JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 MENINGKATKAN KINERJA PEMASARAN PERBANKAN UMUM NASIONAL Oleh : Syahril Yoserizal Ilmu Doktor Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Jakarta, Indonesia Email : [email protected] ABSTRACT Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan yang baik terhadap keunggulan bersaing. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh teknologi informasi terhadap keunggulan bersaing. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi SDM terhadap keunggulan bersaing. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, dan kompetensi SDM secara bersama-sama terhadap keunggulan bersaing. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan yang baik terhadap kierja pemasaran. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja pemasaran. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja pemasaran. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, kompetensi SDM, dan keunggulan bersaing secara bersama-sama terhadap kinerja pemasaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif dan survey eksplanatori dengan ukuran sampel sebesar 320 responden, serta metode analisis data yang digunakan adalah SEM (Structural Equation Modeling). Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan temuan sebagai berikut tata kelola perusahaan yang baik terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. Teknologi informasi terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. Kompetensi SDM terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. Tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi dan kompetensi SDM secara bersama-sama terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. Namun apabila dilihat secara parsial, ternyata teknologi informasi paling dominan mempengaruhi keunggulan bersaing. Tata kelola perusahaan yang baik terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Teknologi informasi terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Kompetensi SDM terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Tata 171 JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, kompetensi SDM, dan keunggulan bersaing secara bersama-sama terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Namun apabila dilihat secara parsial, ternyata keunggulan bersaing paling dominan mempengaruhi kinerja pemasaran. Kata Kunci: Tatakelola Perusahaan Yang Baik, Teknologi Informasi, Kompetensi SDM, Keunggulan Bersaing, Kinerja Pemasaran ABSTRACT The purpose of this study was to determine and analyze the influence of good corporate governance on competitive advantage. To know and analyze the influence of information technology on competitive advantage. To know and analyze the influence of HR competencies on competitive advantage. To know and analyze the influence of good corporate governance, information technology, human resources competencies together on competitive advantage. To know and analyze the influence of good corporate governance on marketing performance. To know and analyze the influence of information technology on performance marketing. To know and analyze the influence of the performance of HR competencies on marketing. To know and analyze the influence of competitive advantage on marketing performance. To know and analyze the influence of good corporate governance, information technology, human resource competencies and competitive advantages together on marketing performance. The method used in this research is descriptive survey and explanatory survey with a sample size of 320 respondents, data analysis method used is SEM (Structural Equation Modeling). Based on the results of the study, the findings obtained of followed good corporate governance proved positively and significantly influenced on competitive advantage. Information technology proved positively and significantly influenced on competitive advantage. HR competencies positively and significantly influenced on competitive advantage. Good corporate governance, information technology and human resource competency together proved positively and significantly influenced on competitive advantage. However, partially, the most dominant influence was information technology competitive advantage. Good corporate governance proved positively and significantly influenced on the performance of marketing. Information technology proved positively and significantly influenced on the performance of marketing. HR competencies proved positive and significant impact on the performance of marketing. Good corporate governance, information technology, human resource competencies and competitive advantages together proved positively and significantly influenced on the performance of marketing. However, partially, was the most dominant influence on the competitive advantage of marketing performance. Keywords : Good Corporate Governance, Information Technology, Human Resources Competence, Competitive Advantage, Performance Marketing 172 JURNAL LENTERA BISNIS PENDAHULUAN Kinerja perbankan Indonesia mengalami naik-turun, hal ini dapat dilihat setelah Pakto ’88, jumlah bank baru tumbuh dengan pesat, namun setelah krisis moneter 19971998, banyak bank yang terpaksa dilikuidasi karena memburuknya kondisi keuangan dan pelanggaran prinsip kehati-hatian oleh manajemen bank. Upaya pemulihan atau restrukturisasi industri perbankan mengubah struktur kepemilikan bank dan peraturan perbankan. Pada banyak bank, kepemilikan keluarga digantikan oleh kepemilikan pemerintah dan asing. Demikian juga beberapa bank harus dilikuidasi atau digabung (merger). Kondisi seperti ini memperlihatkan adanya perubahan lingkungan persaingan, sehingga kinerja industri perbankan terus diupayakan peningkatannya. Dalam rangka menciptakan industri perbankan yang lebih baik, sehat dan stabil maka keberadaan struktur perbankan yang sekarang perlu dikaji dan tertuang dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Salah satu pilar API adalah menciptakan struktur perbankan yang sehat. Proses konsolidasi melalui upaya memperkuat permodalan dan merjer diharapkan akan terus terjadi di masa depan seiring dengan program API. API dilaksanakan dalam rangka membangun industri perbankan yang mempunyai struktur yang kuat untuk menjaga stabilitas sektor keuangan. Kebijakan yang dilakukan selain konsolidasi adalah memperkuat infrastruktur perbankan melalui pembentukan Lembaga Penjamin VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 Simpanan (LPS), sertifikasi manajemen risiko, dan mekanisme pengaduan nasabah. Kebijakan lain adalah meningkatkan tingkat kehatihatian perbankan mengacu pada standar internasional, yakni 25 Basel Core Principles of Effective Banking Supervision (LPI, 2006). Perhatian pemerintah pada industri perbankan ditandai dengan adanya aturan mengenai LDR 78% yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Aturan tersebut mempunyai tujuan yang baik untuk mendorong bank agar lebih sering menyalurkan kredit kepada masyarakat. Dengan adanya perhatian dari Bank Indonesia dan pemerintah kepada industri perbankan tersebut, seharusnya kinerja perbankan terus meningkat sebanding dengan perbankan beberapa Negara di Asean, namun pada kenyataannya kinerja perbankan umum nasional masih relatif stagnan atau walaupun ada peningkatan masih dibawah perbankan beberapa Negara di Asean. Kinerja perbankan umum nasional yang masih relatif rendah terlihat pula pada kinerja perbankan umum nasional pada tingkat regional di DKI Jakarta. Berdasarkan data pada Bank Indonesia (2011), bahwa perkembangan dana pihak ketiga (DPK) cenderung stagnan, bahkan pada pada tahun 2011 terjadi penurunan pertumbuhan, yaitu pertumbuhan 18,2% (yoy) pada triwulan II 2011, dibandingkan triwulan I 2011 (18,8%;yoy). Pertumbuhan kredit UMKM yang relatif stagnan, bahkan pertumbuhan kredit pada tahun 2011 relatif menurun yaitu pertumbuhan kredit UMKM triwulan I sebesar 7.9% 173 JURNAL LENTERA BISNIS (yoy) menjadi 7.5% (yoy) pada triwulan II. Selanjut pada Loan to Deposit Ratio (LDR) selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 triwulan II masih dibawah standar NPL Bank Indonesia (78%). Subanidja(2006:15), menyatakan bahwa kinerja perbankan itu merupakan indikasi dari kinerja pemasaran perbankan. Sehingga rendahnya kinerja perbankan umum nasional di DKI Jakarta cenderung disebabkan oleh rendahnya kinerja pemasaran. Denton (2009), mengemukakan bahwa perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing akan mampu mencapai kinerja pemasaran yang tinggi/ superior, karena kinerja pemasaran yang superior dapat dicapai salah satunya melalui keunggulan bersaing, di samping keunggulan komparatif dan keunggulan kooperatif. Kemudian Hussain and Ilyas (2011:1233) menyatakan bahwa kinerja pemasaran yang superior akan dicapai melalui tiga keunggulan, yaitu keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif/ bersaing, dan keunggulan kooperatif. Berdasarkan kedua pernyataan di atas, maka rendahnya kinerja pemasaran perbankan umum nasional regional di DKI Jakarta cenderung disebabkan oleh masih rendahnya keunggulan bersaing. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil survey awal peneliti (2011) dan penelitian yang dilakukan oleh Ratnaningsih, Anwar, Suwignjo, dan Wiguna (2010) yang menunjukkan bahwa unsur-unsur keunggulan bersaing seperti delivery Speed, quality, price level, technology, dan networks VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 masih memberikan manfaat yang rendah sementara biaya yang tinggi. Albert dan Lado (2007) melihat bahwa sumber daya, dalam hal ini kompetensi sumber daya manusia merupakan suatu sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Berdasarkan pernyataan tersebut maka rendahnya keunggulan bersaing perbankan umum nasional regional DKI Jakarta cenderung disebabkan oleh kompetensi SDM relatif rendah. Hal ini terlihat dari hasil survey awal peneliti (2011) pada beberapa kantor bank pusat di DKI Jakarta yang menunjukkan kemampuan sumber daya internal masih di bawah standar kemampuan yang ditetapkan Bank Indonesia, seperti lemahnya sumber daya manusia, sumber daya perusahaan, dan sumber daya fisik. Sehingga rendahnya kinerja pemasaran perbankan di regional DKI Jakarta disamping oleh ketidakunggulan bersaing juga cenderung disebabkan oleh kurangnya kompetensi SDM. Hal ini dapat dilihat dari sumber daya manusia (people) yang dimiliki oleh perbankan yang kurang mencerminkan strategi bisnis yang dibangun. Industri jasa seperti bank, sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting karena sumber daya manusia ini memegang peranan penting atas pelayanan jasa nasabah baik kreditur maupun debitur, penggunaan alat teknologi, serta berinteraksi dengan nasabah (Hasil Survey Awal, 2011). Almajali and Dahalin (2011;5) menyatakan bahwa implementasi teknologi informasi mempermudah manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis, sehingga dapat menciptakan keunggulan bersaing 174 JURNAL LENTERA BISNIS yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage). Kemudian Lutfiyahita (2011) penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya, namun penggunaannya masih belum optimal. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa teknologi informasi perbankan yang implementasinya kurang optimal, cenderung menyebabkan ketidak tercapaian keunggulan bersaing. Ping and Wing (2011:10) menyatakan bahwa model tata kelola perusahaan yang baik akan meningkatkan keunggulan bersaing dan kinerja perbankan. Berdasarkan pernyataan tersebut, terlihat bahwa keunggulan bersaing dan kinerja perbankan nasional khususnya regional DKI Jakarta yang rendah, disinyalir disebabkan oleh tata kelola perusahaan yang kurang baik. Hal ini ditunjukkan oleh Indonesian Banking Survey Report (2011:14), bahwa banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi pada perbankan umum nasional akibat kurang dilakukannya tatakelola perusahaan yang baik, seperti kecurangan identitas (29%), kecurangan internet banking dan ATM (21%), kecurangan transfer dana (19%), kolusi antara pegawai dengan nasabah (25%), dan kecurangan lain-lainnya (6%). Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh tata kelola perusahaan yang baik terhadap keunggulan bersaing? 2. Bagaimana pengaruh teknologi informasi terhadap keunggulan bersaing? VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 3. Bagaimana pengaruh kompetensi SDM terhadap keunggulan bersaing? 4. Bagaimana pengaruh tatakelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, dan kompetensi SDM secara bersama-sama terhadap keunggulan bersaing? 5. Bagaimana pengaruh tatakelola perusahaan yang baik terhadap kinerja pemasaran? 6. Bagaimana pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja pemasaran? 7. Bagaimana pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja pemasaran? 8. Bagaimana pengaruh keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran? 9. Bagaimana pengaruh tatakelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, kompetensi SDM, dan keunggulan bersaing secara bersama-sama terhadap kinerja pemasaran? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tata kelola perusahaan yang baik terhadap keunggulan bersaing 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh teknologi informasi terhadap keunggulan bersaing 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi SDM terhadap keunggulan bersaing 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, dan kompetensi SDM secara bersama-sama terhadap keunggulan bersaing 5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tatakelola perusahaan 175 JURNAL LENTERA BISNIS 6. 7. 8. 9. yang baik terhadap kinerja pemasaran Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja pemasaran Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja pemasaran Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, kompetensi SDM, dan keunggulan bersaing secara bersama-sama terhadap kinerja pemasaran Tinjauan Pustaka Tata Kelola Perusahaan yang Baik Teng, Aung, dan Fook (2011: 1181), tata kelola perusahaan yang baik atau sering disebut good corporate governance (GCG) diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Tujuan utama dari tata kelola perusahaan yang baik (GCG) adalah menciptakan sistem pengendaliaan dan keseimbangan (check and balances) untuk mencegah penyalahgunaan dari sumber daya perusahaan dan tetap mendorong terjadinya pertumbuhan perusahaan (Dyah Permata Asri, 2011:54). Dalam Undang-undang No 40 Tahun 2007 prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) harus mencerminkan pada hal-hal sebagai berikut: 1. Transparansi 2. Akuntabilitas VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 3. Responsibility. 4. Indepedensi 5. Fairness. Teknologi Informasi Kotler & Keller (2009 :141) memasukan pelayanan teknologi informasi perbankan didefinisikan sebagai berikut; ”a coordinated collection of data, system, tools, and techniques with supporting software and hardware by which an organization gathers and interprets relevans information from business and environment and turns it into a basis for marketing action”. Pelayanan teknologi informasi perbankan merupakan suatu sistem untuk mengumpulkan data yang terkoordinasi (database) melalui alat-alat analisis, dengan menggunakan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) dalam rangka memudahkan untuk aktivitas pemasaran. Talvinen (2005:26) mengemukakan bahwa secara garis besar TI dibangun oleh tiga komponen besar. Database, Hardware, dan Sistem Software. Database mengonsolidasikan berbagai catatan yang disimpan dalam file-file terpisah dalam satu gabungan umum elemen data yang menyediakan data untuk banyak aplikasi (O’ Brain, 2005:211). Hardware system suatu perangkat keras yang digunakan untuk membantu sebagai tool dalam pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya komponen komputer, alat komunikasi, ATM dan komponen computer system lainya (Hapzi Ali, 2009). Software system yang tersedia bagi para end user, kategori-kategori 176 JURNAL LENTERA BISNIS utama dari software system dan software application. software system melakukan pekerjaan pemrosesan informasi bagi end user dan software application mengelola dan mendukung operasi sistem serta jaringan komputer (O’ Brain, 2005:155). Kompetensi SDM Paula, Wendy, dan Jeffrey (2011:384) mengemukakan bahwa kompetensi SDM adalah suatu keahlian SDM yang mencakup teknikal, stratejik, manajemen organisasi, interpersonal, dan personal. Vos, Hauw, and Willemse (2011:5) mendefinisikan kompetensi SDM, “an underlying characteristic of an individual that is causally related to criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or a situation.” Suatu karaketristik individu yang dapat memberikan kontribusi pada kinerja yang superior dalam pekerjaannya atau situasi tertentu. Hudson and Radu (2011) menyatakan bahwa kompetensi SDM terdiri dari dua dimensi, yaitu attitude competency dan behavior competency. Kenggulan Bersaing Bennett dan Smith (2002:75), keunggulan bersaing merupakan keunggulan yang dicapai melalui nilai pelanggan yang superior dengan menciptakan suatu strategi bersaing untuk mencapai kemampulabaan dan pertumbuhan. Hsieh and Chen (2011:12) menyatakan bahwa ”A competitive advantage involves a series of systematic and related decisions that VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 give a business a competitive over other businesses. The concept of business competitive advantage is primarily derived from Porter’s classifications of generic strategies.” Sebuah keunggulan bersaing melibatkan serangkaian keputusan yang sistematis dan terkait yang menyediakan bisnis yang kompetitif atas bisnis lainnya. Konsep keunggulan bersaing bisnis yang terutama berasal dari klasifikasi strategi generik Porter, yaitu strategi bisnis suatu perusahaan diarahkan untuk memenangkan persaingan di suatu pasar sasaran. Suatu persaingan akan dimenangkan jika strategi bisnis produsen mampu menciptakan strategi bersaing (competitive strategy) yang mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage). Suryaningsih, at.all (2010 : 14), indikator keunggulan bersaing perbankan adalah sebagai berikut : Delivery Speed, Quality, Culture, Price Level,Customer Know-how, Technology, Networks,R&D,Management, Contract, dan Safety Kinerja Pemasaran Pada dasarnya hasil penjualan adalah salah satu kinerja pemasaran yang merupakan tingkat hasil kerja yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode operasional yang dibandingkan dengan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Wetson dan Brigham (1992) menyatakan bahwa rasio profitabilitas dapat memberikan gambaran umum tentang kinerja perusahaan. Ada beberapa rasio profitabilitas yaitu marjin laba 177 JURNAL LENTERA BISNIS penjualan/laba bersih (net profit on sales/margin), daya laba dasar (basic earning power), hasil dari total aktiva (return on total asset) dan hasil dari ekuitas (return on equity). Pendekatan marjin laba bersih (net profit margin) adalah yaitu selisih antara pendapatan dengan biaya, merupakan rasio profitabilitas untuk menilai hasil yang berupa keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk dalam waktu tertentu. Pribadi and Kanai (2011) mengemukakan bahwa kinerja pemasaran adalah suatu pencapaian yang diperoleh perusahaan dari aktivitas pemasaran yang dilakukannya. Kinerja pemasaran lebih tepat diukur melalui perspektif pelanggan, yaitu kepuasan pelanggan, profitabilitas pelanggan, dan perolehan pelanggan baru. Kerangka Pemikiran Gambar 1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian Hipotesis Penelitian H1 : Terdapat pengaruh tata kelola perusahaan yang baik terhadap keunggulan bersaing H2 : Terdapat pengaruh teknologi informasi terhadap keunggulan bersaing. H3 : Terdapat pengaruh kompetensi SDM terhadap keunggulan VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 bersaing. H4 : Terdapat pengaruh tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, dan kompetensi SDM secara bersama-sama terhadap keunggulan bersaing. H5 : Terdapat pengaruh tata kelola perusahaan yang baik terhadap kinerja pemasaran H6 : Terdapat pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja pemasaran. H7 : Terdapat pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja pemasaran. H8 : Terdapat pengaruh keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran. H9 : Terdapat tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, kompetensi SDM, dan keunggulan bersaing secara bersama-sama terhadap kinerja pemasaran. Metode Sifat penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive survey dan explanatory survey. Tipe investigasi dalam penelitian ini adalah kausalitas. Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi, yaitu perbankan umum nasional dengan unit observasi adalah para manajer Perbankan Nasional di DKI Jakarta. Time horizon dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung dari lokasi secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi 178 JURNAL LENTERA BISNIS terhadap objek yang sedang diteliti. Definisi operasional variabel dimaksudkan untuk memperjelas variabel-variabel yang akan diteliti, yang terdiri dari: 1. Tata kelola perusahaan yang baik VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 ditetapkan sebesar 5%. Di samping secara individual, SEM juga menguji model yang diusulkan secara keseluruhan, yaitu melalui uji kesesuaian model (Goodness of Fit Statistics) (ξ1) sebagai variabel bebas. 2. Teknologi informasi (ξ2) sebagai variabel bebas. 3. Kompetensi SDM (ξ3) sebagai variabel bebas. 4. Keunggulan bersaing (η1) sebagai variabel antara. 5. Kinerja pemasaran (η2) sebagai variabel terikat. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder dari dokumentasi atau laporan yang tersedia pada lembaga terkait. Data primer yang berupa tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, kompetensi SDM dan keunggulan bersaing, serta kinerja pemasaran bersumber dari para Manager Bank. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 90 Bank Umum, dan besar sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla, 1998 ; 49) adalah 48 Bank Umum. Sehingga banyaknya responden yang dijadikan unit penelitian dengan menggunakan metode stratified random sampling adalah sebesar 320 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SEM (Structural Equation Modelling) dengan menggunakan software pengolahan Lisrel 8.30. Dalam metode analisis SEM, statistik yang estimasi diuji secara individual dengan menggunakan uji t. Melalui keluaran diagram jalur statistik t-value, Lisrel mengkonfirmasikan hasil uji t secara lengkap dengan tingkat kesalahan uji Pembahasan Tabel 4. Ukuran Kesesuaian Model Indika tor GOF GFI RMSE A NNFI NFI AGFI RFI IFI CFI Ukuran Hasil yang Kesimpu Estim Diharap lan asi kan Ukuran Absolute Fit GFI 0,91 Good Fit > 0,90 RMS 0,03 Good Fit EA < 0,08 Ukuran Incremental Fit NNF 0,79 Marginal I> Fit 0,90 NFI 0,79 Marginal > Fit 0,90 AGF 0,93 Good Fit I> 0,90 RFI 0,76 Marginal > Fit 0,90 IFI > 0,82 Marginal 0,90 Fit CFI 0,82 Marginal > Fit 0,90 Sumber : Hasil Pengolahan dengan LISREL 8.30 Berdasarkan Tabel 4 di atas, tiga ukuran kesesuaian yang diperoleh memiliki indeks kesesuaian model yang baik (good fit), yaitu GFI, RMSEA, dan AGFI. Indeks kesesuaian model lainnya berada di bawah ukuran kesesuaian baik, tetapi masih berada dalam 179 JURNAL LENTERA BISNIS lingkup kesesuaian marjinal (marginal fit). Marginal fit adalah kondisi kesesuaian model pengukuran di bawah kriteria ukuran absolute fit, maupun incremental fit, namun masih dapat diteruskan pada analisis lebih lanjut, karena dekat dengan kriteria ukuran good fit (Hair, Andersen, Tatham, dan Black, 2006 :623). Berdasarkan pada hasil analisis dengan Lisrel 8.30 tertuang ke dalam hipotesis kesatu (H1) sampai hipotesis kesembilan (H9) yang digambarkan ke dalam diagram jalur sebagai berikut: Dimana : GCG = Tatakelola Perusahaan yang Baik IT = Informasi Teknologi SDM = Sumber Daya Manusia CA = Keunggulan Bersaing KP = Kinerja Pemasaran VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 Tabel 5 Model Persamaan Struktural CA = 0.28*GCG + 0.45*IT + 0.26*SDM, Errorvar.= 0.79, R² = 0.21 ..............(1) (0.100) (0.070) Tabel 6. Pengujian(0.10) Hipotesis (0.086) 2.78 4.44 3.75 Standar tSimpul 9.17 Hipote Variabe dize val an sis l Coeficie ue Statisti KP= 0.70*CA + 0.13*GCG + 0.16*ITk+ nt 0.34*SDM,Errorvar.=0.24,R²=0.76 ......... Tatakelo 2,7 Signifi H1 0.28 (2) la 8 kan Perusaha (0.064) (0.068) (0.071) Informas (0.059)an (0.007) i yang Baik 2.03 Teknolo 10.33 2.25 5.80 4.4 Signifi Keunggu H2 0.45 31.63 gi 4 kan lan Keunggu Bersaing lan Sumber : Output LISREL 8.30 Bersaing Sumber Daya Manusia 3.7 Signifi H3 0.26 5 kan Keunggu lan Bersaing Tatakelo 9.1 Signifi H4 0.46 la 7 kan Perusaha Tatakelo 2.0 Signifi H5 0.13 an, la 3 kan Informas Perusaha Informas 2.1 Signifi ian H6 0.16 i 8 kan Teknolo Kinerja Teknolo Sumber 5.8 Signifi gi, dan Pemasar H7 0.34 gi Daya 0 kan Sumber an Kinerja Manusia Keunggu 10, Signifi Daya Pemasar H8 0.70 lan 33 kan manusia an Kinerja Bersaing Tatakelo Pemasar 31, Signifi Keunggu la H9 0.87 an 63 kan Kinerja lan Perusaha Pemasar Bersaing an yang an Baik, Informas i SIMPULAN Teknolo Sebagai kesimpulan dari gi, penelitian ini dapat diambil sebagai Sumber berikut:daya Manusia, 1. Tatakelola perusahaan yang baik dan terbukti berpengaruh signifikan Keunggu lan terhadap keunggulan bersaing Bersaing dengan besar pengaruh 0.28. 2. Informasi teknologi terbukti Kinerja Pemasar berpengaruh signifikan terhadap an 180 JURNAL LENTERA BISNIS 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. keunggulan bersaing dengan besar pengaruh 0.45. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) terbukti berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing dengan besar pengaruh 0.26. Tatakelola perusahaan yang baik, informasi teknologi, dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) terbukti secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing dengan kontribusi sebesar pengaruh 21%. Tetapi apabila dilihat secara parsial, ternyata informasi teknologi dengan besar pengaruh 0.45 paling dominan mempengaruhi keunggulan bersaing. Tatakelola perusahaan yang baik terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran dengan besar pengaruh 0.13. Informasi teknologi terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran dengan besar pengaruh 0.16. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran dengan besar pengaruh 0.34. Keunggulan bersaing terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran, dengan besar pengaruh 0.70. Tatakelola perusahaan yang baik, informasi teknologi, kompetensi sumber daya manusia (SDM), dan keunggulan bersaing secara bersama-sama terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran dengan kontribusi sebesar 76%, tetapi apabila dilihat secara parsial, VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 ternyata keunggulan bersaing paling dominan mempengaruhi kinerja pemasaran. Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka perbankan umum nasional di DKI Jakarta akan mampu meningkatkan kinerja pemasaran terutama pada profitabilitas pelanggan (Y13) apabila perusahaan memiliki keunggulan bersaing yang tinggi terutama dalam teknologi (Y5), sementara keunggulan bersaing dalam teknologi yang dimiliki perusahaan akan menjadi unggul apabila perusahaan memiliki teknologi informasi yang handal terutama dalam sistem aplikasi (software)(X8) dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik terutama dalam indepedensi (X4) dalam mengimplementasikan prinsip kehati-hatian serta dengan didukung oleh sumber daya manusia tinggi terutama dalam behavior competency (X9). Kemudian berdasarkan pada persepsi para manajer perbankan umum nasional di DKI Jakarta, bahwa tatakelola perusahaan (GCG) masih relatif kurang baik terutama pada unsur-unsur seperti memberikan informasi yang lengkap dan tepat, tingkat kemudahan untuk diakses oleh stakeholders sesuai haknya, dalam memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan/ pendapat, dan dalam memberikan akses informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan. Berdasarkan hal tersebut, maka perbankan umum nasional di DKI Jakarta dituntut untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan 181 JURNAL LENTERA BISNIS pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), sehingga mamapu memberikan informasi yang lengkap dan tapat, kemudahan akses stakeholders sesuai haknya, kesempatan memberikan masukan yang membangun dari para stakeholders. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dari sistem aplikasi dan kompetensi SDM. Dengan demikian maka keterbukaan, akuntabilitas, dan kewajaran dari Perbankan Nasional dapat ditingkatkan. Teknologi informasi (IT) yang dimiliki perbankan umum nasional di DKI Jakarta masih relatif rendah terutama pada unsur ketersediaan transasksi melalui ATM, ketersediaan transasksi melalui internet banking, ketersediaan transasksi melalui phone banking, kelengkapan fitur pada ATM, dan kelengkapan fitur pada internet banking. Sehingga perbankan umum nasional di DKI Jakarta harus mampu meningkatkan kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi, dalam kerangka untuk memberikan kemudahan-kemudahan kepada nasabah, debitur, dan stakeholders lainnya dalam melakukan transaksi. Karena sampai saat ini kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi hanya baru dimiliki oleh empat (big four) bank. Kompetensi SDM yang dimiliki perbankan umum nasional di DKI Jakarta yang masih perlu mendapatkan perhatian adalah pada unsur-unsur seperti perasaan diri akan dibutuhkan oleh orang lain, cepat merasa puas, selalu merasa kelelahan, menunggu waktu bebas, kecenderungan selalu berbuat VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 sesuatu, kecenderungan untuk malas, dan menunggu pensiun. Hal ini menunjukkan bahwa attitude competency sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan perbankan perlu ditingkatkan sehingga mampu memberikan kontribusi pada perusahaan. Adapun langkah yang dapat dilakukan oleh perbankan umum nasional di DKI Jakarta adalah melalui pelatihan, pengembangan soft skill, sistem rotasi yang tepat, pengembangan karir, serta sistem promosi yang transfaran dan tanpa diskriminasi. Keunggulan bersaing pada perbankan umum nasional di DKI Jakarta masih relatif rendah terutama pada unsur-unsur seperti kecepatan penawaran produk atau pelayanan kepada nasabah, teknologi yang digunakan, Jaringan yang luas, aktivitas riset dan pengembangan, dan tingkat biaya yang ditawarkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecepatan dalam penawaran produk atau pelayanan kepada nasabah diperlukan peningkatan atau perbaikan, sehingga produk yang dimiliki perusahaan perbakan dapat dinikmati oleh nasabah dengan pelayanan yang superior. Kemudian dari aspek teknologi dan jaringan inipun perlu pengembangan dan peningkatan sehingga kemudahan nasabah, debitur dan stake holders lainnya dalam melakukan transaksi. Kinerja pemasaran perbankan umum nasional di DKI Jakarta masih relatif rendah terutama pada unsur dalam meningkatkan kepuasan nasabah secara total dan dapat meningkatkan kesetiaan nasabah. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbankan umum nasional di DKI jakarta harus mampu memiliki 182 JURNAL LENTERA BISNIS keunggulan dalam mengimplementasikan teknologi informasi, memiliki dan mengimplementasikan tatakelola perusahaan yang baik (GCG), serta mampu memanfaatkan sumber daya manusia yang memiliki behaviour competency dan attitude competency yang tinggi sehingga perusahaan perbankan umum nasional di DKI Jakarta akan lebih mampu dalam meningkatkan kepuasan para nasabah, debitur, stakeholders lainnya secara total. Dan juga akan mampu meningkatkan loyalitas nasabah, debitur, dan stakeholders lainnya. Saran untuk Peneliti Lebih Lanjut 1. Faktor lain masih banyak yang mempengaruhi kinerja pemasaran pada Perbankan Umum Nasional seperti citra bank, komunikasi pemasaran, kepuasan nasabah, inovasi dan faktor lainnya agar diteliti lebih lanjut, karena faktorfaktor lain selain yang ada pada penelitian ini memiliki pengaruh dominan dalam meningkatkan kinerja pemasaran Perbankan Nasional di DKI Jakarta.. 2. Pada penelitian ini variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja pemasaran adalah keunggulan bersaing, sementara variabel yang paling rendah pengaruhnya adalah tata kelola perusahaan yag baik. Penelitian selanjutnya kemungkinan akan menghasilkan temuan yang berbeda, apabila ditambahkan variabel inovasi sebagai variabel independent yang kemungkinan akan menjadi variabel yang dominan pada keunggulan bersaing dan kinerja pemasaran VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 pada Perbankan Umum Nasional di DKI Jakarta. 3. Hasil penelitian ini dapat juga diterapkan pada instansi atau perusahaan jasa lainnya, misalnya perusahaan asuransi, perusahan yang bergerak di sector bisnis keungan non bank, perusahaan penerbangan, dan lain-lain 4. Penelitian ini hanya dilakukan pada level manajerial Perbankan Umum Nasional di DKI Jakarta sebagai pengambil keputusan perusahaan. Maka jika penelitian dilakukan pada level dibawahnya (supervisor atau staff) atau bahkan pada semua level, kemungkinan hasil dari penelitian akan lebih baik dan lebih komprehensif. DAFTAR PUSTAKA Albert, Mayden and Nora Lado, 2007, Market Orientation and Business Economic Performance, International Journal of Service Industry Management, Volume 14. Ali, Hapzi, Dr., Ir., H., MM, 2009, Pengantar Aplikasi Komputer, Edisi Revisi Desember 2009, Jambi: Baduose Media Jambi. Almajali, Dmaithan Abdelkarim and Zulkhairi Md Dahalin. 2011. Factors Influencing ITBusiness Strategic Alignment and Sustainable Competitive Advantage: A Structural Equation Modeling Approach. IBIMA Publishing. Malaysia. Bennett, Robert J and Colin Smith. 2002. Competitive Conditions, 183 JURNAL LENTERA BISNIS Competitive Advantage, and The Location of SMEs. Journal of Small Business Enterprice Development. Vol 9 no.1, p. 73-86. MCB Up Limited. Denton, Robert, 2009 , Organizational Planning , Mc. Graw Hill Book Company, New York. Day, Geoge S. and Wensley, 2003, Market Driven Strategy: Processes for Creating Value, The Free Press, New York. Dyah Permata Budi Asri. 2011. Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Dalam Undang-Undang no. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Universitas Janabrada Yogyakarta. Hair et al., 1998, Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersey. Hsieh, Y.-C., Chiu, H-C. and Chen, M-Y. (2005), “Maintaining a committed online customer: a study across searchexperience-credence products”, Journal of Retailing, Vol. 81 No. 1, pp. 75-82. Hussain, DT, and Ilyas. 2011. Strategic Marketing Channel Management. Mc Graw Hill Companies Inc. Boston. Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. A Framework for VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 Marketing Management. 4e Edition. Prentice Hall International Inc.: New Jersey. Lutfiyahita. 2011. Sistem Perbankan Indonesia. Jurnal Perbankan, Vol 3 no.1. O’Brain, James A., 2005, Introduction to Information System, 12th Edition. New York: McGraw. Hill Companies Inc. Paula, Crouse, Doyle Wendy, and Young Jeffrey, 2011, Trend, Roles, and Competencies in Human Resources Management Practice: A Perspective From Practitioners in Halifax, Canada. Proccedings of ASBBS. Ping, Zou and Cheng Wui Wing. 2011. Corporate Givernance: A Summery Review on Different Theory Approaches. International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 1450-2887. EuroJournals Publishing, Inc. Pribadi, Joko and James Kanai. 2011. Measurement Marketing Performance in Banking Industry. Journal on Management and Business. UTM Malaysia. Ratnaningsih, Anwar, Suwignjo, dan Wiguna. 2010. Persaingan Industri Perbankan Indonesia: Upaya dalam meningkatkan Keunggulan bersaing. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Volume 10 no.5. 184 JURNAL LENTERA BISNIS Rymesova, L Kolman. 2007. Attitude to Work and Organization as a Part of a Competency Model. Agric Econ Czech, 53, 3007, (6): 271-275. Sevilla, Consuelo et, Al. 1998. Pengantar Metode Penelitian.Jakarta : Universitas Indonesia Press. VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 Building Integrative Model Through A Qualitative Study. Vlerick Leuven Gent Management School. Wetson, J. Fred dan Eugene F. Brigham, 2001, Manajemen Keuangan, terjemahan Dodo Suharto, Jilid Pertama, Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta Subanidja, Steph. 2006. Struktur Pasar, Karakteristik, dan Kinerja Bank Umum di Indonesia. Akuntabilitas. September 2006, hlm 1421.ISSN 1412-0240. Sugiyono, 2006, Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta. Suharsimi, Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Suryaningsih and Abdul Jabar. 2010. The Indicator of Competitive Advantage for Banking industries. International Journal of Economic and Management. Vol 23, no. 10. Teng, Low Lock, Law Kian Aun, and Ong Seng Fook. 2011. Corporate Governance Assessment in Company Board Structure. African Journal of Business Management Vol. 5(4), pp. 1175-1183. Vos, Ans De, Sara De Hauw, and Ine Willemse. 2011. Competency Development in Organizations: 185