TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

advertisement
HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI (Fe) TERHADAP
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
(Studi Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya
Tahun 2014)
Deby Dwi Gustiani1)
Novianti2)
Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi1)
Universitas Siliwangi ([email protected])
Dosen Pembimbing Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan2)
Universitas Siliwangi
ABSTRAK
Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah
kurang dari normal yaitu <11gr%. Faktor kepatuhan konsumsi tablet besi merupakan
faktor langsung penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi terhadap kejadian anemia
pada ibu hamil. Metode penelitian menggunakan metode survei analitik dengan
pendekatan cross sectional dengan sampel 113 dari 324 populasi. Analisis yang
dilakukan yaitu analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat
menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dari
Kelurahan Nagarasari adalah 47 orang dan Kelurahan Sukamanah adalah 66 orang,
responden yang mengalami anemia sebesar 51,3% dan responden yang tidak anemia
sebesar 48,7%, responden yang tidak patuh sebesar 43,3% dan responden yang patuh
56,6%. Analisis menggunakan chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan
kepatuhan konsumsi tablet besi terhadap kejadian anemia dengan nilai p < 0,05 (0,000),
nilai OR=9,237. Disarankan kepada Puskesmas memberikan promosi kesehatan yang
dilakukan secara intens kepada ibu hamil tentang pentingnya mengkonsumsi tablet besi
bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandung secara patuh.
Kepustakaan
: (2003 – 2013)
Kata Kunci
: Kepatuhan Tablet Besi, Anemia
1
RELATIONSHIP COMPLIANCE TABLET CONSUMPTION OF IRON (FE)
ON THE INCIDENCE OF ANEMIA IN PREGNANT WOMEN
(Study In Work Area UPTD Health Center Cigeureung Tasikmalaya 2014)
Deby Dwi Gustiani1)
Novianti2)
Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi1)
Universitas Siliwangi ([email protected])
Dosen Pembimbing Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan2)
Universitas Siliwangi
ABSTRACT
Anemia in pregnant women is a state of Hemoglobin (Hb) levels in the blood than
normal is <11 gr%. The compliance factor iron tablets consumption is the direct cause
of the occurrence factors of anemia in pregnant women. This research aims to know the
relationship of consumption of iron tablet compliance incident anemia in pregnat
women. Research methods using analytic survey with cross sectional approach with 113
samples from 324 populations. The analysis was conducted using univariate analysis of
frequency distribution and analysis using Chi Square. Respondents from village
Nagarasari is 47 people and village Sukmanah is 66 people, respondents who
experienced anemia of 51,3% and respondents who are not anemia of 48,7%,
respondents who do wayward by 43,3% and respondents who compliance of 56,6%.
Using the chi-square analysis showed that there is a relationship of consumption of iron
tablet compliance incident anemia with a value of p < 0,005 (0,000), OR value = 9,237.
It is recommended to health centers provide health promotion intensely to pregnant
women about the importance of taking iron tablets for the health of the mother and fetus
are not obedient.
Reference
: (2003 – 2013)
Key Words
: Compliance Tablets Iron, Anemia
2
1.
PENDAHULUAN
Masalah-masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini
diantaranya masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
(AKB). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2010 angka kematian
ibu (AKI) sebesar 230 per 100.000 kelahiran hidup yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan dan nifas. Penyebab kematian itu adalah pendarahan (30%),
keracunan kehamilan (26%), infeksi (13%), kekurangan energi kronis/KEK (39%)
dan anemia pada kehamilan (42%).
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) berada di
bawah nilai ambang batas. Nilai ambang batas kadar Hb untuk ibu hamil adalah
11gr%. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan
ibu, karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil
(http://www.depkes.com.2005).
Faktor - faktor yang bisa menyebabkan anemia pada ibu hamil yaitu
kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung besi seperti hati ayam, sayur
bayam, daging sapi, kacang merah dll dan kurangnya konsumsi tablet besi (Fe).
Kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) diukur dari ketepatan jumlah tablet yang
dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet besi (Fe), frekuensi tablet per
hari. Ibu hamil banyak mengalami anemia defesiensi zat besi karena kepatuhan
mengkonsumsi yang tidak baik ataupun cara mengkonsumsi yang salah yang
menyebabkan kurangnya penyerapan zat besi pada tubuh ibu tersebut
(http.bppsdmk.depkes.co.id. 2006).
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), dampak yang
dapat ditimbulkan akibat anemia pada ibu hamil adalah pendarahan pada saat
melahirkan, bayi berat lahir rendah (BBLR), penurunan IQ, bayi mudah terinfeksi,
bayi mudah menderita gizi buruk dan pada anemia berat bahkan dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayinya. Badan kesehatan dunia World Health
Organization (WHO) melaporkan pada tahun 2011 bahwa prevalensi ibu - ibu
hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35 - 75%. Wanita hamil dapat terkena
anemia pada tiga bulan terakhir kehamilannya, karena pada masa ini, janin
menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan
pertama sesudah lahir, untuk perkembangan otak bayi diawal kelahirannya dan
3
wanita hamil kurang mengkonsumsi tablet besi (Fe) pada trimester I dan trimester
II (Maulana, 2007)
Salah satu program pemerintah dalam rangka menurunkan angka morbiditas
dan mortalitas ibu hamil karena anemia adalah pemberian tablet besi (Fe) yang
didistribusikan melalui institusi kesehatan pemerintah ataupun swasta. Kebutuhan
zat besi ibu selama kehamilan adalah 900 mg besi, diantaranya 300 mg untuk janin
plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu, serta 100 mg untuk darah
janin. Maka ibu hamil wajib mengkonsumsi tablet besi (Fe) selama kehamilannya
yaitu 90 tablet dimulai pada trimester I sampai trimester III (Yenni dan Manuaba,
2007).
Pelaksanaan pemberian tablet besi (Fe) di Puskesmas Cigeureung
memberikan 30 tablet di Trimester I, 30 tablet di Trimester II dan 30 tablet di
Trimester III pada ibu hamil yang harus diminum pada Trimester I sampai
Trimester III. Menurut Hidayah (2012) kepatuhan bisa dinilai dari sisa jumlah
tablet besi dan usia kehamilannya, apabila pada Trimester III dengan usia
kandungan 28 minggu si ibu masih mempunyai sisa tablet besi (Fe) dengan jumlah
>30 tablet, maka si ibu dikatakan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet besi
selama kehamilannya
Hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti dilapangan dari 12 orang ibu
hamil yang anemia ternyata 58,3% (7 orang) ibu hamil tidak patuh dalam
mengkonsumsi tablet besi, dikatakan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet besi
(Fe) adalah ketidaktaatan ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk
mengkonsumsi tablet besi selama kehamilannya yaitu 90 tablet besi, tetapi
kenyataannya dilapangan ibu hamil tidak meminum tablet besi per hari sesuai
dengan yang telah dianjurkan petugas kesehatan. Hal ini disebabkan karena efek
samping yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi tablet besi (Fe) seperti, mual
(23%), muntah (20%), dan sembelit (25%).
Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan dari kejadian anemia pada ibu
hamil, maka perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan kepatuhan konsumsi
tablet besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Cigeureung.
Dengan harapan penelitian ini bisa bermanfaat langsung untuk Puskesmas
Cigeureung.
4
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan
konsumsi tablet besi (fe) terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Cigeureung.
2.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan pendekatan
Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III
yaitu sebanyak 324 orang. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
sebanyak 113 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random
sampling dengan cara menggunakan undian. Instrument penelitian yang digunakan
adalah kuesioner yang berisikan 16 item pernyataan untuk mengukur kepatuhan
selain itu dilihat juga jumlah sisa tablet besi sesuai dengan usia kehamilannya dan
alat untuk mengukur Hb adalah Benechek Hb Meter. Analisis Bivariat
menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 0,05.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, sampel yang berjumlah 113 orang
responden. Jumlah responden tersebut merupakan gabungan dari Kelurahan
Nagarasari dan Kelurahan Sukamanah. Responden dengan usia terbanyak yaitu 2030 tahun sebanyak 94 orang (82,5%).
a. Analisis Univariat
Tabel 3.1
Distribusi Responden Menurut Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) Pada
Ibu Hamil Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cigeureung Tahun 2014
No
1
2
Kategori Kepatuhan
F
64
49
113
Patuh
Tidak Patuh
Jumlah
Frekuensi
Persentase (%)
56,6
43,3
100.0
Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa responden yang patuh sebanyak
64 orang (56,6%) dan responden yang tidak patuh sebanyak 49 orang (43,3%).
5
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cigeureung Tahun
2014
No
1
2
3
4
Kejadian Anemia
F
36
16
6
55
113
Anemia Ringan
Anemia Sedang
Anemia Berat
Tidak Anemia
Jumlah
Frekuensi
Persentase (%)
31,9
14,2
5,3
48,7
100.0
Berdasarkan tabel 3.2 diketahui bahwa responden yang mengalami
anemia ringan sebanyak 36 orang (31,9%), anemia sedang sebanyak 16 orang
(14,2%), anemia berat sebanyak 6 orang (5,3%) dan responden yang tidak
mengalami anemia sebanyak 55 orang (48,7%).
Untuk keperluan uji analisis maka kejadian anemia dikategorikan
menjadi dua yaitu anemia dan tidak anemia, didapatkan hasil yang dapat dilihat
pada Tabel berikut :
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kategori Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cigeureung
Tahun 2014
No
1
2
Kejadian Anemia
F
58
55
113
Anemia
Tidak Anemia
Jumlah
Frekuensi
Persentase (%)
51,3
48,7
100.0
Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa responden yang mengalami
anemia sebanyak 58 orang (51,3%) dan responden yang tidak mengalami anemia
sebanyak 55 orang (48,7%).
b. Analisis Bivariat
Tabel 3.4 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) Terhadap
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Cigeureung Tahun 2014
N
o
1
2
Kategori Kepatuhan
Konsumsi
Tablet
Besi
Tidak Patuh
Patuh
Jumlah
Kejadian Anemia
Anemia
Tidak
Anemia
F
%
F
%
39
79,6
10
20,4
19
29,7
45
70,3
58
51,3
55
48,7
6
Total
N
49
64
113
%
100.0
100.0
100.0
p
value
OR
0.000
9,237
Berdasarkan Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa kejadian anemia lebih
banyak pada yang tidak patuh (79,6%) dibandingkan yang patuh (29,7%).
Sedangkan yang tidak anemia lebih banyak yang patuh (70,3%) dibanding yang
tidak patuh (20,4%).
Berdasarkan uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p=0,000 (p value
kurang dari 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
kepatuhan konsumsi tablet besi terhadap kejadian anemia. Nilai OR=9,237 yang
berarti responden yang tidak patuh konsumsi tablet besi memiliki risiko 9,237
kali terkena anemia dibandingkan responden yang patuh konsumsi tablet besi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Naibaho (2011) di Kabupaten Toba
Samosir pada ibu hamil menunjukan bahwa kejadian anemia defisiensi besi
disebabkan karena ketidakpatuhan mengkonsumsi tablet besi sebesar (41,9%).
Selain itu penelitian Hidayah (2012) di Kabupaten Banyumas menunjukan
bahwa ibu hamil yang mengalami anemia karena tidak patuh mengkonsumsi
tablet Fe (62,5%) lebih banyak dibandingkan yang patuh mengkonsumsi tablet
Fe (37,5%). Ibu hamil yang tidak mengalami anemia dan patuh mengkonsumsi
tablet Fe (64,3%) lebih banyak dibandingkan yang tidak patuh dan mengalami
anemia (35,7%). Penelitian yang dilakukan oleh Wati (2013) di Kabupaten
Lombok Timur menyatakan bahwa ketidakpatuhan konsumsi tablet besi dapat
menyebabkan terjadinya anemia pada ibu hamil (72,2%). Hasil ketiga penelitian
tersebut sejalan dengan hasil penelitian penulis yang menyatakan bahwa
kejadian anemia disebabkan karena ketidakpatuhan konsumsi tablet besi
(79,6%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia karena
ketidakpatuhan (20,4%) dan kejadian anemia karena patuh mengkonsumsi tablet
besi (29,7%) lebih sedikit dibandingkan tidak anemia karena patuh
mengkonsumsi tablet besi (70,3%).
Menurut Manuaba (2003) suplementasi zat besi yang diberikan oleh
pemerintah dapat meningkatkan kadar Hb selama kehamilan dan minimal ibu
hamil mengkonsumsi tablet besi selama kehamilannya 90 tablet karena setiap 1
tablet besi mengandung 60 mg besi elemental dan 1,25 mg asam folat yang
apabila diminum secara patuh selama kehamilan akan meningkatkan kadar
Hemoglobin (Hb). Menurut penelitian Lydia (2011) pemberian tablet besi dapat
7
meningkatkan kadar Hb dalam darah ibu hamil 1-7% apabila diminum per hari
secara rutin dengan tidak disertai air teh, air kopi dan susu. Pada setiap
kehamilan kebutuhan zat besi yang diperlukan sebanyak 900 mg Fe yaitu
meningkatnya sel darah ibu 500 mg Fe, terdapat dalam plasenta 300 mg Fe, dan
untuk darah janin sebesar 100 mg Fe. Jika persediaan cadangan Fe minimal 1219 mg besi, maka setiap kehamilan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya
akan menimbulkan anemia pada kehamilan. Dampak yang dapat ditimbulkan
akibat anemia pada ibu hamil adalah pendarahan pada saat melahirkan, bayi
berat lahir rendah (BBLR), penurunan IQ, bayi mudah terinfeksi, bayi mudah
menderita gizi buruk dan pada anemia berat bahkan dapat menyebabkan
kematian ibu dan bayinya.
Tablet tambah darah atau tablet besi adalah suplemen yang mengandung
zat besi. Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah
merah.
Kepatuhan
konsumsi
tablet
besi
adalah
ketaatan
ibu
hamil
mengkonsumsi tablet besi selama kehamilannya yaitu 90 tablet yang diukur dari
ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi. Ketepatan cara mengkonsumsi tablet
besi dan frekuensi tablet per hari yang bisa diukur juga dengan menghitung usia
kandungan dengan sisa tablet besi, kepatuhan konsumsi tablet besi merupakan
faktor langsung penyebab anemia pada ibu hamil karena ketidakpatuhan ibu
hamil meminum tablet besi mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena
anemia (Ariaman, 2007).
SIMPULAN
1. Proporsi kejadian anemia sebesar 58 orang (51,3%) dan responden yang tidak
mengalami anemia sebanyak 55 orang (48,7%).
2. Kepatuhan konsumsi tablet besi bahwa responden yang patuh sebanyak 64 orang
(56,6%) dan responden yang tidak patuh sebanyak 49 orang (43,3%).
3. Ada hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi terhadap kejadian anemia pada ibu
hamil dengan nilai p value=0,000 dan nilai OR=9,237.
8
SARAN
1. Bagi Puskesmas
Petugas kesehatan hendaknya memberikan promosi kesehatan yang dilakukan secara
intens kepada ibu hamil tentang pentingnya mengkonsumsi tablet besi bagi kesehatan
ibu dan janin yang dikandung secara patuh.
2. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dengan cara meneliti
varibel lain seperti kadar ferritin (cadangan zat besi dalam tubuh), yang merupakan
salah satu faktor risiko terjadinya anemia.
DAFTAR PUSTAKA
Ariaman. (2007). Peran Petugas Kesehatan Dalam Pemberian Tablet Besi Ibu Hamil.
(Online) www.dinkesjatim.go.id Diakses 19 Oktober 2013.
Depkes RI , 2005, Pedoman Operasional Penanggulangan Anemi Gizi di Indonesia,
Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Hernawati, Swirya Jaya. Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah
Dengan Status Anemia Ibu Hamil Di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kab.
Lombok Timur, Jurnal Kesehatan Volume 7 No 2 Januari 2013.
http.bppsdmk.depkes.co.id. 2006 diakses 23 Oktober 2013.
Lydia Fanny, H. Mustamin, Thresia Dewi KB, dan Hj. St. Kartini. Pengaruh Pemberian
Tablet Fe Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas Tamamaung
Tahun 2011. Media Gizi Pangan, Vol.XIII, Edisi 1, 2012.
Maulana Randi. Edukasi Gizi Terhadap Pola Konsumsi Ibu Hamil Anemia Dalam
Upaya Perbaikan Kadar Hemoglobin Di Puskesmas Sudiang Raya Makassar.
Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.2, No.1, Agustus 2007 : 17-21
Manuaba. 2003. Anemia Gizi, Masalah dan Pencegahannya. Kalila. Yogyakarta
Sri Agnes Naibaho. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Gizi
Besi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Kec. Habinsaran
Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011. Universitas Sumatra Utara
2011(SKRIPSI).
Wiwit Hidayah dan Tri Anasari. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet
Fe Dengan Kejadian Anemia Di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten
Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012.
Yenni, Manuaba. 2007. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil. Jakarta : Salemba Medika
9
10
Download