Strukturalisme Dalam Perkembangan Ilmu Sejarah

advertisement
Ringkasan dan Komentar
Strukturalisme
Dalam Perkembangan Ilmu Sejarah
J. Kadjat Hartojo
Dalam
Perancis dan Kita :
Strukturalisme, Sejarah, Politik
Irzanti Sutanto dan Ari Anggari Harapan (Eds)
Tugas Mata Kuliah
Teori Kebudayaan
Pengajar:
Dr. Djoko Marihandono
Nama : Sarjiyanto
NPM : 0806435886
Program Studi : S2 Arkeologi
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA
2009
1
Strukturalisme Dalam Perkembangan Ilmu Sejarah
J. Kadjat Hartojo
Ringkasan
Tulisan ini memaparkan dan memperkenalkan sebuah pendekatan yang
benar-benar baru dan lebih luas, serta sangat berarti pada perkembangan ilmu
sejarah pada awal abad ke-20. Dalam The Nature of History Perancis disebut
Marwick sebagai tempat usaha menemukan pendekatan yang melahirkan mazhab
ilmu sejarah yang besar pengaruhnya, yaitu mazhab Annales.
Diawali Henri Berr (1863-194) yang berusaha menyatukan semua
kegiatan manusia ke dalam sebuah sintesis. Serta usahanya mendekatkan ilmu
sejarah kepada sosiologi Durkeim melalui jurnal Revue de Synthèse dan proyek
besar penerbitan L’Evolution del’Humanité meski tak sempat berpengaruh dan
semua terlaksana. Selanjutnya melalui Lucien Febvre (1878-1954) dan Marc
Bloch (1886-1944) sebagai pendiri mazshab dan Fernand Braudel, pemimpin para
sejarawan Annales sesudah PD II yang menjadikan mazhab Annales dominan.
Mazhab Annales lahir pada tahun 1929 di Strasbourg dalam bentuk jurnal
sejarah: Les Annales d’histoire economiqué et sociale karena ketidakpuasan pada
mazhab école méthodiqué. Sebuah mazhab yang total bersumber pada dokumen
dan lebih fokus pada sejarah negara dan sejarahnya orang-orang besar dan
peristiwa besar untuk membangun sebuah nasionalisme. Disini masih ada
keberpihakan sejarawan untuk menulis sejarah hanya dari salah salah satu
perspektif struktur dalam masyarakat, dalam hal ini negara dan penguasa. Mazhab
ini mengalihkan minat sejarah dari orang-orang besar kepada les peoples san
histoire, ‘orang-orang kecil yang tidak punya sejarah’, serta memindahkan
perhatian dari politik ke maysrakat yang beraneka ragam. Lebih jauh mazhab
Annales, dengan tetap memakai sumber dokumen mengembangkan sejarah sosial
yang tak kenal pagar pembatas, ekonomi, struktur, mentalitas dan menjadi sejarah
total, sejarah yang berjangka panjang.
Walaupun bukan satu-satunya mazhab sejarah yang ada pengikutnya,
sampai kini mazhab Annales merupakan yang terbesar pengaruhnya di Perancis
2
bahkan hingga ke luar Perancis. Lucien Febvre lulusan Ecole Normale Supérieure,
meskipun dalam disertasinya harus menulis sesuai dokumen arsip, mengutamakan
politik dan peristiwa, namun sudah mulai tampak keluasan cakrawalanya ke
tingkat masyarakat sebuah wilayah sehingga judulnya Philipe II et la FrancheComté, dengan sub judul Etude d’histoire politique, religieuse et sociale. Febvre
tidak puas dengan penjelasan simplisistik monokausal sejarah politik atas
peristiwa sejarah. Dia lebih menghendaki sejarah yang integralé atau globale
yang
mencakup
kepercayaan
yang
keseluruhan
kompleks,
klehidupan
semangat
manusia.
zaman
Mentalitas,
menjadi
ciri
jaringan
karyanya.
Perjuangannya yang lain sumber sejarah tidak dibatasi dokumen arsip, namun
juga sumber-sumber ‘bisu’ seperti ladang, peralatan, komposisi artefak dan lebih
terbuka pada ilmu-ilmu lain dipakai sebagai ilmu bantu.
Sejalan dengan Febvre, Bloch gagasan-gagasannya pada hakikatnya ikut
memperbarui ilmu sejarah. Pikiran-pkiran metodologisnya tertuang dalam buku
Apologie pour l’histoire ou métier d’historien merupakan kumpulan refleksinya
tentag sejarah. Karya lain Bloch yanh menonjol 1) ’Daerah-daerah sekitar Paris’,
2). ‘Raja dan Petani Kecil’, 3). Raja-raja penyembuh, Kajian tentang sifat
supranatural yang diangap melekat pada kekuasan Raja Perancis dan Inggris.
Sementara
itu
Braundel
selain
melanjutkan
karya
Febvre
juga
mengembangklan konsep histoire totale, sejarah total. Braundel menghasilkan dua
karya monumental sejarah total :1). La Méditerranée et le monde méditerranéen à
l’epoque de Philippe II; 2). Civilization matérielle, économie et capitalism du XVe
au XVIIIe siècle. Pada karya keduanya ini dinyatakan bahwa penulisan sejarah
ekonomi, dalam realitasnya sering tidak sesuai dengan kerangka pikir. Ada zonazona buram dimana tidak ada dokumentasi sejarah yang memadai, oleh karenanya
penjelasanya harus melalui vie matérielle, kehidupan materi atau , civilization
matérielle, peradaban materi. braudel pula yang menjadikan EHESS, ‘Sekolah
kajian Tinggi Ilmu Sosial’ menjadi sebuah lembaga penelitian dan pendidikan
pascasarjan, tempat D. Lombard, menghasilkan karya sejarah total yang juga
monumental : Le Carrefour Javanais: Essai d’histoire globale.
3
Jadi sumbangan sejarawan Perancis terlihat dari paparan ketiga tokoh
perintis mazhab Annales di atas. Pembebasan ilmu sejarah dari kesempitan
cakrawala. Berkembanglah sejak Febvre dan Bloch yang memandang sejarah
sebagai sejarah integral atau sejarah total. Bahkan kedua tokoh ini lebih masuk ke
dalam lagi dengan memahami apa yang ada di balik dokumen ke dalam mentalitas
dan latar atau akar sosial terjadinya suatu rangkaian peristiwa.
Ranah jejak-jejak masa lalu yang tidak tertulis yang umumnya menjadi
objek arkeolog diteliti pula sejarawan. Pengikut mazhab Annales juga menjadi
terbuka terhadap ilmu-ilmu lain. Oleh karenanya robohlah sekat-sekat pembatas
antara ilmu sejarah dengan ilmu purbakala serta dengan ilmu lain. Sejarah juga
dibebaskan dari penglihatan jarak dekat dengan lebih melihat sebuah gejala dalam
perkembangan jangka panjang. Gejala kemanusiaan yang paling tahan terhadap
perubahan yakni mentalité dimasukkan ke ranah imajiner kolektif atau bawah
sadar kolektif.
Sesudah perang Dunia II sejarah mendapat bentuknya yang besar,
monumental dari Fernand Fraundel, ejarawan yang ingin ‘voir grand’ melihat
besar. Kawasan yang luas Mediterania yang berkembang dalam jangka waktu
berabad-abad terdapat lapisan peradaban yang hampir tidak berubah. Ada juga
perubahan menurut irama social dan juga irama individual. Struktur ekonomi
pasar di lapisan bawah dan kapitalisme global di tingkatan atas, semuanya dilihat
secara menyeluruh.
Dengan pendekatan sejarah total, para sejarawan Annales sezaman dan
sesudah Braundel banyak menghasilkan karya-karya di bidang-bidang yang
sangat bervariasi. Sejarah ekonomi, sejarah demografi, seperti karya P. Goubert
Beauvais et le Beauvaisis au XVII e et XVII, I Beauvais dan Beauvaisis abad ke
17 sampai ke-18au XVII e et XVIII merupakan salah contoh. Bahkan penulisan
sejarah demografi sering mengarah kepada yang lebih spesifik, pada kehidupan
seksual, larangan agama, kehiudupan keluarga petani dsb. Dengan demikian
dengan mazahab Annales juga membawa kecenderungan merekonstruksi sejarah
masyarakat ke dalam berbagai aspek kehidupan yang sangat kompleks.
4
Komentar
Artikel ini secara umum berhasil memberi pemahaman tentang mazhab
Annales melalui pemaparan tokoh mazhab Febvre, Bloch dan Braudel serta
pemikiran yang tertuang dalam berbagai karyanya. Tulisan ini juga membuka
cakrawala yang lebih luas bagi disiplin ilmu sejarah dan pemanfaatan disiplin
ilmu lain. Pada kajian-kajian arkeologi sejarah (historical archaology) pendekatan
baru ini berhasil menambah nilai lebih. Tulisan Lombard Le Carrefour Javanais:
Essai d’histoire globale merupakan contoh penulisan sejarah yang sejalan dengan
mazhab Annales, yang dengan baik memperlihatkan sejarah Jawa secara lebih
total sejalan dengan pendekatan yang dikembangkan mazhab Annales. Lombard
berhasil menjadikan ilmu sejarah seperti yang disampaikan Braundel “sebuah
pasar bersama ilmu-ilmu kemanusiaan”. Pikiran Lombard juga selaras dengan
pernyataan Braundel yang lain bahwa “ada beberapa unsur permanen yang selalu
hidup dalam wilayah peristiwa kebudayaan yang sangat luas” yakni persoalan
mentalitas (mentalité).
Sejarah global atau sejarah total (total history) disebut juga “sejarah baru”
termasuk di Indonesia. Penulisannya tidak lagi berpijak seputar masalah politik
sebagai titik tolaknya namun mencakup bahasan sejarah sosial yang kompleks
mulai dari geografi, pelapisan social, demografi, estetika, peranan wanita dan
sebagainya. Dalam pemahaman sejarah total menurut Bloch dalam pengungkapan
kondisi struktur yang tersembunyi yang perlu diungkap melalui struktur geografis,
ekonomi dan kultural. Febvre menambahkan bahwa sejarah sebagai analog
dengan arkeologi. Kajian sejarah tidak harus dipahami dengan teori-teori yang
tinggi namun lebih diperlihatkan dengan contoh, bukti dan fakta.
Salah satu bagian penting pemahaman sejarah total, periodisasi bukanlah
yang utama, melainkan mentalitas yang mendasari dan membentuk struktur yang
konstan dalam waktu lama (longue durée). Dalam konsepnya, Braundel Struktur
adalah sebuah organisasi, hubungan-hubungan yang koheren, yang cukup tetap
diantara realitas-realitas dan massa sosial. Dengan demikian ini lebih memperjelas
hubungan inteletual penganut Annales dengan strukturalismenya Levi-Strauss
yang itinya berargumen bahwa struktur yang tidak disadari, sistemik dan tidak
berubah menjadi dasar setiap jenis institusi, adat dan juga kebiasan manusia.
5
Bacaan Utama:
Hartojo, Kadjat. J. 2003. “Strukturalisme Dalam Perkembangan Ilmu Sejarah”
dalam Perancis dan Kita : Strukturalisme, Sejarah,
Politik. Irzanti Sutanto dan Ari Anggari Harapan (Eds.),
Jakarta: Wedatama Widya Sastra
Bacaan Tambahan:
Hartojo, Kadjat J. 2006. “Kata Pengantar” dalam Raja, Priyayi dan Kawula.
Kuntowijoyo, Yogyakarta: Ombak
Lombard.D, 1996. Nusa Jawa Silang Budaya, Kajian Sejarah Terpadu, tiga jilid,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
6
Download