ETIKA PROFESI Etika PENELITIAN

advertisement
Universitas Indonesia
MENGAPA PENELITIAN PERLU ETIK
 Azas manafaat penlitian:
 Teoritis (bagi pengembangan ilmu)
 Aplikatif (bagi program)
 Adanya hubungan antara 2 belah pihak:


Pihak yang memerlukan informasi (peneliti)
Pihak yang membrikan informasi (informan/responden)
HUBUNGAN PENELITI DAN YANG
DITELITI (MASYARAKAT)
 Masyarakat (responden/informan) mempunyai hak-
hak yang dikurangngi oleh penelit.i
 Responden/informan perlu memberikan “inform
concent” kepada peneliti
 Peneliti perlu meminimkan pengurangan hak
responden pada waktu mengambil infomasi
 Peneliti memberikan penghargan atau kompensasi
kepada informan atas pengurangan hak-hak individu
akibat pengambilan informasi.
KERUGIAN INFORMAN AKIBAT
PENGAMBILAN INFORMASI
 Hilangnya waktu
 Berkurangnya kegiatan
 Hilangnya “privacy”
 Timbulnya rasa tidak nyaman atau rasa sakit, bila
penelitia melakukan invasi.
 Dsb.
HAK-HAK MASYARAKAT SEBAGI
INFORMAN
 Dihargai “privacy” nya
 Dirahasiakan informasi yang diberikan
 Memperoleh jaminan keamanan akibat informasi
yang diberikan
 Penghargaan atau imabalan akibat terganggunya
“privacy”
PENGHARGAAN ATAU KONPENSASI
 Sebagai konsekunesi akibat kerugian yang dialami
oleh responden/informan, maka peneliti sesogyanya:
 Memberikan pengahargaan dalam berbagai bentuk
 Memberikan kompensasi dalam berbagai bentuk
PENELITIAN EKSPERIMEN DAN
ETIKA
 Dalam penelitian eksperimen, kelompok eksperimen
memperoleh manfaat atau keuntungan dari
eksperimen yang dilakukan oleh peneliti.
 Sedangkan kelompok kontrol tidak memperoleh
keuntungan yang sama.
 Oleh sebab itu, setelah setelah pengumpulan data
pasca intervensi (posttest), perlakukan yang sama
dilakukan pada kelompok kontrol.
 Bila tidak dalakukan intervensi, maka terhadap
kelompok kontrol perlu diberikan manfaat yang lain.
PENGGUNAAN DATA SEKUNDER
DALAM PENELITIAN DAN ETIK
 Inform concent tidak diperlukan , bila penelitian
mengambil data yang telah tersedia di institusi
pelayanan, misalalnya:
 rekam medis atau kartu status pasien di Rumah Sakit,
Puskesmas, Poliklinik, dan sebaginya.
 Data sekunder dari kantor Dinas Kesehatan, Kantor
Staistik, dsb
 Untuk informasi atau data tersebut diatas yang
diperlukan adalah izin penggunaan data dari institusi
atau lembaga yang memliliki data tersebut.
Etika penelitian
 Ethics define what is or is not legitimate to do, or what
‘moral” research procedure involves.
 There are a few fixed rules, there are agreed upon
principles.
 These principles may conflict in practice.
Aspek-Aspek dalam Etika
Penelitian
 Peneliti , orang yang melakukan penelitian harus
memperhatikan etika penelitian.
 Misconduct, seorang peneliti tidak boleh melakukan
penipuan dalam menjalankan proses penelitian.
 Research Fraud, pemalsuan data.
 Plagiarism, memalsukan hasil penelitian
Etika penelitian berkaitan dengan
subyek penelitian
 Perlindungan Partisipan , meliputi 4 aspek
 1. Aspek Material
 2. Aspek Fisik
 3. Aspek Psikologis
 4. Aspek Sosial
Etika penelitian berkaitan dengan
subyek penelitian
 Inferred Identity , data yang cenderung mengarah pada
identitas tertentu
 Informed Consent, kesediaan yang disadari oleh
subyek.
 Anonimitas, tidak ada data yang menunjukkan
identitas subyek penelitian
Ethical Code Development
Many learned bodies have published ethical
codes of practice, for example:
 Medical Research Council
 Economic and Social Research Committee
 Central Office for Regional Ethics Committee (COREC - NHS




based)
Wellcome Trust
The Nuffield Foundation
British Society of Criminology
The British Sociological Society
Research Ethics Committees (REC)
The main objectives of a REC are to:
 maintain ethical standards of practice in research
 to protect subjects of research and research workers
from harm or exploitation
 to preserve the subjects rights, and
 to provide reassurance to the public that this is being
done.
Informed Consent
 Adults are assumed to be competent unless demonstrated





otherwise.
Potential subjects should be adequately informed of the aims,
methods, benefits, hazards and any discomfort.
Documentation given to potential subjects should be
comprehensible.
Consent should normally be in writing and records kept.
Potential subjects are free to withdraw without implication.
All subjects should be volunteers, decisions not to participate
should not prejudice the subject in any way.
Pedoman Penelitian Karir Kriminal
( Edwin Lemert, 1956 )
1.
2.
3.
4.
Realitas Penyimpangan
Reaksi sosial terhadap penyimpang
Riwayat Hidup pelaku penyimpangan
Partisipasi Sosial
Download