Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Farmasi

advertisement
Media
Farmasi
ISSN : 0216-2083
Diterbitkan Oleh:
Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Makassar
Vol. XII. No. 2, November 2016
MEDIA FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
ISSN No. 0216-2083
Penasehat
Penanggung Jawab
:
:
Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar
Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar
Dewan Redaksi
Ketua
Anggota
:
:
Drs. Jumain, M.Kes, Apt
Muhammad Saud, SH, S.Farm, M.Kes
Drs. H. Tahir Ahmad, M.Kes, Apt
Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes, Apt
Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt
Mitra Bestari
:
DR. Suharjono, MS, Apt (Fak. Farmasi Univ. Airlangga)
DR. Hj. Nurisyah, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)
DR. Sesilia Rante Pakadang, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)
DR. H. Asyhari Asyikin, S.Farm, M.Kes (Poltekkes Makassar)
Redaksi Pelaksana
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota
:
:
:
:
Humas
:
Sirkulasi
:
Alamat Redaksi
:
Santi Sinala, S.Si, M.Si, Apt
Raimundus Chaliks, S.Si, M.Sc, Apt
Rusdiaman, S.Si, M.Kes, Apt
Tajuddin Abdullah, ST, M.Kes
Dra. Hiany Salim, M.MKes, Apt
Djuniasti Karim, S.Si, M.Si, Apt
H. Sultan, S.Farm, M.MKes
Mispari, SH, S.Farm, M.Kes
Arisanty, S.Si, M.Si, Apt
Ratnasari Dewi, S.Si, M.Kes
Ida Adhayanti, S.Si, M.Sc, Apt
St. Ratnah, S.Si, M.Kes
Hendra Stevani, S.Si, M.Kes, Apt
Alfrida Monica S, S.Si, M.Kes
Dwi Rachmawaty Daswi, S.Farm, M.Kes
Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar
Jl. Baji Gau No.10 Makassar
Telp. 0411-854021, 830883 Fax. 0411-830883
e-mail : [email protected]
website : http//www.farmasi.poltekkes-mks.ac.id
Kode pos 90134
ii
EDITORIAL
Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan anugerahNya sehingga penerbitan Vol. XII No.2,
November 2016 MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR dapat
terlaksana dan telah mendapat legalitas sebagai media resmi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dengan nomor penerbitan ISSN No. 0216-2083.
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar merupakan suatu wadah dalam
menampung aspirasi ilmiah sehingga dapat menggugah motivasi dan inovasi dari dosen di
lingkup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk
melakukan kajian ilmiah.
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar diterbitkan 2 kali dalam setahun yaitu
pada bulan April dan November. Sebagai majalah ilmiah, Media Farmasi mengembangkan
misi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan khususnya di bidang
farmasi
Akhirnya redaksi sangat berharap bahwa semua artikel yang disajikan dalam edisi ini
dapat memberi apresiasi keilmuan di bidang kesehatan bagi kita semua. Oleh karena itu
kritikan dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan edisi-edisi selanjutnya.
Selamat membaca
Makassar , November 2016
Redaksi
iii
DAFTAR ISI
Studi Interaksi Obat Hipertensi pada Pasien Usia Lanjut Rawat Jalan di
RSUD Labuang Baji Makassar
H. Asyhari Asyikin ............................................................................ 1
Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Jamblang (Eugenia cumini Merr.) terhadap
Pertumbuhan Streptococcs pyogenes dan Escherichia coli
Darwis, Sesilia R.Pakadang, Suherman B ............................................. 10
Pola Penggunaan Antibiotik pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu
Dan Anak Pertiwi (RSKDIA) Makassar
Rusli, Raimundus Chaliks, Nurul Putri Sakinah ...................................... 19
Perbandingan Daya Hambat Beberapa Sediaan Obat Kumur Terhadap
Pertumbuhan Mikroba dalam Rongga Mulut
Hiany Salim .................................................................................... 25
Uji Efek Rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas L) sebagai Antidiare
Pada Mencit (Mus musculus)
H. Sultan, Alwardhatullatifah .............................................................. 31
Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Lenglengan
(Leucas lavandulifolia Smith) terhadap Streptococcus mutans
Jumain, Asmawati, Iin Idayati ............................................................. 36
Pengaruh Ektrak Daun Miana (Coleus scutellarioides (L) Benth)
Terhadap Peningkatan Berat Badan, Kwalitas Leukosit Dan Eritrosit Pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Dwi Rachmawaty Daswi, Sesilia R. Pakadang, Hiany Salim ..................... 43
Penentuan Total Polifenol Dan Total Flavonoid Serta Uji Aktivitas Daya
Hambat Ekstrak Etanol Propolis Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes
Santi Sinala .................................................................................... 50
Evaluasi Terapi Sulih Antibiotik Pasien Pneumonia Komunitas Rawat Inap
iv
Di RSUP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar
Estherina Allo Pajung........................................................................ 56
Uji Cemaran Escherichia coli Pada Beberapa Makanan Yang dijual Oleh
Penjual Makanan di Sekitar Kampus Farmasi Poltekkes Kemenkes RI Makassar
St. Ratnah ...................................................................................... 66
Uji Kestabilan Fisik Sediaan Krim Perasan Buah Mentimun (Cucumis sativus L. )
Dwi Rachmawaty Daswi .................................................................... 72
Formulasi Masker Krim Wajah Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.)
Rusmin .......................................................................................... 77
Analisis Logam Timbal (Pb) Pada Kopi Robusta Bubuk Yang Beredar Di
Kabupaten Toraja Utara secara Spektrofotometri Serapan Atom
Hj. Nurisyah .................................................................................... 85
Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L)
Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes
Alfrida Monica Salasa ....................................................................... 91
Uji Efek Hemostatik Perasan Daun Andong Merah (Cordyline fruticosa L.)
terhadap Mencit (Mus musculus)
Agust Dwi Djajanti, Arief Azis, Akbar .................................................... 96
Formulasi Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras zapota L)
Asal Maros
Arisanty, Muhammad Saud, Amelia Karmila .......................................... 100
Pembuatan Dan Uji Daya Desinfeksi Ekoenzim Hasil Pengolahan Sampah
Dapur Organik
Ida Adhayanti .................................................................................. 108
Identifikasi Kelengkapan Resep Narkotika Di Apotek Rawat Inap
RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa
Ratnasari Dewi ................................................................................ 115
v
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L)
Menggunakan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil)
Syarifuddin KA, Yusriyani .................................................................. 121
Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Penggunaan Antibiotik Secara Swamedikasi
Pada Masyarakat Di Desa Mangeloreng Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros
Raimundus Chaliks, Rusli, Syamsinar .................................................. 128
Pengaruh Kombinasi Perasan Buah Pare (Momordica charantia L.) Dan Buah
Labu Siam (Sechium edule) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit
Jantan (Mus musculus)
Sisilia Teresia Rosmala Dewi ............................................................. 133
Uji Daya Hambat Perasan Daun Pandan Wangi (Pandanus amrylliolius Roxb)
Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
Hendra Stevani, Irmawati, Adriani Kadir. ............................................... 141
MEDIA FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN
vi
MAKASSAR
Sekretariat : Politeknik Kesehatan Makassar
Jurusan Farmasi
Jl. Baji Gau No. 10 Makassar
Telp. (0411) 854021
Fax (0411) 830883
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar
menerima tulisan hasil penelitian, survey, kajian
pustaka yang erat kaitannya dengan bidang
kesehatan. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan
Makassar terbit setiap dua kali setahun. Naskah dikirim
ke alamat sekretariat redaksi.
4.
5.
6.
g. HASIL DAN PEMBAHASAN
h. UCAPAN TERIMA KASIH
Kepada pihak-pihak yang berperan dalam
penelitian tetapi tidak masuk sebagai penulis
i. DAFTAR PUSTAKA
(Lihat cara penulisan daftar pustaka)
Tabel dan keterangan tabel ditulis di bagian atas
tabel dengan nomor urut angka arab.
Gambar termasuk grafik serta keterangan ditulis di
bagian bawah dengan nomor urut angka arab.
Pustaka dalam naskah ditunjukkan dengan nama
akhir penulis diikuti tahun. Bila pustaka lebih dari
satu penulis ditulis nama akhir penulis utama
diikuti dengan et. al., (dkk.,), tahun. Contoh
sebagai berikut :
PEDOMAN PENULISAN
1.
2.
3.
Naskah ditulis dengan program pengolah kata
Microsoft Word, dengan jenis huruf Times New
Roman , 10 pt, satu spasi. Untuk rumus struktur
kimia dapat digunakan program chemdraw ultra.
Untuk foto dan gambar dapat digunakan format
jpg/jpeg dan untuk grafik dapat digunakan excel.
Naskah dikirim dalam bentuk file CD, disket atau
e-mail dan satu exsampler hasil cetakan pada
kertas putih ukuran kwarto (21,59 X 27,94 cm),
dengan margin 2 cm kanan, 2.5 cm bawah, 3 cm
atas, dan 4 cm kiri.
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia disusun
dengan urutan sebagai berikut :
a. JUDUL ditulis dengan huruf kapital ( maksimum
12 kata)
b. Nama penulis tanpa gelar, nama depan ditulis
dengan huruf kecil semua kecuali huruf pertama
ditulis sedangkan nama akhir huruf besar, ditulis
dengan huruf besar semua, ditulis di bawah
judul, beserta nama lengkap instansi penulis.
Jika para penulis berasal dari instansi yang
berbeda, maka gunakan tanda *),**),***) dan
seterusnya di belakang nama masing-masing
penulis. Kontak person penulis yang menjadi
alamat korespondensi dan alamat instansi
harus tercantum dengan lengkap beserta
alamat e-mail (jika ada).
c. ABSTRAK dalam bahasa Indonesia atau dan
bahasa Iggris, maksimal 200 kata.
d. Key words; 1 – 4 kata
e. PENDAHULUAN, Berisi latar belakang, tinjauan
pustaka/ teori yang mendasari penelitian,
masalah, tempat, metode, tujuan dan manfaat
penelitian.
Chi-Hua Sun, Hui-Po Wang, 1998, Methods in
Preparation
of
DiphennylglycineContaining Cefotaxime Double Esters, J.
Food and Drug Analysis, School of
Pharmacy, National Taiwan University,
Taiwan, 447 -484
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979,
Materia Medika Indonesia, Jilid III,
Jakarta, 6 – 8
............. 1992, Farmakope Indonesia , Edisi IV,
Direktoral Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan, Jakarta, 23 -29
Gennaro, A.R, 2000, Remington : The Science
and Practice of Pharmacy, 20th edition,
Mack
Publishing
Co,
Easton,
Pensylvania, U.S.A, 986 – 994.
Katzung, B.G., 1989, Farmakologi Dasar dan
Klinik, edisi ketiga, Ahli bahasa Binawati
Kotualubun
dkk,
Penerbit
Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 47 – 484.
Morey,S.S, 2000, Guidelines on Migraine: Part 3.
Recommendations for Individual Drug,http://www.aafp.org/clinical/migraine
Tjay H.T, Rahardja, K, 2002, Obat-obat Penting,
Khasiat Penggunaan dan Efek-efak
Sampingnya, Edisi Kelima, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 231 -244.
f. METODE DAN BAHAN
Disain penelitian instrumen dan metodologi
yang digunakan bahan dan alat yang digunakan
dalam penelitian.
7
PENENTUAN TOTAL POLIFENOL DAN TOTAL FLAVONOID SERTA UJI
AKTIVITAS DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL PROPOLIS TERHADAP BAKTERI
Propionibacterium acnes
Santi Sinala*)
*)
Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar
ABSTRAK
Salah satu penyakit kulit yang merisaukan remaja dan dewasa adalah jerawat atau acne vulgaris,
karena dapat mengurangi kepercayaaan diri seseorang. Penyakit ini salah satunya disebabkan oleh
bakteri yaitu Propionibacterium acnes. Propolis telah diketahui sebagai salah satu bahan alam
yang memiliki aktivitas daya hambat terhadap bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya
hambat ekstrak etanol propolis terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes secara
in-vitro serta mengetahui kadar kandungan total flavonoid dan total polifenol dalam ekstrak.
Manfaat dari penelitian ini adalah bahwa propolis dapat digunakan sebagai salah satu bahan aktif
pada pembuatan sediaan kosmetik medik pada pengobatan jerawat. Metode penelitian yang
digunakan adalah jenis penelitian secara eksperimental secara in vitro. Bahan penelitian yaitu raw
propolis yang diekstraksi secara maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan dan etanol
70%, yang nantinya akan menghasilkan ekstrak etanol propolis. Terdapat tiga variabel pengukuran
yaitu pengukuran total flavonoid dengan menggunakan pembanding kuarsetin menggunakan alat
Spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 422,5 nm, pengukuran total polifenol dengan
menggunakan pembanding asam gallat yang keduanya diukur menggunakan alat Spektrofotometer
UV-VIS pada panjang gelombang 641,5 nm serta pengujian aktivitas daya hambat ekstrak etanol
terhadap bakteri P. acnes dengan menggunakan metode difusi agar dengan seri konsentrasi 1%,
3% dan 5% dalam pelarut DMSO. Hasil penelitian terhadap uji total flavonoid dan total polifenol
berdasarkan perhitungan kadar pada persamaan garis lurus diperoleh data bahwa total polifenol
sebesar 6,64% dan total flavonoid sebesar 4,69%. Pengujian diameter daya hambat dianalisis
secara menggunakan program SPSS, dengan uji lanjutan menggunakan metode Kruskal Wallis dan
Mann-Whitney dengan data bahwa konsentrasi 1%, 3% dan 5% tidak berbeda nyata (p>0.05),
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi 1% merupakan konsentrasi yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri.
Kata kunci : Jerawat, Propolis, Total Flavonoid, Total Polifenol, Uji daya hambat,
Propionibacterium acnes
PENDAHULUAN
Salah satu penyakit kulit yang
merisaukan remaja dan dewasa adalah
jerawat atau acne vulgaris, karena dapat
mengurangi kepercayaaan diri seseorang.
Acne vulgaris adalah penyakit yang
kompleks (multifaktorial) dengan elemen
patogenesis
yaitu
kerusakkan
pada
keratinisasi epidermal, sekresi androgen,
fungsi sebaseous, pertumbuhan bakteri,
inflamasi dan imunitas (Guy, 2007) (Andrea
L, et al , 2006). Empat faktor yang telah
diidentifikasikan
yaitu
hiperproliferasi
folikular epidermal, produksi sebum yang
berlebihan, inflamasi dan adanya serta
aktivitas Propionibacterium acnes (Andrea
L, et al, 2008). Umumnya acne berpengaruh
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016
pada pilosebaseus unit yaitu wajah, leher,
dada dan punggung karena kelenjar sebaseus
pada daerah tersebut aktif.
Aktivitas Propionibacterium acnes
berupa pelepasan lipase yang menghidrolisis
triglyserida dari sebum menjadi asam lemak
bebas, dimana zat ini akan mengiritasi
dinding folikel (Diane T, 2000). Salah satu
bahan alam yang dapat berefek sebagai anti
Propionibacterium acnes adalah propolis,
yang merupakan hasil dari lebah.
Propolis adalah produk resin
dikumpulkan oleh lebah dari tumbuhtumbuhan terutama pohon poplar lalu
dicampurkan dengan air liurnya, yang
digunakan untuk menambal lubang dalam
sarang lebah yang sekaligus juga melindungi
50
sarang lebah dari serangan virus, bakteri dan
jamur (Fernandes, et al, 2005). Propolis
merupakan salah satu antibiotik alami yang
sangat ampuh dengan efek menghambat
yang sangat luas.
Beberapa penelitian telah dilakukan
untuk membuktikan aktivitas antibakteri dari
propolis dalam melawan bakteri Gram
positif dan Gram negatif. Rahman dkk
(2010) telah melakukan uji antibakteri dari
propolis melawan Staphylococcus aerus dan
Escheria coli. Ivancajic dkk (2010),
melakukan uji in-vitro antibakteri dari
ekstrak propolis terhadap 12 jenis bakteri
berbeda. Ozen dan Killic (2010), melakukan
uji antibakteri dari ekstrak propolis terhadap
bakteri anaerob dari mulut. Salah satu
ekstrak yang telah diteliti adalah ekstrak
etanol propolis (EEP) dimana kandungan
bahan aktif yang berefek secara farmakologi
ditemukan dan diidentifikasi pada fraksi
yang larut dalam pelarut etanol (Ivancajic
dkk, 2010). Miorin et al., 2003
memperlihatkan bahwa kandungan fenolik
mencakup senyawa flavonoid merupakan
senyawa
yang
bertindak
sebagai
antimikroba.
Sifat
antibakteri
dan
antiinflamasi dari propolis disebabkan
karena kandungan flavonoid, senyawa fenol
dan ester (Kristina dkk, 2009).
Melihat uraian di atas maka akan
ditentukan total polifenol dan total flavonoid
serta menguji daya hambat ekstrak etanol
propolis terhadap bakteri Propionibacterium
acnes sehingga dapat mengobati penyakit
acne vulgaris di masyarakat.
Berdasarkan latar belakang di atas
maka rumusan masalah adalah :
1. Berapa kadar total polifenol yang
terkandung di dalam ekstrak etanol
propolis?
2. Berapa kadar total flavonoid yang
terkandung dalam ekstrak etanol
propolis ?
3. Berapa besar aktivitas daya hambat
ekstrak etanol propolis terhadap
pertumbuhan Propionibacterium acnes.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui kadar total polifenol dan
total flavonoid yang terkandung dalam
ekstrak etanol propolis serta untuk melihat
aktivitas daya hambat ekstrak etanol
propolis terhadap bakteri Propionibacterium
acnes.
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016
Manfaat dari penelitian ini adalah
diharapkan manfaat dari penelitian ini
adalah bahwa propolis dapat digunakan
sebagai salah satu bahan aktif pada
pembuatan sediaan kosmetik medik pada
pengobatan jerawat.
METODE DAN BAHAN
Rancangan dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
eksperimental
menggunakan
alat
pengukuran dan dilakukan di Laboratorium
Biologi Farmasi dan Laboratorium Kimia
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes
Makassar. Waktu pelaksanaan penelitian
yaitu dari bulan Juli sampai bulan Oktober
2016. Sampel propolis diperoleh di Fakultas
Kehutanan Universitas Hasanuddin
Pengolahan Sampel
Propolis dimasukkan ke dalam
freezer hingga membeku. Setelah membeku,
propolis
dipotong
kecil-kecil
dan
diserbukkan, lalu diekstraksi secara maserasi
bertingkat dengan menggunakan n-heksan
dan etanol 70%
Pengujian Ekstrak Propolis
a. Pengukuran Total Polifenol
Dibuat kurva baku total
polifenol dengan menggunakan asam
gallat. Sampel dibuat dalam seri
pengenceran 100 ppm dan 200 ppm
dalam etanol p.a, yang ditambahkan 100
µL pereaksi Folin-Ciocalteau (1:1) dan
100 µL larutan Na2CO3 7,5%.
Kemudian diinkubasi selama 3 menit.
Larutan diukur absorbannya pada
panjang gelombang 641,5 nm.
b. Pengukuran Total Flavonoid
Dibuat kurva baku total
flavonoid
dengan
menggunakan
kuarsetin. Sampel dibuat dalam seri
pengenceran 100 ppm dan 200 ppm
dalam etanol p.a, yang ditambahkan 100
µL pereaksi AlCl3 10% dan 100 µL
Natrium Asetat 1 M. Kemudian
diinkubasi selama 25 menit. Larutan
diukur absorbannya pada panjang
gelombang 422,5 nm.
c. Uji Daya Hambat terhadap Bakteri
Propionibacterium acnes
Dibuat pengenceran ekstrak
etanol propolis 0,2 mg/20 µL; 0,6
mg/20 µL; 1 mg/20 µL dalam DMSO.
51
Diambil 10 uL suspensi bakteri
Propionibacterium acnes yang telah
sesuai standar 0,5 Mc Farland kemudian
dicampurkan dengan medium FTM
Agar dalam botol pengencer yang steril
sambil digoyang-goyangkan. Kemudian
campuran suspensi bakteri dan medium
dimasukkan ke dalam cawan petri,
dibiarkan hingga memadat. Tiap paper
disk diteteskan pengenceran ekstrak
etanol propolis 0,2 mg/20 µL ,0,6
mg/20 µL, 1 mg/20 µL, kemudian
ditempelkan pada medium yang telah
memadat tadi. Sampel kemudian
diinkubasi pada inkubator pada suhu 37
o
C selama 24 jam. Diamati dan dihitung
zona hambat dari tiap konsentrasi.
Dilakukan kontrol negatif yaitu larutan
DMSO dan sebagai pembanding yaitu
paper disk yang mengandung ampisilin
10 µg. Dilakukan replikasi sebanyak
tiga kali.
Analisis data
Data total polifenol dan total
flavonoid dianalisa secara langsung dengan
menentukan kadar melalui persamaan garis
lurus. Sedangkan aktivitas daya hambat anti
bakteri dianalisa menggunakan program
SPSS dengan uji lanjutan menggunakan
metode Kruskal Wallis dan Mann-Whitney.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Tabel 1. Nilai rendamen dan total flavonoid serta total polifenol
Ekstrak
Berat (g)
Rendamen (%)
Total Flavonoid (%)
n- heksan
145.8
48.6
-
Total Polifenol
(%)
-
etanol 70%
45.06
15.02
4.69
6.64
Tabel 2. Diameter Hambatan Ekstrak Etanol Propolis
KONSENTRASI EKSTRAK
REPLIKASI
1%
3%
5%
1
12.223 mm
12.797 mm
13.15 mm
2
11.45 mm
12.2 mm
13.547 mm
3
12.747 mm
13.85 mm
13.667 mm
Rata-rata
12.14
12.949
13.45467
Kontrol Negatif
6 mm
Kontrol Positif
6 mm
Gambar 1
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016
52
Metode ini sangat mudah dilakukan karena
Pembahasan
Dalam penelitian ini zat aktif yang
tidak rumit dalam pengerjaannya dan
terkandung dalam propolis ditarik dengan
efisien. Tidak membutuhkan alat dan bahan
cara ekstraksi maserasi bertingkat, dimana
yang banyak sedangkan kerugiannya tidak
propolis terlebih dahulu dimaserasi dengan
dapat diketahui secara tepat tingkat
n-heksan beberapa hari sampai jernih untuk
resistensi atau kepekaan bakteri terhadap
menarik zat-zat yang bersifat non polar
antimikroba.
seperti lemak dan tanin yang banyak
Dalam pengujian ini digunakan
terdapat pada propolis. Setelah itu, residu
pelarut DMSO. Tidak menggunakan etanol
dibebaskan terlebih dahulu dari n-heksan,
70% yang merupakan pelarut ekstraksinya
kemudian dimaserasi dengan etanol 70%
karena etanol 70% bersifat antibakteri yang
untuk menarik senyawa polar berupa
dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
senyawa polifenol.
Pada uji ini digunakan tiga konsentrasi dari
Dari Tabel 1 di atas diperoleh data
ekstrak etanol propolis yaitu 1%, 3% dan
berat ekstrak n-heksan sebanyak 145,80
5%. Pengujian juga dilakukan dengan
gram, dengan rendamen 48,6 % dan ekstrak
menggunakan DMSO sebagai kontrol
etanol 70% sebanyak 45,06 gram dengan
negatif dan ampisilin sebagai pembanding.
rendamen sebesar 15,02 %. Ekstrak etanol
Dari Gambar 1 di atas diperlihatkan
yang diperoleh berwarna coklat dan
bahwa kontrol negatif yaitu DMSO tidak
memiliki bau yang khas.
menghasilkan efek daya hambat. Hal yang
Cara
mengekstraksi
akan
sama juga dihasilkan oleh ampicilin sebagai
mempengaruhi kadar kandungan zat aktif
pembanding.
Hal
ini
kemungkinan
yang di dalam ekstrak. Hal ini dapat dilihat
disebabkan karena pada konsentrasi
dari nilai total flavonoid yang diperoleh
ampicilin 10 µg yang terkandung dalam
sebesar 4,69% dan total polifenol sebesar
paper disk belum mampu menghambat
6,64% (Tabel 1) dari ekstrak etanol propolis
pertumbuhan bakteri Propionibacterium
hasil maserasi bertingkat dibandingkan bila
acnes.
Sedangkan
konsentrasi
1%
raw propolis ditarik langsung dengan etanol
menghambat rata-rata sebesar 12,14 mm;
70%. Hal ini kemungkinan disebabkan
konsentrasi 3% menghambat rata-rata
karena pelarut heksan telah menarik
12,949
mm
dan
konsentrasi
5%
senyawa-senyawa non polar sehingga
menghambat sebesar rata-rata 13.45467 mm.
senyawa yang terekstraksi pada etanol 70%
Data diolah secara statistik
merupakan senyawa polar seperti senyawa
menggunakan program SPSS. Data daya
flavonoid
dan
polifenol,
sehingga
hambat tersebut di atas memiliki sifat yaitu
pengukuran kadarnya tidak terganggu oleh
merupakan data replikasi, tidak homogenitas
senyawa lain.
dan tidak normal. Karena memiliki sifat
Pengujian aktivitas daya hambat
yang tidak homogen dan tidak normal maka
dalam penelitian ini menggunakan metode
tidak diuji secara Anava.
difusi yaitu dengan Cara Kirby-Bauer.
Tests of Normalityb,c
bahan uji
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
kons 1%
.212
3
.
.990
3
.810
daya hambat
kons 3%
bahan uji
.239
3
.
.975
3
.698
kons 5%
.300
3
.
.913
3
.427
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016
53
Test of Homogeneity of Variances
daya hambat bahan uji
Levene Statistic
df1
3.951
df2
4
Sig.
10
.036
ANOVA
daya hambat bahan uji
Sum of Squares
Between Groups
Within Groups
Total
df
Mean Square
171.578
4
42.894
2.353
10
.235
173.931
14
Dari data di atas dimana p < 0.05 (0.036)
sehingga termasuk data tidak homogen. Data
ini kemudian dilanjutkan menggunakan
metode Kruskal Wallis dan Mann-Whitney.
Berdasarkan
perhitungan
dari
metode lanjutan di atas maka diperoleh data
bahwa konsentrasi 1%, 3% dan 5% tidak
berbeda nyata pengaruh konsentrasi,
sehingga diambil konsentrasi 1% sebagai
konsentrasi yang baik (p>0.05). Secara teori,
makin tinggi konsentrasi maka makin besar
pula daya hambatnya. Akan tetapi karena
konsentrasi 1% tidak berbeda secara nyata
dengan konsentrasi 3% dan 5%, maka
sebuah konsentrasi yang rendah dan mampu
memberikan aktivitas yang sama dengan
aktivitas yang dihasilkan oleh konsentrasi
tinggi, maka konsentrasi itulah yang diambil
yaitu 1%.
Konsentrasi yang baik adalah
konsentrasi yang minimal dengan efek daya
hambat yang besar yang ditandai dengan
daerah bening di sekitar paper disk. Zona
hambat adalah zona dimana menunjukkan
aktif dan resisten tidaknya suatu bakteri
terhadap suatu senyawa atau zat. Dimana
zona
hambat
merupakan
senyawa
metabolisme skunder yang dikeluarkan oleh
bakteri untuk bertahan hidup.
Senyawa flavonoid dan polifenol
yang terdapat dalam propolis dapat
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016
F
182.298
Sig.
.000
menghambat pertumbuhan bakteri dengan
merusak permeabilitas dinding sel bakteri,
mikrosom dan lisosom sebagai hasil
interaksi antara flavonoid dan polifenol
dengan DNA bakteri (Sabir, 2005). Selain
itu senyawa flavonoid mampu membentuk
kompleks dengan protein ekstraseluler dan
dinding sel bakteri sehingga terganggu yang
mengakibatkan sel tidak dapat menahan
tekanan osmotik internal yang dapat
mencapai 5 sampai 20 atm. Tekanan ini
cukup memecah sel apabila dinding sel
dirusak (Cowan, 1999).
Adapun beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi ukuran diameter zona
hambatan (Alfath, dkk., 2013) yaitu
kemampuan difusi bahan antimikroba ke
dalam media dan interaksinya dengan
mikroorganisme
yang
diuji;
jumlah
mikroorganisme yang digunakan; kecepatan
tumbuh mikroorganisme yang diuji;
sensitivitas mikroorganisme terhadap bahan
antimikroba yang diuji; sifat bahan pelarut
yang digunakan, waktu inkubasi (waktu : 16
– 18 jam), bila lebih 18 jam maka
pertumbuhan lebih sempurna sehingga zone
hambat makin sempit; ketebalan agar
(ketebalan : 4 mm, bila kurang maka difusi
obat lebih cepat dan bila lebih maka difusi
obat lambat).
54
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan yaitu :
1. Total Polifenol dari ekstrak etanol
propolis yaitu sebesar 6,6428%
2. Total flavonoid dari ekstrak etanol
propolis yaitu sebesar 4,6984%
3. Daya hambat terbaik dari ekstrak etanol
propolis yaitu pada konsentrasi ekstrak
sebesar 1%
Guy F Webster. 2007. Overview of the
pathogenesis of acne and its
therapy: Basic and clinical
dermatology. New York; Informa
Healthcare.1-7.
Ivančajić S ., Mileusnić and Desanka.
2010.In Vitro Antibacterial Activity
of Propolis Extracts on 12 Different
Bacteria in Conditions of 3 Various
pH Values. Arch. Biol. Sci..
Belgrade. 62 (4). 915-934. Serbia
Saran
Diharapkan selanjutnya dapat
diaplikasikan dalam bentuk sediaan farmasi
DAFTAR PUSTAKA
Andrea L., Zaenglein, Dine M., Thiboutot.
2006.
Expert
committee
recommedations
for
acne
management.
Pediatrics.
118.
1188- 1199.
Andrea L., Zaenglein, Dine M., Thiboutot,
Strauss J.S. 2008. Acne vulgaris
and acne form eruptions. New
York. Mc Graw Hill.
Diane Thiboutot. 2000. New Treatments and
Therapeutic Strategies for Acne.
Arch Fam Med ;9:179-187
Fernandes Júnior A., Balestrin EC., Betoni
JE., Orsi Rde O. da Cunha Mde L.,
Montelli AC. 2005. Propolis: AntiStaphylococcus aureus activity and
synergism
with
antimicrobial
drugs. Mem Inst Oswaldo Cruz.
100 (5): 563-566
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016
Kristina
Ramanauskien. et al. 2009.
Analysis of The Antimicrobial
Activity of Propolis and Lysozyme
in Semisolid Emulsion Systems.
Acta Poloniae Pharmaceutica n
Drug Research. Vol. 66 No. 6.
Miorin PL., Levy NCJ., Custodio AR., Bretz
WA.,
Marcucci
MC.
2003.
Antibacterial activity of honey and
propolis from Apis mellifera and
Tetragonisca angustula against
Staphylococcus aureus. J. Appl.
Microb. 95: 913-920.
Ozen T., Kilic A. 2010. In Vitro Activity of
Turkish Propolis Samples Against
Anaerobic Bacteria Causing Oral
Cavity Infections. Kafkas Univ Vet
Fak Derg 16 (2): 293-298
Rahman M., Richardson A and Sofian.
2010. Antibacterial activity of
propolis and
honey against
Staphylococcus
aureus
and
Escherichia
coli.
Academic
Journals. Canada
55
Download