peningkatan daya saing pengrajin industri kecil rumah

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
APLIKASI PERENCANAAN BIAYA PENGEMBANGAN DAN
IMPLEMENTASI SOFTWARE BERBASIS ACTIVITY-BASED
COSTING
Panca Rahardiyanto1), Rully Soelaiman2)
1) Jurusan Manajemen Teknologi Informasi, MMT-ITS Surabaya,
email: [email protected]
2) Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,
email: [email protected]
ABSTRAK
Dalam pengembangan dan implementasi software dibutuhkan adanya
perencanaan biaya untuk mengetahui besar biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan
software, hal ini sangat bermanfaat untuk penentuan harga software maupun untuk
mengetahui ketercukupan anggaran dalam pengembangan software dengan model inhouse. Perkiraan dalam perencanaan biaya yang tepat dan akurat sangat dibutuhkan
dalam ketepatan dan keakuratan suatu keputusan. Pada penelitian ini digunakan
pendekatan Activity-based Costing untuk merencanakan biaya pengembangan dan
implementasi software. Activity-based Costing adalah suatu pendekatan umum dalam
akuntansi biaya sehingga akan lebih dimengerti oleh pihak manajemen tingkat atas
maupun manajer departemen. Dengan pendekatan Activity-based costing terhadap
pengembangan dan implementasi software lebih memberikan hasil estimasi terhadap
biaya proyek secara maksimal karena akan melihat secara menyeluruh tiap-tiap aktivitas
yang terjadi dalam proses pengembangan dan implementasi software. Serta melihat
dengan detil aktivitas mana saja yang menjadi cost driver untuk menjadi perhatian
dalam proses estimasi biaya. Dengan mengacu pada model dan contoh kasus yang ada
dapat dibuat suatu aplikasi perencanaan biaya dengan berbasis Activity-based Costing
yang akan menghasilkan estimasi biaya total proyek dari tiap-tiap aktivitas yang ada.
Kata kunci: Activity-Based Costing, Software, estimasi, cost driver
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini software sudah menjadi kebutuhan utama bagi perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Perencanaan biaya pengembangan suatu software juga
dibutuhkan dalam perencanaan proyek software, alokasi sumber daya dan penganggaran
di departemen Teknologi Informasi serta penentuan apakah pengembangan software
perlu dilakukan secara out-sourcing atau tidak. Perencanaan biaya yang tidak tepat
dapat mengakibatkan kelebihan atau kekurangan biaya dari anggaran, hal ini tentu
sangat mempengaruhi dalam manajemen dan pengorganisasian suatu software.
Model perencanaan software yang ada saat ini kebanyakan menitikberatkan pada
perkiraan waktu pengembangan software. Beberapa pendekatan yang umum bahkan
menghitung perkiraan waktu total proyek dan mengasumsikan bahwa perkiraan yang
tepat terhadap waktu pengerjaan proyek software secara otomatis akan mempengaruhi
ketepatan dalam memperkirakan biaya pengembangan software itu sendiri. Asumsi
seperti ini tidak sepenuhnya salah tetapi akan kurang tepat bila kita melihat lebih detil
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
pada setiap aktivitas pengembangan software itu sendiri. Setiap aktivitas membutuhkan
biaya yang berbeda dengan aktivitas yang lain, beberapa aktivitas memerlukan biaya
yang lebih banyak dibandingkan aktivitas yang lain. Sebagai contoh biaya satu orang
tenaga manajemen proyek dalam suatu aktivitas tentu berbeda dengan biaya satu tenaga
programmer untuk aktivitas yang berbeda. Hal ini dikarenakan aktivitas yang dilakukan
masing-masing berbeda, baik kompleksitas maupun pengalaman kerja.
Activity-based Costing (ABC) adalah sebuah pendekatan yang terintegrasi untuk
melakukan estimasi pada dua aspek baik waktu maupun biaya dengan cara yang lebih
sederhana dan berbasis kontekstual melakukan estimasi berdasarkan aktivitas. Dengan
pendekatan Activity-based costing terhadap pengembangan dan implementasi software
diharapkan dapat lebih memberikan hasil estimasi terhadap biaya proyek dengan lebih
maksimal karena akan melihat secara menyeluruh tiap-tiap aktivitas yang terjadi dalam
proses pengembangan dan implementasi software. Serta melihat dengan detil aktivitas
mana saja yang menjadi cost driver untuk menjadi perhatian dalam proses estimasi
biaya.
Dalam penelitian ini akan diujicoba suatu mekanisme untuk merencanakan biaya
pengembangan dan implementasi software dengan menggunakan pendekatan ActivityBased Costing. Sehingga diharapkan hasil perencanaan biaya lebih mendekati kondisi
yang sebenarnya.
Perumusan Masalah
Berdasarkan kebutuhan diatas, berikut ini pokok perumusan masalah yang ada
pada penelitian ini:
 Bagaimana mengimplementasikan model sesuai paper yang dirujuk menjadi sebuah
aplikasi estimasi biaya pengembangan dan implementasi software.
 Bagaimana melakukan pengujian untuk menentukan kebenaran berdasarkan data
yang dimasukkan pada aplikasi.
Asumsi
Berikut ini beberapa batasan masalah yang terdapat dalam penelitian ini:
 Biaya software yang dihitung disini adalah total keseluruhan biaya dalam proyek
pengembangan software dengan melihat pada aktivitas berdasarkan peran dari
masing-masing personil yang terlibat dalam proyek.
 Total biaya software yang dihitung meliputi biaya-biaya untuk: manajemen proyek,
analisa kebutuhan, desain sistem, pembuatan program, software testing, dan proses
implementasi.
Tujuan
Berikut ini beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan penelitian ini:
 Membangun aplikasi estimasi biaya pengembangan dan implementasi software
berdasarkan model sesuai paper yang dirujuk.
 Melakukan pengujian untuk menentukan kebenaran dari aplikasi yang dibuat.
KAJIAN PUSTAKA
Activity-Based Costing
Menurut Blocher (2005) Activity-Based Costing(ABC) adalah pendekatan
perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya ke obyek biaya seperti
produk, jasa atau pelanggan berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk obyek biaya
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-13-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
tersebut. Dasar pemikiran pendekatan perhitungan biaya ini adalah bahwa produk atau
jasa perusahaan merupakan hasil dari aktivitas dan aktivitas tersebut menggunakan
sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Biaya dari sumber daya dibebankan
ke aktivitas berdasarkan aktivitas yang menggunakan atau mengkonsumsi sumber daya
(penggerak konsumsi sumber daya) dan biaya dari aktivitas dibebankan ke obyek biaya
berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk obyek biaya (penggerak konsumsi
aktivitas). ABC mengakui hubungan sebab akibat atau hubungan langsung antara biaya
sumber daya, penggerak biaya, aktivitas, dan obyek biaya dalam membebankan biaya
pada aktivitas dan kemudian pada obyek biaya.
Berikut adalah langkah untuk mendesain ABC, yaitu :
1. Identifikasi Biaya dan Aktivitas Sumber Daya
2. Bebankan Biaya Sumber Daya pada Aktivitas
3. Bebankan Biaya Aktivitas pada Objek Biay
Activity-Based Costing pada Pengembangan Software
Pendekatan Activity-based Costing bisa dilakukan untuk merencanakan biaya
dalam pengembangan software. Dimana pada pengembangan software ini ABC
difokuskan pada setiap aktivitas dalam proses pengembangan software, dengan
demikian dapat memberikan data yang detail terhadap pihak manajemen untuk bisa
melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja berdasarkan aktivitas. Menurut Ooi dan
Soh (2003) ABC memiliki kelebihan dibandingkan cara perencanaan biaya yang lain
seperti COCOMO(Constructive Cost Models) ataupun FPA(Function Point Analysis)
dimana ABC bisa membedakan tipe-tipe dari sumber daya dan bisa mengasosiasikan
biaya yang dibutuhkan oleh sumber daya dengan setiap aktivitas yang ada. Selain itu
ABC lebih mudah dimengerti oleh pihak manajemen tingkat atas maupun manajer
departemen karena ABC adalah pendekatan yang umum dan banyak digunakan dalam
akuntansi biaya.
METODA DAN DISKUSI
Metoda Penelitian
Metoda penelitian digunakan sebagai kerangka atau urutan langkah kerja yang
telah dilakukan selama penelitian ini. Secara garis besar, berikut ini langkah-langkah
kerja yang dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang akan diselesaikan.
2. Merumuskan masalah berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang ada.
3. Menetapkan tujuan penelitian yang diharapkan pada penelitian ini.
4. Melakukan studi literatur khususnya yang berhubungan dengan Activity-Based
Costing secara umum, dan Activity-Based Costing pada pengembangan software.
5. Penulisan model pengukuran data penelitian berdasarkan paper yang dirujuk.
6. Melakukan implementasi terhadap model penelitian dan desain data dengan
membuat aplikasi perencanaan biaya pengembangan dan implementasi software
berbasis Activity-Based Costing.
7. Melakukan ujicoba terhadap aplikasi yang dibangun
8. Menyimpulkan seluruh rangkaian proses penelitian, baik terhadap hasil yang
diperoleh maupun kendala yang dihadapi serta pemberian saran untuk penelitian
lanjutan dimasa mendatang.
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-13-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
Langkah-langkah kerja tersebut akan diilustrasikan pada bagan alir seperti pada
gambar 3.1. Selanjutnya akan dijelaskan secara rinci tentang urutan langkah-langkah
yang dilakukan pada penelitian ini seperti yang terlihat pada gambar 3.1 untuk
menghasilkan suatu aplikasi perencanaan biaya pengembangan dan implementasi
software berbasis Activity-Based Costing.
HASIL DAN DISKUSI
Studi Kasus
Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus sesuai dengan
studi kasus pada paper yang menjadi rujukan utama. Dimana pada paper tersebut studi
kasus dilakukan pada sebuah perusahaan finansial yang terkemuka yang mempunyai
banyak proyek pengembangan dan implementasi software. Dari perusahaan tersebut
dipilih dua puluh dua proyek pengembangan dan implementasi software. Pemilihan
proyek berdasarkan pada kelengkapan data pencatatan waktu dan biaya yang
dibutuhkan untuk menjalankan proyek.
Dari kedua puluh dua proyek yang dijadikan studi kasus tersebut terdiri dari lima
proyek berupa in-house enhancement, sembilan proyek berupa in-house development,
dan delapan lainnya berupa package project(software package). Dimana dari semua
tersebut diatas lima proyek adalah berbentuk host-based system dan tujuh belas lainnya
berbentuk client-server system. Proyek yang dipilih memiliki total nilai man-day antara
49 sampai 2640, dengan rata-rata total man-day adalah 651. Sebenarnya jumlah sampel
yang diharapkan lebih besar tetapi peneliti mengalami keterbatasan dalam memilih
proyek pengembangan software karena kebanyakan proyek pengembangan software
memakan waktu yang cukup lama dan biasanya dalam satu perusahaan tidak banyak
berjalan proyek secara pararel, hal ini menyulitkan jika harus dianalisis dalam suatu
periode tertentu untuk penelitian.
Gambar 1. Bagan Alir Metodologi
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-13-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada studi kasus di paper utama yang dirujuk dilakukan
dengan cara mempelajari general ledger dan laporan-laporan human resource untuk
mengetahui struktur organisasi, pengaturan staf dan struktur gaji. Selain itu juga
dipelajari manual dari pengembangan software untuk mengetahui aktivitas apa saja
yang terkait dalam setiap proyek pengembangan software. Kemudian juga dilakukan
wawancara terhadap dua orang staf bagian process quality dan dua orang manajer
proyek untuk mengkonfirmasikan semua aktivitas yang telah dipelajari.
Selanjutnya dari data yang ada dibuat suatu prototipe dari Activity-based Costing
berdasarkan data yang diambil dari dua proyek pengembangan software. Kemudian
prototipe yang ada tersebut didiskusikan secara bersama dengan pihak manajemen,
manajer proyek, manajer quality assurance, dan bagian akuntan untuk
mengklarifikasikan perihal resource pools, aktivitas dan cost driver.
Dari protitipe yang sudah dibuat kemudian dilakukan wawancara dengan dua
puluh manajer proyek dari dua puluh proyek sisanya. Hal ini dilakukan untuk
menyaring atau memperhalus prototipe yang ada terutama tentang aktivitas yang
dilakukan dan cost driver yang ada di tiap proyek. Selanjutnya dilakukan driver counts
dan analisis project time sheets untuk kedua puluh proyek tersebut. Kemudian
mengumpulkan informasi kualitatif terkait dengan masing-masing proyek secara
individu untuk memisahkan ketidaksesuaian.
Satu kelebihan dari pendekatan yang digunakan dalam paper yang digunakan
sebagai rujukan utama ini adalah penggunaan 2 model data yaitu kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif didapat dari time sheets, financial accounts dan driver counts
sedangkan data kualitatif didapatkan dari wawancara dan diskusi untuk menentukan
aktivitas dan cost driver.
Analisis data
Proses analisis data yang dilakukan dalam paper utama yang dirujuk adalah
terdiri dari empat tahap yaitu antara lain :
1. Analisis Biaya
Menghasilkan analisis resource pools, total cost untuk tiap resource, identifikasi
macam aktivitas, total cost untuk tiap aktivitas dan activity cost per hari.
2. Analisis Cost Driver
Menghasilkan laporan tentang macam-macam cost driver dari tiap aktivitas,
menentukan driver rates, dan estimasi dari total man-days yang dibutuhkan
berdasarkan jumlah driver yang ada.
3. Estimasi menggunakan model ABC
Menghasilkan hasil estimasi dari model yang telah ada, dengan diukur terlebih
dahulu keakuratan hasil estimasinya.
4. Analisis varian
Membandingkan antara budgeted time dengan actual time, dan budgeted cost
dengan actual cost untuk tiap aktivitas yang ada dan melihat total variance.
Alur Proses Aplikasi
Alur proses aplikasi bisa dilihat pada gambar 2.
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-13-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
M
u la i
In p u t a n n u a l c o s t p e r r e s o u r c e
In p u t a n n u a l T o ta l M a n - d a y s p e r r e s o u r c e
In p u t e s tim a s i ju m la h tia p c o s t d r iv e r
H itu n g
H itu n g
c o s t p e r m a n - d a y s
a k tiv ita s
u n tu k
d e n g a n m o d e l A B C u n tu k
m a n - d a y s p e r a k tiv ita s
tia p
e s tim
a s i
T a m p ilk a n h a s il
p e r h itu n g a n
d ile n g k a p i g r a fik
H itu n g
p e r e n c a n a a n b ia y a p e r a c tiv ita s
d a n to ta l c o s t u n tu k p r o y e k
S im p a
p e r h it
d a la m
e x
n h a s il
u n g a n
fo r m a t
c e l
S e le s a i
Gambar 2. Flowchart proses aplikasi perencanaan biaya
Implementasi Aplikasi
Dalam aplikasi yang dibuat ini semua formulasi yang digunakan mengacu pada
paper yang menjadi rujukan utama.
Model ABC untuk pengembangan dan implementasi software yang digunakan
bisa dilihat pada gambar 2.2. Dimana pada gambar tersebut terlihat struktur dari model
ABC secara lengkap yang terdiri dari resource pools, cost allocation, activities, cost
driver dan kaitannya dengan masing-masing proyek.
Masing-masing dari struktur tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut : (1)
Resource pool, terdiri dari 5 yaitu : Project manager, System analyst, Programmer,
Business analyst, Development support. (2) Aktivitas, terdiri dari 10 yaitu : Project
management, Requirement Analysis, Detailed design, Programming back-end, System
testing, User acceptance testing, User procedures dan training, Migration, conversion
dan rollout, dan Post implementation review. (3) Cost driver, terdiri dari 6 macam yaitu
: Project duration, Project type, Number of Functions, Number of Back-end program,
Number of screens dan Number of files.
Menghitung Cost Per Man-Day Tiap Aktivitas
Pada proses ini perhitungan cost per man-day tiap aktivitas dilakukan
berdasarkan rata-rata prosentase dari waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing
resource pool. Detil tentang rata-rata prosentase dari waktu yang dibutuhkan oleh
resource pool di tiap aktivitas bisa dilihat pada tabel 4.1. Rata-rata prosentase untuk
resouce pool development support sama dengan rata-rata total project time karena
development support digunakan terus selama berlangsungnya proyek.
Berdasarkan rata-rata prosentase yang ada jika dihitung dengan annual mandays dan annual cost untuk tiap resource pool maka bisa didapatkan man-days yang
digunakan resource pool per aktivitas dan cost allocated dari tiap resource pool per
aktivitas. Kemudian dari keduanya yaitu cost allocated dibagi dengan jumlah man-days
yang digunakan resource pool per aktivitas bisa didapatkan cost per man-days dari tiap
resource pool. Apabila semua cost per man-day tiap resource pool dari satu aktivitas
tertentu dijumlahkan maka akan dihasilkan total cost per man-days dari tiap aktivitas.
Hasil rekap dari semua perhitungan diatas bisa dilihat pada tabel 4.1 dimana
akan terlihat jelas total cost per man-days dari semua aktivitas yang ada.
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-13-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
Tabel 1. Rekap Cost Allocation Dari Resource Pools Terhadap Aktivitas
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Activity
Project Management
Requirement Analysis
Detailed Design
Programming Front-end
Programming Back-end
System Testing
User Acceptance Testing
User Procedures & Training
Migration, Conversion & Rollout
Post Implementation Review
Total of Project cost per day
Cost per man-day
$ 620
$ 480
$ 529
$ 315
$ 351
$ 443
$ 387
$ 384
$ 494
$ 451
$ 4.456
Menghitung Estimasi Total Man-Days Per Aktivitas
Proses estimasi total man-days per aktivitas diawali dengan mengidentifikasi
semua cost driver untuk tiap aktivitas.
Untuk menganalisa cost driver digunakan stepwise regression yang dijalankan
pada setiap aktivitas yang ada, dengan actual time spent sebagai dependent variable dan
cost driver yang berpengaruh secara signifikan pada aktivitas sebagai independent
variables.
Dari hasil regresi didapat bahwa cost driver yang berpengaruh signifikan
terhadap Project Management adalah project duration. Requirement analysis
dipengaruhi secara signifikan oleh number of function dan project type. Yang
berpengaruh signifikan pada programming back-end adalah number of back-end
program. Dan User acceptance testing dipengaruhi oleh number of files. Sedangkan
yang terakhir Migration, conversion and rollout dipengaruhi secara signifikan oleh
number of files.
Sedangkan tiga aktivitas lainnya yaitu antara lain Detailed design dan
Programming front-end yang dipengaruhi secara signifikan oleh number of function,
serta System testing yang dipengaruhi secara signifikan oleh number of function dan
integration factor.
Selain kedelapan aktivitas diatas terdapat dua aktivitas yang dari hasil regresi
tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Tetapi berdasarkan rekomendasi dari
kebanyakan project manager maka ditetapkan diberi nilai konstan untuk User
procedure and training dengan angka 10 sedangkan Post implementation review diberi
angka konstan 5.
Dari perhitungan yang dilakukan didapat estimasi total man-days per aktivitas
sepertii terlihat pada tabel 2.
Menghitung Biaya Per Aktivitas Dan Total Cost Untuk Proyek
Pada tahap ini merupakan perhitungan terakhir dalam penelitian ini, dimana dari
hasil estimasi man-days per aktivitas dan cost of man-days per aktivitas bisa dihitung
berapa total cost untuk per aktivitas,sehingga bisa diketahui pula nilai total untuk satu
proyek. Detil hasil perhitungan bisa dilihat pada tabel 3
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-13-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
Tabel 2 Hasil Estimasi man-days
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Activity
Project Management
Requirement Analysis
Detailed Design
Programming Front-end
Programming Back-end
System Testing
User Acceptance Testing
User Procedures & Training
Migration, Conversion & Rollout
Post Implementation Review
Total of Project
Estimated # of Man Days
15,2
13,4
10,2
56,6
42,1
3,9
18,8
10,0
20,0
5,0
195,2
Penjelasan Aplikasi
Aplikasi perencanaan biaya pengembangan dan implementasi software ini
berbentuk program add-in yaitu suatu program tambahan yang bisa tambahkan dengan
melakukan instalasi pada software Microsoft Project 2007. Setelah aplikasi ini dipasang
pada Microsoft Project 2007 maka selanjutnya pada software tersebut akan ada
tambahan menu seperti terlihat pada gambar 3.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Cost Per Aktivitas
No
Activity
Estimated # of Man-Days
Cost per
Day of
Activity
Total Cost
per Activity
1
Project Management
15,2
$ 619,58
$
9.417,62
2
Requirement Analysis
13,4
$ 480,33
$
6.436,42
3
Detailed Design
10,2
$ 528,89
$
5.394,68
4
Programming Front-end
56,6
$ 315,08
$ 17.833,53
5
Programming Back-end
42,1
$ 351,46
$ 14.796,47
6
System Testing
3,9
$ 443,44
$
7
User Acceptance Testing
18,8
$ 387,14
$ 7.278,23
8
User Procedures & Training
10,0
$ 384,29
$ 3.842,90
9
Migration, Conversion & Rollout
20,0
$ 494,26
$ 9.885,20
Post Implementation Review
5,0
$ 451,12
$ 2.255,60
10
Total Cost of Project
1.729,42
$ 78.870,06
Pada aplikasi ini terdapat 3 form input yaitu terdiri dari (1) input total annual
cost per resource pool (2) input total man-days per resource pool dan (3) input estimasi
jumlah cost driver seperti terlihat pada gambar 4.
Gambar 3. Menu add-in ABC
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-13-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
Semua inputan yang ada bersifat mandatory fill jadi harus diisi karena setiap isian
digunakan untuk perhitungan.
Hasil dari proses perhitungan bisa dilihat pada laporan dalam bentuk file excel
maupun tampilan di layar.
Gambar 4. Form input
Uji Coba Aplikasi
Dalam ujicoba sistem ini akan dilaksanakan dengan skenario memasukkan data
sesuai paper utama yang dirujuk. Kemudian akan dilihat hasil semua perhitungan
apakah sesuai atau tidak. Tahap pengujian dikatakan berhasil jika pada tahap pengujian
tersebut hasil yang diberikan oleh aplikasi sesuai dengan hasil yang diharapkan seperti
pada paper rujukan utama, dan hasil pengujian dikatakan gagal, apabila hasil yang
diberikan oleh aplikasi tidak sesuai dengan hasil yang telah ditetapkan.
Dari hasil ujicoba ini dipastikan bahwa proses perhitungan dari model yang ada
adalah valid.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah:
1. Aplikasi yang dibuat berhasil mengimplementasikan model yang ada pada paper
utama yang dirujuk, dimana pada aplikasi ini dengan memasukkan beberapa data
tentang total annual cost per resource, annual man-days per resource dan estimasi
jumlah cost driver maka aplikasi bisa melakukan estimasi biaya dan waktu yang
dibutuhkan per aktivitas dalam proyek.
2. Dengan menggunakan pendekatan Activity-based Costing pada pengembangan dan
implementasi software maka seorang project manager bisa menelusuri biaya sampai
ke level aktivitas.
3. Sesuai dari hasil ujicoba sistem didapatkan bahwa dengan memasukkan data sesuai
dengan paper pada aplikasi yang ada maka hasil estimasi yang didapat telah sesuai
dengan yang diharapkan.
Adapun saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini guna
penyempurnaan dari penelitian ini adalah:
1. Pengembangan dari model yang ada perlu dilakukan guna untuk mendapatkan suatu
model yang bisa bersifat umum untuk berbagai jenis pengembangan software.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berkenaan dengan pemanfataan pendekatan
Activity-based costing untuk perencanaan biaya investasi infrastruktur Teknologi
Informasi.
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-13-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
DAFTAR PUSTAKA
Ooi, G. dan Soh C., Developing an Activity-based Costing Approach for System
Development and Implementation, ABI/INFORM Global. Database for
Advances in Information Systems, vol 34, No. 3, pg. 54, 2003
Blocher, E., Chen, K., Cokins, G., dan Lin, T., Cost Management: a strategic emphasis
3rd ed., McGraw-Hill, 2005
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-13-10
Download