pertemuan12

advertisement
Pertemuan 12
VEKTOR DALAM
DAN
SERTA
ARTI GEOMETRINYA
Pada bagian ini akan dibahas tentang vektor dan aplikasinya dalam
dan
.
Sedangkan bagian selanjutnya akan dibahas vektor secara umum. Saat ini, kita hanya
memfokuskan pada dan , sebab dalam ruang ini kita akan mudah membayangkan
secara geometri.
Vektor-vektor dapat dinyatakan sebagai segmen garis berarah atau panah dalam
dan
.
Ekor panah dinamakan titik permulaan (titik awal, titik initial) sedangkan ujung panah
sering disebut titik akhir (titik terminal) vektor.
Gambar 1 Gambar berbagai vektor
Sering dituliskan
Definisi 1:
Dua vektor
dan
dikatakan sama (ekuivalen) jika kedua vektor tersebut sama
panjang dan arahnya dan dapan dituliskan
.
Definisi 2:
Jika
dan
adalah dua vektor sembarang, maka
permulaannya berimpit dengan titik awal
vektor
.
adalah vektor yang titik
dan titik akhirnya berimpit dengan titik akhir
Gambar 2 Gambar penjumlahan dua buah vektor
Dari gambar di atas penjumlahan dua vektor dapat dilihat sebagai diagonal
paralelogram.
1. Arti Geometri Vektor
Dalam sistem koordinat kartesius, dua vektor dapat mempunyai titik awal yang berbeda.
Gambar 3 Gambar vektor pada bidang koordinat
Terlihat pada gambar di atas bahwa vektor
sedangkan
berawal di titik (6, 0).Vektor
mempunyai titik awal di titik (0, 0),
berawal juga di (0, 0) dan
1).
Jelas bahwa
.
Gambar 4 Penjumlahan vektor dan vektor berlawanan arah
Definisi 3:
Vektor nol adalah vektor yang panjangnya nol dan disimbolkan dengan .
berawal di (5,
Juga terlihat bahwa:
.
Definisi 4:
Apabila
sebuah vektor, maka
adalah vektor yang arahnya berlawanan dengan
vektor .
Definisi 5:
Jika
dan
adalah dua vektor sembarang, pengurangan vektor didefinisikan sebagai:
Gambar 5 Pengurangan dua buah vektor
Definisi 6:
Jika
adalah sebuah vektor dan
perkalian
adalah sebuah bilangan real (skalar), maka hasil
didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya
arahnya sama dengan
untuk
. Jika
arah yang berlawanan dengan . Jika
Apabila
kali panjang
dan
, hasil perkalian tersebut memberikan
atau
, maka
adalah sebuah vektor dalam bidang dan titik awalnya diletakkan di titik (0, 0),
maka koordinat
dari
disebut komponen dari
dan dituliskan sebagai
. Vektor yang titik awalnya di titik pusat koordinat sering disebut vektor
posisi.
Gambar 6 Vektor pada bidang
Jadi, dua buah vektor
dan
dan
adalah sama (ekuivalen) jika
. Juga terlihat jelas bahwa:



dengan k suatu skalar
sementara itu, dalam ruang
, vektor
dapat dinyatakan sebagai:
.
Gambar 7 Vektor pada ruang
Dalam ruang dimensi tiga dengan
serta
dapat
dihasilkan:



dengan
suatu scalar
kadang-kadang vektor tidak mempunyai titik awal di titik asal sehingga:

untuk bidang
akhir di

untuk bidang
akhir di
contoh 1:
, bila suatu vektor
mempunyai titik awal di
dan titik
maka
, bila suatu vektor
maka
mempunyai titik awal di
dan titik
tentukan komponen vektor
yang mempunyai titik awal di
dan mempunyai
titik akhir di
Jawab:
Vektor dapat juga digunakan untuk menyatakan proses translasi (pergeseran).
Pada sistem koordinat
yang digeser dengan vektor
koordinat yang baru akan berbentuk
maka sumbu
dengan persamaan translasinya.
dan
Sedangkan untuk ruang dimensi tiga, akan mempunyai persamaan translasi:
dan
Bila digeser dengan vektor
yang mempunyai komponen
Contoh 2:
Misalkan titik asal yang baru dari sistem koordinat adalah
mempunyai koordinat
maka koordinat
dari titik adalah
Gambarnya adalah sebagai berikut.
Vektor
yang menggeser
menjadi
dan titik
.
Gambar 8 Pergeseran sistem Koordinat
2. Norm dan Jarak
Sekarang kita akan melihat sifat-sifat vektor dalam ruang
atau ruang
.
Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
untuk suatu skalar k dan 1
6.
untuk skalar t
7.
untuk suatu skalar
dan
8.
Definisi 7:
Panjang sebuah vektor
sering disebut norm
dan disimbolkan dengan
Dari teorema Phythagoras terlihat bahwa sebuah vektor
akan mempunyai
panjang:
Sedangkan apabila
berada di
Sementara itu, apabila vektor
titik akhir di titik
dan
, maka:
mempunyai titik awal di
maka
dan mempunyai
dan
Bila
di
dan titik awalnya
(panjang) vektor
dan titik akhirnya
maka norm
adalah:
Contoh 3:
Jika vektor
mempunyai titik awal di
dan titik akhir
maka:
dan
Panjang (norm)
adalah:
Beberapa teorema yang penting:
1. Pertidaksamaan Cauchy-Schwarz
2. Pertidaksamaan segitiga
3. Persamaan Lagrange
3. Perkalian Titik dan Proyeksi dalam Vektor
Definisi 8:
Yang diartikan dengan sudut antara vektor
dan
setelah titik awal vektor
dan
adalah sudut yang dihasilkan oleh
dan titik awal vektor
diimpitkan dengan
yang
memenuhi
Gambar 9 Sudut Lancip, tumpul, dan siku-siku
Definisi 9:
Jika
dan
adalah 2 vektor dalam
perkalian titik
atau
dan
adalah sudut antara dan , maka
atau perkalian dalam Euclid adalah diberikan dengan:
jika
dan
Jika
dan
Aturan Cosinus:
Gambar 10 Segitiga
dan panjang sisi-sisinya
Apabila ABC adalah sebuah segitiga dan
adalah sudut yang diapit oleh garis a dan
garis b, maka:
Rumus di atas dapat pula dinyatakan sebagai berikut,
Jika
adalah titik dengan
dan
maka sudut
antara
dan
memenuhi persamaan:
Definisi 10:

Misalkan

Misalkan
dan
dengan
dan
dengan
+
+
+
+
+
dan
dan
maka:
maka:
Gambar 11 Vektor
Contoh 4:
Jika diketahui
Jadi,
dan
dan sudut antara
, maka
dan
dapat dicari dengan:
Sehingga
Berikut adalah hasil perkalian titik (perkalian dalam Euclid).
1.
dan
2. Jika
dan
dan
adalah sudut antara vektor
dan , maka:
adalah sudut lancip jika dan hanya jika
adalah sudut tumpul jika dan hanya jika
jika dan hanya jika
3.
4.
5.
untuk suatu skalar k
6.
jika
7.
jika
Definisi 11:
Dua buah vektor
dan
disebut vektor-vektor yang ortogonal jika
Dalam arti geometri, ortogonal diartikan sebagai saling tegak lurus.
Perkalian titik ini mempunyai kegunaan untuk menguraikan sebuah vektor ke dalam
jumlahan dua vektor yang saling tegak lurus.
Jika
dan
adalah vektor dalam
atau
, maka kita menuliskan
sebagai:
Dengan:
adalah vektor yang sejajar (kelipatan) dari
dan
adalah vektor yang ortogonal (tegak lurus) pada .
Sebagai ilustrasi, perhatikan gambar berikut.
Gambar 12 Dekomposisi vektor
Vektor
dan
dapat disebut vektor yang merupakan komponen-komponen dari
vektor .
Contoh 5:
Jika diketahui vektor
dan
yang sejajar dengan
dan tentukan komponen vektor
Jawab:
Katakanlah
maka
, tentukan komponen vektor
yang tegak lurus pada .
4. Perkalian Silang
Perkalian silang dua buah vektor memegang arti penting dalam geometri, ilmu fisika,
dan ilmu-ilmu teknik.
Definisi 12:
Perkalian silang dua buah vektor
disimbolkan dengan
dan
dan didefinisikan sebagai:
Atau bila dituliskan dalam bentuk determinan adalah:
Contoh 6:
Bila
Tentukan
Jawab:
dan
dan
dalam ruang
,
Jadi, terlihat bahwa
adalah suatu skalar, sedangkan
adalah suatu vektor.
Beberapa sifat penting dari perkalian silang dua buah vektor (
dan
di dalam
adalah sebagai berikut.
1.
(yaitu
tegak lurus dengan )
2.
(yaitu
tegak lurus dengan )
3.
4.
)
5.
6.
7.
8.
9.
Catatan:
Untuk ruang
ada 3 vektor khusus yang sering disebut vektor satuan standar, yaitu:
dan
Apabila digambarkan dalam koordinat
adalah sebagai berikut.
Dari definisi perkalian silang dua buah vektor, maka diperoleh:
Dengan cara yang sama akan diperoleh:
)
Contoh 7:
Suatu vektor
dapat dinyatakan dalam bentuk vektor
dan
Perhitungan perkalian silang dua vektor menggunakan “aturan tangan kanan”, yaitu:
Gambar 13 Perkalian silang dua vektor
Hasil yang menarik adalah norm dari perkalian silang dua vektor dan .
Dari persamaan Lagrange dipunyai:
Sedangkan
sehingga
Jadi
Intepretasi geometri dari
merupakan luas paralelogram yang dibatasi vektor .
Gambar 14 Interpretasi norm pada perkalian silang dua vektor
Untuk menghitung luas segitiga ABC adalah dengan mengalikan luas paralelogram
dengan setengah.
Contoh 8:
Dengan menggunakan pengertian di atas, hitunglah luas segitiga yang mempunyai titik
sudut di titik
dan
5. Aplikasi Vektor pada Bidang dan Garis
Pada bagian ini terutama akan dibahas tentang persamaan garis dan persamaan
bidang pada ruang .
Definisi 13 (Persamaan Bidang Bentuk Vektor):
Sebuah bidang adalah himpunan titik-titik P yang memenuhi persamaan:
dengan dan
vektor yang tidak paralel.
Teorema 1:
adalah suatu skalar serta
dan
adalah dua buah
Tiga buah titik yang tidak segaris
dan
dapat
memiliki satu bidang yang melalui ketiga titik tersebut apabila mempunyai persamaan:
atau
Persamaan bidang dalam Teorema 1 dapat pula dituliskan dalam bentuk parametric,
yaitu:
atau
Teorema 2:
Jika
dan
adalah tiga buah titik yang tidak segaris,
maka bidang yang melalui titik tersebut diberikan sebagai:
atau dapat ditulis dalam bentuk
di mana
adalah sembarang titik.
Teorema 3 (Persamaan Bidang Bentuk Umum):
Persamaan bidang yang melalui tiga titik A, B, C seperti di atas dapat pula dituliskan
dalam bentuk:
dengan
, dan
Teorema 4:
Andaikan bidang
dan
memiliki normal yang
tidak paralel, maka perpotongan kedua bidang tersebut membentuk garis L. selain itu,
persamaan
dengan
dan
yang
keduanya tak sama dengan nol akan memberikan bentuk persamaan semua bidang
yang melalui garis L.
Dengan kata lain, apabila ada sebuah titik
dan sebuah vektor
yang tidak sama dengan nol, maka persamaan bidang yang ortogonal (tegak lurus)
dengan vektor akan berbentuk:
Dalam hal ini
adalah sembarang titik
yang terletak pada bidang tersebut.
Gambar 15 Sebuah bidang pada ruang
dengan normal
Bentuk persamaan bidang yang mempunyai normal
dan melalui titik
adalah:
Dengan kata lain:
Merupakan sebuah persamaan garis yang mempunyai
sebagai vektor
normalnya.
Teorema 5 (Jarak dari 1 titik ke bidang):
Jika
dan
ax+by+cz=d, maka ada titik tunggal
normal bidang S dan
bidang
dengan
pada bidang tersebut sehingga
persamaan
adalah arah
Contoh 9:
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik
dan tegak lurus pada vektor
Jawab:
Persamaan bidang tersebut adalah:
Contoh 10:
Carilah persamaan bidang yang melalui titik
dan
Jawab:
Untuk menyelesaikan persamaan
mempunyai persamaan:
tersebut,
persamaan
Titik
ada pada bidang tersebut, sehingga :
Titik
ada pada bidang tersebut, sehingga:
Titik
bidang
itu
dimisalkan
terletak pada bidang tersebut, sehingga:
Selesaikan ketiga persamaan di atas, maka kita akan mendapatkan persamaan bidang
tersebut.
Definisi 14:
Persamaan garis L pada ruang
vektor
yang melalui titik
dan sejajar dengan
yang tidak sama dengan nol akan mempunyai bentuk:
Dengan
adalah titik sembarang yang terletak pada garis tersebut.
Gambar 16 Sebuah garis pada ruang
apabila dijabarkan akan berbentuk:
Persamaan
garis
yang
melalui
titik
dan
sejajar
dengan
vektor
akan berbentuk:
Dengan
Persamaan di atas tersebut persamaan parametrikuntuk garis.
Selain itu, persamaan garis yang melalui titik
akan berbentuk:
Persamaan ini disebut persamaan simetrik untuk garis.
Teorema 6:
dan sejajar dengan vektor
Jika
dan
adalah dua titik yang berbeda, maka hanya ada satu garis yang memuat A
dan B dan garis tersebut mempunyai persamaan:
atau
atau
dengan t adalah sembarang skalar.
Teorema 7 (Rasio Joachimsthal):
Jika t adalah parameter pada Teorema 6 di atas, maka:
a.
b.
c.
jika
tidak sama dengan
terletak antara
dan
jika
d. B terletak antara A dan P jika
e. A terletak antara P dan B jika
Teorema 8 (Jarak 1 titik ke garis):
Jika C adalah sebuah titik L adalah garis yang melalui A dan B, maka ada tepat satu
titik P pada L sehingga
tegak lurus
, yaitu:
gambar 17 Jarak titik C terhadap garis AB
teorema 9 (Proyeksi Segmen Garis pada Garis):
apabila dua titik
sehingga
dan
dan
memiliki proyeksi berupa 2 titik pada garis AB, yaitu
dan
tegak lurus garis AB, maka:
Gambar 18 Proyeksi
pada garis AB
Contoh 11:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik
dan sejajar vektor
Jawab:
Dalam hal ini
dan
dengan bentuk persamaan parametrik adalah:
dengan
Dalam bentuk persamaan simetrik, persamaannya adalah:
Contoh 12:
Jika
dan
, tentukan titik P pada garis Ab yang memenuhi
Jawab:
Sehingga t = ¾ atau t = 3/2. Oleh karena itu, titik P yang dimaksud adalah
atau
Contoh 13:
L adalah garis yang melalui
melalui
dan
dan
sedangkan N adalah garis yang
. Buktikan bahwa sepasang garis tersebut
berpotongan dan tentukan titik potongnya.
Jawab:
Garis L mempunyai persamaan
atau
Sementara itu, garis N mempunyai persamaan
atau
Samakan persamaan kedua garis tersebut dan setelah disederhanakan maka diperoleh
SPL:
Didapat t = 2/3 dan s = 1/3. Jadi, titik potong garis L dan garis N di titik
(-2/3, 5/3, 1/3).
Contoh 14:
Tunjukkan bahwa bidang
dan bidang
membentuk garis dan tentukan persamaan garis tersebut !
Jawab:
Dengan menggunakan eliminasi Gauss-Yordan, SPL:
berpotongan
Diselesaikan dan menghasilkan penyelesaian:
Dapat pula ditulis sebagai berikut:
Persamaan garis tersebut melalui titik A(-1/2, 3/2, 0) dan mempunyai vektor arah
Ulangan Bab 4
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
1. Tentukan vektor
dan gambarkan dalam sumbu koordinat
jika A(1, -1) dan
B(4, 2).
2. Gambarkan dalam sumbu koordinat
, vektor
3. Untuk menghitung luas segitiga dalam
dapat digunakan dua rumus, yaitu:
a. Luas segitiga
bila
dan
b. Luas segitiga
dengan
Dengan menggunakan kedua cara di atas, hitunglah luas segitiga yang
mempunyai titik sudut
dan
4. Tentukan titik di mana garis yang melalui
dan
memotong
bidang xz.
5. Misalkan A, B, dan C adalah tiga buah titik yang non-collinear (tidak segaris). E
adalah titik tengah BC dan F adalah titik pada segmen EA yang memenuhi
.
Buktikan bahwa
Titik F sering disebut sebagai titik pusat (centroid) segitiga ABC.
1. Buktikan bahwa titik
dan
adalah collinear (terletak
dalam satu garis).
2. Jika A(2, 3, -1) dan B(3, 7, 4), tentukan titik
pada garis AB yang memenuhi
3. M adalah garis yang melalui A(1, 2, 3) yang sejajar dengan garis yang
menghubungkan B(-2, 2, 0) dan C(4, -1, 7). Sementara itu, N adalah garis yang
menghubungkan E(1, -1, 8) dan F(10, -1, 11). Buktikan bahwa
dan
berpotongan dan tentukan titik potongnya.
4. Buktikan bahwa sudut-sudut yang dibentuk titik A(-3, 5, 6), B(-2, 7, 9), dan C(2, 1,
7) adalah
dan
5. Tentukan titik pada garis AB yang terdekat dengan titik pusat (0, 0, 0) di mana
dan
6. Garis N ditentukan oleh dua bidang:
dan
.
7. Tentukan titik P dan N yang terdekat dengan titik C(1, 0, 1) dan tentukan jarak PC.
8. Tentukan persamaan bidang yang melalui titik (6, 0, 2) dan tegak lurus dengan
garis yang merupakan perpotongan dua bidang:
dan
9. Tentukan panjang proyeksi segmen garis AB pada garis L, di mana A(1, 2, 3) dan
B(5, -2, 6) serta garis L adalah garis yang melalui titik C dan D di mana C(7, 1, 9)
dan D(-1, 5, 8).
10. Tentukan persamaan bidang yang melalui titik A(3, -1, 2) dan yang tegak lurus pada
garis L yang menghubungkan B(2, 1, 4) dan C(-3, -1, 7). Tentukan pula titik potong
garis L dan bidang tersebut serta tentukan jarak dari A ke L.
11. B adalah titik yang terletak pada bidang
. Sementara itu, titik A(6,
-1, 11) dan BA membentuk garis yang tegak lurus pada bidang tersebut. Tentukan
B dan panjang jarak AB.
12. Tunjukkan bahwa segitiga dengan titik sudut A(-3, 0, 2), B(6, 1, 4), dan C(-5, 1, 0)
mempunyai luas sebesar
13. Tentukan persamaan bidang melalui titik A(2, 1, 4), B(1, -1, 2), dan C(4, -1, 1).
Download