21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian

advertisement
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tahapan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian yang mengambil lokasi di
beberapa perumahan seperti Perumahan Graha Permai dan Ciputat Baru, secara
garis besar dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan. Tahapan penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
Tahapan pertama antara lain mencakup persiapan penelitian dan survei
pendahuluan. Salah satu kegunaan dilakukannya survei pendahuluan adalah
untuk mendapatkan jumlah sampel minimum pada saat pengumpulan data primer
atau survei utama.
Tahapan kedua terdiri atas pengumpulan dan pengolahan data.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner
kepada sejumlah sampel yang telah ditetapkan setelah dilakukannya survei
pendahuluan. Sedangkan pengolahan data dilakukan sesuai dengan metode atau
acuan pustaka yang terdapat tinjauan pustaka yaitu menggunakan analisa regresi
linear berganda dan pengujian statistik terhadap model yang dihasilkan.
Tahapan ketiga adalah analisa data yang berupa analisa pemilihan model
terbaik dari seluruh model yang dihasilkan pada tahap sebelumnya.
21
22
Adapun tahapan penelitian yang telah disebutkan di atas dapat disajikan
dalam bentuk diagram alir seperti gambar 3.1 di bawah ini.
Mulai
Persiapan Penelitian
Survei Pendahuluan
Hasil Survei
Bangkitan Perjalanan
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan Data Sekunder
Pengolahan Data dengan
Metode Regresi Linear Berganda
tidak
Uji Statistik terhadap
Model yang dihasilkan
ok
Model Persamaan Matematis
tidak
Kalibrasi dan Pemilihan
Model Terbaik
ya
Model Terbaik Bangkitan Perjalanan di kawasan Perumahan
Selesai
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
23
3.1.1. Persiapan Penelitian
Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahap persiapan ini, antara
lain adalah studi literatur, penentuan lokasi studi, dan pembuatan
kuesioner. Studi literatur dilakukan sebagai bahan referensi dalam
pelaksanaan studi ini. Bahan-bahan tersebut antara lain mengenai
perencanaan dan pemodelan transportasi, model bangkitan perjalanan,
karakteristik rumah tangga, pengumpulan data, metode pemodelan
bangkitan perjalanan, dan pengujian statistik terhadap model yang telah
dihasilkan.
Penentuan lokasi studi ini didasarkan pada beberapa kriteria
seperti perumahan tersebut memiliki 1 akses jalan untuk masuk dan
keluar lokasi, akses jalan pada beberapa perumahan yang akan ditinjau
nantinya berada pada jalan utama yang sama dan letak dari perumahan
tersebut tidak memiliki jarak yang terlalu jauh satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan kriteria tersebut maka dipilihlah Perumahan Graha
Permai dan Perumahan Ciputat Baru sebagai daerah studi pada penelitian
ini.
Perumahan-perumahan tersebut memiliki 1 akses jalan utama
yaitu Jalan Ki Hajar Dewantara untuk mencapai perumahan. Dan semua
perumahan yang menjadi daerah studi ini terletak pada Kelurahan Sawah
lama, Ciputat, Tangerang.
24
Berikut gambaran umum mengenai masing-masing lokasi studi :
1. Perumahan Graha Permai
Luas Area
: ± 8,5 ha
Terdiri atas
: 1 Rukun Warga (RW 09)
Kependudukan
•
Jumlah Kepala Keluarga
: 213 kepala keluarga
•
Jumlah Penduduk
: ± 815 jiwa
2. Perumahan Ciputat Baru
Luas Area
: ± 25,1 ha
Terdiri atas
: 2 Rukun Warga (RW 06 dan RW 09)
Kependudukan
•
Jumlah Kepala Keluarga
: 495 kepala keluarga
•
Jumlah Penduduk
: ± 2.450 jiwa
25
Berikut adalah peta lokasi wilayah studi:
Gambar 3.2 Peta lokasi wilayah studi
(Sumber : Kantor Kelurahan Sawah Lama)
Gambar 3.3 Wilayah studi
Dalam studi ini, kuesioner merupakan alat bantu untuk
mengumpulkan data. Kuesioner diberikan kepada unit rumah tangga yang
diasumsikan sebagai sampel di daerah studi. Dari hasil kuesioner tersebut
akan didapatkan data mengenai karakteristik rumah tangga dan jumlah
perjalanan keluarga pada Perumahan Ciputat Baru dan Graha Permai.
26
Karakteristik rumah tangga dapat mencakup beberapa hal seperti
jumlah anggota keluarga, usia dari masing-masing anggota keluarga,
pendapatan rata-rata keluarga.
3.1.2. Survei Pendahuluan
Pada survei pendahuluan ini dilakukan pengumpulan data
banyaknya jumlah kepala keluarga pada setiap wilayah. Berdasarkan data
yang terkumpul tersebut akan dilakukan uji kecukupan data. Uji
kecukupan data ini dilakukan untuk menentukan jumlah sampel
minimum yang harus tersedia, baik untuk peubah bebas maupun peubah
tidak bebas. Semakin tinggi tingkat akurasi yang diinginkan, semakin
banyak data yang dibutuhkan. Jumlah data minimum dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut :
N=
CV ⋅ Zα
E2
2
(pers2.5)
CV
= koefisien variansi
E
= tingkat akurasi
Zα
= nilai variansi untuk tingkat kepercayaan α yang diinginkan
Jumlah data minimum yang harus diambil pada survei utama
nantinya didapatkan berdasarkan tingkat akurasi yang diinginkan (E) dan
nilai variansi untuk tingkat kepercayaan α yang diinginkan (Zα).
Sedangkan koefisien variansi (CV) dari data survei pendahuluan
diasumsikan sama untuk seluruh populasi sampel yang ada.
27
Setelah didapatkan jumlah data minimum yang harus diambil pada survei
utama, maka dilakukan pengambilan data dengan cara pengisian
kuesioner pada jumlah sampel tersebut.
3.1.3. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
1. Pengisian kuesioner pada sejumlah sampel minimum yang telah
ditentukan.
2. Pengambilan data-data sekunder ke instansi terkait seperti kantor
Kelurahan Sawah Lama Ciputat. Data-data sekunder terdiri atas
luas area, batasan wilayah/peta situasi, dan jumlah kependudukan.
3.1.4. Pengolahan Data
Setelah tahap pengumpulan data selesai dan data yang dibutuhkan
telah terkumpul, maka tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah
tahap pengolahan data.
Pada tahap pengolahan data dilakukan penentuan variabelvariabel yang akan digunakan berdasarkan data-data dari hasil
pengumpulan kuesioner. Penentuan variabel tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Variabel bebas (karakteristik rumah tangga)
a. Jumlah penghuni dalam rumah tangga (jiwa)
b. Pendapatan rata-rata keluarga (Rupiah)
c. Jumlah kepemilikan kendaraan motor dan mobil (unit)
28
2. Variabel tidak bebas (karakteristik perjalanan) yaitu jumlah
perjalanan orang per hari.
Setelah
dilakukan
penentuan
variabel-variabel
yang
akan
digunakan maka selanjutnya dilakukan pemodelan dengan menggunakan
metode analisa regresi linear berganda dengan menggunakan pendekatan
coba-coba.
Proses pemodelan dengan menggunakan metode analisa regresi
linear berganda dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
•
Tahapan 1
Setelah menentukan parameter sosio-ekonomi yang akan
digunakan sebagai variabel bebas, maka selanjutnya menghitung
koefisien korelasi yang menentukan hubungan antara masingmasing variabel, baik antara variabel bebas dengan variabel tidak
bebas maupun antar variabel bebas. Koefisien korelasi antara
variabel tidak bebas dengan variabel bebas digunakan untuk
menyeleksi
variabel
bebas
yang
bisa
digunakan
untuk
menjelaskan variabel tidak bebas. Variabel bebas yang bisa
digunakan secara statistik untuk menjelaskan variabel tidak bebas
adalah variabel yang mempunyai korelasi kuat dengan variabel
tidak bebasnya. (Gunawan, 1999)
Berikut adalah persamaan untuk menentukan besarnya
koefisien korelasi (Tamin, 2000)
29
N
r=
N
N
i =1
i =1
N ∑ (X i Yi ) − ∑ (X i ) • ∑ (Yi )
i =1
2
⎡ N
⎡N
⎡N
⎤ ⎤⎤
⎤ ⎤ ⎡⎡ N
2
2
⎢ N ∑ (X i ) − ⎢∑ (X i )⎥ ⎥ • ⎢ ⎢ N ∑ (Yi ) − ⎢∑ (Yi )⎥ ⎥ ⎥
⎣ i =1
⎣ i =1
⎦ ⎦⎥ ⎥⎦
⎦ ⎦⎥ ⎢⎣ ⎢⎣ i =1
⎣⎢ i =1
(pers2.6)
2
Jika terdapat dua variabel bebas yang berkorelasi kuat
maka dilakukan kombinasi analisa regresi berdasarkan kombinasi
kedua variabel tersebut, sehingga menghasilkan beberapa model
kombinasi yang nantinya akan dipilih model terbaik dari
kombinasi tersebut.
•
Tahapan 2
Melakukan analisa regresi linear berganda dengan
menggunakan semua variabel bebas terpilih. Sehingga dapat
dihitung koefisien persamaan regresi untuk mendapatkan model
bangkitan perjalanan pada daerah studi.
•
Tahapan 3
Melakukan pengujian statistik terhadap persamaan model
yang didapat. Pengujian statistik yang dilakukan antara lain
adalah uji-t, uji-F, dan pengujian nilai koefisien determinasi (R2).
Pengecekan terhadap nilai t-stat dan F-stat dilakukan dengan cara
membandingkannya dengan t-kritis dan F-kritis yang terdapat
pada tabel probabilitas, dimana t-stat > t-kritis dan F-stat > Fkritis. Dan jika nilai koefisien determinasi besar (mendekati 1)
maka model yang terbentuk akan semakin baik.
30
3.1.5. Analisa Pemilihan Model Terbaik
Dari sejumlah model yang telah terbentuk, maka perlu dicari
model yang paling sesuai untuk menentukan jumlah perjalanan dengan
beberapa pertimbangan. Dalam penelitian ini beberapa pertimbangan
tersebut antara lain adalah :
1. Memiliki hasil uji statistik pada nilai koefisien determinasi R2 ≈ 1
2. Jumlah perjalanan yang dihasilkan oleh model mendekati jumlah
perjalanan yang didapatkan pada saat observasi.
3.2.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dari rumah ke rumah
yang terdapat pada wilayah studi. Survei dilakukan dengan cara wawancara
langsung dengan penghuni rumah dengan mengajukan pertanyaan yang tertera
pada kuesioner. Kelebihan pengambilan data dengan cara wawancara langsung
adalah data yang diperlukan langsung diperoleh sehingga lebih akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah
survei pendahuluan, dimana berdasarkan data yang telah dikumpulkan maka
akan ditentukan jumlah sampel minimum yang harus didapatkan pada saat
penelitian ini. Tahap selanjutnya yaitu survei utama, dimana dilakukan
pengambilan data sebanyak jumlah sampel yang telah ditentukan pada
penghitungan jumlah sampel minimum.
31
3.3.
Penyusunan Kuesioner
Kuesioner disusun berdasarkan data karakteristik sosio ekonomi yang
diperkirakan berpengaruh terhadap jumlah perjalanan yang dihasilkan seperti
jumlah penghuni rumah tangga berdasarkan kategori usia, jumlah penghuni
berdasarkan status pekerjaan, jumlah pendapatan rata-rata setiap bulannya, dan
jumlah kepemilikan kendaraan.
Selain itu kuesioner tersebut juga berisi perkiraan perjalanan yang
dilakukan oleh seluruh penghuni rumah tangga setiap harinya keluar dari daerah
studi (kompleks perumahan) dan perkiraan pola penggunaan kendaraan.
Data yang didapatkan berdasarkan hasil kuesioner nantinya akan
digunakan sebagai variabel bebas pada saat proses pemodelan.
Adapun format kuesioner yang telah disusun dapat dilihat pada Lampiran
A – Kuesioner Penelitian.
Download