INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA FAKULTAS SENIRUPA DAN DESAIN JURUSAN SENI MEDIA REKAM / DESAIN INTERIOR/ SENIKRIYA SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sosiologi / 2 SKS Dosen Pengampu : Donie Fadjar K, SS, M.Si., M.Hum. Tujuan Umum Perkuliahan: Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui, memerikan, menganalisa dan menerapkan teori-teori serta metode-metode dasar sosiologi. Tujuan Khusus Perkuliahan Memerikan latar belakng historis dan etimologis sosiologi Mendefinisikan atau mentakrifkan sosiologi menurut tokoh-tokoh sosiologi dan membedakannya dengan ilmu sosial lainnya. Menyebutkan dan memerikan karya-karya besar, objek dan ruang lingkup sosiologi. Memahami metode sosiologi dan mengenali kegunaan sosiologi dalam kehidupan sehari-hari. Mengetahui konsep-konsep tentang realitas kemasyarakatan, seperti primary group, Memahami interaksi antar individu dalam masyarakat, faktor-faktor yang mendorong serta system norma yang mengaturnya. Memahami teori-teori utama, seperti evolusi, fungsional struktural, konflik dan interaksi simbolik beserta sifat dan kelengkapannya untuk menganalisis gejala dalam masyarakat. 1 Memahami makna sosialisasi, pengendalian social dan perilaku menyimpang serta mengkaitkannya dengan fenomena sosial kekinian disekitarnya Memahami konsep wewenang dan kekuasaan Menemukan inter relasi antara disiplin sosiologi dengan televisi, desain, seni kriya dari definisi hingga ruang lingkup kajiannya. Tatap Muka Topik Bahasan 1 Perkenalan dan pengantar umum perkuliahan 2 Latar belakang historis dan etimologis sosiologi 3. Tokoh-tokoh Sosiologi beserta karya-karyanya 4 Tokoh-tokoh Sosiologi beserta karya-karyanya 5 Teori-teori utama : evolusi dan struktural fungsional 6 Teori konflik 7 Teori interaksi simbolik 8 Teori Hermeneutika 9 Prinsip Sosialisasi 2 10 Interaksi dalam Masyarakat 11 Sosiologi masakini dan relasi dgn Televisi / Desain 12 Konsep Konfirmitas dan Deviansi 13 Konsep Gender (laki-laki dan perempuan) 14 Konsep Power dan Authority 15 Konsep Perubahan Sosial ( Makro dan Mikro) Reviu Umum Perkuliahan Catatan : 1. Kehadiran mahasiwa adalah 75 % dari jumlah yang direncanakan. (Hak untuk tidak masuk adalah 4 kali) 2. Waktu ujian mid-semester dan ujian akhir akan ditentukan lebih lanjut. 3. Mahasiswa diharuskan membaca sebagian besar buku-buku dalam Daftar Acuan dan dipersilakan membaca buku-buku lainnya yang terkait. DAFTAR ACUAN SOSIOLOGI Berger, Peter L. 1985. Humanisme Sosiologi. Jakarta :Inti Sarana Angkasa. 3 Berry, David. 1981. Pokok Pokok Pikiran Sosiologi. Jakarta : Rajawali. Campbell, Tom. Tujuh Teori Sosial. Yogyakarta : Kanisius. Cohen, Bruce. J. 1983. Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta : Bina Aksara. Gidden, Anthony and Jonathan Turner. 1987. Social Theory Today. California : Stanford University Press. Johnson, Doyle P. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta : Gramedia. Kamanto Sunarto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indoensia. Kartasapoetra, G. Hartini. 1992. Kamus Sosiologi dan Kependudukan. Jakarta : Bumi Aksara. Lauer, Robert H. 1993. Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta : Rineka Cipta. Poloma, Margaret. M. 1994. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press. Ritzer, George. 1980. Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Jakarta : Rajawali. Ritzer, George. and Douglas J. Goodman. 2005. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenada Media. Siahaan, Hotman M. 1986. Pengantar Kea rah Sejarah dan Teori Sosiologi. Jakarta : Erlangga. Soejono Dirdjosisworo. 1985. Asas-Asas Sosiologi. Bandung : Armico Soekanto Soerjono. 1986. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Gramedia.. 4 Shelemay, Kay Kaufman. 1992. Ethnomusicology: History, Definitions and Scope.. New York : GarlandPublishing .. Veeger K,J. 1986. Realitas Sosial , Refleksi Filsafat Sosial . Jakarta : Gramedia Donie Fadjar Kurniawan. 2006. Making Sense of Sociological Theories. Compilation on Internet, for graduate and postgraduste. students. DEFINISI SOSIOLOGI : 1. August Comte Sosiologi merupakan ilmu positif tentang masyarakat yaitu ; suatu studi ilmiah tentang masayarakat 2. Emile Durkheim Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial. 3. Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang tindakan-tindakan sosial, dan juga penjelasanya secara timbal balik, mengaenai arah dan konsekuensi dari tindakan sosial tersebut. 4. Pitirim A. Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal sebagai berikut : a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejal-gejala sosial. Misalnya antara ekonomi dan agama serta keluarga dan moral. b. Hubungan dan pengaruh tinbal balik antara gejala sosial dan nonsosial. Misalnya antar, gejala sosial dan biologis atau geografis 5 c. Ciri-ciri umum dan gejala-gejala sosial. 5. Selo Soemardjan Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses –proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jaringan antara unsur-sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelopmok serta lapisan-lapisan sosial, sedangkan proses –proses sosial adalah pengaruh timabl balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya kehidupan ekonomi dan politik. 6. Soerjono Soekanto Sosiologi merupakan ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umumnya. Objek Sosiologi Adalah masyarakat yang dilihat dari sudut pandang antara manusia di dalam masyarakat dan proses yang timbul dari hubungan tersebut. 1. MacIver and Page Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompojk dan penggolongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial yang selalu berkembang. 2. Ralph Linton 6 Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. 3. Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. 4. Koentjaraningrat Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem, adat istiadat tertentu yang bersifat berkelanjutan dan terikat o;eh suatu rasa identitas bersama. Tokoh-Tokoh Penting dalam Sosiologi Auguste Comte 1798-1857 Emile Durkheim 1858 - 1917 7 Pendiri Sosiologi Modern Tokoh Sosiologi Modern Karya Termasyur : Karya Termasyur : 1. Course De Positiveof Philosophie : 1. The Division of Labour in Society : Berisi Berisi Konsep Masyarakat berupa Static konsep tentang Solidaritas Mekanis dan Social ( 4 doktrin statika) dan Dynamic Slidaritas Organis Social(3 hukum dinamika) 2. General View of Positivism : 2. Berisi konsep filsafati Positivistik Rule sof Sociological Methods Berisi serangkaian metode yang dipakai dalam ilmu sosial. 3. Subjective Synthetic 3. Suicide Berisi temuan atas analisis data dengan metode sosologi meneliti kasusu bunuh diri di Eropa 4. 4. The Elemntary Form of Religious Life Berisi pengamatan empiris kehidupan beragama di Polinesia dan Melanesia 8 1. Auguste Comte (1798- 1857) Sebagai penemu ilmu pengetahan yang disebut dengan Sosiologi dengan karya-karya : - Course de Positive Philosophy (1830) - General View of Positivism (1848) - Subjective Synthetic (1956) Isi dari Course de Positive Philosophie 1. Konsep Static Social yang terdiri dari a. doctrine of individual b. doctrine of familiy c. doctrine of society d. doctrine of state 2. Konsep Dynamic Social yang terdiri dari a. The law of three stages b. The law of hierarcy of science c. The law of corelation of practical activities and feeling. 2. Emile Durkheim ( 1858- 1917) Tulisan-tulisan sangat penting dalam perkembangan Sosiologi, antara lain : a The Division of Labour in Society ( disertasi doctor: 1893) b. Rules of Sociological Methods (1895) c. Suicide (1896) d. The Elementary Form of Religious Life (1912) 9 The Division diawali dengan pertanyaan “ Mengapa orang-orang itu mau bergabung dalam suatu kesatuan ?” Kata Durkheim diakibatkan pembagian pekerjaan dalam masyarakat. Konsep tentang : Solidaritas Mekanis (masyarakat sederhana, belum ada spesialisai, rasa kebersamaan karena pekerjaan pembagain kerja bersifat bersama-sama, hatinurani dan collective consience). Solidaritas Organis (lebih maju ada spesialisai pekerjaan, lebih menekankan akal dan hukum ) Isi dari Suicide : Durkheim ingin melihat karelasi fenomena bunuh diri dengan: kesatuan agama, keluarga dan kesatuan politik. (sekaligus menolak teori psikologi yang menganggap bunuh diri disebabkan penyakit kejiwaan) Ia menyimpulkan : 1. Penganut agama-agama Protestan mempunyai kecenderunan lebih besar untuk melakukan bunuh diri dibandingkan penganut agama Katholik 2. Semakin kecil jumlah anggota dari suatu keluarga maka akan semakin kecil keinginan untuk terus hidup. Kesatuan sosial yang semakin besar semakin mengikat orang kepada kegiatan sosial 3. Dalam kondisi damai, golongan militer umumnya lebih cenderung melakukan bunuh diri dibanding golongan sipil. Sedangkan dalam situasi perang golongan militer lebih sedikit melalukan bunuh diri bila dibanding golongan sipil. Ada tiga tipe bunuh diri menurut Durkheim : 1. Egoistic suicide, tindakan bunuh diri karena merasa ia tidak dapat memenuhi role expaction lingkungan sosialnya. 10 2. Anomie suicide tindakan bunuh diri disebakan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dan tidak berfungsinya aturan- aturan masyarakat. 3. Altruistic suicide, tindakan bunuh diri karena dirinya merasa menjadi beban masyarakat. Max Weber Karl Marx Karya Termasyur : Karya Termasyurnya : 1 The Communist Manifesto 1. The Protestant Ethic and The spirit of Capitalism analisis hubungan antara etika protestan 11 terutama aliran Calvin dan Luther menekankan penganut agama yang Protestan menganggap kesenangan adalah sesuatu yang tidak baik untuk mengagungkan Tuhan orang harus berhemat.Spirit itu sejalan dengan spirit kapitalisme Bekerja keras dan berhematadalah panggilan suci bagi manusia. 2. Essay to Social Problem 3. Das Capital Berisi : Teori Kelas yaitu sejarah dari segala hingga bentuk masyarakat sekarang dahulu adalah sejarah pertikaian antar golongan. Kaum borjous yang memiliki kekuasaan terhadap e konomi dan kaum proletar yang menjadi buruh. 3. Max Weber ( 1864-1926) Karya besarnya The Protestant Ethic and The spirit of Capitalism 12 Ia menganalisis hubungan antara etika protestan terutama aliran Calvin dan Luther yang menekankan penganut agama Protestan menganggap kesenangan adalah sesuatu yang tidak baik untuk mengagungkan Tuhan orang harus berhemat.Spirit itu sejalan dengan spirit kapitalisme Bekerja keras dan berhematadalah panggilan suci bagi manusia. Essay to Social Problems (salah satunya metode Verstehen) tentang pemahaman subyektif ilmu sosiologi dengan cara empati dan dari kacamata subyek) 4. Karl Marx ( 1818-1883) Karya besarnya Das Capital dan The Communist Manifesto Berisi tentang Teori Kelas yaitu sejarah dari segala bentuk masyarakat dahulu hingga sekarang adalah sejarah pertikaian antar golongan. Kaum borjous yang memiliki kekuasaan terhadap e konomi dan kaum proletar yang menjadi buruh. Tokoh Sosiologi, Politik, Ekonomi, Sejarah, dan Filsafat Catatan : Lengkapi informasi dengan membaca buku-buku acuan 13 Tugas Harian 1 () Baca dan rangkum tentang : a. Auguste Comte (Sugianto) b. Emile Durkheim (Fabrian Dhoni) c. Karl Mark (Arianto) d. Max Weber (Agung Arif Wibowo) Ketentuan : Minimal 2 buku Sosiologi terbitan tahun 2006 -2011 Minimal 2 refernsial internet. 14 Tokoh-Tokoh Penting dalam Sosiologi Beserta Karya-karya 1. Auguste Comte (1798- 1857) A .Course de Positive Philosophy (1830) berisi : Konsep Static Social yang terdiri dari e. doctrine of individual f. doctrine of familiy g. doctrine of society 15 h. doctrine of state Konsep Dynamic Social yang terdiri dari a.The law of three stages b. The law of hierarcy of science c. The law of corelation of practical activities and feeling. B. General View of Positivism (1848) C. Subjective Synthetic (1956) 2. Emile Durkheim ( 1858- 1917) A. The Division of Labour in Society ( disertasi doctor: 1893) berisi : konsep organic solidarity dan mechanic solidarity B Rules of Sociological Methods (1895) C.Suicide (1896) 3. Max Weber ( 1864-1926) A. The Protestant Ethic and The spirit of Capitalism (1905) B Essay to Social Problems ( metode Verstehen) 4. Karl Marx ( 1818-1883) a. Das Capital (1848) B. The Communist Manifesto Catatan : Lengkapi informasi dengan membaca buku-bukunya 16 Sosiologi dan Ilmu Pengetahuan Pengertian pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia, terlepas dari sudut pandang dan cara perolehannya. Sedangkan Ilmu adalah sesuatu pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah, seperti Logika, dan Empirik, beberapa ahli lain mensyatratkan Umum dan metodis. Sosiologi dapat dilihat dari ciri-ciri ilmu pengetahuan : - Logika/ Rasional yaitu obyek sosiologi adalah rasional sesuatu yang dapat dinalar, Tingkat kriminalitas kotabesar bisa dinalar secara akal sehat. - Empirik artinya real dan konret yaitu sosiologi mempelajari fenomena kemasyarakatan yang dapat diamati dan diobservasi. Contoh tingkat kekerasan dalam rumah tangga. - Umum berarti sosiologi kebenaran-kebenaran yang dihasilakan oleh peneliti (ilmu sosiologi) dapat ditinjau secara ilmiah oleh orang lain. - Metode Ilmiah berarti tatanan berpikir yang sistematis untuk memperoleh kesimpulan/ menjawab fenomena berdasarkan unsur keilmiahan. Seperti dalam sosiologi metode penelitian meliputi : Observasi, Perumusan Masalah, Mengumpulkan Data, Perumusan hipotesa, Verifikasi dan pengujian 17 METODE-METODE SOSIOLOGI Sec etimologis ‘Metode’ berasal dari kata latin ‘meta’ yang berarti menuju depan dan ‘hodos’ yang arah atau cara. Secara sosiologis mengacu kepada cara untuk menuju pemecahan/ menjelaskan suatu fenomena sosial. Pengertian Metode Cara kerja atau merupakan pelaksanaan teknis dalam sebuah penelitian/pengetahuan. Metodologi merupakan pembahasan konsep berbagai metode. Dalam penelitian sosiologi dikenal beberapa metode antara lain : 1. Metode kuantitatif. Merupakan metode penelitian yang didasarkan pada data yang diperoleh dan disusun secara numeric/ angka-angka. Biasanya menggunakan tabel, indeks, dan statistik secara umum. Contoh: Sosiometri Statistik. 2. Metode Kualitatif Merupakan metode penelitian yang tidak mengutamakan angka-angka dalam pemerolehan dan pengolahan data. Biasanya metode ini mampu menagkap informasi kualitaif dengan deskripsi yang teliti dan penuh nuansa yang sangat berharga. 18 Contoh : Historis Komparatif. 3. Metode Induktif Merupakan metode yang menekankan pada gejala-gejala yang sifatnya khusus untuk mendapatkan kaedah-kaedah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas. Contoh : perilaku masy. terasing kemudian ditarik kesimpulan pola mempertahankan budaya suku terasing tsb. 4. Metode Deduktif. Merupakan metode yang menekankan pada kaedah-kaedah yang berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus. Contoh : dari teori minat dan kontrustif penididikan untuk melihat fenomena di lapangan. Secara umum metode dalam sosiologi dilalui dengan : 1. Masalah dan perumusannya 2. Penyusuanan desain penelitian dan pengumpulan data Pengumpulan : 1. wawancara 2. questionaire 3. survai . 4. observasi partisipasi. 5. content analysis 19 PARADIGMA DALAM SOSIOLOGI 20 Secara etimologi ‘paradigma’ berasal dari bahasa latin paradigma yang berarti model atau pola. Secara filosofis paradigma merujuk kepada pengertian keyakinan dalam memandang pokok permasalahan dalam suatu disiplin . Istilah paradigma diperkenalkan oleh Thomas S Khun dalam The Structure of Scientific Revolution. Ada bermacam- macam paradigma tetapi yang mendominasi ilmu pengetahuan adalah scientific paradigm (paradigma ilmiah) yang bersumber pada pandangan positivistik dan naturalistic paradigm ( paradigma alamiah) yang bersumber dari pandangn fenomenologis yaitu berusaha mencari perilaku manusia dari kerangka berpikir orang itu. Hakikat kenyataan menurut paradigma positivisme adalah tunggal dan nyata . Sementara paradigma naturalistik memandang kenyataan itu ganda dan dibentuk. Dalam Sosiologi, George Ritzer membagi nya kedalam tiga paradigma : 1. Paradigma Fakta Sosial Yaitu memandang masyarakat secara makro dengan melihat kenyataan yang berdiri sendiri lepas dari individu-individu suka atau tidak suka. Bentuk masyarakat, organisasi undang-undang, sistem peradilan, nilai-nilai lembaga-lembaga sebagai suatu barang atau fakta sosial. Keberadaan suatu fenomena ditentukan oleh fenonema lain Contoh : adanya konflik disebabkan adanya kesenjangan ekonomi ( struktural konflik). 2. Paradigma Definisi Sosial Yaitu betolak dari proses berpikir manusia Dalam mendefinisikan fenomena sosial , manusia bertindak sebagai pelaku yang bebas . Contoh Bahasa daerah dapat dianggap suatu struktur sosial . Menurut paradigma fakta sosial alam perasaan dan pikiran orang harus dimengert i bertolak dari struktur bahasa itu. Sedangkan paradigma definisi sosial mengatakanbahwa struktur bahasa harus dimengerti dari cara berpikir yang bersangkutan. 3. Paradigma Perilaku Sosial 21 Yaitu menaruh perhatian kepada tingkah laku manusia dan perulangannya sebagai pokok persoalannya. Perilaku manusia sebaqgai tanggapan mekanis dari suatu stimulus. Perilaku inilah yang dapat dipelajari, bukan motivasi dan tanggung jawab merupakan bidang terpisah. 22 Teori-Teori dalam Sosiologi Secara etimologis teroi berasal dari bahasa latin theoria yang merujuk kepada perenungan atas alam dan realitas. Secara filosofis , teori adalah seperangkat proposisi yang dinyatakan secara sistematis dan saling berhubungan secara logis. Dalam sosiologis teori dibedakan menjadi grand tehory dan middle range theory . Bebrapa teori yang penting dan sering digunakan antara lain a. :Teori fungsional (baik yang struktural maupun yang neo), yaitu mempelajari dampak atau fungsi struktur dan pranata soial dalam hidup bermasyarakat Setiap fenomena mempunyai akibat yang objektif. b. teori konflik , yaitu menekankan pada apapun bentuk keteraturan dalam masyarakat berasal dari bentuk pemaksaanterhadap anggotanya. c. teori evolusi, d. teori interaksi simbolik yaitu manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna yang dimiliki itu bagi mereka. Makna –makan itu merupakan hasil interaksi sosial. Makna- mkana itui dimodifikasi melalui proses penafsiran simbolik . e. teori fenomenologi yaitu menitikberatkan pada pemahaman infrorman terhadap fenomena yang muncul dan kesadarannya sebagai suatu entitas f. teori hermeutetik yaitu mengarah pada penafsian ekspresi yang penuh makna dan dilakukan dengan sengaja oleh manusia. g. Teori etnomethodologi yaitu mempelajari tentang perbedaan antara ungkapan yang objektif dan yang indeksikal. Menekankan pada kemapuan menganalisis tindakan dalam konteks sehari-hari. 23 TEORI FUNGSIONAL STRUKTURAL Berlainan dengan teori evolusi yang bersifat historis, maka Teori Fungsional ini tidak mengikuti tahap-tahap kurun waktu, melainkan lebih statis. Yaitu memfokuskan pada suatu gejala di satu waktu tertentu dan menanyakan tentang apa akibat bagi kesatuan yang lebih besar. ◘ Fungsional sendiri oleh pengikutnya diartikan sebagai “suatu konskuensi atau akibat yang mantap”. Teori Fungsional –Struktural mempelajari fungsi dari struktur-struktur dan pranata sosial dalam hidup bermasyarakat yang teratur dan stabil. Setiap fenomena sosial mempunyai akibat- akibat yang obyektif dan nyata. Baik berupa positif maupun negatif, baik disadari maupun tidak . Analisis teori fungsional ini dapat membantu menjawab mengapa suatu kejadian sosial dipertahankan atau diubah. Contoh : penentuan hak-hak dan kewajiban-kewajiban diperlukan demi stabilitas dan pertahanan diri masyarakat. Contoh : praktek-prektek ‘biadap’ pada masyarakat lampau tetap dipertahankan karena memiliki ‘fungsi’ seperti magic dan memotong kepala. 24 Contoh : Televisi Republik Indonesia masih dipertahankan karena memiliki fungsi bagi pemerintah. Tetapi bagi pemirsa luas dan beban RAPBN yang tinggi? Tokoh Fungsional struktural adalah Emile Durkeheim (Eropa) dan Robert K Merton (Amerika) . Merton lebih mencirikan teori ini menjadi tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Fungsional struktural mempunyai arti bahwa segala fenomena sosial mempunyai konsekuensi dan terbuka bagi pengamatan empiris. Contoh ; Fenomena magis, dukun dan sebagainya mempunyai fungsional dalam masyarakat karena ia memberikan alternatif penentraman hati bagai manusia yang sedang mengalami nya (musibah yang menyebabkan mereka tidak berdaya ) 2. Selanjutnya, yaitu fungsionalisme dalam masyarakat dibedakan menjadi fungsi nyata ( manifest function ) apabila konsekuensi tersbut disengaja atau setidak-tidaknya diketahui. dan fungsi tersembunyi (latent function) apabila konsekuensi tersebut tidak diketahui dan tidak disengaja demikian. Letak penting Fungsi ini adalah : pertama, mampu memahamkan antara yang irasional tetapi tetap berlangsung. Kedua, memperkaya ranah sosiologi dan memperdalam pemahaman akan nilai. Contoh : Upacara sedekah bumi, minta hujan dsb, meskipun tidak ada rasionalisasi dari upacara dengan hujan dan kesuburan tetapi ada fungsi tersembunyi. Yaitu memperkuat identitas kelompok dan persatuan yang lebih erat. 25 Contoh : theory of leisure class tentang pola konsumtif kelas atas. Mobil fungsi nyata sebagai transportasi tetapi fungsi sembunyi bahkan lebih berperan yaitu sebagai simbol prestise. 3. Fungsional tidak bersifat universalitas, terkadang ada hal-hal lain yang sama sekali nonfungsional dan segmental. 4. Fenomena kemasyarakatan di sekitar kita secara sosio budaya tidak selalu berfungsi baik dan positif bagi semua golongan. 5. Untuk menjadi fungsional struktural yang memenuhi prasarat yaitu : - Adapatasi (semua proses harus beradaptasi dengan sarana-sarana seperti material, gagasan dan citacita supaya dapat hidup) - kemungkinan pencapaian tujuan (harus ada tujuan bersama dan anggota yang dapat mencapai tujuan tersebut) - integrasi antara anggota-anggota (harus ada usaha yang melibatkan dan mengkoordinasikan dalam keseluruhan sistem) - kemampuan mempertahankan identitasnya terhadap goncangan yang muncul. (berupa nilai-nilai budaya melalui enculturasion, internalisation, serta commitment. Untuk memperjelas teori fungsional ini, temukan satu fenomena pertelevisi, desain, seni kriyaan yang ada disekitarmu kemudian paparkan : 26 i. progress /perkembangannya j. fungsi manifes dan fungsi latennya . Bahan Bacaan wajib: Campbell, Tom. Tujuh Teori Sosial. Yogyakarta : Kanisius. Craib, Ian. 1998. Teori-Teori Sosial Modern. Jakarta : Rajawali. Poloma, Margaret. M. 1994. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press. Soekanto, Soerjono. 2002. Teori-Teori Sosiologi tentang Pribadi dalam Masyarakat . Jakarta : Ghalia Indonesia Veeger,K.J. 1996. Realitas Sosial. Jakarta : Gramedia TEORI KONFLIK Konflik dalam sosiologi dapat diartikan sebagai perselisihan mengenai nilai-nilai berkenaan dengan status, kekuasaan, kekayaan, dimana pihak-pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan tetapi juga memojokan, merugikan bahkan menghancurkan. Tidak seperti teori fungsional yang menekankan pada keteraturan dan integrasi, maka teori konflik menempuh cara lain. Keteraturan dan integrasi dalam masyarakat dalam memainkan peranannya hanya permukaannya saja. Pada hakikatnya mereka terbagi dalam kubu-kubu yang saling melawan. Teori konflik menyatakan bahwa sesuatu yang berharga yang menimbulkan kepuasan hingga kekuasaan tidak dapat 27 dibagi merata kepada semua pihak.. Sehingga muncul kelompok oposisi yang merasa tidak puas dan menginginkan porsi yang lebih besar atau mencegah pihak lain memperoleh atau menguasai. Teori ini sangat dipengaruhi oleh Evolusi Sosial Darwinisme seperti struggle for life, dan survival for the fittnes.. Dan teori besar Karl Marx yaitu pertentangan kelas borjuis dan proletar dalam menguasai alur produksi. Tokoh teori konflik modern antara lain Lewis A. Coser dan Ralf Dahrendorf. Konsep kunci dalam teori konflik adalah kepentingan. Orang yang berada dalam posisi dominan berupaya mempertahankan status quo, sedangkan orang yang berada sebagai sub ordinat berupaya merubah keadaan. Konflik kepentingan ini selalu ada sepanjang sejarah. Penalaran teori konflik didasarkan pada : 1. Setiap masyarakat di segala bidangnya mengalami perubahan, teori konflik melihat perubahan dan konflik merupakan suatu sistem sosial (bandingkan dengan teori fungsional yang menekankan keteraturan masyarakat) 2. Berbagai elemen masyarakat berperan menyumbang terhadap disintegrasi dan perubahan (fungsional : setiap elemen masyarakat berperan menjaga stabilitas) 3. Bentuk keteraturan dalam masyarakat berasal dari pemaksaan dari yang berada di atasnya (masyarakat secara informal diikat oleh norma dan nilai) 28 4. menekankan pada peran kekuasaan dalam memperhatikan ketertiban ( memusatkan pada kohesi yang diciptakan oleh nilai-nilai bersama) ================================================= Fungsional Konflik 1. kestabilan 1. perubahan 2. integrasi 2. konflik 3. hubungan yang memperkuat 3. hubungan yang merubah 4. konsensus 4. paksaan ================================================ Strategi Pemecahan Konflik (Pruitt dan Rubin) a. Contending, yaitu Semata-mata menuruti kemauan satu pihak saja dan tidak menghiraukan pihak lain, seperti hukuman, serangan, ancaman. b. Problem solving, yaitu mencari pemecahan dengan mengembangkan aspirasi bersama dan konsiliasi/feeling friendly. c. Yielding yaitu menemukan aspirasi keinginan yang berwujud konsensi parsial. d. Inactive yaitu kedua pihak berusaha menghentikan dan mencegah konfrontasi yang bersifat sementara 29 e. Withdrawing, yaitu kedua belah pihak berusaha menghentikan dan menarik konfrontasi yang bersifat permanen TEORI INTERAKSI SIMBOLIK Pada bagain sebelumnya telah dibahas teori-teori utama dalam sosiologi yang bersifat ‘grand theory’ Berikut ini ditampilkan yang lebih bersifat mikro yaitu teori interaksi simbolik Teori Interaksi simbolik ini berkembang pesat di Amerika dandipelopori oleh oleh Sosiolog Amerika, George Herbert Mead serta muridnya Herbert Blummer. Kaum interaksionalis ( pendukung teori ini) memfokuskan bagaimana manusia berinteraksi (bertindak dan merespon serta pengaruh dengan yang lain. Interaksionalist juga sangat menyakini bahwa hubungan/interkasi yang terjadi dalam manusia terjadi melalui sarana ‘simbolsimbol’. Simbol adalah anything that meaningfully reprensent something else’ tanda /suatu yang merujuk pada suatu hal yang memiliki arti. Mead menyakini bahwa dalam interaksi sehari-hari dipengaruhi oleh 3 unsur utama ‘ meaning, language and thought’ Meaning menjadi pusat rujukan setiap aksi dan reaksi; tindakan dan perkataan manusia yang sehat Meaning tersebut difasilitasi melalui bahasa /language yang berupa simbol-simbol. Proses pemberian nama ( hasil dari kesepaktan simbol-simbol yang berarti tadi) menajdi dasar bagi setiap pikiran manusia Karena bersifat mikro dan subyektif maka perpektifMead ini terkenal dengan . Mead’s Subjective Meaning of Human behavior. 30 Menurut Herbert Blummer dalam berinterkasi sehari hari, manusia mendasarkannya pada 3 premis interaksi simbolik : 1. Human being act toward thing on the basis of the menaing that the thing have for them Manusia bertindak terhadap sesuatu hal atas dasar makna sesuatu tersebut bagi mereka. 2. Meaning of such thing is derived from social interaction that one has with fellow makna merupakan suatu produk sosial yang muncul dalam proses interaksi antarmanusia. 3. Meanings are handled and modified through interpretive process used by the person in dealing with the thing penggunaan makna oleh pelaku berlangsung melalui proses interpretasi. Pandangan Interaksi Simbolik terhadap masyarakat adalah merupakan hasil interaksi simbolik manusia-manusia yang harus dilihat sebagai suatu tindakan bersama dan membentuk organisasi. Pandangn ini dapat dibandingkan dengan teor fungsional sebagai berikut : FUNGSIONAL INTERAKSI SIMBOLIK Masyarakat sebagai suatu sistem masyarakat dilihat sebagai sejumlah besar tindakan bersama Mementingkan struktur kurang mementingkan struktur Bersifat statis dan stabil bersifat pluralistik dan serba berubah Teori interaksi simbolik dapat digunakan untuk menganalisis gejala dibidang kesenian seperti pertunjukan musik saat penonton turut bertepuk tangan, melonjak bahkan histeris ketika menikamti ‘slank’ . Berarti penonton merespon secara positif bahkan suprapositif yang didengarkan. 31 Bagaimana pendapat anda kaitannya dengan interaksi simbolik dengan anjing yang oleh sebagian besar orang barat dianggap hewan yang sangat bermanfaat. Sedangkan umat Islam sebagian besar menajiskan hewan ini. Bahan wajib bacaan : Kamanto Sunarto, 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta : FEUI Poloma, Margareth. M. 1987. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : Rajawali Soedjono Dirdjosisworo, 1985. Asas-Asas Sosoilogi. Bandung :Armico Soerjono Soekanto. 1982. Teori-Teori Sosiologi tentang Pribadi dan Masyarakat. Jakarta. Ghalia Indonesia Veeger, K.J. 1986 Realitas Sosial. Refleksi Filsafat Sosial . Jakarta: Gramedia. 32 IKHTISAR TEORI TEORI UTAMA DALAM SOSIOLOGI Teori Fungsional Teori Konflik Teori Interaksi Simbolik Terminologi Konsekuensi/akibat yang Perselisihan Respon melalui simbol Setiap fenomena sosial sesuatu yang berharga hubungan/interkasi mempunyai akibat- yang menimbulkan yang terjadi dalam akibat yang obyektif dan kepuasan hingga manusia terjadi nyata. Baik berupa kekuasaan tidak dapat melalui sarana ‘simbol- positif maupun negatif, dibagi merata kepada simbol’ baik disadari maupun semua pihak. merujuk pada suatu mantap Proposisi tidak Konseop hal yang memiliki arti 1. Kestabilan 1. konflik 1. bersama 2. integrasi 2. perubahan 2. perubahan 3. hubungan memperkuat 4. konsensus Penalaran yang 1.memusatkan yang 3. hubungan yang merubah 4. paksaan 3. Hubungan pluralistik 4. Simbol dan arti pada 1. Setiap masyarakat di 1 Manusia bertindak kohesi yang diciptakan segala bidangnya terhadap sesuatu hal 33 oleh nilai-nilai bersama 2. setiap masyarakat elemen dan perubahan beserta sesuatu tersebut bagi berperan konflik menjaga stabilitas 3. mengalami perubahan, atas dasar makna suatu sistem social. menekankan 2. keteraturan masyarakat merupakan mereka. Berbagai masyarakat 2.makna merupakan elemen suatu produk sosial berperan yang muncul dalam menyumbang terhadap proses interaksi disintegrasi antarmanusia. menekankan pada 3. penggunaan makna peran kekuasaan oleh pelaku berlangsung 3. melalui proses interpretasi Aplikasi 1.Fungsi Latent Dan Fungsi Manifest 2.Fungsi Positif, Non Fungsional dan Fungsi 1. Contending, 1. meaning 2. Problem solving 2. language, and 3. Inactive 3. thought’ 4.Withdrawing Negatif Tokoh Emile Durkheim Karl Marx Herbert Mead dan Herbert Blummer 34 Hermeneutics The etymology of hermeneutics is from Greek’s God – Hermes whose his role as the interpreter of the messages of Gods. The term of hermeneutics is commonly described as the study of theories of the interpretation and understanding of text. In contemporary usage, hermeneutics often refers to study of interpretation of biblical text. One of the important scholar is hans George Gadamer that stated that hermeneutics is defined as a specific system or methods for interpretation of written document (text extended). Another hermeneutics theorist is Friedrich Meier, that is strongly influenced by philosophy view. He argues that signs do not refer to a specific meaning but gain their meaning through their location within larger , linguistic matter. Thus, what determines the meaning of signs is its relation to another signs. 35 The fly flies over the fly over In micro sociological theory, Hermeneutics means the interpretation and understanding of social events by analyzing their meaning to human and their culture. (http://plato.standford.edu/entries/hermeneutics/) Meanwhile , according to Berger, hermeneutics is a part of phenomenology which the focus is on the aspect of cultural collectiveness and its attention toward the language. Text, or even language can be analyzed objectively; to find the communication structures (1987:71). The important principle of hermeneutics is that it is possible to grasp, hold the meaning of an action or statement by relating it into the whole discourse or world view from which it originates. For instances, the woodblock pictured horn slash in my daughter’s bag has really no more interpretation nevertheless it is really more and meaningful when it stands along the streets. By the conversation below, it is expected to get more understanding about how the analysis of every micro sociological theories has a strategic role in our social life: At a health and fitness center in New York City. 36 Jorge Mac Jorge Mac Mac Jorge Steve : Steve seems unusually quiet today. I guess he doesn’t like losing at racquetball : It’s more than that. Steve has personal problems. : Well. They ‘re keeping him from concentrating on his game. Today he played worse than last week. This is a new sport for me, but I beat him three games out of five. : You’re right He usually plays much better. I think he has problems at home … you know with his wife. I’ve asked him about his marital difficulties., but he doesn’t like to talk about it. I wish he knew that it was okay to talk about his problems. (Steve enters the room ) : Hi Steve, Good game. : Actually, it wasn’t so good. You missed a lot of shoots What’s worrying you , Steve? : Did you guys see the baseball game on TV last night? What a game! You know , Jorge we’ll get you hooked on the baseball in no time. 37 Ruang Lingkup Sosiologi Ruang lingkup sosiologi dibagi menjadi dua yaitu : 1. Bagian Statika mengupas hal-hal yang berhubungan dengan dasar pergaulan manusia yang bercirikan statis, seperti adanya normanorma sosial, pola budayannya yang dipelajari masyarakat yang tertib dan teratur disebabkan peran aktif norma-norma sosial. (baik dan buruk, patut dan tidak patut) 2. Bagian Dinamika mengupas permasalahan masyarakat baik perubahan dan perkembangan masyarakat beserta faktor-fakoryang berhubunagn dan mempengaruhinya. yang dipelajari perubahan-perubahan yang alamiah tanpa penanganan kekuatan dalam masyarakat menghasilkan perubahan sosial/ social change. Sedangkan masyarakat yang sengaja diubah kearah bentuk tertentu biasanya dalam rencana pembangunan dinamakan perkembangan masayarakat/ social development. Temukan contoh sosial statika, perubahan sosial serta perkembangan masyarakat di sekitarmu. 38 SOSIOLOGI MASA KINI Yang dimaksudkan dengan masa kini, merujuk kepada pandangan ahli sosiologi yang dimulai dari dekade 1960’ . Tokohtokoh sosiologi yang penting dapat dimulai dari 1. C. Wright Mills Ia berpandangan bahwa untuk dapat memahami apa yang terjadi di dunia maupun dalam diri kita diperlukan apa yang disebut sosiological imagination. Kata kunci dari SI adalah : - personal troubles of milieu ( masalah pribadi dan dapat merupakan ancaman terhadap nilai sekitar) - public issues of social structure (Hal-hal yang berada di luar lingkungan setempat individu dan diluar jangkauan kehidupan pribadinya. 2. Peter Berger Ia berpandangan seorang ahli sosiolog mempunyai tiga tugas pokok yang sekaligus mencitrakan dirinya The Invitation to Sociologi. Kata kunci dari TIS adalah : - Ahli sosiologi bertujuan memahami masyarakat dengan cara intensif melibatkan diri. - Masalah sosiologi menyangkaut pemahaman terhadap intekasi sosial. 3. Randall Collins Ia menetapkan dua landasan empiris dalam sosiologi yaitu : waktu dan ruang yang menghasilkan dua pembagain sosiologi : 39 - sosiologi mikro yang melibatkan analisis mengenai apa yang dilakukan, dikatakan dan dipikirkan dalam pengalaman manusiasesaat. - sosiologi makro yang melibatkan analisis proses-proses sosial berskala besar dan berjangka panjang. Temukan contoh-contoh sosial yang dapat memperjelas pemahamannya. Minggu Ke- 12 Kelompok Sosial dengan Berbagai aspek yang relevan - Aristoteles menyebut manusia sebagai zoon politikon (manusia sebagai makluk sosial yang selalu dijumpai berkelompok untuk mencapai tujuan tertentu) 40 - Alber Branca menyebut ‘man is a social animal...As man can not survive in isolation’. Grand Teori tentang Kehidupan Sosial/Negara: 1. Thomas Hobbes setelah terjalin kontrak sosial, kekuasaan individu seluruhnya diserahkan pada yang memimpin masyarakat (kekuasaan) yang telah terbentuk secara penuh.. 2. John Locke setelah terjadi kontrak sosial, tiap-tiap individu sebenarnya memiliki hak-hak yang tidak dapat terlepas dari dirinya dan Undang-Undang melindungi hak-hak itu dari kekuasaan yang mutlak. 3. Jacques Rousseu setelah kontrak sosial terbentuk, hak-hak yang ada pada individu harus diserahkan, tidak langsung kepada penguasa tetapi kepada volente generale. 4. P.J Bouman manusia senantiasa hidup bersama dalam pergaulan karena didorong oleh faktor pengintegrasi individu dalam masyarakat, yaitu pemimpin, norma susila dan norma hukum. Paham renaissance individualisme barat sampai kini menyakini manusia dilahirkan bebas terpisah satu sama lain , masing-masing penuh kekuasaan. Kenyataan manusia adalah makluk sosial yang selalu hidup bersama. Perbedaan pandangan tersebut dalam kenyaaan memunculkan sistem pemerintahan yang liberal / individual ; sosial hingga komunis. Amerika Serikat dan Jepang adalah penganut paham liberalisme/ individualisme; Italia dan Perancis adalah penganut faham sosialis. Cina dan Vietnam adalah contoh pemerintahan komunis. Nyatakan pendapat anda tentang Indonesia dan jelaskan dengan contoh(Baca buku-buku acuan) Kehidupan Sosial /Kelompok 41 Dalam sosiologi, istilah kelompok dipakai untuk pengertian kelompok-kelompok manusia yang mengacu kepada suatu organisasi dari dua atau lebih individu yang dipersatukan baik ikatan0ikatan ketergantungan maupaun oleh suatu sistem tingkah laku. Mac Iver dan page menyatakan sayarat-syarat kelompok sosial : 1. Setiap anggota harus sadar bahwa ia bagian dari kelompokbersangkutan. 2. ada hubungantimbal balik antara anggota 3. ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga menguatkan seperti : kepentingan, tujuan atau idiologi yang sama. 4. berstruktur dan mempunyai pola perilaku 5. berproses. Jenis-jenis kelompok sosial banyak ditemukan dalam ranah sosiologi dipengaruhi oleh para ahli sosiologi sebagai penggagasnya. Kelompok-kelompok terpenting yaitu : 1. Kelompok primer /primary group. Jenis kelompok ini ditandai dengan pola pergaulan, kerjasama secara sanat erat / face to fece and intimacy. Contohnya adalah ‘keluarga’ , sebagai kelompok individu yang sangat kecil dan dekat maka siafat keintiman sangat jelas dalam pola interaksi didalamnya. Dalam perkembangannya dimunculkan kelompok sekunder/ secondary group yaitu kelompok formal/kelembagaan dan berciri tidak pribadi. 2. Komunitas /Community Jenis ini ditandai oleh suatu organisasi keluarga atau unit sosial lainya yang saling tergantung untuk pemuasan sebagian besar kebutuhan mereka dan letaknya berdekatan satu dengan yang lain. 3. Asosiasi /Association 42 Kelompok sosial yang memenuhi kriteria adanya kesadaran anggotanya tentang kepentingan pribadi dan kepentingan bersama, like interest/ common interest . Juga terjadi hubungan sosial seperti kontak dan komunikasi. Dan ditemukan dalam organisasi formal. Contoh Pramuka, OSIS. 4. Masyarakat / Society. Kelompok ini paling kompleks keberadaannya. Masyarakat adalah kelompok fungsional yang menempati daerah yang jelas. Lebih luas daripada komunitas. Selain fungsional ia juga kultural yaitu akar budaya yang jelas. 5. Kelompok Sementara/ ephemoral groups. Seperti namanya, kelompok ini bersifat sementara yaitu individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan waktu.. Jenis-jenis nya antara lain : kerumunan/crowds, gerombolan/mobs, audiens. Carilah contoh-contoh kelompok sosial yang ada disekitar anda sehingga pemahamannya menjadi lebih jelas. 43 INTERAKSI SOSIAL (Minggu ke 14) Dalam sosiologi, individu tidak dapat berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia harus berhubungan dengan individu lain bahkan dengan kelompok sosial lain yang lebih besar. Jadi yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang dengan kelompok- kelompok manusia. Cara-cara yang digunakan dalam berhubungan itu dikenal dengan proses sosial. Motif untuk melakukan Interaksi Sosial : 1. Dorongan memenuhi kebutuhan hidup 2. Dorongan untuk mempertahankan diri (bisa untuk meneruskan keturunan dan mempertahankan dari lawan) Karakteristik Interaksi Sosial : 1. Jumlah pihak yang terlibat lebih dari satu 2. Adanya komunikasi dengan menggunakan bahasa/ simbol 3. Adanya tujuan yang hendak dicapai dalam interaksi tsb Bentuk Interaksi Sosial : 44 1. Antara orang peroangan 2. Antara perorangan dengan kelompok 3. antara kelompok satu dengan kelompok lain Interaksi sosial yang dinamis dapat mempunyai nilai yang positif yaitu ketika jalinan sosial menjadi lebih erat, lebih baik dan fungsional bagi kedua pihak (dalam sosiologi disebut Asosiatif). Sementara interaksi sosial yang negatif menimbulkan ketegangan, pertentangan hingga mmbawa akibat pada memburuknya jalinan sosial kedua pihak (disebut Disosiatif). Asosiatif dapat berbentuk 2 hal: 1. Cooperation Bentuk Indonesia menjadi ‘kerjasama’. Yaitu kegiatan dalam interaksi sosial untuk mencapai tujuan bersama dengan cara saling membantu dan menolong dengan komunikasi yang efektif. Dalam proses sosial cooperation dapat berbentuk gotong royong, joint venture, coalition, cooptation. 2. Accommodation Diindonesiakan menjadi. ‘Akomodasi’. Yaitu menekankan pada 2 hal ; pertama usaha untuk menciptakan keseimbangan dalam berinteraksi antara individu-individu maupun antara kelompok-kelompok yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu nilai sosial. Kedua merujuk kepada usaha untuk meredakan suatu pertentangan agar tercipta kestabilan dan 45 kerjasama yang baik kembali. Dalam proses sosial accomodation dapat berupa : compromise, tolerance,, coercion, conciliation, arbitrate, mediation, adjudication. Asosiatif terbagi dalam dua kelompok besar yaitu : A. Cooperation : is the practice of individuals or larger social entities working, common with mutually agreed- upon goals and posibly methods. Diindonesiakan menjadi kooperasi atau kerjasama. Yaitu kegiatan dalam interaksi sosial untuk mencapai tujuan bersama dengan cara saling membantu dan menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama dengan metode yang efektif. Dalam proses sosial cooperation dapat berbentuk : - gotong royong, - joint venture, - coalition : is an alliance among entities, during which they cooperate in joint action and self interest. This alliance maybe temporary cooptation and can be in politics, economics, military. (gabungan beberapa kesatuan untuk bekerjasama yang bersifat sementara dan masih membawa karakter masing-masing untuk suatu tujuan) - cooptation: is the act of selecting someone or something. (suatu tindakan pemilihan orang/ unsure baru dalam suatu organisasi untuk mengurangi perselisihan) B. Accommodation Diindonesiakan menjadi akomodasi. Kegiatan ini menekankan pada 2 hal ; pertama usaha untuk menciptakan keseimbangan dalam berinteraksi antara individu-individu maupun antara kelompok-kelompok yang berkaitan dengan 46 pelaksanaan suatu nilai sosial. Kedua merujuk kepada usaha untuk meredakan suatu pertentangan agar tercipta kestabilan dan kerjasama yang baik kembali. Dalam proses sosial accomodation dapat berupa : - Compromise is a concept of finding agreement through mutual acceptance. Yaitu usaha untuk mencari kesesuain yang saling menguntungkan (kompromi), - Tolerance is any acceptances and appreciation of rich diversity. Yaitu usah untuk menerima dan menghargai segala perbedaan (toleransi) - Coercion is : the act of compelling by force of authority to attain goals . It can be in political, religious and ideology. Yaitu suatu tindakan muntuk mencapai tujuan dengan menggunakan paksaan, intimidasi dan kekuasaan . Dapat terjadi di politik , agama dan ideology. - Conciliation, is any various forms of negotiation to resolve the differences conducted y impartial party. Yaitu setiap usaha perundingan dengan melibatkan pihak yang tidak memihak untuk mencapai kesepakatan bersama. - Arbitrate is a consensual process of a dispute to an independent and neutral third party. Yaitu proses kesepakatan menghentikan perselisihan dengan meminta bantuan pihak ketiga yang netral. - Mediation is a form of alternative dispute resolution aims to assists two or more disputants in reaching an agreement. The key component is the agreement determined by disputant rather than third party. It can be in commercial, legal, diplomatic, community and family matters. Yaitu hampir sama dengan arbitrase tapi pihakketiga tidak berwenang untuk memutuskan hanya mencari penyelesaian dengan cara damai. - Adjudication is a legal process by which a judge reviews evidence and argumentation. Yaitu proses pengadilan terhadap suatu perselisihan. 47 Disosiatif, interaksi social yang dapat menghambat terciptanya lembaga atau kelompok social berupa : 1. Competition/Persaingan Suatu proses social yang ditandai dengan adanya persaingan antarindividu maupun kelompok dalam mencapai tujuan. Persaingan dapat dilakukan dengan cara menarik perhatian, mempertajam prasangka, setidak-tidaknya tidak saling menjatuhkan 2. Conflict/ Konflik Bentuk interkasi social yang ditandai dengan usaha salah satu pihak menjatuhkan pihak yang lain dalam mencapai tujuannya. Konflik dapat bersifat pribadi, konflik sara, maupun konflik internasional. 3. Contravention/Kontravensi is an act which violates the law, a treaty or an agreement which the party has made. Yaitu suatu tindakan social yang menentang kesepakatan social bersama, hingga hukum yang berlaku. Disosiatif jenis ini mengacu pada interaksi social yang ditandai dengan a. Umum seperti menolak, memprotes, melawan . b. Khusus surat kaleng, selebaran. Carilah contoh-contoh terkini di sekitar anda yang memperjelas bentuk masing-masing interaksi sosial. 48 MINGGU KE 13 PRINSIP SOSIALISASI Dalam sosiologi, sosialisasi dipandang sebagai salah satu jalam terpenting bagi pelestarian masyarakat. Melaui sosialisasi , suatu kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi . Pada masyarakat moden, sosialisasi terus berlangsung selama individu hidup. Sosialisasi menurut para ahli sosiologi antara lain : 1. Thomas Hoult : Socialization is the process where by the individuals learn to behave willingly in accordance with the prevailing standards of their culture 2. George Herbert Mead : Taking over of another person habits, attitudes and ideas and reorganizing of them into one’s own system. 3. David Popence : Socialization is the process by which the culture of a group or society is taught and internalized in individuals. 49 4. Peter Berger : Socialization is a process by which a child learns to be participant member of the society. 5. Havighurst : Socialization is the process by which children learn the ways of their society and make the ways part of their own personalities. 6. Lazarus : The entire process of socialization , by means of which the child acquires the values and conduct patterns of the culture Sebagai sebuah proses, sosialisasi ini dapat dilihat dalam beberapa tahapan antara lain : 1. Persiapan Individu belajar mengambil peranan dari orang-orang disekitar. 2. Meniru 3. Bertindak 4. Menerima Nilai dan Norma Sosialisasi. Proses soailisai dapat berlangsung ketika ada agen yang terlibat (Agent of socialization) yaitu : 1. Kelauarga 50 2. Sekolah 3. Media massa 4. Teman sepermainan/group Beberapa ahli sosiologi lainya menggolongkan sosialisasi menjadi dua kelompok besar yaitu : 1. Sosialisai primer Yaitu proses sosialisasi yang berlangsung pada tahap yang paling awal dalam lingkungan keluaga inti. 2. Sosialisasi Sekunder. Yaitu sosialisasi tahap kedua yang berlangsung di luar lingkungan keluarga dimana setiap individu diperkenalkan dengan lingkungan baru. Atau : 1. Sosialisasi Formal Yaitu sosialisasi yang berlangsung melalui lembaga-lembaga yang berwenang seperti pendidikan. 2. sosiolisasi informal Yaitu sosialisasi yang berlangsung melalui interaksi secara informal seperti teman, sahabat dan kelompok social lainnya. Dengan memperhatikan papran diatas, hal penting dalam prinsip sosialisasi adalah : “Proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya. Lalu, dalam proses ini individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, dan tingkah laku serta ukuran kepatutan dalam 51 masyarakat dimana ia hidup. Akhirnya, semua sifat dan kecakapan yang dipelajari tersebut disusun dan dikembangkannya sebagai suatu kesatuan system dalam diri pribadinya. Bagaimana pendapat anda tentang kegemaran anak-anak terhadap ‘smack down’ disertai perilaku meniru ? Kedua Perilaku poligami yang disatu sisi sebagai legalisasi kegemaran selingkuh, di sisi lain lemahnya penghormatan dan penghargaan terhadap pasangan? Kaitakan dengan topic Prinsip sosialisasi. Bahan wajib bacaan : Kamanto Sunarto, 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta : FEUI Poloma, Margareth. M. 1987. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : Rajawali Soedjono Dirdjosisworo, 1985. Asas-Asas Sosoilogi. Bandung :Armico Soerjono Soekanto. 1982. Teori-Teori Sosiologi tentang Pribadi dan Masyarakat. Jakarta. Ghalia Indonesia Veeger, K.J. 1986 Realitas Sosial. Refleksi Filsafat Sosial . Jakarta:Gramedia 52 Minggu ke – 15 Perilaku yang menyimpang dan penanggulangannya Dalam sosiologi yang dimaksud dengan perilaku menyimpang atau deviance adalah pola tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain perilaku yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat. . Faktor- faktor penyebab : 1. Internal yaitu faktor yang berasal dari pribadi seperti : a. intelegensi, biasanya orang yang kurang dalam intelegensimempunyai potensi untuk mengisolasi diri . Semntara orang yang terlalu merasa intelek akan mudah meremahkan orang lain. b. fisik, orang yang merasa dirinya tidak cukup sempurna akan cenderung untuk kurang percaya diri c. psikis, semakin berat dan beragam beban kejiwaan semakin mereka tidak dapat memusatkan pikiran dan perhatian sehingga sulit menilai mana yang baik dan yang tidak sehingga mudah melakukan penyimpangan. Eksternal yaitu penyimpangan yang dipicu oleh faktyor diluar diri seseorang seperti a. media masa, sanagt berperan menciptakan penyimpangan sosial b.sosial, politik, ekonomi, ada kecenderungan dimana masyarakat yang kondisi ekonominya kurang baik akan kelabilan sosial yang menjurus ke penyimpangan. c. dan pergaulan., pergaulan sangat berperan menmpengaruhi keadaan deviance. Bentuk bentuk penyimpangan sosial menurut Charles Lemert : 53 1. Sexual deviance . Di Amerika Serikat bentuk ini menempati 69 persen ( terbanyak ) diantara penyimpangan yang ada. Penyimpangan ini adalah tindakan seksual yang tidak sewajarnya dilakukan. Bandingkan tingkat deviance dengan di Indonesia. termasuk kelompok ini adalah : sodomi, transexual, homosexual, incest, sadism, masokism , Deviance yang voyerism, transvestite, necrophilia, samen liven, prostitution 2. Drug abuse Penyimpangan dalam pemakaian obat terlarang. Perbuatan ini adalah melanggar norma sosial dan agama demikian juga hukum.Jenis obat terlarang antara lain candu, ganja, putauw, heroin, morfin. Serta obat yang mempunyai efek terhadap pikiran manusia antara lain : magadon, ekstasi, amphetamine, valium, mandrox, rohypnol, LSD/lysergic Acid Diethylamide. 3. Criminal Berupa pelanggaran norma hukum yang merugikan, menggangu keamanan, dan kestabilitas kehidupan masyarakat. Contoh kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan termasuk didalamnya KKN hingga subversif. . 4. Juvenile deliquency Kenakalan remaja dapat berupa perkelahian/tawuran termasuk didalamnya 5. Attitudes Gaya hidup yang tidak biasanya. Hal ini dapat berupa sikap arogan dan eksentrik 54 55