xviii. pemetaan urusan pemerintahan

advertisement
KEBIJAKAN PENATAAN KELEMBAGAAN
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PANGAN
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
oleh :
Dra. Rahajeng Purwianti, M.Si
Direktorat Fasilitasi kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah
Disampaikan pada
Rapat koordinasi Urusan Pemerintahan Bidang Pangan
Surabaya, 16 Mei2016
2
I. PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN
(UU 23 TAHUN 2014)
Pembagian urusan pemerintahan diatur dalam lampiran UU sehingga memberikan
status otonomi yang lebih kuat kepada daerah otonom;
Ditentukan suatu pola pembagian urusan pemerintahan antar tingkatan/susunan
pemerintahan sehingga terhindar dari tumpang tindih dan ketidakjelasan
kewenangan;
Terdapat keseimbangan beban urusan berdasarkan kriteria dan prinsip
pembagian urusan pemerintahan yang sudah ditentukan;
Urusan yang mempunyai dampak ekologis yang serius hanya diotonomikan sampai
ke daerah provinsi (kehutanan, kelautan dan pertambangan) sehingga relatif
mudah dikendalikan.
Memperkuat status urusan
otonomi daerah
mencegah tumpang tindih
kewenangan
III. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
ABSOLUT
PERTAHANAN
KEAMANAN
AGAMA
YUSTISI
POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER &
FISKAL
URUSAN
PEM. UMUM
1.
2.
3.
4.
5.
KONKUREN
Dibagi berdasarkan
prinsip Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
Efisiensi
PILIHAN
WAJIB
Kes, Pendidik,
PU, dll.
PELAYANAN
DASAR
SPM
Pertambangan,
Perdagangan, dll.
NON PELAYANAYAN
DASAR
IV. URUSAN PEMERINTAHAN
1. Urusan Pemerintahan Absolut, sepenuhnya menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu:
• politik luar negeri;
• pertahanan;
• keamanan;
• yustisi;
• moneter dan fiskal nasional; dan
• agama.
2. Urusan Pemerintahan Konkuren, dibagi antara Pemerintah Pusat
dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah
menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.
1. Urusan Pemerintahan Umum, adalah Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.
Urusan Pemerintahan Wajib berkaitan dengan
Pelayanan Dasar
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan umum dan penataan ruang;
4. Perumahan rakyat dan kawasan
permukiman;
5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan
pelindungan masyarakat; dan
6. Sosial.
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
1. Tenaga kerja;
2. Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
3. Pangan;
4. Pertanahan;
5. Lingkungan hidup;
6. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
7. Pemberdayaan masyarakat dan Desa;
8. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
9. Perhubungan;
10. Komunikasi dan informatika;
11. Koperasi, usaha kecil, dan menengah;
12. Penanaman modal;
13. Kepemudaan dan olah raga;
14. Statistik;
15. Persandian;
16. Kebudayaan;
17. Perpustakaan; dan
18. Kearsipan.
Urusan Pemerintahan Pilihan
1. Kelautan dan perikanan;
2. Pariwisata;
3. Pertanian;
4. Kehutanan;
5. Energi dan Sumber Daya Mineral;
6. Perdagangan;
7. Perindustrian; dan
8. Transmigrasi.
V. KONDISI PERANGKAT DAERAH SAAT INI
Daerah Kecil (Nilai <40):
Daerah Sedang (Nilai 40-70):
Daerah Besar (Nilai >70):
1.
1.
a. Setda, terdiri dari paling
banyak 4 (empat) asisten;
b. sekretariat DPRD;
c. dinas paling banyak 18
(delapan belas); dan
.lembaga teknis daerah
paling banyak 12
(duabelas).
2.
3.
4.
•
Setda: paling banyak 3
(tiga) asisten;
Sekretariat DPRD;
dinas paling banyak 12
(dua belas);
lembaga teknis daerah
paling banyak 8
(delapan).
2.
3.
4.
Setda paling banyak 3
(tiga) asisten;
Sekretariat DPRD;
Dinas paling banyak 15
(lima belas);
lembaga teknis daerah
paling banyak 10
(sepuluh).
DAPAT DIBENTUK LEMBAGA LAIN Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelaksanaan
peraturan perundang- undangan
Akibatnya:
1. Tidak sinergis kelembagaan daerah dengan Urusan pemerintahan (Misal: Dinas Perhubungan dan Kominfo,
Dinas Perdagangan, Perindustrian, UMKM dan Tenaga Kerja).
2. Dengan dibukanya lembaga lain, perangkat daerah berkembang tanpa batas walaupun jumlah dinas dan badan
sudah dibatasi
3. Kriteria penentuan nilai dilakukan berdasarkan kriteria besaran daerah, sehingga tidak mencerminkan beban
dari urusan pemerintahan tersebut
VI. ARAH KEBIJAKAN
•
Untuk mendorong kehadiran Negara secara efektif dalam melayani seluruh lapisan masyarakat perlu
menata ulang Kelembagaan Pemda sesuai dengan perubahan kewenangan antar susunan
pemerintahan sebagai bagian dari penguatan otonomi daerah dan reformasi birokrasi.
•
Penyesuaian harus menjadikan Kelembagaan efektif dalam melaksanakan tugasnya tetapi
harus efisien dari sisi pembiayaan, mengingat saat ini proporsi biaya birokrasi >50%
•
Pengaturan kelembagaan bersifat asimetris yang memungkinkan kelembagaan dari satu daerah
berbeda dengan daerah yang lain karena perbedaan prioritas Daerah dalam pelaksanaan otonomi
yang seluas-luasnya.
•
Mendorong terwujudnya sinergi kelembagaan antara Pemerintah Pusat dan Daerah agar
jelas pemangku kepentingan (stakeholder) dari kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian tersebut di tingkat provinsi dan kabupaten/kota secara nasional.
•
Menciptakan sinergi dalam perencanaan pembangunan antara kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian dengan Daerah untuk mencapai target nasional dengan akselerasi realisasi target nasional
tersebut.
•
Memastikan tersedianya dukungan personel yang memadai baik dalam jumlah maupun standar kompetensi yang diperlukan
untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, sehingga Pemerintah Daerah akan
mempunyai birokrasi karir yang kuat dan memadai dalam aspek jumlah dan kompetensinya.
MENJADIKAN DAERAH SEBAGAI UJUNG
TOMBAK PELAKSANAAN NAWACITA
VII. KONSEP PENGELOMPOKAN PERANGKAT DAERAH
Perangkat Daerah provinsi:
a. sekretariat daerah;
b. sekretariat DPRD;
Secara teoritis pengelompokan perangkat
daerah terdiri atas 5 (lima) komponen,
yaitu:
•
kepala Daerah (strategic apex)
• sekretaris Daerah (middle line)
• dinas Daerah (operating core)
• Badan sebagai fungsi penunjang
(technostructure)
• staf pendukung (supporting staff).
c. inspektorat;
d. dinas; dan
e. badan.
Perangkat Daerah Kab/Kota
a. sekretariat daerah;
b. sekretariat DPRD;
c. inspektorat;
d. dinas;
e. badan; dan
f. kecamatan
Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Badan sebagaimana dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
(Dinas dan Badan melaksanakan fungsi manajemen (yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengoordinasian,
penganggaran, pengawasan, penelitian dan pengembangan, standardisasi, dan pengelolaan informasi)
VIII. TIPOLOGI PERANGKAT DAERAH
PADA
PRINSIPNYA
SETIAP
DILAKSANAKAN OLEH 1 DINAS
PADA
PRINSIPNYA
SETIAP
DILAKSANAKAN OLEH 1 BADAN
URUSAN
FUNGSI
PEMERINTAHAN
PENUNJANG
UNTUK MELAKSANAKAN PRINSIP TERSEBUT DI ATAS, DINAS DAN
BADAN DIKATEGORIKAN KE DALAM
•TIPE A (Skor lebih 800)
•TIPE B. dan (Skor 601-800)
•TIPE C (Skor lebih dari 400 – 600)
TIDAK LAGI DIKENAL PERUMPUNAN DINAS DAN BADAN, KECUALI
URUSAN YANG SANGAT KECIL SEHINGGA BEBAN TUGASNYA TIDAK
MASUK KATEGORI TIPE C, DIWADAHI DENGAN KRITERIA:
SKOR 300-400, SETINGKAT BIDANG
SKOR KURANG DARI 300, SETINGKAT SUB BIDANG
IX. KEKHUSUSAN PERANGKAT DAERAH
Urusan Pemerintahan di bidang
ketenteraman dan ketertiban
umum serta perlindungan
masyarakat dilaksanakan oleh:
1. Dinas yang menyelenggarakan
sub urusan ketenteraman dan
ketertiban umum; dan
2. Dinas yang menyelenggarakan
sub urusan kebakaran.
Urusan
pemerintahan
bidang
Pekerjaan Umum, Pertanian dan
Penunjang Bidang Keuangan:
(1) Dapat memiliki 2 (dua) bidang
lebih banyak dari yang berlaku
bagi dinas/badan lain.
(2) Dalam hal perhitungan nilai
variabel memperoleh nilai di
atas
950-975,
Urusan
Pemerintahan tersebut dapat
diwadahi dalam 2 (dua)
dinas/badan tipe B. diatas
975diwadahi dalam 2 (dua)
dinas/badan tipe A.
(3)
Dalam hal sudah dibentuk 2
(dua) dinas/badan ketentuan
X. UPT DAN CABANG DINAS
Pada dinas dan Badan dapat
dibentuk UPT dinas untuk
melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang
tertentu;
Untuk urusan yang hanya
diotonomikan kepada daerah
provinsi dibentuk cabang dinas
di kabupaten/kota yang
mempunyai urusan tersebut
 Kehutanan
 Energi dan Sumber Daya
Mineral
 Kelautan
 Pendidikan Menengah
XI. KRITERIA UPT DAN CABANG DINAS
1. UPT pada dinas Provinsi:
• Kelas A, dipimpin oleh
Pejabat Administrator,
dengan 1 subbag Tu dan
dua Seksi
• Kelas B, dipimpin oleh
Pengawas tanpa kepala
seksi
1. UPT pada dinas Kab/Kota:
• Kelas A, dipimpin oleh
Pejabat Pengawas dg satu
subbag TU
• Kelas B, dipimpin oleh
Pengawas tanpa subbag
TU
1. Cabang dinas Provinsi:
• Kelas A, dipimpin oleh
Pejabat Administrator,
dengan 1 subbag Tu dan
dua Seksi
• Kelas B, dipimpin oleh
Pengawas tanpa kepala
seksi
XII. KONSEP PENGATURAN DINAS DAERAH DALAM
RPP PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
(TINDAK LANJUT UU 23/2014)
1. UPT ditetapkan berdasarkan kriteria :
• Adanya fungsi pelayanan tertentu yang membutuhkan satu kesatuan
manajemen dalam penyelenggaraannya;
• Tindak lanjut peratuaran perundang-undangan yang memerintahkan
pembentukan satuan/unit organisasi pelaksana; dan
• Kemampuan keuangan daerah.
Susunan organisasi, tugas dan fungsi UPT yang berbentuk rumah sakit dan
sekolah ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan.
XIII. LEMBAGA TERTENTU
KETENTUAN PASAL 231 UU 23/2014 :
Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan memerintahkan
dijadikan
Perangkat Daerah yang ada setelah
pembentukan lembaga tertentu di Daerah, lembaga tersebut
bagian dari
dikonsultasikan kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan
Urusan Pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur negara
XIV. KELEMBAGAAN URUSAN PANGAN DI DAERAH
SAAT INI:
LKE DEPAN:
1. Lemtekda, yang merupakan unsur
pendukung tugas kepala daerah.
2. Tugas:
• melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah
yang bersifat spesifik.
• perumusan
kebijakan
teknis
sesuai dengan lingkup tugasnya;
• pemberian
dukungan
atas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
• pembinaan dan pelaksanaan
tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
1. unsur
pelaksana
Pemerintahan
yang
kewenangan Daerah
Urusan
menjadi
2. Tugas:
• perumusan kebijakan sesuai
dengan lingkup tugasnya;
• pelaksanaan kebijakan sesuai
dengan lingkup tugasnya;
• pelaksanaan
evaluasi
dan
pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
• pelaksanaan administrasi dinas
sesuai dengan lingkup tugasnya
XV. BESARAN DINAS/BADAN DAERAH PROVINSI
URUSAN PEMERINTAHAN
Administrator: 4
Pengawas : 12
Pelaksana: ?
Administrator: 3
Pengawas : 9
Pelaksana: ?
Administrator 2
Pengawas : 6
Pelaksana: ?
XVI. BESARAN DINAS/BADAN DAERAH KAB/KOTA
URUSAN PEMERINTAHAN
Administrator: 4
Pengawas : 12
Pelaksana: ?
Administrator: 3
Pengawas : 9
Pelaksana: ?
Administrator 2
Pengawas : 6
Pelaksana: ?
XVII. BESARAN PERANGKAT KAB/KOTA (KECAMATAN)
BUPATI/WALIKOTA
SEKRETARIAT DAERAH
XVIII. PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN
• dilakukan untuk
memperoleh informasi
tentang intensitas urusan
pemerintahan wajib dan
potensi urusan pilihan serta
beban kerja
peneyelnggaraan urusan.
• Pemetaan urusan
pemerintahan digunakan
untuk menentukan susunan
dan tipe perangkat daerah.
FAKTOR KESULITAN WILAYAH
a. Jawa dan Bali dikalikan 1;
b. Sumatera, Kalimantan, dan
Sulawesi dikalikan 1,1;
c. Kkota, dikali 1.1
d. Nusa Tenggara dan Maluku
dikalikan 1,2;
e. Papua dikalikan 1,4;
f. Daerah provinsi dan
kabupaten/kota kepulauan
dikalikan 1,4.
g. Kabupaten d/kota di wilayah
perbatasan darat negara
dikalikan 1,4.
h. Kabupaten/kota di pulaupulau terpencil daerah
perbatasan laut dikalikan 1,5.
XIX. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT
• Dalam rangka meningkatkan efektivitas, efisiensi,
dan kualitas pelayanan kepada masyarakat,
perangkat daerah secara bertahap menerapkan
sistem informasi yang terintegrasi
antarkabupaten/kota, provinsi, dan Pemerintah
Pusat dengan menggunakan insfrastruktur dan
aplikasi secara berbagi pakai berdasarkan
pertimbangan menteri yang menyelenggarakan
Urusan Pemerintahan di bidang komunikasi dan
informatika.
26
Evolusi Layanan Pemerintah
1
3
2
Loket
Bergerak
Web Online
Loket Kantor
Sms
Messenger
Live Chat
Telephon
analog
Ip-Phone
Video
Converence
Anjungan
Layanan
Televisi
Jejaring
sosial
SIMULASI PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN
TIPELOGI KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH
BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
http://fasilitasi.otda.kemendagri.go.id
DI PAPUA
TEMPATNYA
BURUNG CENDRAWASIH
CUKUP SEKIAN
DAN TERIMA KASIH
28
Download