Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRSAK TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Rudy Hidana, Maya Andiyani Fauziah Hayati Program Studi D-III Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya Abstrak Telah dilakukan penelitian uji daya hambat ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli, untuk mengetahui daya hambat minimum ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Daun sirsak di ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan etanol 70%. Uji daya hambat ekstrak daun sirsak terhadap bakteri Escherichia coli dilakukan dengan metode Kirby-Bauer atau dengan cara cakram. Konsentrasi ekstrak daun sirsak yang digunakan adalah 100%, 90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 40%, 30%, 20%, dan 10%. Kertas cakram yang sudah direndam dalam berbagai konsentrasi ekstrak daun sirsak diletakkan dalam cawan petri yang berisi agar Mueller-Hinton dan suspensi bakteri Escherichia coli dengan kepadatan bakteri 3x106. Dan dilihat ada tidaknya zona hambat yang berupa zona jernih disekitar kertas cakram setelah diinkubasi 37oC selama 24 jam. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pada konsentrasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) 100%, 90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 40%, 30%, dan 20% terbentuk zona jernih, yang berarti pada konsentrasi tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Sedangkan pada konsentrasi 10% tidak terbentuk zona jernih, yang berarti pada konsentrasi tersebut tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi minimal 20%. Kata Kunci: Daya hambat, Ekstrak, Escherichia coli menyebabkab efek samping, karena masih Pendahuluan Obat tradisional adalah obat- bisa dicerna oleh tubuh (Anonim : 2012). obatan yang diolah secara tradisional, Sirsak, nangka Belanda atau turun-temurun, berdasarkan resep nenek durian Belanda (Annona muricata L) moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau adalah tumbuhan berguna yang berasal kebiasaan setempat, baik bersifat magic dari maupun pengetahuan tradisional. Menurut Amerika Selatan (Yulianti, 2011 : 1). penelitian tradisional masa kini, memang Karibia, Amerika Tengah dan obat-obatan Seiring perkembangan teknologi, bermanfaat kandungan dan khasiat tanaman sirsak bagi kesehatan, dan penggunaannya lebih mulai terungkap. Berbagai mudah dijangkau masyarakat, baik harga menunjukkan maupun ketersediaannya. Obat tradisional mengandung banyak khasiat sebagai obat. pada saat ini banyak digunakan karena Bagian tanaman sirsak, mulai dari daun, menurut beberapa penelitian tidak terlalu bunga, buah, biji, akar sampai kulit batang bahwa penelitian tanaman sirsak dan akarnya pun dapat dimanfaatkan 156 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 sebagai obat (Mardiana dan Juwita ,2012 : Staphylococcus aureus 14). cholera mencemari Selain buah sirsak menyembuhkan juga berfungsi kanker, yang atau Vibrio makanan (Nursalam, 2008 :168). sebagai antibakteri, antijamur (fungi), yang efektif Metode melawan berbagai jenis parasit/cacing. Metode penelitian yang digunakan Daun sirsak mengandung bahan aktif, dalam penelitian ini adalah eksperimen. seperti saponin, flavonoid, dan tanin Membuat pengenceran ekstrak daun sirsak (Yulianti, 2011 : 15). 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, Tanin merupakan senyawa polar 80%, 90%, 100%. Dituangkan media Mueller Hinton yang larut dalam air, basa encer, alkohol, gliserol dan aseton. Tanin digunakan suhu 450C untuk pengobatan diare dan sebagai 12mL ( ketebalan kira-kira ± 4-5 mm) antibakteri kedalam (Ganiswarna, 2006 dalam yang masih cair sebanyak cawan petri yang steril, goyangkan dan biarkan membeku. Purwatresna 2012). Daun sirsak merupakan bagian Suspensi bakteri E.coli dengan dari tanaman sirsak yang paling sering kepadatan bakteri 3x106/mL disebarkan digunakan sebagai obat. Sejak dahulu, dengan batang kaca bengkok kedalam masyarakat media Mueller Hinton yang sudah beku di daerah Kalimantan menggunakannya untuk mengobati demam. Di Madagaskar, daun sirsak sebanyak 0,1mL. Lempengan agar dibiarkan mengering selama 5 menit. Kemudian digunakan untuk mengobati penyakit lever diletakan kertas cakram yang sudah direndam dengan (Mardiana dan Juwita, 2012 : 14). Pemanfaatan sirsak untuk obat ekstrak daun sirsak selama 5 menit, pada juga telah dilakukan oleh masyarakat agar yang sudah Madura, daun sirsak umumnya digunakan Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Selain sebagai obat pereda diare dan sakit ditanami pengerjaan bakteri. sampel, perut. Di Kutai, Kalimantan Timur, daun dilakukan pula pembuatan kontrol positif sirsak yang dipilih untuk meredakan (media diare (Mardiana dan Juwita, 2012 : 17). bakteri), kontrol negatif (media Mueller Diare adalah peningkatan keenceran dan frekuensi tinja. Diare dapat Mueller Hinton + suspensi Hinton). Dimati adanya daerah hambatan berupa zona jernih sekitar kertas cakram. bersifat akut atau kronis, penyebabnya Cara perhitungan diameter zona selain racun juga higienis dan sanitasi hambatan: Diameter zona hambat = lingkungan serta infeksi bakteri patogen, diameter zona keseluruhan – diameter seperti kertas cakram. ( Soemarno, 1987:123) Escherichia dysentriae, coli, Salmonella Shigella typhi, 157 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 Hasil Dan Pembahasan Hasil penelitian daya hambat ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli Konsentrasi Ekstrak No Ekstrak 1 10 % 2 20 % 3 30 % 4 40 % 5 50 % 6 60 % 7 70 % 8 80 % 9 90 % 10 100 % Ulangan I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II Zona Keseluruhan (mm) 6 6 13 12 14 14 17 18 20 20 20 21 23 22 25 24 30 31 31 31 Dari tabel dapat dilihat bahwa pada konsentrasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) 100%, 90%, 80%, Diameter Kertas Cakram (mm) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 Zona Hambat (mm) 0 0 7 6 8 8 11 12 14 14 14 15 17 16 19 18 24 25 25 25 RataRata (mm) terdapat Keterangan Tidak terbentuk zona jernih Terbentuk zona jernih Terbentuk zona jernih Terbentuk zona jernih Terbentuk zona jernih Terbentuk zona jernih Terbentuk zona jernih Terbentuk zona jernih Terbentuk zona jernih Terbentuk zona jernih 0 6,5 8 11,5 14 14,5 16,5 18,5 24,5 25 pertumbuhan bakteri Escherichia coli. b. Kontrol Negatif (media Mueller- 70%, 60%, 50%, 40%, 30%, dan 20% Hinton): tidak terdapat terbentuk zona jernih, yang berarti pada pertumbuhan bakteri Escherichia konsentrasi tersebut dapat menghambat coli. pertumbuhan bskteri Escherichia coli. Sedangkan pada konsentrasi 10% tidak terbentuk zona jernih, yang berarti pada konsentrasi tersebut menghambat tidak pertumbuhan dapat bskteri dilakukan uji pada bakteri Escherichia coli, dilakukan juga uji kualitatif senyawa Flavonoid, Tanin dan Saponin, dengan hasil: a. Flavonoid Escherichia coli. Selain hasil dari tabel diperoleh pula hasil penelitian kontrol positif dan a. Kontrol Positif (media Mueller+ suspensi Positif: terdapat warna kuning pada lapisan amil alkohol b. Tannin kontrol negatif, sebagai berikut: Hinton Sebelum bakteri): Positif: timbul warna hijau kehitaman 158 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 c. Saponin Republik Indonesia: Positif: timbulnya buih 1997 Dwidjoseputro, Kesimpulan dilakukan menunjukkan Hasnawati, bahwa muricata menghambat L) yang pertumbuhan mampu bakteri Escherichia coli adalah pada konsentrasi 20%. Eka, Keajaiban Sirsak Menumpas 7 Penyakit, Penerbit konsentrasi minimal ekstrak daun sirsak (Annona Dasar-dasar Mikrobiologi.Djambatan: Jakarta, 2010 Berdasarkan hasil penelitian yang telah Jakarta, Easymedia: Surabaya, 2012 Jawetz, Melnick, dkk, Mikrobiologi Kedokteran, Penerbit Salemba Medika: Jakarta, 2005 Joe, Wulan, Dahsyatnya Khasiat Sirsak untuk Penyakit yang Mematikan: Daftar Pustaka Anonim, Manfaat Obat Tradisional Kuwat, S dan Indah, S.Y, 7 Kombinasi Herbal, www.kumpulan.info/sehat/artike Arvin, B.K, Ilmu Kesehatan Anak, Edisi Vol 2, Penerbit Buku Badan Pengawasan Obat dan Makanan Tumbuhan Monografi Obat Ekstrak Indonesia, Gerard dan Enggar S. Koeswandono. Mikrobiologi Kedokteran Untuk Labolatorium dan Klinik, Gramedia : Jakarta, Mardiana, Lina dan Juwita Ratnasari, Ramuandan Bridson, Oxioid manual, England, 1990 Depkes RI, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Departemen Kesehatan Indonesia: Khasiat Sirsak, Penebar Swadaya: Jakarta, 2012 Penuh Jakarta, 1995 Depkes RI, Materia Medika Indonesia, Jilid I, Departemen Kesehatan Khasiat, Gramedia Penerbit Pustaka Utama: Jakarta, 2012 Ngastiyah, Perawatan Penerbit 1982 Republik Mengatasi Kanker. Agromedia Muaris, Hindah, Buah Sirsak Buah Sehat BPOM RI : Jakarta, 2004 Bonang, Mangan, Y. Solusi Sehat Mencegah Dan Pustaka: Jakarta, 2009. Kedokteran, 2000 (BPOM), Buah Ajaib, Penerbit Tibbun Media: Surabaya 2011 l-kesehatan,2012 15 Jakarta, 2012 Buku Anak Sakit, Kedokteran: Jakarta, 1997 Nursalam, dkk, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Penerbit Salemba Medika: Jakarta, 2008 Purwatresna E, Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Air dan Etanol Daun Sirsak Secara In Vitro Melalui Inhibisi Enzima-Glukosidase, Skripsi 159 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 11 No.1 Februari 2014 Institusi Pertanian Bogor : Bogor, 2012 Radi, Juhaeni, Sirsak, Budi dayadan Pemnfaatannya, Penerbit Kanisius: Yogyakarta, 2008 Sjahid. L. R. 2008. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Dewandaru Daun (Eugenia unifloraL.).Skripsi Muhammadiyah Universitas Surakarta: Surakarta. http://etd.eprints.ums.ac.id/994/1 /K100040231.pdf.Diakses 22 Januari 2013. Soemarno, Penuntun Praktikum Bakteriologi, C.V. Karyono : Yogyakarta, 1987 Supardi, Imam dan Sukamto, Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan, Penerbit Alumni : Bandung, 1999 Syahrurachman A, Mikrobiologi dkk. Buku Kedokteran. Ajar Edisi Revisi. Bina Aksara: Jakarta, 1994 Universitas Sumatera Utara. Insektisisda 2010. Alami. (online),<http://repository.usu.ac .id/bitstream/123456789/23319/ 4/Chapter%20II.pdf>diaksestang gal 23 Januari 2012 Yulianti,Indah Sri, Khasiat Sirsak, Penerbit Tibun Media : Surabaya, 2011 160