meningkatkan kinerja pemasaran perbankan umum nasional

advertisement
JURNAL LENTERA BISNIS
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
MENINGKATKAN KINERJA PEMASARAN PERBANKAN
UMUM NASIONAL
Oleh :
Syahril Yoserizal
Ilmu Doktor Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Jakarta, Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
tata kelola perusahaan yang baik terhadap keunggulan bersaing. Untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh teknologi informasi terhadap keunggulan
bersaing. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi SDM
terhadap keunggulan bersaing. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tata
kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, dan kompetensi SDM secara
bersama-sama terhadap keunggulan bersaing. Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh tata kelola perusahaan yang baik terhadap kierja pemasaran. Untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja
pemasaran. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi SDM
terhadap kinerja pemasaran. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran. Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi,
kompetensi SDM, dan keunggulan bersaing secara bersama-sama terhadap kinerja
pemasaran.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survey deskriptif dan survey eksplanatori dengan ukuran sampel sebesar 320
responden, serta metode analisis data yang digunakan adalah SEM (Structural
Equation Modeling).
Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan temuan sebagai berikut tata
kelola perusahaan yang baik terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing. Teknologi informasi terbukti berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing. Kompetensi SDM terbukti berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. Tata kelola perusahaan yang
baik, teknologi informasi dan kompetensi SDM secara bersama-sama terbukti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. Namun apabila
dilihat secara parsial, ternyata teknologi informasi paling dominan mempengaruhi
keunggulan bersaing. Tata kelola perusahaan yang baik terbukti berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Teknologi informasi terbukti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Kompetensi SDM
terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Tata
171
JURNAL LENTERA BISNIS
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
kelola perusahaan yang baik, teknologi informasi, kompetensi SDM, dan
keunggulan bersaing secara bersama-sama terbukti berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pemasaran. Namun apabila dilihat secara parsial,
ternyata keunggulan bersaing paling dominan mempengaruhi kinerja pemasaran.
Kata Kunci: Tatakelola Perusahaan Yang Baik, Teknologi Informasi, Kompetensi SDM,
Keunggulan Bersaing, Kinerja Pemasaran
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine and analyze the influence of
good corporate governance on competitive advantage. To know and analyze the
influence of information technology on competitive advantage. To know and
analyze the influence of HR competencies on competitive advantage. To know and
analyze the influence of good corporate governance, information technology,
human resources competencies together on competitive advantage. To know and
analyze the influence of good corporate governance on marketing performance.
To know and analyze the influence of information technology on performance
marketing. To know and analyze the influence of the performance of HR
competencies on marketing. To know and analyze the influence of competitive
advantage on marketing performance. To know and analyze the influence of good
corporate governance, information technology, human resource competencies
and competitive advantages together on marketing performance.
The method used in this research is descriptive survey and explanatory
survey with a sample size of 320 respondents, data analysis method used is SEM
(Structural Equation Modeling). Based on the results of the study, the findings
obtained of followed good corporate governance proved positively and
significantly influenced on competitive advantage. Information technology proved
positively and significantly influenced on competitive advantage. HR
competencies positively and significantly influenced on competitive advantage.
Good corporate governance, information technology and human resource
competency together proved positively and significantly influenced on competitive
advantage. However, partially, the most dominant influence was information
technology competitive advantage. Good corporate governance proved positively
and significantly influenced on the performance of marketing. Information
technology proved positively and significantly influenced on the performance of
marketing. HR competencies proved positive and significant impact on the
performance of marketing. Good corporate governance, information technology,
human resource competencies and competitive advantages together proved
positively and significantly influenced on the performance of marketing. However,
partially, was the most dominant influence on the competitive advantage of
marketing performance.
Keywords : Good Corporate Governance, Information Technology, Human Resources
Competence, Competitive Advantage, Performance Marketing
172
JURNAL LENTERA BISNIS
PENDAHULUAN
Kinerja perbankan Indonesia
mengalami naik-turun, hal ini dapat
dilihat setelah Pakto ’88, jumlah
bank baru tumbuh dengan pesat,
namun setelah krisis moneter 19971998, banyak bank yang terpaksa
dilikuidasi karena memburuknya
kondisi keuangan dan pelanggaran
prinsip
kehati-hatian
oleh
manajemen bank. Upaya pemulihan
atau
restrukturisasi
industri
perbankan
mengubah
struktur
kepemilikan bank dan peraturan
perbankan. Pada banyak bank,
kepemilikan keluarga digantikan
oleh kepemilikan pemerintah dan
asing. Demikian juga beberapa bank
harus dilikuidasi atau digabung
(merger). Kondisi seperti ini
memperlihatkan adanya perubahan
lingkungan persaingan, sehingga
kinerja industri perbankan terus
diupayakan peningkatannya.
Dalam rangka menciptakan
industri perbankan yang lebih baik,
sehat dan stabil maka keberadaan
struktur perbankan yang sekarang
perlu dikaji dan tertuang dalam
Arsitektur Perbankan Indonesia
(API). Salah satu pilar API adalah
menciptakan struktur perbankan
yang sehat. Proses konsolidasi
melalui
upaya
memperkuat
permodalan dan merjer diharapkan
akan terus terjadi di masa depan
seiring dengan program API. API
dilaksanakan
dalam
rangka
membangun industri perbankan yang
mempunyai struktur yang kuat untuk
menjaga stabilitas sektor keuangan.
Kebijakan yang dilakukan selain
konsolidasi adalah memperkuat
infrastruktur perbankan melalui
pembentukan Lembaga Penjamin
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
Simpanan
(LPS),
sertifikasi
manajemen risiko, dan mekanisme
pengaduan nasabah. Kebijakan lain
adalah meningkatkan tingkat kehatihatian perbankan mengacu pada
standar internasional, yakni 25 Basel
Core Principles of Effective Banking
Supervision (LPI, 2006).
Perhatian pemerintah pada
industri perbankan ditandai dengan
adanya aturan mengenai LDR 78%
yang
dikeluarkan
oleh
Bank
Indonesia.
Aturan
tersebut
mempunyai tujuan yang baik untuk
mendorong bank agar lebih sering
menyalurkan
kredit
kepada
masyarakat.
Dengan adanya perhatian dari
Bank Indonesia dan pemerintah
kepada industri perbankan tersebut,
seharusnya kinerja perbankan terus
meningkat
sebanding
dengan
perbankan beberapa Negara di
Asean, namun pada kenyataannya
kinerja perbankan umum nasional
masih relatif stagnan atau walaupun
ada peningkatan masih dibawah
perbankan beberapa Negara di
Asean. Kinerja perbankan umum
nasional yang masih relatif rendah
terlihat pula pada kinerja perbankan
umum nasional pada tingkat regional
di DKI Jakarta. Berdasarkan data
pada Bank Indonesia (2011), bahwa
perkembangan dana pihak ketiga
(DPK) cenderung stagnan, bahkan
pada pada tahun 2011 terjadi
penurunan
pertumbuhan,
yaitu
pertumbuhan 18,2% (yoy) pada
triwulan II 2011, dibandingkan
triwulan I 2011 (18,8%;yoy).
Pertumbuhan kredit UMKM yang
relatif stagnan, bahkan pertumbuhan
kredit pada tahun 2011 relatif
menurun yaitu pertumbuhan kredit
UMKM triwulan I sebesar 7.9%
173
JURNAL LENTERA BISNIS
(yoy) menjadi 7.5% (yoy) pada
triwulan II. Selanjut pada Loan to
Deposit Ratio (LDR) selama tahun
2010 sampai dengan tahun 2011
triwulan II masih dibawah standar
NPL Bank Indonesia (78%).
Subanidja(2006:15),
menyatakan
bahwa
kinerja
perbankan itu merupakan indikasi
dari kinerja pemasaran perbankan.
Sehingga
rendahnya
kinerja
perbankan umum nasional di DKI
Jakarta cenderung disebabkan oleh
rendahnya kinerja pemasaran.
Denton
(2009),
mengemukakan bahwa perusahaan
yang memiliki keunggulan bersaing
akan mampu mencapai kinerja
pemasaran yang tinggi/ superior,
karena kinerja pemasaran yang
superior dapat dicapai salah satunya
melalui keunggulan bersaing, di
samping keunggulan komparatif dan
keunggulan kooperatif. Kemudian
Hussain and Ilyas (2011:1233)
menyatakan
bahwa
kinerja
pemasaran yang superior akan
dicapai melalui tiga keunggulan,
yaitu
keunggulan
komparatif,
keunggulan kompetitif/ bersaing, dan
keunggulan kooperatif. Berdasarkan
kedua pernyataan di atas, maka
rendahnya
kinerja
pemasaran
perbankan umum nasional regional
di
DKI
Jakarta
cenderung
disebabkan oleh masih rendahnya
keunggulan bersaing. Hal ini
ditunjukkan berdasarkan hasil survey
awal peneliti (2011) dan penelitian
yang dilakukan oleh Ratnaningsih,
Anwar, Suwignjo, dan Wiguna
(2010) yang menunjukkan bahwa
unsur-unsur keunggulan bersaing
seperti delivery Speed, quality, price
level, technology, dan networks
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
masih memberikan manfaat yang
rendah sementara biaya yang tinggi.
Albert dan Lado (2007)
melihat bahwa sumber daya, dalam
hal ini kompetensi sumber daya
manusia merupakan suatu sumber
untuk
mencapai
keunggulan
bersaing. Berdasarkan pernyataan
tersebut maka rendahnya keunggulan
bersaing perbankan umum nasional
regional DKI Jakarta
cenderung
disebabkan oleh kompetensi SDM
relatif rendah. Hal ini terlihat dari
hasil survey awal peneliti (2011)
pada beberapa kantor bank pusat di
DKI Jakarta yang menunjukkan
kemampuan sumber daya internal
masih di bawah standar kemampuan
yang ditetapkan Bank Indonesia,
seperti lemahnya sumber daya
manusia, sumber daya perusahaan,
dan sumber daya fisik. Sehingga
rendahnya
kinerja
pemasaran
perbankan di regional DKI Jakarta
disamping oleh ketidakunggulan
bersaing juga cenderung disebabkan
oleh kurangnya kompetensi SDM.
Hal ini dapat dilihat dari sumber
daya manusia (people) yang dimiliki
oleh perbankan yang kurang
mencerminkan strategi bisnis yang
dibangun. Industri jasa seperti bank,
sumber daya manusia merupakan
faktor yang sangat penting karena
sumber daya manusia ini memegang
peranan penting atas pelayanan jasa
nasabah baik kreditur maupun
debitur, penggunaan alat teknologi,
serta berinteraksi dengan nasabah
(Hasil Survey Awal, 2011).
Almajali and Dahalin (2011;5)
menyatakan bahwa implementasi
teknologi informasi mempermudah
manajemen dalam pengambilan
keputusan bisnis, sehingga dapat
menciptakan keunggulan bersaing
174
JURNAL LENTERA BISNIS
yang berkelanjutan (sustainable
competitive advantage). Kemudian
Lutfiyahita
(2011)
penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi
di perbankan nasional relatif lebih
maju dibandingkan sektor lainnya,
namun penggunaannya masih belum
optimal. Berdasarkan pernyataan
tersebut, dapat dikatakan bahwa
teknologi informasi perbankan yang
implementasinya kurang optimal,
cenderung menyebabkan ketidak
tercapaian keunggulan bersaing.
Ping and Wing (2011:10)
menyatakan bahwa model tata kelola
perusahaan
yang
baik
akan
meningkatkan keunggulan bersaing
dan kinerja perbankan. Berdasarkan
pernyataan tersebut, terlihat bahwa
keunggulan bersaing dan kinerja
perbankan
nasional
khususnya
regional DKI Jakarta yang rendah,
disinyalir disebabkan oleh tata kelola
perusahaan yang kurang baik. Hal ini
ditunjukkan oleh Indonesian Banking
Survey Report (2011:14), bahwa
banyak kecurangan-kecurangan yang
terjadi pada perbankan umum
nasional akibat kurang dilakukannya
tatakelola perusahaan yang baik,
seperti kecurangan identitas (29%),
kecurangan internet banking dan
ATM (21%), kecurangan transfer
dana (19%), kolusi antara pegawai
dengan
nasabah
(25%),
dan
kecurangan lain-lainnya (6%).
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh tata kelola
perusahaan yang baik terhadap
keunggulan bersaing?
2. Bagaimana pengaruh teknologi
informasi terhadap keunggulan
bersaing?
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
3. Bagaimana pengaruh kompetensi
SDM
terhadap
keunggulan
bersaing?
4. Bagaimana pengaruh tatakelola
perusahaan yang baik, teknologi
informasi, dan kompetensi SDM
secara bersama-sama terhadap
keunggulan bersaing?
5. Bagaimana pengaruh tatakelola
perusahaan yang baik terhadap
kinerja pemasaran?
6. Bagaimana pengaruh teknologi
informasi
terhadap
kinerja
pemasaran?
7. Bagaimana pengaruh kompetensi
SDM
terhadap
kinerja
pemasaran?
8. Bagaimana pengaruh keunggulan
bersaing
terhadap
kinerja
pemasaran?
9. Bagaimana pengaruh tatakelola
perusahaan yang baik, teknologi
informasi, kompetensi SDM, dan
keunggulan bersaing secara
bersama-sama terhadap kinerja
pemasaran?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh tata kelola perusahaan
yang baik terhadap keunggulan
bersaing
2. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh teknologi informasi
terhadap keunggulan bersaing
3. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh
kompetensi
SDM
terhadap keunggulan bersaing
4. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh tata kelola perusahaan
yang baik, teknologi informasi,
dan kompetensi SDM secara
bersama-sama
terhadap
keunggulan bersaing
5. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh tatakelola perusahaan
175
JURNAL LENTERA BISNIS
6.
7.
8.
9.
yang baik terhadap kinerja
pemasaran
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh teknologi informasi
terhadap kinerja pemasaran
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh
kompetensi
SDM
terhadap kinerja pemasaran
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh keunggulan bersaing
terhadap kinerja pemasaran
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh tata kelola perusahaan
yang baik, teknologi informasi,
kompetensi
SDM,
dan
keunggulan bersaing secara
bersama-sama terhadap kinerja
pemasaran
Tinjauan Pustaka
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Teng, Aung, dan Fook (2011:
1181), tata kelola perusahaan yang
baik atau sering disebut good
corporate
governance
(GCG)
diperlukan
untuk
mendorong
terciptanya pasar yang efisien,
transparan dan konsisten dengan
peraturan
perundang-undangan.
Tujuan utama dari tata kelola
perusahaan yang baik (GCG) adalah
menciptakan sistem pengendaliaan
dan keseimbangan (check and
balances)
untuk
mencegah
penyalahgunaan dari sumber daya
perusahaan dan tetap mendorong
terjadinya pertumbuhan perusahaan
(Dyah Permata Asri, 2011:54).
Dalam Undang-undang No 40
Tahun 2007 prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) harus
mencerminkan pada hal-hal sebagai
berikut:
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
3. Responsibility.
4. Indepedensi
5. Fairness.
Teknologi Informasi
Kotler & Keller (2009 :141)
memasukan pelayanan teknologi
informasi perbankan didefinisikan
sebagai berikut;
”a coordinated collection of data,
system, tools, and techniques with
supporting software and hardware
by which an organization gathers
and interprets relevans information
from business and environment and
turns it into a basis for marketing
action”.
Pelayanan
teknologi
informasi perbankan merupakan
suatu sistem untuk mengumpulkan
data yang terkoordinasi (database)
melalui alat-alat analisis, dengan
menggunakan
perangkat
lunak
(software) dan perangkat keras
(hardware)
dalam
rangka
memudahkan
untuk
aktivitas
pemasaran.
Talvinen
(2005:26)
mengemukakan bahwa secara garis
besar TI dibangun oleh tiga
komponen
besar.
Database,
Hardware, dan Sistem Software.
Database
mengonsolidasikan
berbagai catatan yang disimpan
dalam file-file terpisah dalam satu
gabungan umum elemen data yang
menyediakan data untuk banyak
aplikasi (O’ Brain, 2005:211).
Hardware system suatu perangkat
keras
yang digunakan
untuk
membantu sebagai tool dalam
pengambilan keputusan, termasuk di
dalamnya komponen komputer, alat
komunikasi, ATM dan komponen
computer system lainya (Hapzi Ali,
2009). Software system yang tersedia
bagi para end user, kategori-kategori
176
JURNAL LENTERA BISNIS
utama dari software system dan
software
application.
software
system
melakukan
pekerjaan
pemrosesan informasi bagi end user
dan software application mengelola
dan mendukung operasi sistem serta
jaringan komputer (O’ Brain,
2005:155).
Kompetensi SDM
Paula, Wendy, dan Jeffrey
(2011:384) mengemukakan bahwa
kompetensi SDM adalah suatu
keahlian SDM yang mencakup
teknikal,
stratejik,
manajemen
organisasi,
interpersonal,
dan
personal.
Vos, Hauw, and Willemse
(2011:5) mendefinisikan kompetensi
SDM, “an underlying characteristic
of an individual that is causally
related
to
criterion-referenced
effective
and/or
superior
performance in a job or a situation.”
Suatu karaketristik individu yang
dapat memberikan kontribusi pada
kinerja
yang
superior
dalam
pekerjaannya atau situasi tertentu.
Hudson and Radu (2011)
menyatakan bahwa kompetensi SDM
terdiri dari dua dimensi, yaitu
attitude competency dan behavior
competency.
Kenggulan Bersaing
Bennett dan Smith (2002:75),
keunggulan bersaing merupakan
keunggulan yang dicapai melalui
nilai pelanggan yang superior dengan
menciptakan suatu strategi bersaing
untuk mencapai kemampulabaan dan
pertumbuhan.
Hsieh and Chen (2011:12)
menyatakan bahwa ”A competitive
advantage involves a series of
systematic and related decisions that
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
give a business a competitive over
other businesses. The concept of
business competitive advantage is
primarily derived from Porter’s
classifications of generic strategies.”
Sebuah
keunggulan
bersaing
melibatkan serangkaian keputusan
yang sistematis dan terkait yang
menyediakan bisnis yang kompetitif
atas
bisnis
lainnya.
Konsep
keunggulan bersaing bisnis yang
terutama berasal dari klasifikasi
strategi generik Porter, yaitu strategi
bisnis suatu perusahaan diarahkan
untuk memenangkan persaingan di
suatu pasar sasaran. Suatu persaingan
akan dimenangkan jika strategi
bisnis produsen mampu menciptakan
strategi
bersaing
(competitive
strategy)
yang
mempunyai
keunggulan bersaing (competitive
advantage).
Suryaningsih, at.all (2010 :
14), indikator keunggulan bersaing
perbankan adalah sebagai berikut :
Delivery Speed, Quality, Culture,
Price Level,Customer Know-how,
Technology,
Networks,R&D,Management,
Contract, dan Safety
Kinerja Pemasaran
Pada dasarnya hasil penjualan
adalah salah satu kinerja pemasaran
yang merupakan tingkat hasil kerja
yang dicapai oleh perusahaan dalam
suatu periode operasional yang
dibandingkan
dengan
sasaran,
standar dan kriteria yang telah
ditetapkan
sebelumnya.
Menurut
Wetson
dan
Brigham (1992) menyatakan bahwa
rasio profitabilitas dapat memberikan
gambaran umum tentang kinerja
perusahaan.
Ada beberapa rasio
profitabilitas
yaitu marjin laba
177
JURNAL LENTERA BISNIS
penjualan/laba bersih (net profit on
sales/margin), daya laba dasar (basic
earning power), hasil dari total
aktiva (return on total asset) dan
hasil dari ekuitas (return on equity).
Pendekatan marjin laba bersih (net
profit margin) adalah yaitu selisih
antara pendapatan dengan biaya,
merupakan rasio profitabilitas untuk
menilai
hasil
yang
berupa
keuntungan yang diperoleh dari
penjualan produk dalam waktu
tertentu.
Pribadi and Kanai (2011)
mengemukakan
bahwa
kinerja
pemasaran adalah suatu pencapaian
yang diperoleh perusahaan dari
aktivitas
pemasaran
yang
dilakukannya. Kinerja pemasaran
lebih tepat diukur melalui perspektif
pelanggan,
yaitu
kepuasan
pelanggan, profitabilitas pelanggan,
dan perolehan pelanggan baru.
Kerangka Pemikiran
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
dan Hipotesis Penelitian
Hipotesis Penelitian
H1 : Terdapat pengaruh tata kelola
perusahaan yang baik terhadap
keunggulan bersaing
H2 : Terdapat pengaruh teknologi
informasi terhadap keunggulan
bersaing.
H3 : Terdapat pengaruh kompetensi
SDM terhadap keunggulan
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
bersaing.
H4 : Terdapat pengaruh tata kelola
perusahaan
yang
baik,
teknologi
informasi,
dan
kompetensi
SDM
secara
bersama-sama
terhadap
keunggulan bersaing.
H5 : Terdapat pengaruh tata kelola
perusahaan yang baik terhadap
kinerja pemasaran
H6 : Terdapat pengaruh teknologi
informasi terhadap kinerja
pemasaran.
H7 : Terdapat pengaruh kompetensi
SDM
terhadap
kinerja
pemasaran.
H8 : Terdapat pengaruh keunggulan
bersaing
terhadap
kinerja
pemasaran.
H9
: Terdapat tata kelola
perusahaan
yang
baik,
teknologi
informasi,
kompetensi
SDM, dan
keunggulan bersaing secara
bersama-sama terhadap kinerja
pemasaran.
Metode
Sifat penelitian ini adalah
deskriptif dan verifikatif, maka
metode penelitian yang digunakan
adalah metode descriptive survey dan
explanatory survey. Tipe investigasi
dalam
penelitian
ini
adalah
kausalitas. Unit analisis dalam
penelitian ini adalah organisasi, yaitu
perbankan umum nasional dengan
unit observasi adalah para manajer
Perbankan Nasional di DKI Jakarta.
Time horizon dalam penelitian ini
adalah cross sectional, yaitu
informasi dari sebagian populasi
(sampel responden) dikumpulkan
langsung dari lokasi secara empirik,
dengan tujuan untuk mengetahui
pendapat dari sebagian populasi
178
JURNAL LENTERA BISNIS
terhadap objek yang sedang diteliti.
Definisi operasional variabel
dimaksudkan untuk memperjelas
variabel-variabel yang akan diteliti,
yang terdiri dari:
1. Tata kelola perusahaan yang baik
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
ditetapkan sebesar 5%. Di samping
secara individual, SEM juga menguji
model yang diusulkan secara
keseluruhan, yaitu melalui uji
kesesuaian model (Goodness of Fit
Statistics)
(ξ1) sebagai variabel bebas.
2. Teknologi informasi (ξ2) sebagai
variabel bebas.
3. Kompetensi SDM (ξ3) sebagai
variabel bebas.
4. Keunggulan
bersaing
(η1)
sebagai variabel antara.
5. Kinerja pemasaran (η2) sebagai
variabel terikat.
Sumber data dalam penelitian
ini adalah sumber data sekunder dari
dokumentasi atau laporan yang
tersedia pada lembaga terkait. Data
primer yang berupa tata kelola
perusahaan yang baik, teknologi
informasi, kompetensi SDM dan
keunggulan bersaing, serta kinerja
pemasaran bersumber dari para
Manager Bank.
Jumlah
populasi
dalam
penelitian ini adalah 90 Bank Umum,
dan
besar
sampel
dengan
menggunakan
rumus
Slovin
(Sevilla, 1998 ; 49) adalah 48 Bank
Umum.
Sehingga
banyaknya
responden yang dijadikan unit
penelitian dengan menggunakan
metode stratified random sampling
adalah sebesar 320 responden.
Metode
analisis
yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis SEM (Structural
Equation
Modelling)
dengan
menggunakan software pengolahan
Lisrel 8.30. Dalam metode analisis
SEM, statistik yang estimasi diuji
secara
individual
dengan
menggunakan uji t. Melalui keluaran
diagram jalur statistik t-value, Lisrel
mengkonfirmasikan hasil uji t secara
lengkap dengan tingkat kesalahan uji
Pembahasan
Tabel 4. Ukuran Kesesuaian Model
Indika
tor
GOF
GFI
RMSE
A
NNFI
NFI
AGFI
RFI
IFI
CFI
Ukuran
Hasil
yang
Kesimpu
Estim
Diharap
lan
asi
kan
Ukuran Absolute Fit
GFI
0,91
Good Fit
>
0,90
RMS 0,03
Good Fit
EA <
0,08
Ukuran Incremental Fit
NNF 0,79
Marginal
I>
Fit
0,90
NFI
0,79
Marginal
>
Fit
0,90
AGF 0,93
Good Fit
I>
0,90
RFI
0,76
Marginal
>
Fit
0,90
IFI > 0,82
Marginal
0,90
Fit
CFI
0,82
Marginal
>
Fit
0,90
Sumber : Hasil Pengolahan dengan
LISREL 8.30
Berdasarkan Tabel 4 di atas,
tiga ukuran kesesuaian
yang
diperoleh
memiliki
indeks
kesesuaian model yang baik (good
fit), yaitu GFI, RMSEA, dan AGFI.
Indeks kesesuaian model lainnya
berada di bawah ukuran kesesuaian
baik, tetapi masih berada dalam
179
JURNAL LENTERA BISNIS
lingkup
kesesuaian
marjinal
(marginal fit). Marginal fit adalah
kondisi
kesesuaian
model
pengukuran di bawah kriteria ukuran
absolute fit, maupun incremental fit,
namun masih dapat diteruskan pada
analisis lebih lanjut, karena dekat
dengan kriteria ukuran good fit (Hair,
Andersen, Tatham, dan Black, 2006
:623).
Berdasarkan pada hasil analisis
dengan Lisrel 8.30 tertuang ke dalam
hipotesis kesatu (H1) sampai
hipotesis kesembilan (H9) yang
digambarkan ke dalam diagram jalur
sebagai berikut:
Dimana :
GCG = Tatakelola Perusahaan yang
Baik
IT
= Informasi Teknologi
SDM = Sumber Daya Manusia
CA
= Keunggulan Bersaing
KP
= Kinerja Pemasaran
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
Tabel 5 Model Persamaan Struktural
CA = 0.28*GCG + 0.45*IT +
0.26*SDM, Errorvar.= 0.79, R² = 0.21
..............(1)
(0.100)
(0.070)
Tabel 6.
Pengujian(0.10)
Hipotesis
(0.086)
2.78
4.44
3.75
Standar
tSimpul
9.17
Hipote Variabe
dize
val
an
sis
l
Coeficie
ue
Statisti
KP= 0.70*CA + 0.13*GCG
+ 0.16*ITk+
nt
0.34*SDM,Errorvar.=0.24,R²=0.76
.........
Tatakelo
2,7
Signifi
H1
0.28
(2) la
8
kan
Perusaha (0.064)
(0.068)
(0.071)
Informas
(0.059)an
(0.007)
i yang
Baik
 2.03
Teknolo
10.33
2.25
5.80
4.4
Signifi
Keunggu
H2

0.45
31.63 gi
4
kan
lan
Keunggu
Bersaing
lan
Sumber
: Output LISREL 8.30
Bersaing
Sumber
Daya
Manusia
3.7
Signifi
H3
0.26

5
kan
Keunggu
lan
Bersaing
Tatakelo
9.1
Signifi
H4
0.46
la
7
kan
Perusaha
Tatakelo
2.0
Signifi
H5
0.13
an,
la
3
kan
Informas
Perusaha
Informas
2.1
Signifi
ian 
H6
0.16
i
8
kan
Teknolo
Kinerja
Teknolo
Sumber
5.8
Signifi
gi,
dan
Pemasar
H7
0.34
gi

Daya
0
kan
Sumber
an
Kinerja
Manusia
Keunggu
10,
Signifi
Daya
Pemasar
H8
0.70

lan
33
kan
manusia
an
Kinerja
Bersaing

Tatakelo
Pemasar
31,
Signifi

Keunggu
la
H9
0.87
an
63
kan
Kinerja
lan
Perusaha
Pemasar
Bersaing
an yang
an
Baik,
Informas
i
SIMPULAN
Teknolo
Sebagai
kesimpulan
dari
gi,
penelitian
ini dapat diambil sebagai
Sumber
berikut:daya
Manusia,
1. Tatakelola
perusahaan yang baik
dan
terbukti
berpengaruh signifikan
Keunggu
lan
terhadap
keunggulan bersaing
Bersaing
dengan
besar
pengaruh 0.28.

2. Informasi
teknologi
terbukti
Kinerja
Pemasar
berpengaruh signifikan terhadap
an
180
JURNAL LENTERA BISNIS
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
keunggulan bersaing dengan
besar pengaruh 0.45.
Kompetensi
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
terbukti
berpengaruh signifikan terhadap
keunggulan bersaing dengan
besar pengaruh 0.26.
Tatakelola perusahaan yang baik,
informasi
teknologi,
dan
kompetensi sumber daya manusia
(SDM) terbukti secara bersamasama berpengaruh signifikan
terhadap keunggulan bersaing
dengan
kontribusi
sebesar
pengaruh 21%. Tetapi apabila
dilihat secara parsial, ternyata
informasi teknologi dengan besar
pengaruh 0.45 paling dominan
mempengaruhi
keunggulan
bersaing.
Tatakelola perusahaan yang baik
terbukti berpengaruh signifikan
terhadap
kinerja
pemasaran
dengan besar pengaruh 0.13.
Informasi teknologi terbukti
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pemasaran dengan besar
pengaruh 0.16.
Kompetensi
Sumber
Daya
Manusia (SDM) yang baik
terbukti berpengaruh signifikan
terhadap
kinerja
pemasaran
dengan besar pengaruh 0.34.
Keunggulan bersaing terbukti
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pemasaran, dengan besar
pengaruh 0.70.
Tatakelola perusahaan yang baik,
informasi teknologi, kompetensi
sumber daya manusia (SDM),
dan keunggulan bersaing secara
bersama-sama
terbukti
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja
pemasaran
dengan
kontribusi sebesar 76%, tetapi
apabila dilihat secara parsial,
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
ternyata keunggulan bersaing
paling dominan mempengaruhi
kinerja pemasaran.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian di
atas, maka perbankan umum nasional
di DKI Jakarta akan mampu
meningkatkan kinerja pemasaran
terutama
pada
profitabilitas
pelanggan (Y13) apabila perusahaan
memiliki keunggulan bersaing yang
tinggi terutama dalam teknologi
(Y5), sementara keunggulan bersaing
dalam teknologi yang dimiliki
perusahaan akan menjadi unggul
apabila
perusahaan
memiliki
teknologi informasi yang handal
terutama dalam sistem aplikasi
(software)(X8) dan memiliki tata
kelola perusahaan yang baik
terutama dalam indepedensi (X4)
dalam mengimplementasikan prinsip
kehati-hatian serta dengan didukung
oleh sumber daya manusia tinggi
terutama dalam behavior competency
(X9).
Kemudian berdasarkan pada
persepsi para manajer perbankan
umum nasional di DKI Jakarta,
bahwa tatakelola perusahaan (GCG)
masih relatif kurang baik terutama
pada
unsur-unsur
seperti
memberikan informasi yang lengkap
dan tepat, tingkat kemudahan untuk
diakses oleh stakeholders sesuai
haknya,
dalam
memberikan
kesempatan
kepada
seluruh
stakeholders untuk memberikan
masukan/ pendapat, dan dalam
memberikan akses informasi sesuai
dengan
prinsip
keterbukaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka
perbankan umum nasional di DKI
Jakarta
dituntut
untuk
lebih
memperhatikan dan meningkatkan
181
JURNAL LENTERA BISNIS
pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik (GCG), sehingga mamapu
memberikan informasi yang lengkap
dan
tapat,
kemudahan
akses
stakeholders
sesuai
haknya,
kesempatan memberikan masukan
yang
membangun dari para
stakeholders. Hal ini dapat dilakukan
dengan meningkatkan kemampuan
dari sistem aplikasi dan kompetensi
SDM. Dengan demikian maka
keterbukaan,
akuntabilitas,
dan
kewajaran dari Perbankan Nasional
dapat ditingkatkan.
Teknologi informasi (IT) yang
dimiliki perbankan umum nasional di
DKI Jakarta masih relatif rendah
terutama pada unsur ketersediaan
transasksi
melalui
ATM,
ketersediaan
transasksi
melalui
internet
banking,
ketersediaan
transasksi melalui phone banking,
kelengkapan fitur pada ATM, dan
kelengkapan fitur pada internet
banking. Sehingga perbankan umum
nasional di DKI Jakarta harus
mampu meningkatkan kemampuan
dalam
pemanfaatan
teknologi
informasi, dalam kerangka untuk
memberikan kemudahan-kemudahan
kepada nasabah, debitur, dan
stakeholders
lainnya
dalam
melakukan transaksi. Karena sampai
saat
ini
kemampuan
dalam
pemanfaatan teknologi informasi
hanya baru dimiliki oleh empat (big
four) bank.
Kompetensi
SDM
yang
dimiliki perbankan umum nasional
di DKI Jakarta yang masih perlu
mendapatkan perhatian adalah pada
unsur-unsur seperti perasaan diri
akan dibutuhkan oleh orang lain,
cepat merasa puas, selalu merasa
kelelahan, menunggu waktu bebas,
kecenderungan
selalu
berbuat
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
sesuatu, kecenderungan untuk malas,
dan menunggu pensiun. Hal ini
menunjukkan
bahwa
attitude
competency sumber daya manusia
yang dimiliki perusahaan perbankan
perlu ditingkatkan sehingga mampu
memberikan
kontribusi
pada
perusahaan. Adapun langkah yang
dapat dilakukan oleh perbankan
umum nasional di DKI Jakarta
adalah
melalui
pelatihan,
pengembangan soft skill, sistem
rotasi yang tepat, pengembangan
karir, serta sistem promosi yang
transfaran dan tanpa diskriminasi.
Keunggulan bersaing pada
perbankan umum nasional di DKI
Jakarta masih relatif rendah terutama
pada unsur-unsur seperti kecepatan
penawaran produk atau pelayanan
kepada nasabah, teknologi yang
digunakan, Jaringan yang luas,
aktivitas riset dan pengembangan,
dan tingkat biaya yang ditawarkan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa
kecepatan dalam penawaran produk
atau pelayanan kepada nasabah
diperlukan
peningkatan
atau
perbaikan, sehingga produk yang
dimiliki perusahaan perbakan dapat
dinikmati oleh nasabah dengan
pelayanan yang superior. Kemudian
dari aspek teknologi dan jaringan
inipun perlu pengembangan dan
peningkatan sehingga kemudahan
nasabah, debitur dan stake holders
lainnya dalam melakukan transaksi.
Kinerja pemasaran perbankan
umum nasional di DKI Jakarta masih
relatif rendah terutama pada unsur
dalam
meningkatkan kepuasan
nasabah secara total dan dapat
meningkatkan kesetiaan nasabah.
Hal tersebut menunjukkan bahwa
perbankan umum nasional di DKI
jakarta harus mampu memiliki
182
JURNAL LENTERA BISNIS
keunggulan
dalam
mengimplementasikan
teknologi
informasi,
memiliki
dan
mengimplementasikan
tatakelola
perusahaan yang baik (GCG), serta
mampu memanfaatkan sumber daya
manusia yang memiliki behaviour
competency dan attitude competency
yang tinggi sehingga perusahaan
perbankan umum nasional di DKI
Jakarta akan lebih mampu dalam
meningkatkan
kepuasan
para
nasabah,
debitur,
stakeholders
lainnya secara total. Dan juga akan
mampu meningkatkan loyalitas
nasabah, debitur, dan stakeholders
lainnya.
Saran untuk Peneliti Lebih Lanjut
1. Faktor lain masih banyak yang
mempengaruhi kinerja pemasaran
pada Perbankan Umum Nasional
seperti citra bank, komunikasi
pemasaran, kepuasan nasabah,
inovasi dan faktor lainnya agar
diteliti lebih lanjut, karena faktorfaktor lain selain yang ada pada
penelitian ini memiliki pengaruh
dominan dalam meningkatkan
kinerja pemasaran Perbankan
Nasional di DKI Jakarta..
2. Pada penelitian ini variabel yang
paling dominan mempengaruhi
kinerja
pemasaran
adalah
keunggulan bersaing, sementara
variabel yang paling rendah
pengaruhnya adalah tata kelola
perusahaan yag baik. Penelitian
selanjutnya kemungkinan akan
menghasilkan
temuan
yang
berbeda, apabila ditambahkan
variabel inovasi sebagai variabel
independent yang kemungkinan
akan menjadi variabel yang
dominan
pada
keunggulan
bersaing dan kinerja pemasaran
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
pada Perbankan Umum Nasional
di DKI Jakarta.
3. Hasil penelitian ini dapat juga
diterapkan pada instansi atau
perusahaan
jasa
lainnya,
misalnya perusahaan asuransi,
perusahan yang bergerak di
sector bisnis keungan non bank,
perusahaan penerbangan, dan
lain-lain
4. Penelitian ini hanya dilakukan
pada level manajerial Perbankan
Umum Nasional di DKI Jakarta
sebagai pengambil keputusan
perusahaan. Maka jika penelitian
dilakukan pada level dibawahnya
(supervisor atau staff) atau
bahkan pada semua level,
kemungkinan
hasil
dari
penelitian akan lebih baik dan
lebih komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, Mayden and Nora Lado,
2007, Market Orientation and
Business
Economic
Performance,
International
Journal of Service Industry
Management, Volume 14.
Ali, Hapzi, Dr., Ir., H., MM, 2009,
Pengantar Aplikasi Komputer,
Edisi Revisi Desember 2009,
Jambi: Baduose Media Jambi.
Almajali, Dmaithan Abdelkarim and
Zulkhairi Md Dahalin. 2011.
Factors
Influencing
ITBusiness Strategic Alignment
and Sustainable Competitive
Advantage:
A
Structural
Equation Modeling Approach.
IBIMA Publishing. Malaysia.
Bennett, Robert J and Colin Smith.
2002. Competitive Conditions,
183
JURNAL LENTERA BISNIS
Competitive Advantage, and
The Location of SMEs.
Journal of Small Business
Enterprice Development. Vol 9
no.1, p. 73-86. MCB Up
Limited.
Denton,
Robert,
2009
,
Organizational Planning , Mc.
Graw Hill Book Company,
New York.
Day, Geoge S. and Wensley, 2003,
Market
Driven
Strategy:
Processes for Creating Value,
The Free Press, New York.
Dyah Permata Budi Asri. 2011.
Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) Dalam
Undang-Undang no. 40 Tahun
2007
tentang
Perseroan
Terbatas.
Universitas
Janabrada Yogyakarta.
Hair et al., 1998, Multivariate Data
Analysis,
Fifth
Edition,
Prentice Hall, Upper Saddle
River : New Jersey.
Hsieh, Y.-C., Chiu, H-C. and Chen,
M-Y. (2005), “Maintaining a
committed online customer: a
study
across
searchexperience-credence
products”,
Journal
of
Retailing, Vol. 81 No. 1, pp.
75-82.
Hussain, DT, and Ilyas. 2011.
Strategic Marketing Channel
Management. Mc Graw Hill
Companies Inc. Boston.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller.
2009. A Framework for
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
Marketing Management. 4e
Edition.
Prentice
Hall
International Inc.: New Jersey.
Lutfiyahita. 2011. Sistem Perbankan
Indonesia. Jurnal Perbankan,
Vol 3 no.1.
O’Brain,
James A., 2005,
Introduction to Information
System, 12th Edition. New
York:
McGraw.
Hill
Companies Inc.
Paula, Crouse, Doyle Wendy, and
Young Jeffrey, 2011, Trend,
Roles, and Competencies in
Human
Resources
Management
Practice:
A
Perspective
From
Practitioners
in
Halifax,
Canada.
Proccedings
of
ASBBS.
Ping, Zou and Cheng Wui Wing.
2011. Corporate Givernance: A
Summery Review on Different
Theory
Approaches.
International Research Journal
of Finance and Economics.
ISSN 1450-2887. EuroJournals
Publishing, Inc.
Pribadi, Joko and James Kanai.
2011. Measurement Marketing
Performance
in
Banking
Industry.
Journal
on
Management and Business.
UTM Malaysia.
Ratnaningsih, Anwar, Suwignjo, dan
Wiguna.
2010. Persaingan
Industri Perbankan Indonesia:
Upaya dalam meningkatkan
Keunggulan bersaing. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
Volume 10 no.5.
184
JURNAL LENTERA BISNIS
Rymesova, L Kolman. 2007. Attitude
to Work and Organization as a
Part of a Competency Model.
Agric Econ Czech, 53, 3007,
(6): 271-275.
Sevilla, Consuelo et, Al. 1998.
Pengantar
Metode
Penelitian.Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993
Building Integrative Model
Through A Qualitative Study.
Vlerick
Leuven
Gent
Management School.
Wetson, J. Fred dan Eugene F.
Brigham, 2001, Manajemen
Keuangan, terjemahan Dodo
Suharto, Jilid Pertama, Edisi
Kedelapan, Cetakan Pertama,
Erlangga, Jakarta
Subanidja, Steph. 2006. Struktur
Pasar,
Karakteristik,
dan
Kinerja
Bank
Umum
di
Indonesia.
Akuntabilitas.
September 2006, hlm 1421.ISSN 1412-0240.
Sugiyono, 2006, Statistika untuk
Penelitian,
Bandung
:
Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto, 2002, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta.
Suryaningsih and Abdul Jabar. 2010.
The Indicator of Competitive
Advantage
for
Banking
industries.
International
Journal of Economic and
Management. Vol 23, no. 10.
Teng, Low Lock, Law Kian Aun,
and Ong Seng Fook. 2011.
Corporate
Governance
Assessment in Company Board
Structure. African Journal of
Business Management Vol.
5(4), pp. 1175-1183.
Vos, Ans De, Sara De Hauw, and Ine
Willemse. 2011. Competency
Development in Organizations:
185
Download