ABSTRAK Persaingan di bidang ekonomi sekarang ini semakin tinggi,kompleksitas keberadaan sumber daya manusia dan beraai persolalan lainnya, mewajibakan kepada stiap pelaku ekonomi dan pengelola usaha memikirkan dan memilih standar sistem manajemen mutu mutu yang serasi untuk diterapkan System manajemen mutu ISO 9001:2000 merupakan salah satu standar sistem manajemn mutu ISO 9001:2000 ini bukanlah merupakan standar sfesifikasi produk melainkan standar sistem manajemen yang berbiacara tentang bagaiman suatu organisasi dapat menghailkan produk atau jasa yang bermutu yang di berikan kepada konsumen dengan mutu yan konsisten PT Stallion merupakan perusahaan industri yang mempoduksi spare part kendaraan bermotor. Selama ini persahaan menggunkan standar system internal perusahaan yaitu standard operationsl procedure dan blum menggunakan system manajemen mutu ISO 9001:2000, oleh karena itu penulis melakukan studi penelitian sebagai usulan penerapan system manajemen mutu ISO 9001:2000 di PT. Stallion. Studi keseuaian yang dilakukan di PT.Stallion di gunakanuntuk menilai kesesuaian dan kesiapan perusahaan dalam menerapkan sitem manajeme mutu berdasarkan ISO 9001:2000. Penafsairan nilai yang di dapatdari hasilpenlitian menggunakan suatu acuan yang dikembangkan oleh Perry L.Johson, selanjutnya penerapan penilaian ini digunakan untuk menguimpulkn informasi kesesuaian sistem mutu perusahaan dengan standar mutu yang telah di tentukan. Dari hasil terhadap klausul yang di persyaratkan pada ISO 9001:2000, maka di peroleh bahwa sebagian besar klausul yang di persyaratkan berada dalam kategori lemah, maka berdasarkan yaitu sebagian besar unsur pada elemen ini belum sesuai dengan persyaratan yang ada pada standar ISO 9001:2000, kajiulang unsure yang masih lemah kemudian perbaikidan sempurnakan. Penilaian terhadap kesiapan perusahaan dalam mengimplementasikan system mutu ISO 9001:2000, di peroleh nilai kesiapan perusahaan yaitu 593,81 yang menempatkan nilai kesiapannya berada alm kategori lemah. Berdasarkan penafsirannya bearti sebagian elemen system mutu pada perusahaan belum sesuai dengan yang adapada standar system mutu, yang masih mempunyai nilai lemah kemudin perbaiki dan sempurnakan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap produk cacat yan kemudian di olah dengan menggnakan bagan kendali p (bagn untukbagian yang di tolak), ternyata sebagian besar dari titk pengamatan berada di dalam batas kendali, tetapi untuk toleransi batas cacat yang di berikan oleh perusahaan sebesar 5% masih di atas batas,yaitu sebesar 5,89%. Penulis menyimpulkan hal ini terjadi pada saat proses produsi yang sebagan besar di pengaruhi oleh fasilitas proses produksi terutama faktor mesin. Dalam usahanya untuk memperbaiki unsur-unsur yang belum baik, maka penulis memberikan usulan trhadap unsur-unsur tersebut.