27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Pojoksari Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang pada semester Genap tahun ajaran 2012/2013. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2013 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi : 1) Tahap persiapan (Januari - Februari) Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrument, permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. 2) Tahap pelaksanaan(Februari-Maret) Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data. 3) Tahap penyusunan (Maret-April) Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian. b. Karakteristik dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Pojoksari Ambarawa, Kabupaten Semarang. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas 5 SDN Pojoksari Ambarawa Tahun Ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 29 siswa, yang terdiri atas 15 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Kondisi fisik SD Negeri Pojoksari Ambarawa yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 lapangan, 1 perpustakaan, 4 kamar mandi. Kondisi fisik ruang kelas 5 yaitu terdapat 29 meja siswa, 29 kursi siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, 1 almari, 1 rak buku, 1 papan tulis, 1 penghapus, 1 peta, 1 papan absen, foto presiden dan wakilnya, lambang garuda 28 pancasila, gambar pahlawan, hasil lukisan siswa. Jumlah guru dan karyawan ada 13 orang. Sedangkan kondisi fisik siswa kelas 5 terbilang normal, tinggi badan dan berat badan siswa cukup seimbang. Karakteristik siswa kelas 5 ini adalah berumur antara 9 sampai 11 tahun yang merupakan menuju tahap berpikir konkrit/ nyata. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dan buruh tani. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu tipe kolaborasi, penelitian dilakukan berkolaborasi dengan guru kelas di SD tempat penelitian. Pada PTK tipe kolaborasi, yang melakukan penelitianlah yang merancang RPP penelitian kolaboratif, sedangkan guru yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang menjadi objek penelitian yaitu: 1. Keaktifan belajar IPA adalah skor yang diperoleh dari penilaian rubrik keaktifan diskusi dan rubrik keaktifan persentasi. 2. Hasil belajar IPA adalah skor perolehan dari tes formatif dan skor keaktifan. 3. Model Pembelajaran Jigsaw adalah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil dengan Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan serta mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a. Siswa membentuk 5-6 kelompok sebagai kelompok asal. 29 b. Setiap anggota dalam kelompok asal diberi materi dan tugas yang berbeda sebagai tim ahli c. Anggota kelompok yang berbeda dengan materi yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan materi mereka. d. Tim ahli kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman dalam kelompok asal tentang materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan saksama. e. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. f. Guru memberikan evaluasi kepada siswa 3.4 Prosedur Penelitian Rencana Tindakan Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang dipergunakan adalah model C.Kemmis dan Mc.Taggart, R melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui gambar berikut (Mulyatiningsih, 2011: 70): Gambar 3.1 Model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart 30 Berdasarkan skema diatas penelitian yang akan dilaksanakan melalui dua siklus, yakni siklus I dan siklus II. Sebelum melaksanakan penelitiaan, menyususn suatu perencanaan apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dan observasi pengamatan jalannya tindakan dalam pembelajaran. Kemudian setelah tindakan dan observasi dilaksanakan maka kegiatan refleksi dilaksanakan berdasarkan pengamatan. Dari hasil refleksi ini maka akan menemukan kelamahan atau kekurangan dari kegiatan pembelajaran siklus I. kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada silus II yang pelaksanaannya sama seperti siklus I. 1. Pelaksanaan Siklus I a) Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Alat yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain gambar tanah, gelas plastik, air, macam-macam tanah, gambar bebatuan, beberapa batu-batuan dan paku. Perangkat evaluasi yang meliputi LKS dan lembar tes formatif, serta lembar observasi implementasi RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan. b) Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai guru lain selain guru kelas dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Langkah-langkah pembelajaran dengan model 31 pembelajaran jigsaw yang digunakan mengacu pada buku (Rusman, 2010: 218). c) Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II akan dilaksanakan untuk memantapkan model pembelajaran yang digunakan. 2. Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan siklus I yaitu penyusunan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw, meliputi RPP tentang memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Lembar penilaian, lembar observasi. RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan. Perencanaan siklus II dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I atau dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar yang diinginkan. 2. Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan 32 oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai guru lain selain guru kelas dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw yang digunakan mengacu pada buku (Rusman, 2010: 218). 3. Refleksi Refleksi dalam siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. 3.5 Jenis Data, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Jenis Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari nilai proses yang diperoleh dari tanya jawab, diskusi, LKS dan tes formatif. 3.5.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Tes Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes tersebut dalam bentuk pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas 5 pokok bahasan “memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam”. Sebelum dibuat instrumennya maka disusun kisi-kisi soal. 33 Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Mata Pelajaran IPA Kelas 5 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendeskripsikaan prosesbpembentuka n tanah karena pelapukan Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam Indikator Menyebutkan jenis-jenis tanah. Menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing jenis tanah. Menyebutkan jenis-jenis batuan. Menyebutkan contoh dari jenis-jenis batuan Mendeskripsikan proses daiur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya Taraf Berfikir C2,C3,C4 C2,C3,C4 C2,C3,C4 C3,C4 Item Soal 1,4,5,6,7,8,1 0,12,15 2,3,9,11,13, 14 16,17,18,19, 20,23,24,26, 28,30 21,22,25,27, 29 3,7,8,11,13, 14,16,17,18, 19,20,22,23 1,2,12,21,29 Menjelaskan tentang proses daur air di bumi. C2,C3,C4 Menyebutkan manfaat air bagi mahluk hidup. C2,C3,C4 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. C3,C4 9,10,24,25,2 6,28 C2,C4 4,5,6,15,27, 30 Menyebutkan cara menghemat air. 2. Non tes Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu sebuah teknik pengukuran untuk melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan untuk 2 hal yaitu: implementasi RPP dan kegiatan siswa. a. Observasi implementasi RPP Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian pembelajaran di dalam kelas, sehingga di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. 34 Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran Jigsaw. Untuk melakukan observasi tersebut maka dibuat instrumen observasi. Sebelum instrument observasi dibuat, maka dibuat dulu kisi – kisi instrumen observasi. Konsep dasar penyusunan instrument observasi dalam hal ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Jigsaw. Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru Indikator Aspek yang diamati Guru Mengucapkan salam Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a guna mengawali pembelajaran hari ini. c. Mengabsensi kehadiran siswa. Kegiatan awal d. Mempersiapkan kondisi fisik seperti LKS, alat peraga. pembelajaran Apersepsi: a. Menanyakan kondisi peserta didik. b. Menginformasikan tujuan pembelajaran. c. Menyampaikan cakupan materi pembelajaran hari ini. a. b. Kegiatan inti pembelajaran Kegiatan akhir pembelajaran Memberikan sedikit penjelasan mengenai materi yang akan diberikan Membagi siswa menjadi 5 kelompok Membagikan alat peraga yang telah disediakan Melakukan tanya jawab tentang percobaan yang telah dilakukan Masing-masing kelompok dibagikan lembar kerja kelompok yang sama antara kelompok satu dengan yang lainnya Mengklarifikasi hasil diskusi siswa 1. Menyimpulkan hasil belajar sesuai dengan hasil klarifikasi 2. Melakukan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran Setelah dibuat kisi-kisi barulah dibuat instrumen observasi aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen observasi dan rekap hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada lampiran. 35 b. Observasi kegiatan siswa Observasi ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas 5 SD Negeri Pojoksari Ambarawa. Instrumen yang digunakan untuk observasi kegiatan siswa adalah observasi aktifitas siswa. Berikut ini disajikan tabel kisi-kisi observasi aktifitas siswa. Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa Indikator Aspek yang diamati 1. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku Kegiatan Awal catatan dan buku pelajaran) Pembelajaran 2. Memperhatikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan 1. Mendengarkan sedikit penjelasan dari guru mengenai Kegiatan inti materi yang disampaikan guru pembelajaran 2. Melaksanakan percobaan dan pengamatan 3. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru 4. Berpencar untuk berkumpul dengan kelompoknya 5. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab membaca, mempelajari, dan memahami materi yang diajarkan 6. Siswa aktif mendiskusikan jawaban bersama anggota dari kelompok lain sesuai nomor soal yang didapatnya 7. Kembali ke kelompok asal dan menyampaikan hasil diskusinya 8. Siswa aktif maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompok 9. Siswa aktif menanggapi hasil kerja kelompok lain 10. Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti 11. Mengerjakan soal latihan dari guru Kegiatan akhir pembelajaran 1. Siswa aktif membuat rangkuman materi yang dipelajari ke dalam buku catatan 2. Siswa aktif melakukan kegiatan refleksi Langkah berikutnya jika kisi-kisi telah selesai dibuat yaitu membuat instrumen observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen 36 observasi dan rekap hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada lampiran. 3.6 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan yang akan dicapai yaitu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan adanya pencapaian jumlah skor ≥ 9 dan nilai ketuntasan KKM ≥ 65. Harapan yang ingin dicapai peneliti pada siklus I dan II adalah tingkat ketuntasan siswa sebanyak 29 siswa mendapatkan skor keaktifan maksimal dan nilai yang sama atau diatas KKM. 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1 Uji Validitas Instrumen Sebelum soal tes diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan tidaknya suatu item menggunakan validitas instrumen berkaitan dengan sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria instrumen menurut Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010) menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to total correlation ≥ 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa. Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Kriteria validitas intrumen menurut Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010:35) menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to total correlation ≥ 0,20. Sebelum uji validitas instrumen tes, maka dilakukan uji validitas juga pada instrumen tes formatif. Langkah-langkah seperti pada saat uji validitas instrumen, yang pertama mengujicobakan instrumen agar dikerjakan oleh siswa kelas uji coba 37 yaitu SD Negeri Rowoboni 02 setelah selesai uji coba instrumen tes dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen dari 30 item soal pilihan ganda. Setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 16 dan diperoleh hasil item soal yang valid untuk pilihan ganda sebanyak 30 soal. Soal pilihan ganda pada siklus I yang tidak valid sebanyak 10 soal dan pada siklus II dengan jumlah soal sebanyak 30 soal pilihan ganda yang tidak valid sebanyak 8 soal. 3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrument dalam penelitian ini dengan menggunakan Naniek (2012: 346) sebagai berikut : Tabel 3.4 Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi 1 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 2 < 0,80 – 0,60 Tinggi 3 < 0,60 – 0,40 Cukup 4 < 0,40 – 0,20 Rendah 5 < 0,20 Sangat rendah Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut: α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan