Talking Points

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Kepala BKPM Mendorong Negara Asia-Afrika
Perkuat Kerjasama Investasi
Jakarta, 21 April 2015 --- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky
Sibarani mendorong negara-negara di Asia dan Afrika memperkuat kerjasama investasi,
memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, pada forum Asian Africa Business
Summit (AABS) 2015, yang merupakan side event Konferensi Asia Afrika (KAA) yang
diselenggarakan oleh Kadin Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC) hari ini (21/4).
Franky merujuk kepada data World Investment Report 2014 yang diumumkan oleh United
Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD), arus investasi global tahun 2014
menurun 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun demikian, negara-negara ekonomi
berkembang, termasuk Asia dan Afrika, memperoleh pencapaian Foreign Direct Investment
(FDI) lebih dari US$ 700 miliar, 56% dari total arus investasi global. Laporan lain dari
Financial Times juga menunjukkan dalam 5 tahun terakhir, sebanyak tiga dari 4 global FDI
mengalir ke negara-negara Asia Afrika. Hal ini menunjukkan bahwa posisi negara-negara
Asia Afrika sangat diperhitungkan dalam perekonomian dunia.
“Berdasarkan data Financial Times, total investasi langsung antar negara Asia-Afrika pada
periode 2010-2014 hanya mencapai 35% dari total arus investasi global, padahal dengan
potensi besar yang dimiliki, seharusnya negara-negara Asia-Afrika dapat saling
mengeksplorasi peluang yang ada dan menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan.
Untuk itu, marilah kita manfaatkan momentum yang baik ini untuk memperkuat kerjasama
ekonomi di bidang investasi antara negara Asia-Afrika”, ujar Franky.
Berdasarkan data BKPM, investasi negara-negara Asia-Afrika selama tahun 2010-2014
mencapai US$ 58,58 Miliar yang terdiri dari US$ 55,56 Miliar investasi negara-negara Asia
dan US$ 3,01 Miliar investasi negara-negara Afrika. Sektor utama investasi negara Afrika
mencakup industri makanan, perkebunan, pariwisata, konstruksi. Sedangkan sektor utama
investasi negara Asia mencakup transportasi dan telekomunikasi, industri makanan,
pertanian dan perkebunan, serta industri logam dasar, barang logam, mesin, dan
elektronika. Pulau Jawa masih menjadi pilihan utama lokasi investasi dari negara-negara
tersebut.
Franky mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia terus mendorong investasi di sektor
ini hingga kontribusinya mencapai 55,5% pada tahun 2019, dari 43% pada tahun lalu.
Wilayah di luar Pulau Jawa juga akan lebih dipromosikan. Target BKPM mulai tahun 2017,
total nilai realisasi investasi di luar Pulau Jawa lebih tinggi daripada di Pulau Jawa. Saat ini,
baru sekitar 43% nilai investasi mengalir ke luar Pulau Jawa.
----Selesai--Untuk keterangan lebih lanjut :
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
Download