapat memaksimalkan laba bagi
para pemegang saham, mempertahankan posisi
kompetitif atau persaingan yang kuat.

menyediakan pekerjaan atau karir yang bagus
bagi para pegawai, dan menghasilkan produk
yang berkualitas bagi pelanggannya
Tanggung jawab hukum:

Setiap tindakan perusahaan harus mengikuti
dan mematuhi hukum yang berlaku baik
aturan lokal, negara bagian, federal dan
hukum Internasional yang relevan

Barang dan jasa yang menjadi bisnis
perusahaan harus memenuhi syarat atau
ketentuan hukum
Tanggung Jawab Etika
 Merupakan tanggung jawab terhadap harapan
masyarakat yang tidak tertulis dalam hukum positif
namun dapat mempengaruhi citra dari perusahaan.
 Dalam lingkungan sosial, terdapat adat istiadat dan
norma-norma etika sehingga perusahaan diharapkan
dapat menjalankan bisnis dengan moral yang etis.
 Dengan yanggung jawab etika ini perusahaan
diharapkan mampu mengedepankan keadilan yang
tidak menimbulkan perilaku penyimpangan normanorma etika untuk mencapai tujuan perusahaan

Tanggung Jawab Philantropis
Memberikan kontribusi secara sukarela kepada
masyarakat, memberikan waktu dan uang untuk
pekerjaan yang baik dimana masyarakat dapat
melihat value dari perusahaan.
 Tanggung jawab ini bisa seperti mensponsori atau
mendukung kegiatan komunitas dan memberikan
kontribusi dalam kegiatan amal.

Kegiatan ini bisa membangun hubungan atau silahturahmi
dalam berbagai pemangku kepentingan dan bahkan dapat
menambah keuntungan pemegang saham.
 Kegiatan Ford Motor memerangi HIV AIDS di Afrika
Selatan. Ford merupakan perusahaan yang mengutamakan
kesehatan dan keselamatan perusahaan.

Corporate Social Responsibility Contrasting
Views
 Profit Maximizing Perspective
tanggung jawab sosial (CSR) suatu perusahaan adalah
memaksimalkan profit kepada shareholder.
 Sebuah perusahaan dapat melakukan CSR tersebut hanya
bila ditujukan kepada peningkatan profit
 Contoh:

pada program CSR perusahaan PEPSI yaitu pembuatan botol
minumannya dimana 100% menggunakan bahan baku dari
limbah. Dengan cara ini PEPSI bisa memenuhi ethics
responsibility karena kepedulian dengan lingkungan.
 Konsep Go Green PEPSI ternyata juga dapat memenuhi economic
responsibility, karena dengan R&D yang baik, PEPSI dapat
memproduksi botol dari bahan baku limbah tersebut dengan harga
yang lebih murah atau sama dengan bahan non-limbah

Principled of Moral Reasoning Perspective:
Sebagai bagian dari masyarakat, organisasi seharusnya
secara aktif dan bertanggung jawab berpartisipasi di dalam
komunitas dan lingkungan yang lebih luas.
 Menurut Adam Smith (penulis buku The Wealth of Nation),
mengungkapkan bahwa penerapan perusahaan dalam
melakukan CSR itu harus lebih mengutamakan value yang
bisa diberikan kepada masyarakat sosial disekitarnya

Alasan meningkatnya perhatian pelaku bisnis thd
lingkungan alam.:

Perubahan Cara Pandangan masyarakat yang Lebih
Peduli dengan Lingkungan Hidup

Menciptakan Brand Image Positif dalam Usaha yang
Ramah Lingkungan.
 Terdapat Hubungan Positif Antara Peningkatan
Efisiensi dengan Perusahaan yang Mengedepankan
Kesehatan Lingkungan Hidup
 Menciptakan Competitive Advantage
 Merespon terhadap Competitor’s Action
 Pelajari : Theory of moral sentiment.
TUGAS KELOMPOK




Lihat sheet 2
Dikumpul paling lambat tgl 21 Sept
Diketik rapih, format paper
Kirim ke [email protected] , dg subject Tugas-1
Kelompok MO Kelas Reg-13, dari:



[email protected]
Komunikasi : WA 0811279944.
Individu : paper ttg hubungan Etika, CSR dan
performance.





Tujuan
Problem
Model toretikal
Model empirikal
Kesimpulan
Download