Xerox (Kewirausahaan)

advertisement
Daftar Pustaka
1.
Pendahuluan........................................................................................................................ 1
2.
Cikal Bakal Mesin Fotokopi Xerox .................................................................................... 1
3.
Sejarah Xerox ..................................................................................................................... 2
4.
Masalah Xerox .................................................................................................................... 3
5.
Strategi Joseph C Wilson.................................................................................................... 3
6.
Kunci Keberhasilan Joseph C Wilson ................................................................................ 3
7.
Kesimpulan dan Saran ........................................................................................................ 7
1.
Pendahuluan
Xerox adalah perusahaan multinasional yang melayani pemrosesan dokumen secara
global dan pasar jasa keuangan. Mereka mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan
mesin fotokopi dan penduplikat, produk-produk faksimili, pemindai (scanner), workstations,
perangkat lunak komputer, pasokan, dan perangkat pendukung lainnya di lebih dari 130
negara. Operasi-operasi jasa keuangan mereka mencakup asuransi, pendanaan peralatan,
investasi, dan bank investasi. Makalah ini akan memfokuskan pada kisah Xerox di era Joseph
Wilson (1945 – 1968).
Kisah Xerox pada era Joseph Wilson merupakan salah satu kisah bisnis yang terkenal
di dunia. Yang menarik dari kisah ini adalah adanya pertaruhan uang berjuta-juta dolar yang
dilakukan oleh Xerox dan bertahun-tahun hidup untuk masa depan yang tidak pasti sampai
menghasilkan perubahan. Dari tahun 1945 hingga tahun 1968, banyak perubahan terjadi yang
mana menyebabkan Xerox bertumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang sangat luar biasa.
Puncaknya terjadi pada tahun 1960 – 1970 dimana pendapatan per sahan Xerox bertumbuh
sekitar 47% per tahun dan nilai sahamnya naik hingga 66 kali lipat.
2.
Cikal Bakal Mesin Fotokopi Xerox
Pada tahun 1935, ada seorang ahli fisika bernama Chester Carlson yang mempunyai
impian untuk membuat fotokopi dokumen menjadi lebih cepat. Dalam mengejar impiannya
itu, Carlson mencoba terjun dalam teknologi fotografi. Saat berada di perpustakaan umum
New York, ia mengetahui tentang seorang ilmuwan Hongaria yang menggunakan bubukan
dan listrik statis untuk membuat duplikat foto. Carlson kemudian berkeyakinan kalau ia dapat
menggunakan penemuan ini sebagai landasan bagi proses kopi kertas yang efisien. Setelah
bersusah payah melakukan penelitian selama 3 tahun, pada tanggal 22 Oktober 1938, Carlson
berhasil menguji teori barunya (elektrofotografi) dengan membuat gambar sehelai kertas
yang berisi kata-kata “10-22-38 Astoria”.
Carlson berusaha menjual penemuannya kepada banyak raksasa teknologi Amerika
namun mereka semua menolak. Akhirnya ada sebuah perusahaan penelitian yang bernama
Battele yang mau membeli 60% kepentingan dalam penemuan Carlson.
1
3.
Sejarah Xerox (Pertaruhan Yang Membuahkan Kesuksesan)
Sejak perang dunia II berakhir, tingkat penggunaan kertas foto semakin berkurang.
Hal ini menyebabkan tingkat penjualan Haloid Corporation (sebelum berubah nama menjadi
Xerox) merosot.
Pada tahun 1945, Joseph C Wilson, cucu dari salah seorang pendiri Haloid naik
jabatan menjadi presiden direktur Haloid. Wilson menyadari bahwa perusahaannya harus
melakukan diversifikasi untuk mempertahankan kelestarian hidup.
John Dessauer yang bekerja sebagai kepala Divisi Pengembangan dan Rekayasa
Haloid mencoba mencari-cari kemungkinan adanya penemuan baru dari berbagai artikel dan
jurnal. Pada akhirnya ia menemukan artikel karya Battele tentang elektrofotografi. Wilson
yang seketika langsung tertarik mengatakan bahwa penemuan ini mempunyai potensi. Haloid
kemudian mengadakan kontrak dengan Battele untuk pengembangan teknologi Carlson ini.
Untuk terus menjaga kelestarian hidup perusahaannya, Pada tahun 1950, Wilson
merundingkan kembali kontrak dengan untuk menjadi pemegang lisensi tunggal atas hasilhasil penemuan Carlson. Tidak hanya itu, Wilson yang menyadari akan habisnya masa
berlaku paten dasar Carlson pada tahun 1957 terus berusaha meningkatkan penelitian dan
pengembangan guna mendapatkan paten baru.
Antara tahun 1947 dan 1960, Haloid membelanjakan uang dua kali lipat pemasukan
operasionalnya untuk penelitiannya. Dana diperoleh dari hasil penjualan saham dan
pinjaman. Dessauer bahkan sempat menggadaikan juga rumahnya untuk penambahan dana.
Pada pertengahan tahun 1950-an, pertaruhan dan kerja keras pun membuahkan hasil,
yaitu dengan terciptanya mesin fotokopi yang diberi nama 914. Produk ini dinyatakan dalam
Financial World sebagai Cadillacnya mesin fotokopi.
Singkat cerita, mesin fotokopi 914 berhasil mengalahkan produk-produk saingannya
yang pada saat itu masih menggunakan kertas karbon. Penjualan Haloid yang namanya telah
berubah menjadi Xerox Corporation pada akhirnya berhasil meraup kesuksesan dengan
tingkat penjualan yang bertumbuh drastis setiap tahunnnya sampai digantikannya Wilson
dengan Peter McColough.
2
Peter McColough yang naik tahta menggantikan Wilson lebih berfokus kepada
pengembangan komputer. Hal ini menyebabkan Xerox mengalami kerugian dan menempuh
masa-masa sulit.
Pada tahun 1977, David Kearns mengambil alih pengendalian Xerox dan terus
mengusahakan kembalinya perusahaan ke keberhasilannya. Kearns kembali membuat Xerox
berfokus pada bisnis inti pembuatan mesin kopi dan mundur dari komputer. Hingga saat ini,
Xerox masih tetap merupakan kekuatan utama dalam industri mesin fotokopi.
4.
Masalah Yang Dihadapi Xerox Di Masa Kepemimpinan Joseph C
Wilson
Pada tahun 1944, Xerox yang dulunya bernama Haloid mengalami krisis. Krisis ini terjadi
karena Haloid yang biasanya memperoleh keuntungan besar dari hasil penjualan kertas foto
selama masa Perang Dunia II tidak lagi dapat mengenyam keuntungan besar setelah perang
berakhir.
5.
Strategi Joseph C Wilson Untuk Mengatasi Masalah Yang
Dihadapinya
Joseph Wilson memilih untuk melakukan diversifikasi untuk dapat mempertahankan
kesejahteraan
hidup
perusahaannya.
Strategi
diversifikasi
yang dipilihnya
adalah
pengembangan penemuan Chester Carlson yang kemudian dilanjutkan dengan inovasi terus
menerus. Dari strategi diversifikasi, Wilson kemudian lebih fokus untuk spesialisasi
mengembangkan satu jenis produk saja, yaitu mesin fotokopi.
Adapun, Joseph Wilson dalam menjalankan usahanya lebih berperan sebagai fungsi
innovator dimana ia selalu terlihat memiliki ide-ide baru dan terus berfokus pada
pengembangan penemuan Carlson untuk menciptakan mesin-mesin fotokopi baru.
6.
Kunci Keberhasilan Joseph C Wilson Dalam Membangun Xerox
3
Kelebihan-kelebihan yang dimikiki Joseph Wilson:
-
Guidance  Telah mendapatkan bimbingan dari ayahnya sewaktu masih menjabat
sebagai wakil presiden direktur.
-
Skill and Knowledge Memperoleh gelar MBA dari Harvard pada tahun 1933.
Dikatakan juga bahwa Wilson memahami keuangan dan teknologi.
-
Experience  Sebelum menjabat sebagai presiden direktur pada tahun 1945, Wilson
telah berkecimpung menekuni usaha keluarganya ini sejak tahun 1936 yang
dimulainya dengan menjadi sekretaris perusahaan.
-
Sources  Wilson memimpin perusahaan Haloid yang sempat berjaya. Dapat
disimpulkan bahwa Haloid merupakan perusahaan yang sudah mempunyai nama baik
dan dana yang cukup besar. Jadi, pada dasarnya, Wilson mempunyai sumber usaha,
yaitu perusahaan yang kuat. Sumber lain yang dimiliki Wilson adalah karyawan yang
kompeten yang mau dan mampu berjuang bersama-sama dengan dia.
Teori Karakteristik Wirausahawan sukses Bygrave (10 D) vs Karakteristik Wilson:
-
Dream (Mimpi)  HIGH
Karakteristik ini dimiliki oleh Wilson. Hal ini terbukti dari impiannya yang besar
dalam mengembangkan teknologi fotokopi Carlson yang pada saat itu masih primitif
dan ditolak oleh banyak perusahaan besar di Amerika. Saat itu Wilson sendiripun
tidak dapat meramalkan bahwa teknologi yang dikembangkannya ini akan dapat
sukses.
-
Decisiveness (Ketegasan)  HIGH
Ketegasan dari Wilson dapat terbukti dari keputusan-keputusan yang dibuatnya yang
hampir semuanya cepat dan tepat. Hal ini membuat para karyawannya selalu percaya
dan menjalani semua keputusan-keputusan yang dibuatnya.
-
Doers (Bertindak Cepat)  HIGH
Wilson adalah seorang yang selalu bertindak cepat. Hal ini dapat dilihat dari langkahlangkah cepatnya dalam melakukan perubahan haluan bisnisnya. Wilson seketika itu
juga langsung memerintahkan Dessauer untuk mencari penemuan baru yang
4
berpotensi. Setelah ditemukan, ia dan Dessauer langsung bergegas mencari penemuan
tersebut dengan mengunjungi Battele.
Wilson juga selalu bertindak cepat dalam mematenkan hasil-hasil penelitiannya.
Dalam hal memasarkan produk, Wilson juga selalu bertindak cepat yang mana dapat
dilihat dari dipamerkannya mesin fotokopi 914 tak lama setelah mesin tersebut
diciptakan.
-
Determination (Ketetapan Hati)  HIGH
Wilson sangat memiliki ketetapan hati yang terbukti dari tidak pernah menyerahnya
dia untuk terus mengembangkan penemuan Carlson yang telah ditolak di banyak
perusahaan besar US. Meskipun harus meminjam uang banyak, Wilson tetap teguh
dan bertanggung jawab untuk terus mengembangkan teori Carlson yang ia yakini
dapat mewujudkan mimpinya.
-
Dedication (Dedikasi)  HIGH
Wilson terlihat sangat bertanggung jawab memperhatikan bisnisnya dan tak mengenal
lelah. Sampai pada saat 914 telah berhasil terjual dengan baik di pasaran, Wilson
masih tetap ingin terus meningkatkan perusahaannya yang mana dapat dilihat saat ia
mengatakan bahwa bisnis nya mempunyai kemungkinan yang tidak terbatas. Ia juga
sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya serta kondisi sosial masyarakat
sekitar.
-
Devotion (Kesetiaan)  HIGH
Wilson sangat mencintai pekerjaan bisnis dan produk yang dihasilkannya. Dapat
terlihat dari bisnis pengembangan teori Carlson yang dilakukannya hingga
menghasilkan mesin fotokopi 914 dan mesin-mesin fotokopi lainnya. Kesetiaan dari
Wilson dapat juga terlihat dari bekerjanya ia di Xerox dari semenjak lulus kuliah
MBA sampai akhir hidupnya.
-
Details (Terperinci)  MEDIUM
Wilson terlihat cukup memperhatikan faktor-faktor kritis. Perhatian terhadap faktorfaktor tersebut dapat dilihat seperti saat ia memperhatikan kepemilikan hak paten,
cara dan waktu pemasaran, perlunya berinovasi lagi, dan saat ia memperhatikan
bagaimana produk-produknya dijual (apakah lebih baik dijual langsung atau
5
disewakan). Meskipun demikian, tidak semua faktor diperhatikan dengan terperinci
oleh Wilson. Pada tahun 1969, ia sempat berusaha untuk mengalahkan IBM dalam
dunia manufaktur komputer yang mana pada akhirnya gagal total.
-
Destiny (Nasib) - HIGH
Wilson adalah seorang yang mandiri. Ia tidak pernah menggantungkan nasibnya
kepada orang lain. Ia tetap bekerja sesuai dengan impiannya dan bahkan yang terjadi
adalah perusahaan dan karyawan-karyawannya menggantungkan nasib mereka
kepada dia.
-
Dollars (Uang) – MEDIUM
Walaupun memang benar bahwa uang menjadi salah satu hal yang dikejar oleh
Wilson, namun di samping itu Wilson juga memperhatikan kelangsungan hidup
perusahaan dengan menjadikan inovasi berkelanjutan sebagai kunci keberhasilan
perusahaannya.
-
Distribute (Distribusi) – MEDIUM
Wilson selalu menjalankan bisnisnya sendiri dengan tidak mempercayakan
sepenuhnya kepada karyawan kunci manapun. Meskipun demikian, tidak jarang juga
ia mempercayakan beberapa hal penting kepada karyawan-karyawan kuncinya seperti
John Dessauer yang dipercayakan untuk melakukan pengembangan inovasi bisnis, Sol
Linowitz yang dijadikannya wakil direktur untuk mengurusi paten, dan Peter
McColough yang dipercayakannya untuk mengatur pemasaran. Di samping itu,
Wilson sendiri masih juga ikut berkecimpung dalam mengatur hal-hal tersebut.
Adapun, pada tahun 1969, akhirnya Wilson menyerahkan pekerjaannya sepenuhnya
kepada Peter McColough karena faktor usia.
Dengan kelebihan dan karakteristik wirausaha sukses yang dimiliki Wilson, Xerox
mampu berkembang sangat luar biasa pada jaman Joseph C Wilson.
Nilai-nilai hakiki penting dari kewirausahaan (Suryana 2001, 15) yang dimiliki oleh
Joseph Wilson:
-
Percaya diri  Wilson adalah orang yang sangat percaya diri dan selalu yakin bahwa
apa yang dilakukannya bersama perusahaannya akan membuahkan kesuksesan.
6
-
Berorientasi tugas dan hasil  Wilson adalah seorang pekerja tak kenal lelah dan
tabah menekuni pekerjaan pengembangannya bersama para karyawannya dan
Carlson.
-
Keberanian mengambil risiko  Dilihat dari sejarahnya, Wilson adalah seorang yang
berani mengambil risiko
-
Kepemimpinan  Wilson adalah seorang yang memiliki sifat-sifat kepemimpinan
yang baik dimana terbukti dari terus berkembangnya perusahaan semasa ia menjabat
menjadi presiden direktur Xerox sampai 2 tahun sebelum wafat dimana ia kemudian
digantikan dengan Peter McColough. Semasa kepemimpinan Wilson, para karyawan
sangat patuh kepadanya dan bahkan para karyawannya pun rela untuk bertaruh
bersama-sama dengan dia.
-
Berorientasi ke masa depan  Wilson adalah seorang yang selalu melihat ke masa
depan. Hal ini dapat dilihat dari karakternya yang tidak cepat puas dan selalu mencari
peluang-peluang baru seperti: mencoba mencari cara untuk mematenkan hasil-hasil
penemuan Carlson karena ia tahu akan berbahaya untuk masa yang akan datang dan
mengemukakan gagasan untuk terus berinovasi agar dapat mendapatkan paten-paten
baru apabila masa berlaku paten yang lama sudah habis.
-
Keorisinilan (kreatifitas dan inovasi)  Wilson adalah seorang yang kreatif dan
inovatif. Ia selalu berpikir untuk bagaimana dapat menciptakan sesuatu yang baru.
Tidak hanya itu, Ide-ide Wilson juga tergolong kreatif dimana ia dapat berpikir untuk
menyewakan mesin fotokopi 914 daripada menjualnya.
7.
Kesimpulan dan Saran
Dengan segala kelebihan dan karakteristik kewirausahaan yang baik yang dimiliki
oleh Joseph C Wilson, ia berhasil memecahkan masalah perusahaannya dan membuat
perusahaannya terus berkembang hingga meraih kesuksesan. Melalui kisah Joseph C Wilson,
dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan yang baik adalah proses penerapan kreativitas dan
keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapi.
Saran untuk Joseph C Wilson adalah akan lebih baik apabila ia dapat lebih
memperhatikan faktor-faktor kritis, terutama yang berasal dari para pesaing, dan lebih
berspesialisasi pada satu jenis bisnis saja. Dengan demikian, ide untuk mengembangkan
7
bisnis manufaktur komputer untuk mengalahkan IBM pada tahun 1969 tidak akan
dikeluarkan. Adapun, ide ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya Peter McColough yang
kemudian pada akhirnya menyebabkan perusahaan mengalami kerugian besar.
Daftar Pustaka
Bygrave, W. D. (2004). The portable MBA in entrepreneurship. Hoboken, NJ: John Wiley &
Sons
Gross, Daniel (1996). Kisah-kisah Bisnis Terbesar Forbes Sepanjang Masa. Professional
Books: Jakarta
Suryana. 2001. Kewirausahaan. Salemba Empat: Jakarta
8
Download