pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil

advertisement
PENGARUH PROGRAM KELAS IBU TERHADAP
PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III
TENTANG TEKNIK MENERAN
Nora Isa Tri Novadela1)
Supriatiningsih1)
1)
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
E_mail : [email protected]
Abstract : pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan Ibu hamil trimester III tentang
teknik meneran. Class mothers with a means to learn about the health of pregnant women in the form
of face-to- face in a group that aims to improve the knowledge and skills of mothers about pregnancy
and childbirth . The problem in this research is the implementation class for Mother have never done
an evaluation of the program on maternal knowledge it is not known class effect of the program on
knowledge pregnant mothers . The purpose of this study was to determine the effect of the program on
knowledge -class mothers third trimester pregnant women about pregnancy and childbirth at
Puskesmas Banjarsari. The study design pre - experiment with one group pretest - posttest , the
population, all pregnant mothers who attend classes November - December 2012 amounted to 50
persons ( total sample ) . The collection of data in the form of a questionnaire filled by pregnant
women before and after the implementation of the class mother, analyzed of univariate and bivariate
analysis with paired t - test test .The results showed an average score of mother's knowledge prior to
attending class mothers 18.10, after the mother classes increased to 24.44 . The mean value of the
difference between knowledge scores before and after the mother's mother's class 6.34 with a standard
deviation of 2.066 , the statistical test results obtained p value of 0.000, ( p value < 0.05 ) , meaning
that there is a significant difference between the knowledge of the mother before mother and after
classes. The conclusion of this study is that there is a class effect of the implementation of the
program on knowledge pregnant mothers about pregnancy and childbirth at Puskesmas Banjarsari in
2012 . Sidomulyo expected for health centers to continue to implement classroom activities in order to
improve the mother's knowledge of pregnant women about pregnancy and childbirth.
Keywords : Class Mom, knowledge
Abstrak : pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan Ibu hamil trimester III tentang
teknik meneran. Kelas ibu merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu
hamil dalam bentuk tatap muka secara kelompok bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan dan persalinan. Masalah dalam penelitian ini adalah selama
pelaksanaan kelas ibu belum pernah dilakukan evaluasi program terhadap pengetahuan ibu hamil
sehingga belum diketahui pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil. Tujuan
penelitian, untuk mengetahui pengaruh program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil trimester
III tentang kehamilan dan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari. Rancangan penelitian
pre-experiment dengan one group pretest-posttest. Populasi, semua ibu hamil yang mengikuti kelas
ibu bulan November - Desember 2012 berjumlah 50 orang (sampel total). Pengumpulan data berupa
kuisioner yang diisi oleh ibu hamil sebelum dan setelah pelaksanaan kelas ibu, analisis univariat dan
bivariat dengan uji paired t-tes. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor pengetahuan ibu sebelum
mengikuti kelas ibu 18,10, sesudah mengikuti kelas ibu meningkat menjadi 24,44. Nilai mean
perbedaan skor antara pengetahuan ibu sebelum dan sesudah kelas ibu 6,34 dengan standar deviasi
2,066, hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000, (p value < 0,05), artinya ada perbedaan
signifikan antara pengetahuan ibu sebelum dan setelah mengikuti kelas ibu. Kesimpulan penelitian ini
adalah ada pengaruh dilaksanakannya program kelas ibu terhadap pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan dan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari tahun 2012. Diharapkan bagi
Puskesmas Sidomulyo untuk tetap melaksanakan kegiatan kelas ibu dalam rangka peningkatan
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan.
Kata Kunci
: Kelas Ibu, pengetahuan
351
352 Jurnal Kesehatan, Volume IV, Nomor 2,Oktober 2013, hlm 351-356
Persalinan dan kelahiran merupakan
kejadian fisiologis yang normal dalam
kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga
merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan
keluarga. Peranan ibu
adalah melahirkan
bayinya,
sedangkan
peranan
keluarga
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu
ketika
proses
persalinan
berlangsung.
Dukungan yang terus menerus dan penatalaksanaan pertolongan persalinan yang baik dan
benar
dapat menyumbangkan suatu
pengalaman melahirkan yang menyenangkan
dengan hasil persalinan yang
sehat dan
memuaskan (Kusmiyati Y, dkk:2009).
Pertolongan persalinan yang menerapkan asuhan sayang ibu dan pencegahan
infeksi juga pertolongan persalinan yang
memperhatikan pencegahan komplikasi dapat
mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi
serta bayi akan terhindar dari trauma dan
berbagai komplikasi yang akan berdampak pada
kecerdasannya kelak selanjutnya berpengaruh
pada kecerdasan anak bangsa (Kusmiyati Y,
dkk:2009).
Penanganan persalinan yang berkualitas
tidak hanya terfokus pada pelahiran bayi, tata
pelaksanaan placenta serta pengawasan kala IV
saja, namun berbagai faktor, dukungan
keluarga, penolong persa-linan, pemberian
posisi dikala pembukaan (kala I) maupun kala
pengeluaran bayi (Kala II). Posisi meneran
dikala II turut menentukan hasil pertolongan
ibu dan bayi. Berbagai komplikasipun dapat
terjadi selama proses persalinan berlangsung
akibat kesalahan cara meneran ( Simkin P,
Ancheta R :2005).
Pada tahun 2008 angka kematian ibu di
provinsi Lampung 145 kasus dan tahun 2009
terdapat 117 kasus. Faktor penyebab kematian
ibu di Provinsi Lampung berturut-turut karena
perdarahan, eklampsi, infeksi, partus lama, dan
lain-lain.
Salah satu strategi MPS dalam percepatan penurunan AKI adalah pemberdayaan
perempuan. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia dan JICA ( Japan International
Coorporation Agency) telah menyusun dan
mengembangkan program kelas ibu dan
menjadikan Provinsi Sumatera Barat sebagai
pilot projectnya. (Depkes RI, 2008).
Berbagai komplikasi dapat terjadi baik
pada ibu maupun pada janin apabila ibu tidak
mampu meneran dengan benar. Pada ibu dapat
menimbulkan kejadian persalinan yang lebih
lama dari normal (partus lama/kala II
memanjang), dimana persalinan atau kelahiran
bayi yang seharusnya terjadi rata-rata selama 1
jam setelah pembukaan cervik lengkap (10 cm)
pada persalinan anak pertama (primi) dan 20-30
menit pada persalinan ke 2 atau lebih (multi ).
Adapun komplikasi pada janin menimbulkan
asfiksia sampai terjadi kematian ( Wiyati
N,2008 ).
Data WHO, kegiatan kelas ibu telah
dilaksanakan
di
negara-negara
Afrika,
Australia, Inggris, India, Jepang dan Asia
Tenggara salah satunya di Indonesia. Di
Indonesia telah dilaksanakan di beberapa
Provinsi seperti Jakarta, Kabupaten Tanah
Datar Provinsi Sumatera Utara, Lampung dan
Bandung.
Meneran secara berlebihan menyebabkan ibu sulit bernafas sehingga terjadi kelelahan
yang tidak perlu dan menyebabkan resiko
asfiksia pada bayi sebagai akibat turunnya
pasokan oksigen melalui placenta. Simkin P,
Ancheta R:2005, meneran dan menahan nafas
yang
berkepanjangan
mengakibatkan
penurunan tekanan darah ibu, kandungan
oksigen darah
dan aliran darah placenta,
penurunan kadar oksigen yang tersedia untuk
janin ( hipoksia dan asidosis janin).
Meneran yang tidak terfokus atau
meneran yang tidak mempunyai arah tertentu
hanya memberikan sedikit kemajuan dalam
persalinan. Meneran seperti ini terjadi ketika
mata terpejam kuat-kuat dan berteriak terus
menerus.Jika meneran dengan membuka mata
dan mengarahkan pandangannya (dan usaha
menerannya ) kearah vagina dan berfikir
tentang menekan bayi keluar maka akan
menghasilkan kemajuan persalinan tanpa terjadi
gawat janin atau robekan perineum yang serius
(Simkin P, Ancheta R:2005).
Studi observasional terhadap prilaku
wanita pada kala II menunjukkan wanita yang
belum tau cara meneran dan belum di beri tahu
akan bernafas lebih banyak dan me-neran lebih
sedikit pada kontraksi kala II di bandingkan
wanita yang di minta berusaha maksimal untuk
meneran terus (Simkin, Ancheta 2005). Dengan
memberikan cara meneran yang benar ibu akan
tahu kapan harus meneran dan kapan harus
beristirahat
(Asuhan
Sayang
Ibu,
http://lenteraimpian. wordpress.com).
Dari berbagai pendapat di atas dapat di
lihat bahwa pengetahuan ibu tentang tehnik
meneran sangat berpengaruh pada proses dan
Novadela, Pengaruh Program Kelas Ibu terhadap Pengetahuan Ibu Hamil 353
hasil persalinannya. Pengetahuan merupakan
faktor yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Begitu pula pengetahuan
ibu hamil khususnya ibu hamil trimester III
tentang tehnik meneran. Pengetahuan ibu dapat
mempengaruhi sikap atau perilaku ibu dalam
mengahadapi proses persalinan. Pengetahuan
ibu tentang meneran memegang peranan yang
sangat penting agar ibu yang mengalami
persalinan dapat meneran dengan benar atau
dengan kata lain apabila seorang ibu
mempunyai pengetahuan baik diharapkan dapat
meneran dengan baik sehingga proses
persalinan menjadi cepat (Sarwono, 2002).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk
membantu ibu hamil dalam meningkatkan
pengetahuan tentang perawatan kehamilan
sehingga ibu dapat menjalani kehamilannya
dengan sehat diantaranya mengikuti kelas ibu,
dimana dalam kelas ibu, ibu akan mendapatkan
materi
tentang
perawatan
kehamilan,
persalinan, nifas, perawatan bayi, senam hamil
maupun KB.
Pada materi senam hamil ibu akan
mengetahui manfaat dari senam hamil
khususnya dalam mempersiapkan proses
kelahiran bayinya. Dengan senam hamil ibu
akan tahu cara meneran dan posisi ibu saat
meneran seperti pengaturan nafas dan kapan ibu
harus meneran (Depkes RI, 2008).
Persalinan dengan kala II memanjang
rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu
sebesar 8% dan di Indonesia sebesar 9%.
Sedangkan Angka Kematian Bayi sebanyak
35/1000 kelahiran tahun 2008 salah
satu
penyebabnya adalah asfiksia. Kejadian Partus
lama di RSIA Siti Fatimah di Makasar tahun
2010 adalah 74 kasus dari 2552 persalinan yaitu
2,89% dari seluruh persalinan. Penelitian yang
dilakukan Soekiman Di RS Mangkuyudan
Yogyakarta di dapatkan, dari 3005 kasus
Partus lama terjadi kematian pada bayi
sebanyak 16,4% (50 bayi) sedangkan pada ibu
di dapatkan 4 kematian. Di propinsi Lampung
sebanyak 2,78% kematian ibu disebabkan oleh
partus lama.
Dari data yang penulis dapatkan dari
hasil wawancara 14 Bidan di wilayah kerja
Puskesmas Banjarsari Kota Metro Bulan
Januari hingga Desember 2011 terdapat 268
persalinan diantaranya 125 (46,6%) adalah
persalinan Primi, 133 (49.6%) Multi, 10(3,7%)
Grande Multi. Dari persalinan tersebut yang
mengalami kala II memanjang 44 (16,4%)
orang dari 268 persalinan yang terdiri dari
Primi 10,1%, Multi 6,3% dan Grande 0%.
Adapun ibu bersalin yang mengalami kala II
memanjang hingga harus di rusuk ke RS
sebanyak 28 (10,4%) orang dari 268 ibu
bersalin periode Januari sampai Juni 2012
Hasil prasurvei yang dilaksanakan
terhadap 10 orang Ibu hamil Trimester III
tentang pengetahuan mengenai teknik meneran
diperoleh 50% ibu tidak mengetahui teknik
meneran yang terdiri dari pengetahuan
mengenai posisi sebesar 8,33%, mengenai cara
meneran sebesar 18,33% dan mengenai waktu
untuk meneran sebesar 15%. Sehingga peneliti
tertarik untuk meneliti pengaruh program kelas
ibu terhadap pengetahuan ibu hamil trimester
III tentang teknik meneran.
METODE
Jenis dalam penelitian ini adalah
penelitian pre-experiment dengan one group
pretes-posttest, yaitu untuk mengetahui
pengaruh program kelas ibu
terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil trimester III (usia kehamilan 28 minggu40 minggu) yang mengikuti program kelas ibu
di Puskesmas Banjarsari yang berjumlah 50
orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah total populasi sejumlah 50 orang
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner yang
dibagikan terdapat 15 pertanyaan dengan
rincian pengertian, manfaat dan dampak
meneran/mengejan 8 pertanyaan, cara meneran
7 per-tanyaan.
Tehnik pengumpulan data menggunakan data primer, Proses penggumpulan data
dilakukan oleh peneliti sendiri dibantu oleh
pembantu peneliti dengan mengunakan format
penggumpulan data yang telah di sediakan
peneliti. Pengambilan data dilakukan sebanyak
dua kali, yaitu sebelum dan setelah ibu hamil
mengikuti program kelas ibu.
Pengolahan data merupakan proses
yang sangat penting dalam penelitian. Oleh
karena itu, harus dilakukan dengan baik dan
benar. Setelah data terkumpul, dilakukan
pengolahan data dengan menggunakan sistem
komputerisasi dengan langkah-langkah editing,
coding, processing dan cleaning.
Analisis data menggunakan analisis
data kuantitatif., yaitu analisis univariat untuk
354 Jurnal Kesehatan, Volume IV, Nomor 2,Oktober 2013, hlm 351-356
melihat distribusi dan persentase dari setiap
variabel dan analisis bivariat. menggunakan ujiT. dependen (uji T paired). Uji T dependen
sering digunakan pada analisis data penelitian
eksperimen. Rancangan ini dikenal dengan
rancangan pre-post, artinya membandingkan
rata-rata nilai pre test dan nilai post test dari
satu sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Analisa Univariat
Tabel 1: Distribusi frekuensi Pengetahuan
ibu hamil tentang teknik meneran
sebelum mengikuti kelas ibu
Kategori
Frekuensi
(%)
Baik
6
12
Cukup
28
56
Kurang
16
32
-
-
50
100
Tidak baik
Jumlah
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa
masih ada ibu hamil yang memiliki
pengetahuan kurang yaitu sebanyak 16 orang
(32%).
Tabel 2: Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang teknik meneran setelah
mengikuti kelas ibu
Kategori
Frekuensi
(%)
Baik
37
74
Cukup
13
26
Kurang
-
-
Tidak baik
-
-
50
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa
sebagian besar ibu hamil yang telah mengikuti
kelas ibu memiliki pengetahuan baik dengan
jumlah 37 orang (74%).
Analisa Bivariat
Analisa bivariat dipergunakan untuk
melihat hubungan antara varibel dependent dan
variabel independent sehingga diketahui
kemaknaannya dengan menggunakan uji
statistik paired t-tes dependent. Cara pengujian
paired t-tes dependent
dengan hasil
perhitungan sebagai berikut :
Tabel 3: Distribusi Rata-Rata Pengetahuan
Ibu Hamil Sebelum dan Setelah
mengikuti Kelas Ibu
Variabel
Mean
N
SD
SE
Penget bumil
sebelum
mengikuti
kelas ibu
18,10
50
3.209
0,454 0,000
Penget bumil
sesudah
mengikuti
kelas ibu
24,44
50
2.697
0.381
P-v
Berdasarkan tabel 4 terlihat statistik
deskriptif berupa rata-rata dan standar deviasi
skor perolehan antara pengetahuan ibu sebelum
dan setelah mengikuti kelas ibu. Rata-rata skor
perolehan nilai sebelum mengikuti kelas ibu
adalah 18,10. Rata rata perolehan nilai sesudah
mengikuti kelas ibu adalah 24,44. Terlihat nilai
perbedaan mean
antara pengukuran pertama dan kedua adalah
6,34. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value
0,000, maka dapat disimpulkan ada perbedaan
yang signifikan antara penilaian sebelum dan
setelah kelas ibu maka Ho ditolak artinya ada
pengaruh program kelas ibu terhadap
pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah
kelas ibu.
PEMBAHASAN
Berdasarkan analis data yang ada
penulis melakukan pembahasan tentang
pengaruh program kelas ibu terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran
di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari Kota
Metro bahwa ada pening-katan pengetahuan
kategori baik sebelum dan setelah kelas ibu,
Novadela, Pengaruh Program Kelas Ibu terhadap Pengetahuan Ibu Hamil 355
sebelum kelas ibu kategori baik 6 orang ( 12% )
dan setelah kelas ibu kategori baik 37 orang (
74% ). Uji statistik diperoleh data rata-rata skor
pengetahuan ibu sebelum mengikuti kelas ibu
18,10.
Rata-rata pengetahuan ibu setelah
mengikuti kelas ibu 24,44. Didapat nilai
perbedaan mean antara pengetahuan ibu
sebelum dan setelah kelas ibu 6,34, hasil uji
statistik didapatkan nilai p value 0,000, dimana
nilai tersebut (p value < 0,05) ada perbedaan
signifikan antara pengetahuan ibu sebelum dan
setelah mengikuti kelas ibu maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh program kelas ibu
terhadap pengetahuan ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Banjarsari Kota Metro.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kelas ibu sangat bermanfaat bagi ibu
hamil dalam meningkatkan pengetahuan,
merubah sikap dan prilaku agar ibu memahami
tentang teknik meneran dalam persalinan.
Kurangnya informasi tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kehamilan dan
persalinan sering menjadi persoalan yang
membuat ibu hamil salah dalam mengambil
keputusan. Selain itu rendahnya pengetahuan
juga
dapat
menyebabkan
terjadinya
keterlambatan dalam mengambil keputusan.
Sehingga dengan adanya kelas ibu, ibu hamil
dapat mengatasi masalah atau keluhan yang
dirasakan selama kehamilan dan dapat
menghadapi persalinan yang aman dan nyaman.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
jika kelas ibu ini dilakukan dengan baik dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang. Menurut
Notoatmodjo (2003) pengetahuan diperoleh
karena adanya pengalaman dan informasi yang
didapatkan seseorang.
Dalam buku pedoman kelas ibu
merupakan sarana untuk belajar bersama
tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk
tatap muka dalam kelompok yang bertujuan
SIMPULAN
1. Pengetahuan ibu hamil tentang teknik
meneran dalam
persalinan sebelum
mengikuti kelas ibu kategori baik 12%,
cukup 56% dan kurang 32%.
2. Pengetahuan ibu hamil tentang teknik
meneran dalam persalinan setelah kelas ibu
kategori baik sebanyak 74% , cukup 26%,
kurang 0 %.
untuk
meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi
baru lahir, keluarga berencana, mitos, penyakit
menular dan akte kelahiran.
Kelas ibu hamil adalah kelompok
belajar ibu-ibu hamil, di kelas ini Ibu hamil
akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) secara menyeluruh, terjadwal, dan
berkesinambungan. Kelas ibu difasilitasi oleh
tenaga
bidan/tenaga
kesehatan
dengan
menggunakan paket kelas ibu hamil (Buku
KIA, lembar balik, CD, dan senam hamil).
Rancangan penelitian pre experiment
dengan one group pretest-posttest, populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
yang mengikuti kelas ibu pada bulan November
2012 berjumlah 50 orang (sampel total).
Pengumpulan data berupa kuisioner yang diisi
oleh ibu hamil sebelum dan setelah pelaksanaan
kelas ibu yang kemudian diolah dan dianalisis
kuantitatif berupa analisis univariat dan bivariat
dengan uji paired t-tes menggunakan analisis
program komputer.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
skor pengetahuan ibu sebelum mengikuti kelas
ibu 18,10 dengan standar deviasi 3,209, sesudah
mengikuti kelas ibu meningkat menjadi 24,44
dengan standar deviasi 2,697. Nilai mean
perbedaan skor antara pengetahuan ibu sebelum
dan sesudah kelas ibu 6,34, hasil uji statistik
didapatkan nilai p value 0,000, dimana nilai
tersebut ( p value < 0,05 ) ada perbedaan yang
signifikan antara pengetahuan ibu sebelum dan
setelah mengikuti kelas ibu, maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh program kelas ibu
terhadap pengetahuan ibu hamil tentang teknik
meneran dalam persalinan di Puskesmas
Banjarsari kota Metro tahun 2012.
3. Pengetahuan
ibu hamil tentang teknik
meneran dalam
persalinan sebelum
mengikuti kelas ibu 18,10
sesudah
mengikuti meningkat menjadi 24,44. Nilai
mean perbedaan skor antara pengetahuan ibu
sebelum dan sesudah kelas ibu 6,34.
4. Terdapat perbedaan signifikan (P = 0,00)
antara pengetahuan ibu sebelum dan setelah
mengikuti kelas ibu.
356 Jurnal Kesehatan, Volume IV, Nomor 2,Oktober 2013, hlm 351-356
DAFTAR RUJUKAN
Departemen Kesehatan RI, 2008. Buku
Pedoman Kelas Ibu, Mataram
Kusmiati Y. 2009. Perawatan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Fitramaya.
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Prilaku
Kesehatan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Simkin P & Ancheta R. 2005. Buku Saku
Persalinan. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Wiyati,N 2008, Perawatan ibu nifas.
Yogyakarta:Fitramaya.
Sarwono, 2002, cip izaatijannah. Wordpress.
Com/2011/03/08
Download