kondisi kerja karyawan perempuan perkebunan

advertisement
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis kelamin berhubungan dengan kondisi kerja karyawan perkebunan.
2. Kondisi kerja karyawan di PTPN VI Kebun Kayu Aro secara umum
digambarkan sudah cukup baik. Akan tetapi terdapat perbedaan kondisi kerja
karyawan karena perbedaan jenis kelamin, hal ini dilihat karena:
a. Karyawan laki-laki dan karyawan perempuan di PTPN VI Kebun Kayu
Aro sebagian besar telah menempati golongan karir yang tinggi, namun
masih tampak bahwa karyawan laki-laki lebih banyak berada pada
golongan karir yang tinggi dibandingkan karyawan perempuan.
b. Pendapatan di PTPN VI Kebun Kayu Aro ditentukan berdasarkan
golongan karir dan premi, karena karyawan laki-laki dan perempuan
sebagian besar telah menempati golongan karir yang sama diasumsikan
upah yang diterima oleh karyawan laki-laki dan karyawan perempuan
akan sama pula. Ternyata karyawan laki-laki lebih banyak mendapatkan
upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan perempuan sebab
karyawan laki-laki mendapat premi yang lebih besar.
c. Pada Perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Kebun Kayu Aro,
jaminan kerja yang diberikan telah cukup baik. Akan tetapi karyawan lakilaki mendapatkan jaminan yang lebih banyak dibandingkan karyawan
perempuan karena adanya kebijakan perusahaan yang menganggap bahwa
laki-laki adalah kepala keluarga yang menopang kehidupan keluarganya.
86
3. Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dan tidak berhubungan terhadap
kondisi kerja karyawan baik karyawan laki-laki maupun karyawan perempuan
di perusahaan perkebunan, yaitu:
a. Pada kasus di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Kebun Kayu Aro
ternyata tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kondisi kerja
karena pendidikan karyawan perkebunan pada umumnya tergolong
rendah, hanya sampai pada tingkatan lulus SD.
b. Umur memiliki hubungan dengan kondisi kerja, umur yang lebih tua
mendapatkan kondisi kerja yang lebih baik. Hal ini karena pekerjaan di
perkebunan tidak membutuhkan tenaga yang besar, yang lebih diutamakan
adalah kecepatan dalam bekerja yang biasanya dimiliki oleh karyawan
yang sudah tua.
c. Lama bekerja mempunyai hubungan dengan kondisi kerja di perkebunan.
semakin lama seorang karyawan bekerja maka semakin baik kondisi
kerjanya di dalam perusahaan. Karyawan yang telah lama bekerja
mempunyai golongan karir yang lebih baik sehingga upah dari golongan
juga menjadi baik. Pengalaman membuat orang yang lama bekerja
menjadi lebih cepat dalam melaksanakan tugasnya sehingga mendapat
tambahan premi yang lebih baik.
4. Secara umum kondisi kerja tidak berhubungan dengan kesejahteraan keluarga
karyawan, baik terhadap kesehatan, pendidikan, pola konsumsi, maupun
perumahan. Artinya tidak ada perbedaan dalam hal kesehatan, pendidikan,
pola konsumsi, dan perumahan diantara keluarga karyawan yang memiliki
perbedaan golongan karir, pendapatan, jaminan kerja, dan jaminan keluarga.
87
Namun ada beberapa variable kondisi kerja yang memiliki hubungan dengan
kesejahteraan keluarga yaitu golongan karir dengan kesehatan keluarga,
pendapatan dengan pendidikan, jaminan keluarga dengan kesehatan, pola
konsumsi, dan perumahan. Tidak adanya hubungan antara kondisi kerja
dengan kesejahteraan disebabkan faktor lain yang berhubungan dengan
kesejahteraan keluarga karyawan yaitu pendapatan, sumbangan, dan subsidi
yang diperoleh keluarga karyawan selain yang bersumber dari perusahaan.
8.2
Saran
Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kondisi kerja karyawan di PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) VI Kebun Kayu Aro sebaiknya memperbaki cara penaikan
golongan karir dan pemberian jaminan karyawan yang sama baik untuk
karyawan laki-laki maupun karyawan perempuan.
2. Menghilangkan steriotipe bahwa laki-laki sebagai kepala keluarga yang
menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga sedangkan perempuan yang
bekerja hanya untuk tambahan nafkah dalam keluarga. Salah satu upaya
untuk menghilangkan steriotipe ini adalah melalui sosialisasi gender pada
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Kebun Kayu Aro. Diharapkan
dengan adanya sosialisasi gender akan membuat kondisi kerja yang sama
dan lebih baik di perusahaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
keluarga.
3. Meningkatkan komunikasi antara perusahaan dengan karyawan tentang
hak dan kewajiban karyawan sehingga tidak ada lagi karyawan yang tidak
88
mengetahui hak dan kewajibannya. Upaya yang dilakukan yaitu dengan
menempelkan hal yang terkait hak dan kewajiban karyawan dan
perusahaan serta peraturan-peraturan yang berlaku di sekitar perusahaan
dan perusahaan mengingatkan perihal tersebut dalam kegiatan-kegiatan
sosial perusahaan misalnya pada arisan karyawan.
4. Membangkitkan motivasi anak-anak karyawan untuk mau meneruskan
sekolahnya dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Upayanya yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada anak-anak dan
orang tua mereka tentang pentingnya pendidikan untuk anak mereka.
Download