leaflet NPWP Press - Direktorat Jenderal Pajak

advertisement
WP berstatus cabang dan WP Orang Pribadi
Pengusaha Tertentu (OPPT)
1. fotokopi Kartu NPWP pusat atau induk;
2. surat keterangan sebagai cabang untuk WP
Badan; dan
3. fotokopi dokumen izin kegiatan usaha yang
diterbitkan oleh instansi yang berwenang atau
surat keterangan tempat kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas dari Pejabat Pemda
sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa
bagi WP Badan; atau
4. fotokopi dokumen izin kegiatan usaha yang
diterbitkan oleh instansi yang berwenang atau
surat keterangan tempat kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas dari Pejabat Pemda
sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa
atau lembar tagihan listrik dari Perusahaan
Listrik/bukti pembayaran listrik atau surat
pernyataan di atas meterai dari WP Orang
Pribadi yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan benar-benar menjalankan usaha
atau pekerjaan bebas bagi WP OPPT.
Wanita Kawin
Wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah
karena menghendaki secara tertulis berdasarkan
perjanjian pemisahan penghasilan dan harta, dan
wanita kawin yang memilih melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya secara terpisah:
1. fotokopi Kartu NPWP suami;
2. fotokopi Kartu Keluarga; dan
3. fotokopi surat perjanjian pemisahan penghasilan
dan harta, atau surat pernyataan menghendaki
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban
perpajakan terpisah dari hak dan kewajiban
Apa
sanksinyasuami.
apabila tidak memiliki NPWP?
perpajakan
Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Pajak
Berapakah biaya pendaftaran NPWP?
Semua pelayanan di kantor pajak tidak dipungut
biaya, termasuk pendaftaran NPWP.
Setelah memiliki NPWP, apa yang harus dilakukan
oleh WP?
Apa Itu NPWP?
Setelah memiliki NPWP, WP memiliki kewajiban untuk:
1. menghitung pajak,
2. menyetor/membayar pajak, dan
3. melaporkan pajaknya.
Apa sanksinya apabila tidak memiliki NPWP?
Setiap orang yang dengan sengaja tidak
mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP dan atas
perbuatannya tersebut menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara, diancam pidana penjara paling
singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun dan denda
paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak dapat mendaftar NPWP sendiri dapat
menguasakan kepada orang lain, dengan melampirkan surat kuasa khusus.
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
Account
Representative
Panduan ini bersifat informasi untuk memudahkan pemahaman
masyarakat mengenai peraturan terkait.
Beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tahun pencetakan leaflet 2014
Nomor: PJ.091/KUP/L/001/2014-00
Nomor Pokok Wajib Pajak
Apa yang dimaksud dengan Nomor Pokok
Wajib Pajak?
Nomor Pokok Wajib Pajak yang biasa kita kenal
dengan NPWP adalah nomor yang diberikan
kepada Wajib Pajak (WP) sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagai tanda pengenal diri atau identitas WP
dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Bagaimana cara memperoleh NPWP?
NPWP dapat diperoleh dengan cara:
1. mendaftarkan diri secara online dengan sistem
Aplikasi e-Registration melalui laman Direktorat
Jenderal Pajak (http://www.pajak.go.id/);
2. mendaftarkan diri secara langsung ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan,
Pelayanan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP);
3. mengirimkan formulir pendaftaran dan
melampirkan persyaratan administrasi melalui
pos tercatat atau perusahaan jasa ekspedisi
atau jasa kurir ke KPP atau KP2KP yang sesuai
dengan tempat tinggal atau kedudukan atau
kegiatan usaha WP.
Data pendukung apa saja yang perlu disiapkan
dalam membuat NPWP?
Persyaratan administrasi yang harus disiapkan
adalah:
Orang Pribadi
1. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha
atau pekerjaan bebas:
a. fotokopi KTP bagi Warga Negara Indonesia
(WNI);
b. fotokopi paspor, Kartu Izin Tinggal Terbatas
(KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Tetap
Pengertian
(KITAP), bagi Warga Negara Asing (WNA).
2. Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas:
a. fotokopi KTP bagi WNI, atau fotokopi
paspor, fotokopi KITAS atau KITAP untuk
WNA, dan fotokopi dokumen izin kegiatan
usaha yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang atau surat keterangan tempat
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari
Pejabat Pemerintah Daerah (Pemda)
sekurang-kurangnya Lurah/Kepala Desa
atau lembar tagihan listrik dari Perusahaan
Listrik/bukti pembayaran listrik; atau
b. fotokopi e-KTP bagi WNI dan surat
pernyataan di atas meterai dari Wajib Pajak
orang pribadi yang menyatakan bahwa
yang
bersangkutan
benar-benar
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
Badan
1. Badan dan Bentuk Usaha Tetap (BUT), yang
berorientasi pada profit (profit oriented):
a. fotokopi akta pendirian atau dokumen
pendirian dan perubahan bagi WP Badan
dalam negeri, atau surat keterangan
penunjukan dari kantor pusat bagi BUT;
b. fotokopi Kartu NPWP salah satu pengurus,
atau fotokopi paspor dan surat keterangan
tempat tinggal dari Pejabat Pemda
sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala
Desa dalam hal penanggung jawab adalah
WNA; dan
c. fotokopi dokumen izin usaha dan/atau
kegiatan yang diterbitkan oleh instansi
yang berwenang atau surat keterangan
tempat kegiatan usaha dari Pejabat Pemda
sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala
Desa atau lembar tagihan listrik dari
Perusahaan Listrik/bukti pembayaran listrik.
2. Badan dan BUT yang tidak berorientasi pada
profit (non profit oriented):
a. fotokopi e-KTP salah satu pengurus badan
atau organisasi; dan
b. surat keterangan domisili dari pengurus
Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW).
3. Joint Operation (JO):
a. fotokopi
perjanjian
kerjasama/akta
pendirian sebagai bentuk kerjasama
operasi (Joint Operation/JO);
b. fotokopi
kartu
NPWP
bagi WNI
masing-masing
anggota
JO
yang
diwajibkan untuk memiliki NPWP;
c. fotokopi NPWP Orang Pribadi salah
satu pengurus perusahaan anggota JO,
atau fotokopi paspor dan surat keterangan
tempat tinggal dari Pejabat Pemda
sekurang-kurangnya Lurah/Kepala Desa
dalam hal penanggung jawab adalah WNA;
d. fotokopi dokumen izin usaha dan/atau
kegiatan yang diterbitkan oleh instansi
yang berwenang atau surat keterangan
tempat kegiatan usaha dari Pejabat Pemda
sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala
Desa.
Bendahara sebagai WP Pemungut/Pemotong
1. surat penunjukan sebagai bendahara;
2. fotokopi KTP.
Download