Media Farmasi ISSN : 0216-2083 Diterbitkan Oleh: Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar Vol. XII. No. 2, November 2016 MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR ISSN No. 0216-2083 Penasehat Penanggung Jawab : : Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar Dewan Redaksi Ketua Anggota : : Drs. Jumain, M.Kes, Apt Muhammad Saud, SH, S.Farm, M.Kes Drs. H. Tahir Ahmad, M.Kes, Apt Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes, Apt Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt Mitra Bestari : DR. Suharjono, MS, Apt (Fak. Farmasi Univ. Airlangga) DR. Hj. Nurisyah, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar) DR. Sesilia Rante Pakadang, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar) DR. H. Asyhari Asyikin, S.Farm, M.Kes (Poltekkes Makassar) Redaksi Pelaksana Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota : : : : Humas : Sirkulasi : Alamat Redaksi : Santi Sinala, S.Si, M.Si, Apt Raimundus Chaliks, S.Si, M.Sc, Apt Rusdiaman, S.Si, M.Kes, Apt Tajuddin Abdullah, ST, M.Kes Dra. Hiany Salim, M.MKes, Apt Djuniasti Karim, S.Si, M.Si, Apt H. Sultan, S.Farm, M.MKes Mispari, SH, S.Farm, M.Kes Arisanty, S.Si, M.Si, Apt Ratnasari Dewi, S.Si, M.Kes Ida Adhayanti, S.Si, M.Sc, Apt St. Ratnah, S.Si, M.Kes Hendra Stevani, S.Si, M.Kes, Apt Alfrida Monica S, S.Si, M.Kes Dwi Rachmawaty Daswi, S.Farm, M.Kes Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar Jl. Baji Gau No.10 Makassar Telp. 0411-854021, 830883 Fax. 0411-830883 e-mail : [email protected] website : http//www.farmasi.poltekkes-mks.ac.id Kode pos 90134 ii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan anugerahNya sehingga penerbitan Vol. XII No.2, November 2016 MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR dapat terlaksana dan telah mendapat legalitas sebagai media resmi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan nomor penerbitan ISSN No. 0216-2083. Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar merupakan suatu wadah dalam menampung aspirasi ilmiah sehingga dapat menggugah motivasi dan inovasi dari dosen di lingkup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian ilmiah. Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar diterbitkan 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan November. Sebagai majalah ilmiah, Media Farmasi mengembangkan misi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan khususnya di bidang farmasi Akhirnya redaksi sangat berharap bahwa semua artikel yang disajikan dalam edisi ini dapat memberi apresiasi keilmuan di bidang kesehatan bagi kita semua. Oleh karena itu kritikan dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan edisi-edisi selanjutnya. Selamat membaca Makassar , November 2016 Redaksi iii DAFTAR ISI Studi Interaksi Obat Hipertensi pada Pasien Usia Lanjut Rawat Jalan di RSUD Labuang Baji Makassar H. Asyhari Asyikin ............................................................................ 1 Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Jamblang (Eugenia cumini Merr.) terhadap Pertumbuhan Streptococcs pyogenes dan Escherichia coli Darwis, Sesilia R.Pakadang, Suherman B ............................................. 10 Pola Penggunaan Antibiotik pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Pertiwi (RSKDIA) Makassar Rusli, Raimundus Chaliks, Nurul Putri Sakinah ...................................... 19 Perbandingan Daya Hambat Beberapa Sediaan Obat Kumur Terhadap Pertumbuhan Mikroba dalam Rongga Mulut Hiany Salim .................................................................................... 25 Uji Efek Rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas L) sebagai Antidiare Pada Mencit (Mus musculus) H. Sultan, Alwardhatullatifah .............................................................. 31 Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Lenglengan (Leucas lavandulifolia Smith) terhadap Streptococcus mutans Jumain, Asmawati, Iin Idayati ............................................................. 36 Pengaruh Ektrak Daun Miana (Coleus scutellarioides (L) Benth) Terhadap Peningkatan Berat Badan, Kwalitas Leukosit Dan Eritrosit Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Dwi Rachmawaty Daswi, Sesilia R. Pakadang, Hiany Salim ..................... 43 Penentuan Total Polifenol Dan Total Flavonoid Serta Uji Aktivitas Daya Hambat Ekstrak Etanol Propolis Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Santi Sinala .................................................................................... 50 Evaluasi Terapi Sulih Antibiotik Pasien Pneumonia Komunitas Rawat Inap iv Di RSUP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar Estherina Allo Pajung........................................................................ 56 Uji Cemaran Escherichia coli Pada Beberapa Makanan Yang dijual Oleh Penjual Makanan di Sekitar Kampus Farmasi Poltekkes Kemenkes RI Makassar St. Ratnah ...................................................................................... 66 Uji Kestabilan Fisik Sediaan Krim Perasan Buah Mentimun (Cucumis sativus L. ) Dwi Rachmawaty Daswi .................................................................... 72 Formulasi Masker Krim Wajah Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Rusmin .......................................................................................... 77 Analisis Logam Timbal (Pb) Pada Kopi Robusta Bubuk Yang Beredar Di Kabupaten Toraja Utara secara Spektrofotometri Serapan Atom Hj. Nurisyah .................................................................................... 85 Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L) Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes Alfrida Monica Salasa ....................................................................... 91 Uji Efek Hemostatik Perasan Daun Andong Merah (Cordyline fruticosa L.) terhadap Mencit (Mus musculus) Agust Dwi Djajanti, Arief Azis, Akbar .................................................... 96 Formulasi Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras zapota L) Asal Maros Arisanty, Muhammad Saud, Amelia Karmila .......................................... 100 Pembuatan Dan Uji Daya Desinfeksi Ekoenzim Hasil Pengolahan Sampah Dapur Organik Ida Adhayanti .................................................................................. 108 Identifikasi Kelengkapan Resep Narkotika Di Apotek Rawat Inap RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Ratnasari Dewi ................................................................................ 115 v Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L) Menggunakan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) Syarifuddin KA, Yusriyani .................................................................. 121 Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Penggunaan Antibiotik Secara Swamedikasi Pada Masyarakat Di Desa Mangeloreng Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros Raimundus Chaliks, Rusli, Syamsinar .................................................. 128 Pengaruh Kombinasi Perasan Buah Pare (Momordica charantia L.) Dan Buah Labu Siam (Sechium edule) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan (Mus musculus) Sisilia Teresia Rosmala Dewi ............................................................. 133 Uji Daya Hambat Perasan Daun Pandan Wangi (Pandanus amrylliolius Roxb) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Hendra Stevani, Irmawati, Adriani Kadir. ............................................... 141 MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN vi MAKASSAR Sekretariat : Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Farmasi Jl. Baji Gau No. 10 Makassar Telp. (0411) 854021 Fax (0411) 830883 Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar menerima tulisan hasil penelitian, survey, kajian pustaka yang erat kaitannya dengan bidang kesehatan. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar terbit setiap dua kali setahun. Naskah dikirim ke alamat sekretariat redaksi. 4. 5. 6. g. HASIL DAN PEMBAHASAN h. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada pihak-pihak yang berperan dalam penelitian tetapi tidak masuk sebagai penulis i. DAFTAR PUSTAKA (Lihat cara penulisan daftar pustaka) Tabel dan keterangan tabel ditulis di bagian atas tabel dengan nomor urut angka arab. Gambar termasuk grafik serta keterangan ditulis di bagian bawah dengan nomor urut angka arab. Pustaka dalam naskah ditunjukkan dengan nama akhir penulis diikuti tahun. Bila pustaka lebih dari satu penulis ditulis nama akhir penulis utama diikuti dengan et. al., (dkk.,), tahun. Contoh sebagai berikut : PEDOMAN PENULISAN 1. 2. 3. Naskah ditulis dengan program pengolah kata Microsoft Word, dengan jenis huruf Times New Roman , 10 pt, satu spasi. Untuk rumus struktur kimia dapat digunakan program chemdraw ultra. Untuk foto dan gambar dapat digunakan format jpg/jpeg dan untuk grafik dapat digunakan excel. Naskah dikirim dalam bentuk file CD, disket atau e-mail dan satu exsampler hasil cetakan pada kertas putih ukuran kwarto (21,59 X 27,94 cm), dengan margin 2 cm kanan, 2.5 cm bawah, 3 cm atas, dan 4 cm kiri. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia disusun dengan urutan sebagai berikut : a. JUDUL ditulis dengan huruf kapital ( maksimum 12 kata) b. Nama penulis tanpa gelar, nama depan ditulis dengan huruf kecil semua kecuali huruf pertama ditulis sedangkan nama akhir huruf besar, ditulis dengan huruf besar semua, ditulis di bawah judul, beserta nama lengkap instansi penulis. Jika para penulis berasal dari instansi yang berbeda, maka gunakan tanda *),**),***) dan seterusnya di belakang nama masing-masing penulis. Kontak person penulis yang menjadi alamat korespondensi dan alamat instansi harus tercantum dengan lengkap beserta alamat e-mail (jika ada). c. ABSTRAK dalam bahasa Indonesia atau dan bahasa Iggris, maksimal 200 kata. d. Key words; 1 – 4 kata e. PENDAHULUAN, Berisi latar belakang, tinjauan pustaka/ teori yang mendasari penelitian, masalah, tempat, metode, tujuan dan manfaat penelitian. Chi-Hua Sun, Hui-Po Wang, 1998, Methods in Preparation of DiphennylglycineContaining Cefotaxime Double Esters, J. Food and Drug Analysis, School of Pharmacy, National Taiwan University, Taiwan, 447 -484 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Materia Medika Indonesia, Jilid III, Jakarta, 6 – 8 ............. 1992, Farmakope Indonesia , Edisi IV, Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 23 -29 Gennaro, A.R, 2000, Remington : The Science and Practice of Pharmacy, 20th edition, Mack Publishing Co, Easton, Pensylvania, U.S.A, 986 – 994. Katzung, B.G., 1989, Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi ketiga, Ahli bahasa Binawati Kotualubun dkk, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 47 – 484. Morey,S.S, 2000, Guidelines on Migraine: Part 3. Recommendations for Individual Drug,http://www.aafp.org/clinical/migraine Tjay H.T, Rahardja, K, 2002, Obat-obat Penting, Khasiat Penggunaan dan Efek-efak Sampingnya, Edisi Kelima, Elex Media Komputindo, Jakarta, 231 -244. f. METODE DAN BAHAN Disain penelitian instrumen dan metodologi yang digunakan bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian. 7 PENENTUAN TOTAL POLIFENOL DAN TOTAL FLAVONOID SERTA UJI AKTIVITAS DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL PROPOLIS TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Santi Sinala*) *) Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar ABSTRAK Salah satu penyakit kulit yang merisaukan remaja dan dewasa adalah jerawat atau acne vulgaris, karena dapat mengurangi kepercayaaan diri seseorang. Penyakit ini salah satunya disebabkan oleh bakteri yaitu Propionibacterium acnes. Propolis telah diketahui sebagai salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas daya hambat terhadap bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat ekstrak etanol propolis terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes secara in-vitro serta mengetahui kadar kandungan total flavonoid dan total polifenol dalam ekstrak. Manfaat dari penelitian ini adalah bahwa propolis dapat digunakan sebagai salah satu bahan aktif pada pembuatan sediaan kosmetik medik pada pengobatan jerawat. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian secara eksperimental secara in vitro. Bahan penelitian yaitu raw propolis yang diekstraksi secara maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan dan etanol 70%, yang nantinya akan menghasilkan ekstrak etanol propolis. Terdapat tiga variabel pengukuran yaitu pengukuran total flavonoid dengan menggunakan pembanding kuarsetin menggunakan alat Spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 422,5 nm, pengukuran total polifenol dengan menggunakan pembanding asam gallat yang keduanya diukur menggunakan alat Spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 641,5 nm serta pengujian aktivitas daya hambat ekstrak etanol terhadap bakteri P. acnes dengan menggunakan metode difusi agar dengan seri konsentrasi 1%, 3% dan 5% dalam pelarut DMSO. Hasil penelitian terhadap uji total flavonoid dan total polifenol berdasarkan perhitungan kadar pada persamaan garis lurus diperoleh data bahwa total polifenol sebesar 6,64% dan total flavonoid sebesar 4,69%. Pengujian diameter daya hambat dianalisis secara menggunakan program SPSS, dengan uji lanjutan menggunakan metode Kruskal Wallis dan Mann-Whitney dengan data bahwa konsentrasi 1%, 3% dan 5% tidak berbeda nyata (p>0.05), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi 1% merupakan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kata kunci : Jerawat, Propolis, Total Flavonoid, Total Polifenol, Uji daya hambat, Propionibacterium acnes PENDAHULUAN Salah satu penyakit kulit yang merisaukan remaja dan dewasa adalah jerawat atau acne vulgaris, karena dapat mengurangi kepercayaaan diri seseorang. Acne vulgaris adalah penyakit yang kompleks (multifaktorial) dengan elemen patogenesis yaitu kerusakkan pada keratinisasi epidermal, sekresi androgen, fungsi sebaseous, pertumbuhan bakteri, inflamasi dan imunitas (Guy, 2007) (Andrea L, et al , 2006). Empat faktor yang telah diidentifikasikan yaitu hiperproliferasi folikular epidermal, produksi sebum yang berlebihan, inflamasi dan adanya serta aktivitas Propionibacterium acnes (Andrea L, et al, 2008). Umumnya acne berpengaruh Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 pada pilosebaseus unit yaitu wajah, leher, dada dan punggung karena kelenjar sebaseus pada daerah tersebut aktif. Aktivitas Propionibacterium acnes berupa pelepasan lipase yang menghidrolisis triglyserida dari sebum menjadi asam lemak bebas, dimana zat ini akan mengiritasi dinding folikel (Diane T, 2000). Salah satu bahan alam yang dapat berefek sebagai anti Propionibacterium acnes adalah propolis, yang merupakan hasil dari lebah. Propolis adalah produk resin dikumpulkan oleh lebah dari tumbuhtumbuhan terutama pohon poplar lalu dicampurkan dengan air liurnya, yang digunakan untuk menambal lubang dalam sarang lebah yang sekaligus juga melindungi 50 sarang lebah dari serangan virus, bakteri dan jamur (Fernandes, et al, 2005). Propolis merupakan salah satu antibiotik alami yang sangat ampuh dengan efek menghambat yang sangat luas. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan aktivitas antibakteri dari propolis dalam melawan bakteri Gram positif dan Gram negatif. Rahman dkk (2010) telah melakukan uji antibakteri dari propolis melawan Staphylococcus aerus dan Escheria coli. Ivancajic dkk (2010), melakukan uji in-vitro antibakteri dari ekstrak propolis terhadap 12 jenis bakteri berbeda. Ozen dan Killic (2010), melakukan uji antibakteri dari ekstrak propolis terhadap bakteri anaerob dari mulut. Salah satu ekstrak yang telah diteliti adalah ekstrak etanol propolis (EEP) dimana kandungan bahan aktif yang berefek secara farmakologi ditemukan dan diidentifikasi pada fraksi yang larut dalam pelarut etanol (Ivancajic dkk, 2010). Miorin et al., 2003 memperlihatkan bahwa kandungan fenolik mencakup senyawa flavonoid merupakan senyawa yang bertindak sebagai antimikroba. Sifat antibakteri dan antiinflamasi dari propolis disebabkan karena kandungan flavonoid, senyawa fenol dan ester (Kristina dkk, 2009). Melihat uraian di atas maka akan ditentukan total polifenol dan total flavonoid serta menguji daya hambat ekstrak etanol propolis terhadap bakteri Propionibacterium acnes sehingga dapat mengobati penyakit acne vulgaris di masyarakat. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah adalah : 1. Berapa kadar total polifenol yang terkandung di dalam ekstrak etanol propolis? 2. Berapa kadar total flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol propolis ? 3. Berapa besar aktivitas daya hambat ekstrak etanol propolis terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar total polifenol dan total flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol propolis serta untuk melihat aktivitas daya hambat ekstrak etanol propolis terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan manfaat dari penelitian ini adalah bahwa propolis dapat digunakan sebagai salah satu bahan aktif pada pembuatan sediaan kosmetik medik pada pengobatan jerawat. METODE DAN BAHAN Rancangan dan Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan alat pengukuran dan dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi dan Laboratorium Kimia Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2016. Sampel propolis diperoleh di Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin Pengolahan Sampel Propolis dimasukkan ke dalam freezer hingga membeku. Setelah membeku, propolis dipotong kecil-kecil dan diserbukkan, lalu diekstraksi secara maserasi bertingkat dengan menggunakan n-heksan dan etanol 70% Pengujian Ekstrak Propolis a. Pengukuran Total Polifenol Dibuat kurva baku total polifenol dengan menggunakan asam gallat. Sampel dibuat dalam seri pengenceran 100 ppm dan 200 ppm dalam etanol p.a, yang ditambahkan 100 µL pereaksi Folin-Ciocalteau (1:1) dan 100 µL larutan Na2CO3 7,5%. Kemudian diinkubasi selama 3 menit. Larutan diukur absorbannya pada panjang gelombang 641,5 nm. b. Pengukuran Total Flavonoid Dibuat kurva baku total flavonoid dengan menggunakan kuarsetin. Sampel dibuat dalam seri pengenceran 100 ppm dan 200 ppm dalam etanol p.a, yang ditambahkan 100 µL pereaksi AlCl3 10% dan 100 µL Natrium Asetat 1 M. Kemudian diinkubasi selama 25 menit. Larutan diukur absorbannya pada panjang gelombang 422,5 nm. c. Uji Daya Hambat terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Dibuat pengenceran ekstrak etanol propolis 0,2 mg/20 µL; 0,6 mg/20 µL; 1 mg/20 µL dalam DMSO. 51 Diambil 10 uL suspensi bakteri Propionibacterium acnes yang telah sesuai standar 0,5 Mc Farland kemudian dicampurkan dengan medium FTM Agar dalam botol pengencer yang steril sambil digoyang-goyangkan. Kemudian campuran suspensi bakteri dan medium dimasukkan ke dalam cawan petri, dibiarkan hingga memadat. Tiap paper disk diteteskan pengenceran ekstrak etanol propolis 0,2 mg/20 µL ,0,6 mg/20 µL, 1 mg/20 µL, kemudian ditempelkan pada medium yang telah memadat tadi. Sampel kemudian diinkubasi pada inkubator pada suhu 37 o C selama 24 jam. Diamati dan dihitung zona hambat dari tiap konsentrasi. Dilakukan kontrol negatif yaitu larutan DMSO dan sebagai pembanding yaitu paper disk yang mengandung ampisilin 10 µg. Dilakukan replikasi sebanyak tiga kali. Analisis data Data total polifenol dan total flavonoid dianalisa secara langsung dengan menentukan kadar melalui persamaan garis lurus. Sedangkan aktivitas daya hambat anti bakteri dianalisa menggunakan program SPSS dengan uji lanjutan menggunakan metode Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 1. Nilai rendamen dan total flavonoid serta total polifenol Ekstrak Berat (g) Rendamen (%) Total Flavonoid (%) n- heksan 145.8 48.6 - Total Polifenol (%) - etanol 70% 45.06 15.02 4.69 6.64 Tabel 2. Diameter Hambatan Ekstrak Etanol Propolis KONSENTRASI EKSTRAK REPLIKASI 1% 3% 5% 1 12.223 mm 12.797 mm 13.15 mm 2 11.45 mm 12.2 mm 13.547 mm 3 12.747 mm 13.85 mm 13.667 mm Rata-rata 12.14 12.949 13.45467 Kontrol Negatif 6 mm Kontrol Positif 6 mm Gambar 1 Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 52 Metode ini sangat mudah dilakukan karena Pembahasan Dalam penelitian ini zat aktif yang tidak rumit dalam pengerjaannya dan terkandung dalam propolis ditarik dengan efisien. Tidak membutuhkan alat dan bahan cara ekstraksi maserasi bertingkat, dimana yang banyak sedangkan kerugiannya tidak propolis terlebih dahulu dimaserasi dengan dapat diketahui secara tepat tingkat n-heksan beberapa hari sampai jernih untuk resistensi atau kepekaan bakteri terhadap menarik zat-zat yang bersifat non polar antimikroba. seperti lemak dan tanin yang banyak Dalam pengujian ini digunakan terdapat pada propolis. Setelah itu, residu pelarut DMSO. Tidak menggunakan etanol dibebaskan terlebih dahulu dari n-heksan, 70% yang merupakan pelarut ekstraksinya kemudian dimaserasi dengan etanol 70% karena etanol 70% bersifat antibakteri yang untuk menarik senyawa polar berupa dapat menghambat pertumbuhan bakteri. senyawa polifenol. Pada uji ini digunakan tiga konsentrasi dari Dari Tabel 1 di atas diperoleh data ekstrak etanol propolis yaitu 1%, 3% dan berat ekstrak n-heksan sebanyak 145,80 5%. Pengujian juga dilakukan dengan gram, dengan rendamen 48,6 % dan ekstrak menggunakan DMSO sebagai kontrol etanol 70% sebanyak 45,06 gram dengan negatif dan ampisilin sebagai pembanding. rendamen sebesar 15,02 %. Ekstrak etanol Dari Gambar 1 di atas diperlihatkan yang diperoleh berwarna coklat dan bahwa kontrol negatif yaitu DMSO tidak memiliki bau yang khas. menghasilkan efek daya hambat. Hal yang Cara mengekstraksi akan sama juga dihasilkan oleh ampicilin sebagai mempengaruhi kadar kandungan zat aktif pembanding. Hal ini kemungkinan yang di dalam ekstrak. Hal ini dapat dilihat disebabkan karena pada konsentrasi dari nilai total flavonoid yang diperoleh ampicilin 10 µg yang terkandung dalam sebesar 4,69% dan total polifenol sebesar paper disk belum mampu menghambat 6,64% (Tabel 1) dari ekstrak etanol propolis pertumbuhan bakteri Propionibacterium hasil maserasi bertingkat dibandingkan bila acnes. Sedangkan konsentrasi 1% raw propolis ditarik langsung dengan etanol menghambat rata-rata sebesar 12,14 mm; 70%. Hal ini kemungkinan disebabkan konsentrasi 3% menghambat rata-rata karena pelarut heksan telah menarik 12,949 mm dan konsentrasi 5% senyawa-senyawa non polar sehingga menghambat sebesar rata-rata 13.45467 mm. senyawa yang terekstraksi pada etanol 70% Data diolah secara statistik merupakan senyawa polar seperti senyawa menggunakan program SPSS. Data daya flavonoid dan polifenol, sehingga hambat tersebut di atas memiliki sifat yaitu pengukuran kadarnya tidak terganggu oleh merupakan data replikasi, tidak homogenitas senyawa lain. dan tidak normal. Karena memiliki sifat Pengujian aktivitas daya hambat yang tidak homogen dan tidak normal maka dalam penelitian ini menggunakan metode tidak diuji secara Anava. difusi yaitu dengan Cara Kirby-Bauer. Tests of Normalityb,c bahan uji Kolmogorov-Smirnova Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. kons 1% .212 3 . .990 3 .810 daya hambat kons 3% bahan uji .239 3 . .975 3 .698 kons 5% .300 3 . .913 3 .427 Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 53 Test of Homogeneity of Variances daya hambat bahan uji Levene Statistic df1 3.951 df2 4 Sig. 10 .036 ANOVA daya hambat bahan uji Sum of Squares Between Groups Within Groups Total df Mean Square 171.578 4 42.894 2.353 10 .235 173.931 14 Dari data di atas dimana p < 0.05 (0.036) sehingga termasuk data tidak homogen. Data ini kemudian dilanjutkan menggunakan metode Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Berdasarkan perhitungan dari metode lanjutan di atas maka diperoleh data bahwa konsentrasi 1%, 3% dan 5% tidak berbeda nyata pengaruh konsentrasi, sehingga diambil konsentrasi 1% sebagai konsentrasi yang baik (p>0.05). Secara teori, makin tinggi konsentrasi maka makin besar pula daya hambatnya. Akan tetapi karena konsentrasi 1% tidak berbeda secara nyata dengan konsentrasi 3% dan 5%, maka sebuah konsentrasi yang rendah dan mampu memberikan aktivitas yang sama dengan aktivitas yang dihasilkan oleh konsentrasi tinggi, maka konsentrasi itulah yang diambil yaitu 1%. Konsentrasi yang baik adalah konsentrasi yang minimal dengan efek daya hambat yang besar yang ditandai dengan daerah bening di sekitar paper disk. Zona hambat adalah zona dimana menunjukkan aktif dan resisten tidaknya suatu bakteri terhadap suatu senyawa atau zat. Dimana zona hambat merupakan senyawa metabolisme skunder yang dikeluarkan oleh bakteri untuk bertahan hidup. Senyawa flavonoid dan polifenol yang terdapat dalam propolis dapat Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 F 182.298 Sig. .000 menghambat pertumbuhan bakteri dengan merusak permeabilitas dinding sel bakteri, mikrosom dan lisosom sebagai hasil interaksi antara flavonoid dan polifenol dengan DNA bakteri (Sabir, 2005). Selain itu senyawa flavonoid mampu membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler dan dinding sel bakteri sehingga terganggu yang mengakibatkan sel tidak dapat menahan tekanan osmotik internal yang dapat mencapai 5 sampai 20 atm. Tekanan ini cukup memecah sel apabila dinding sel dirusak (Cowan, 1999). Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ukuran diameter zona hambatan (Alfath, dkk., 2013) yaitu kemampuan difusi bahan antimikroba ke dalam media dan interaksinya dengan mikroorganisme yang diuji; jumlah mikroorganisme yang digunakan; kecepatan tumbuh mikroorganisme yang diuji; sensitivitas mikroorganisme terhadap bahan antimikroba yang diuji; sifat bahan pelarut yang digunakan, waktu inkubasi (waktu : 16 – 18 jam), bila lebih 18 jam maka pertumbuhan lebih sempurna sehingga zone hambat makin sempit; ketebalan agar (ketebalan : 4 mm, bila kurang maka difusi obat lebih cepat dan bila lebih maka difusi obat lambat). 54 PENUTUP Kesimpulan Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1. Total Polifenol dari ekstrak etanol propolis yaitu sebesar 6,6428% 2. Total flavonoid dari ekstrak etanol propolis yaitu sebesar 4,6984% 3. Daya hambat terbaik dari ekstrak etanol propolis yaitu pada konsentrasi ekstrak sebesar 1% Guy F Webster. 2007. Overview of the pathogenesis of acne and its therapy: Basic and clinical dermatology. New York; Informa Healthcare.1-7. Ivančajić S ., Mileusnić and Desanka. 2010.In Vitro Antibacterial Activity of Propolis Extracts on 12 Different Bacteria in Conditions of 3 Various pH Values. Arch. Biol. Sci.. Belgrade. 62 (4). 915-934. Serbia Saran Diharapkan selanjutnya dapat diaplikasikan dalam bentuk sediaan farmasi DAFTAR PUSTAKA Andrea L., Zaenglein, Dine M., Thiboutot. 2006. Expert committee recommedations for acne management. Pediatrics. 118. 1188- 1199. Andrea L., Zaenglein, Dine M., Thiboutot, Strauss J.S. 2008. Acne vulgaris and acne form eruptions. New York. Mc Graw Hill. Diane Thiboutot. 2000. New Treatments and Therapeutic Strategies for Acne. Arch Fam Med ;9:179-187 Fernandes Júnior A., Balestrin EC., Betoni JE., Orsi Rde O. da Cunha Mde L., Montelli AC. 2005. Propolis: AntiStaphylococcus aureus activity and synergism with antimicrobial drugs. Mem Inst Oswaldo Cruz. 100 (5): 563-566 Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 Kristina Ramanauskien. et al. 2009. Analysis of The Antimicrobial Activity of Propolis and Lysozyme in Semisolid Emulsion Systems. Acta Poloniae Pharmaceutica n Drug Research. Vol. 66 No. 6. Miorin PL., Levy NCJ., Custodio AR., Bretz WA., Marcucci MC. 2003. Antibacterial activity of honey and propolis from Apis mellifera and Tetragonisca angustula against Staphylococcus aureus. J. Appl. Microb. 95: 913-920. Ozen T., Kilic A. 2010. In Vitro Activity of Turkish Propolis Samples Against Anaerobic Bacteria Causing Oral Cavity Infections. Kafkas Univ Vet Fak Derg 16 (2): 293-298 Rahman M., Richardson A and Sofian. 2010. Antibacterial activity of propolis and honey against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Academic Journals. Canada 55