perseroan terbatas

advertisement



WETBOEK VAN KOOPHANDEL (KITAB
UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG)
PASAL 36 SAMPAI PASAL 56.
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1995
UNDANG-UNDANG TAHUN 40 TAHUN 2007
PERSEROAN YANG SELANJUTNYA DISEBUT
PERSEROAN ADALAH BADAN HUKUM YANG
MERUPAKAN PERSEKUTUAN MODAL ,
DIDIRIKAN BERDASARKAN PERJANJIAN ,
MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DENGAN
MODAL DASAR YANG SELURUHNYA TERBAGI
DALAM SAHAM DAN MEMENUHI
PERSYARATAN YANG DITETAPKAN DALAM
UNDANG-UNDANG INI SERTA PERATURAN
PELAKSANAANNYA.





BADAN HUKUM
PERSEKUTUAN MODAL
DIDIRIKAN BERDASARKAN PERJANJIAN
MELAKUKAN KEGIATAN USAHA
MODAL DASAR TERDIRI ATAS SAHAM





RUPS
DIREKSI
DEWAN KOMISARIS
TEORI KLASIK: KEDUDUKAN KETIGA ORGAN
PERSEROAN BERJENJANG, RUPS SEBAGAI
PEMEGANG KEKUASAN TERTIN GGI.
TEORI INSTITUSIONAL: KEDUDUKAN KETIGA
ORGAN PERSEROAN TIDAK BERJENJANG,
TETAPI SEDERAJAT.


PADA DASARNYA TANGGUNG JAWAB
PEMEGANG SAHAM SEBATAS SAHAM YANG
DIMILIKI. (PASAL 3 AYAT (1) UUPERSEROAN)
PENGECUALIANNYA DIATUR DALAM PASAL 3
AYAT (2) YANG DIKENAL DENGAN ASAS
PIERCING THE CORPORATE




PERSYARATAN PERSEROAN SEBAGAI BADAN HUKUM
BELUM ATAU TIDAK TERPENUHI.
PEMEGANG SAHAM BAIK LANGSUNG MAUPUN TIDAK
LANGSUNG DENGAN ITIKAD BURUK MEMANFAATKAN
PERSEROAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI.
PEMEGANG SAHAM TERLIBAT DALAM PERBUATAN
MELAWAN HUKUM YANGDILAKUKAN PERSEROAN.
PEMEGANG SAHAM BAIK LANGSUNG MAUPUN TIDAK
LANGSUNG SECARA MELAWAN HUKUM
MENGGUNAKAN KEKAYAAN PERSEROAN , YANG
MENGAKIBATKAN KEKAYAAN PERSEROAN MENJADI
TIDAK CUKUP UNTUK MELUNASI PERSEROAN.




DIBUAT AKTA PENDIRIAN OLEH NOTARIS
YANG MEMUAT ANGGARAN DASAR.
AKTA PENDIRIAN TERSEBUT DIMINTAKAN
PENGESAHAN KEPADA MENTERI UNTUK
MEMPEROLEH STATUS BADAN HUKUM.
AKTA PENDIRIAN DAN PENGESAHAN
DIDAFTARKAN DALAM DAFTAR PERUSAHAAN.
AKTA PENDIRISAN, PENGESAHAN DAN
PENDAFTARAN DIUMUMKAN DALAM
TAMBAHAN BERITA NEGARA.




MODAL PERSEROAN TERDIRI DARI MODAL DASAR,
MODAL YANG DITEMPATKAN DAN MODAL YANG
DISETOR.
MODAL DASAR DISEBUTKAN JUMLAHNYA DALAM
ANGGARAN DASAR.
MODAL DASAR PERSEROAN TERDIRI ATAS
SELURUH NILAI NOMINAL SAHAM. (PSL 31 UUPT)
MODAL DASAR PERSEROAN MINIMAL RP.
50.000.000,00 (PSL 32 AYAT (1) UUPT), UU YANG
MENGATUR KEGIATAN USAHA TERTENTU DAPAT
MENENTUKAN LEBIH BESAR. (PSL 32 AYAT (2)
UUPT).




MODAL YANG DITEMPATKAN ADALAH MODAL
YANG DIJANJIKAN OLEH PARA PENDIRI.
MODAL YANG DISETOR ADALAH MODAL YANG
SUDAH KONKRET ADA DALAM PERSEROAN.
MINIMAL 25% DARI MODAL DASAR HARUS
DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH (PSL 33
AYAT (1) UUPT), HARUS DIBUKTIKAN DENGAN
PENYETORAN YANG SAH. (PSL 33 AYAT(2)UUPT)
PENGELUARAN SAHAM SELANJUTNYA YANG
DILAKUKAN UNTUK MENAMBAH MODAL YANG
DITETAPKAN HARUS DISETOR PENUH. (PSL 33
AYAT (3)UUPT)



PENYETORAN ATAS MODAL SAHAM DAPAT
DILAKUKAN DALAM BENTUK UANG DAN/ATAU
BENTUK LAINNYA. (PSL 34 AYAT (1) UUPT)
PENYETORAN MODAL SAHAM ATAS BENTUK LAINNYA,
DITENTUKAN BERDASARKAN NILAI WAJAR YANG
DITETAPKAN DENGAN HARGA PASAR ATAU OLEH
AHLI YANG TIDAK TERAFILIASI DENGAN PERSEROAN.
(PSL 34 AYAT (2) UUPT)
PENYETORAN SAHAM DALAM BENTUK BENDA TIDAK
BERGERAK HARUS DIUMUMKAN DALAM 1 SURAT
KABAR ATAU LEBIH, DALAM JANGKA WAKTU 14 HARI
SETELAH AKTA PENDIRIAN DITANDATANGANI ATAU
SETELAH RUPS MEMUTUSKAN PENYETORAN SAHAM
TERSEBUT. (PSL 34 AYAT (3) UUPT)



SAHAM MERUPAKAN SURAT BERHARGA YANG
MEMPUNYAI SIFAT KEANGGOTAAN, OLEH KARENA ITU
PEMEGANG SAHAM MERUPAKAN PEMILIK SUATU
PERSEROAN.
UUPERSEROAN HANYA MENGENAL 1 BENTUK SAHAM,
YAITU SAHAM ATAS NAMA, YANG PENGALIHANNYA
HARUS DILAKUKAN DENGAN CESIE SEBAGAIMANA
DIATUR DALAM PASAL 613 AYAT (1) DAN (2)
KUHPERDATA.
PERSYARATAN KEPEMILIKAN SAHAM DAPAT
DITETAPKAN DALAM ANGGRAN DASAR DENGAN
MEMEPERHATIKAN PERSYARATAN YANG DITETAPKAN
INSTANSI YANG BERWENANG SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. (PSL 48 AYAT
(1) DAN (2) UUPT)



HAK PEMEGANG SAHAM: MENGHADIRI DAN
MENGELUARKAN SUARA DALAM RUPS, MENERIMA
PEMBAYARAN DIVIDEN & SISA KEKAYAAN
LIKUIDASI, SERTA MENJALANKAN HAK LAINNYA
BERDASARKAN UUPERSEROAN.
KETENTUAN TSB BERLAKU SETELAH SAHAM
SAHAM DICATAT DALAM DAFTAR PEMEGANG
SAHAM ATAS NAMA PEMILIKNYA.
ANGGARAN DASAR DAPAT MENETAPKAN 1
KLASIFIKASI SAHAM ATAU LEBIH. DALAM HAL
TERDAPAT LEBIH DARI 1 KLASISFIKASI SAHAM,
ANGGRAN DASAR MENETAPKAN SALAH SATU
DIANTARANYA SAHAM BIASA.



NILAI SAHAM HARUS DICANTUMKAN DALAM
MATA UANG RUPIAH.
SAHAM TANPA NILAI NOMINAL TIDAK DAPAT
DIKELUARKAN, KECUALI DIMUNGKINKAN DALAM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG
PASAR MODAL.
DIREKSI WAJIB MNEGADAKAN DAN MENYIMPAN
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DSAN DAFTAR
KHUSUS YANG MEMUAT KETERANGAN MENGENAI
SAHAM ANGGOTA DIREKSI DAN DEWAN
KOMISARIS BESERTA KELUARGANYA.
KLASIFIKASI SAHAM :
1.
SAHAM DENGAN HAK SUARA ATAU TANPA HAK SUARA
2.
SAHAM DENGAN HAK KHUSUS UNTUK MENCALONKAN
ANGGOTA DIREKSI DAN/ATAU ANGGOTA DEWAN
KOMISARIS
3.
SAHAM YANG SETELAH JANGKA WAKTU TTT DAPAT
DITARIK KEMBALI ATAU DITUKAR DENGAN KLASIFIKASI
LAIN
4.
SAHAM YANG MEMBERIKAN HAK KEPADA PEMEGANGNYA
UNTUK MENERIMA DIVIDEN TERLEBIH DAHULU DARI
NPEMEGANG SAHAM KLASIFIKASI LAIN BAIK SECARA
KUMULATIF MAUPUN NONKUMULATIF
5.
SAHAM YANG MEMBERIKAN HAK KEPADA PEMEGANGNYA
UNTUK MENERIMA LEBIH DARI PEMEGANG SAHAM
KLASIFIKASI LAIN ATAS PEMBAGIAN SISA KEKAYAAN
PERSEROAN DALAM LIKUIDASI.


PENGGABUNGAN ADALAH PERBUATAN HUKUM YANG
DILAKUKAN OLEH DUA PERSEROAN ATAU LEBIH UNTUK
MENGGABUNGKAN DIRI DENGAN PERSEROAN LAIN YANG
TELAH ADA YANG MENGAKIBATKAN AKTIVA DAN PASIVA
DARI PERSEROAN YANG MENGGABUNGKAN DIRI BERALIH
KARENA HUKUM KEPADA PERSEROAN YANG MENERIMA
PENGGABUNGAN DAN SELANJUTNYA STATUS BADAN
HUKUM PERSEROAN YANG MENGGABUNGKAN DIRI
BERAKHIR KARENA HUKUM.
PELEBURAN ADALAH PERBUATAN HUKUM YANG
DILAKUKAN OLEH DUA PERSEROAN ATAU LEBIH UNTUK
MELEBURKAN DIRI DENGAN CARA MENDIRIKAN SUATU
PERSEROAN BARU YANG KARENA HUKUM MEMPEROLEH
AKTIVA DAN PASIVA DARI PERSEROAN YANG MELEBURKAN
DIRI DAN STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN YANG
MELEBURKAN DIRI BERKAHIR KARENA HUKUM.


PENGAMBILANALIHAN ADALAH PERBUATAN
HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH BADAN HUKUM
ATAU ORANG PERSEORANGAN UNTUK
MENGAMBIL ALIH SAHAM PERSEROAN YANG
MENGAKIBATKAN BERALIHNYA PENGENDALIAN
ATAS PERSEROAN TSB.
PEMISAHAN ADALAH PERBUATAN HUKUM YANG
DILAKUKAN OLEH PERSEROAN UNTUK
MEMISAHKAN USAHA YANG MENGAKIBATKAN
SELURUH AKTIVA DAN PASIVA BERALIH KARENA
HUKUM KEPADA 2 PERSEROAN ATAU LEBIH ATAU
SEBAGIAN AKTIVA DAN PASIVA PERSEROAN
BERALIH KARENA HUKUM KEPADA 1 PERSEROAN
ATAU LEBIH.

DALAM MELAKUKAN PENGGABUNGAN,
PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN,
WAJIB MEMPERHATIAKAN:
1.
PERSEROAN, PEMEGANG SAHAM MINORITAS,
KARYAWAN PERSEROAN;
2. KREDITOR & MITRA USAHA LAINNYA DARI PERSEROAN;
3. MASYARAKAT & PERSAINGAN SEHAT DALAM
MELAKUKAN USAHA.

PEMEGANG SAHAM YANG TIDAK SETUJU THD
KEPUTUSAN RUPS TENTANG PENGGABUNGAN,
PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN
BERHAK MEMINTA KEPADA PERSEROAN AGAR
SAHAMNYA DIBELI DENGAN HARGA YANG WAJAR.



DIREKSI YANG AKAN MENGGABUNGKAN DIRI DAN
MENERIMA PENGGABUNGAN MENYUSUN
RANCANGAN PENGGABUNGAN.
RANCANGAN PENGGABUNGAN TSB SETELAH
MENDAPAT PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS
SETIAP PERSEROAN, DIAJUKAN KEPADA RUPS
MASING-MASING UNTUK MENDAPATKAN
PERSETUJUAN.
BAGI PERSEROAN TTT YANG AKAN MELAKUKAN
PENGGABUNAGN SELAIN BERLAKU KETENTUAN
DLM UUPERSEROAN PERLU MENDAPAT
PERSETUJUAN TERLEBIH DAHULU DARI INSTANSI
TERKAIT.




PENGAMBILALIHAN DILAKUKAN DENGAN CARA PENGAMBILALIHAN
SAHAM YANG TELAH DIKELUARKAN ADAN/ATAU AKAN
DIKELUARKAN OLEH PERSEROAN MELALUI DIREKSI PERSEROAN ATAU
LANGSUNG DARI PEMEGANG SAHAM.
PENGAMBILALIHAN YANG DILAKUAKAN OLEH PERSEROAN HARUS
BERDASARKAN KEPUTUSAN RUPS.
DALAM HAL PENGAMBILALIHAN DILAKUKAN MELALUI DIREKSI, PIHAK
YANG AKAN MENGAMBIL ALIH MENYAMPAIKAN MAKSUDNYA UNTUK
MELAKUKAN PENGAMBILALIHAN KEPADA DIREKSI PERSEROAN YANAG
AKAN DIAMBIL ALIH.
PENGAMBILALIHAN SAHAM YANG DILAKUKAN LANGSUNG DARI
PEMEGANG SAHAM, WAJIB MEMPERHATIKAN ANGGARAN DASAR
PERSEROAN YANG DIAMBILALIH TENTANG PEMINDAHAN HAK ATAS
SAHAM DAN PERJANJIAN YANG TELAH DIBUAT OLEH PERSEROAN
DENGAN PIHAK LAIN.



PEMISAHAN DAPAT DILAKUAKAN DENGAN CARA
PEMISAHAN MURNI DAN PEMISAHAN TIDAK MURNI.
PEMISAHAN MURNI MENGAKIBATKAN SELURUH
AKTIVA DAN PASIVA PERSEROAN BERALIH KAREN
HUKUM KEPADA 2 PERSEROAN LAIN ATAU LEBIH
YANG MENERIMA PERALIHAN DAN PERSEROAN YANG
MELAKUKAN PEMISAHAN USAHA TSB BERAKHIR
KARENA HUKUM.
PEMISAHAN TIDAK MURNI MENGAKIBATKAN
SEBAGIAN AKTIVA DAN PASIVA PERSEROAN BERALIH
KARENA HUKUM KEPADA 1 PERSEROAN LAIN ATAU
LEBIH YANG MENERIMA PERALIHAN, DAN PERSEROAN
YANG AKAN MELAUKAN PEMISAHAN TSB TETAP ADA.



RANCANGAN PENGGABUNGAN, PELEBURAN,
PENGAMBILALIHAN ATAU PEMISAHAN YANG
TELAH DISETUJUI RUPS DITUANGKAN KE DALAM
AKTA PENGGABUNGAN, PELEBURAN,
PENGAMBILALIHAN, ATAU PEMISAHAN YANG
DIBUAT DI HADAPAN NOTARIS DALAM BAHASA
INDONESIA.
AKTA PENGAMBILAIHAN SAHAM YANG
DILAKUKAN LANGSUNG DARI PEMEGANG SAHAM
WAJIB DINYATAKAN DENGAN AKTA NOTARIS
DALAM BAHASA INDONESIA.
AKTA PELEBURAN TSB MENJADI DASAR
PEMBUATAN AKTA PERSEROAN HASIL PELEBURAN.



PEMBUBARAN PERSEROAN WAJIB DIIKUTI DENGAN
LIKUIDASI YANG DILAKUKAN OLEH LIKUIDATOR
ATAU KURATOR.
PERSEROAN TIDAK DAPAT MELAKUKAN
PERBUATAN HUKUM, KECUALI DIPERLUKAN
UNTUK MEMBERESKAN SEMUA URUSAN
PERSEROAN DALAM RANGKA LIKUIDASI.
PEMBUBARAN PERSEROAN TIDAK
MENGAKIBATKAN PERSEROAN KEHILANGAN
STATUS BADAN HUKUM SAMPAI DENGAN
SELESAINYA LIKUIDASI DAN
PERTANGGUNGJAWABAN LIKUIDATOR DITERIMA
OLEH RUPS ATAU PENGADILAN.

PEMBUBARAN PERSEROAN TERJADI KARENA:
1.
2.
3.
4.
BERDASARKAN KEPUTUSAN RUPS;
JANGKA WAKTU BERDIRINYA TELAH BERKAHIR;
BERDASARKAN PENETAPAN PENGADILAN;
DENGAN DICABUTNYA KEPAILITAN BERDASARKAN
PUTUSAN PENGADILAN NIAGA YANG TELAH
INKRACHT, HARTA PAILIT PERSEROAN TIDAK
CUKUP UNTUK MEMBAYAR BIAYA KEPAILITAN;
5. HARTA PAILIT PERSEROAN YANG TELAH
DINYATAKAN PAILIT BERADA DALAM KEADAAN
INSOLVENSI.
6. DICABUTNYA IZIN USAHA PERSEROAN SEHINGGA
MEWAJIBAKAN PERSEROAN MELAKUKAN LIKUIDASI.
Download